Sekarang Adam dan Iva sudah ada didalam kamar mereka, Adam sedang meredakan emosinya yang masih sangat besar untuk diluapkan.
"Sayang sudah jangan marah-marah sekarangkan malam pertama kita menjadi suami istri " bujuk Iva
"Ya maafkan aku sayang, aku merusaknnya maaf ya "ucap Adam sambil memeluk Iva dengan erat.
"Iya tak apa mas yang penting kamu harus selalu setia sama aku ya, aku gamau kamu dibagi-bagi apalagi sama Inara " minta Iva
"Jangan gitu dong sayang, kan Inara istriku juga aku harus adil "
"Iya aku tahu, tapi aku tak mau kamu dibagi-bagi kamu harus selalu sama aku tidurnya "
"Iya iya sayang " ucap Adam dia sangat malas kalau harus bersiteru.
Iva segera membuka pakaiannya semuanya dihapan Adam lalu mengoda suaminya itu dan membuka satu persatu pakaian suaminya juga.
Lalu terjadilah malam pertama mereka berdua, Adam melakukannya dengan sangat hati-hati agar tak mengusik anaknya.
Namun Adam kurang puas dengan istri keduanya, sungguh dia kangen melakukan hubungan suami istri dengan Inaranya.
Tubuh Inara lebih mengoda dan pandai memuaskannya, Inara kalau saja kau sempurna Inara pasti aku tak akan mendua.
Lagi-lagi Adam menyayangkan nasib rumah tangganya ini, dia hanya bisa berandai-andai.
Sedangkan dikamar bawah Inara masih saja meringkuk dilantai dan tak bergerak sama sekali tatapan matanya kosong. Tak bisa melakukan apa-apa lagi hanya diam dikesunyian sendirian ditemani dingin yang memeluk tubuhnya.
Inara membiarkan luka-luka yang sudah diberikan oleh suaminya tadi, tak diobati hanya diam dengan fikirannya entah kemana.
Air matanya pun sudah tak bisa mengalir lagi sudah habis air matanya dikeluarkan terus menerus oleh Inara.
Dengan perlahan Inara memejamkan kedua matanya tertidur dilantai tanpa mau berpindah terlebih dahulu keatas tempat tidurnya.
Dia sungguh sudah lelah dan cape sekali menghadapi sikap suaminya yang kurang ajar itu.
Adam yang tiba-tiba saja mengginkan Inara segera bangkit dan mengendap-endap untuk meninggalkan istri keduanya dia melanggar janji pada istrinya tadi.
Tapi masa bodo lah dia ingin sekali melakukan hal tadi juga dengan Inara. Sudah lama kan dia tak melakuannya dengan Inara sejak kedatangan Iva.
Segera Adam turun dengan perlahan-lahan agar tak menimbukan suara sama sekali.
Dibukannya pintu kamar Inara namun Inara tak ada ditempat tidurnya segera Adam mencarinya ternyata ada dibawah.
Adam segera pergi kelemari dan menganti sprai yang tadi sudah basah oleh ulahnya serta tak lupa menganti selimutnya. Disimpannya asal sprai dan selimut yang basah tadi.
Adam segera memangku tubuh istrinya itu matanya sudah bengkak dan pipinya juga merah karena dia menamparnya badannya pun masih basah darah disudut bibirnya sudah mengering.
Setelah membaringkan istrinya itu ditempat tidurnya segera Adam membuka satu persatu pakaian Inara sampai tak ada yang tersisa.
Ditatapnya tubuh telanjang istrinya dan dengan nafsu yang sudah memuncak Adam malah langsung memasukan burungnya kedalam intinya Inara tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Inara yang tersentak dan merasakan sakit di dalam intinya segera bangun, suaminya sedang menggaulinya.
"Ah mas sakit kenapa kau melalukan ini padaku " teriak Inara
"Sut kau sangat berisik Inara nanti Iva bangun " sambil memegang pinggang Inara dan mempercepat hentakkannya
Sekuat tenaga Inara menahan rasa sakit ini, apalagi ini ya tuhan apalagi kenapa penderitaan ini bertubi-tubi sekali.
Setelah Adam telah mengeluarkan cairannya dia langsung terjatuh diatas tubuh istrinya.
Inara hanya bisa terisak merasakan perih, "kenapa kau menangis " tanya Adam dengan nafas yang terengah-engah.
"Kau memperlakukan ku seperti pelacur mas, kau juga merasa takut pada Iva padalah aku ini masih istrimu tapi kau tak adil selalu menyiksaku tanpa mendengar terlebih dahulu penjelasanku "
Inara segera mendorong tubuh Adam agar tak menindihnya, lalu Inara membalikan tubuhnya membelakangi suaminya. Tak sudi dia harus menatap wajah suami berengseknya itu.
Masa iya tak puas dengan istri mudanya dan malah melakukannya juga dengan dirinya ini. Yang jelas-jelas telah dia siksa tadi sangat keterlaluan sekali.
Adam sungguh tak punya rasa malu, dia bahkan tak meminta maaf sama sekali pada dirinya ini, aku ini juga manusia kenapa malah dijadikan seperti hewan seperti ini.
Sudah menikmati tubuh Iva dia langsung pergi kekamarnya dan melakukannya juga padanya sungguh laki-laki ini seperti ini harus enyah dari dunia agar tak ada perempuan-perempuan yang tersakiti lagi.
Adam menjadi serba salah bagaimana ini, tadi juga dia bodoh kenapa langsung dimasukkan. Tadinya dia ingin meminta maaf tadi karena gengsi oleh Inara dan takutnya Inara akan semakin membantahnya jadi mending diurungkan saja niatnya ini dari pada harga dirinya turun di hadapan Inara memalukan sekali.
Dengan perlahan Adam memeluk tubuh Inara dan menciumi tengkuk istrinya. Dia tau istrinya Inara belum tidur dan masih membuka kedua matanya.
Lalu Adam mengusap perut rata Inara yang memang sering dia lakukan saat dulu sebelum tidur. Dia kangen saat-saat seperti ini.
Awalnya Inara tegang saat suaminya memeluknya namun saat suaminya mengusap perutnya menjadi rileks kembali. Memang terbiasa selalu di usap oleh suaminya saat tidur langsung terlelap dipelukan hangat suaminya.
Sekarang yang Inara rasakan bukan lagi rasa aman dari suaminya malah rasa waswas dan takut.
Adam masih belum juga tertidur memikirkan nasib rumah tanganya dengan Inara "Nara aku harus bagaimana, aku binggung harus memperlakukan kalian berdua seperti apa. Disatu sisi aku masih menyayangimu tapi aku juga harus menuruti semua perintah ibuku, kenapa kau tak mengerti aku Nara, kau selalu saja bilang kalau aku ada diposisi mu bagaimana ya tentu aku juga akan merasakan hal yang sama seperti yang kamu alami. Tapi aku juga harus bertanggung jawab karena Iva hamil anakku Nara, maafkan aku yang telah selingkuh darimu wanita yang selalu ada disampingku dalam keadaan apapun "
Adam semakin mempererat pelukannya pada Inara, takut nanti tiba-tiba Inara pergi neninggalkannya bagaimana kalau itu sampai terjadi bisa gila nanti dia dibuatnya.
Memang dia sudah sangat keterlaluan pada Inara istrinya seharusnya dia adilkan. Tangannya ini sudah menyakiti Inara menyiksanya, memukulnya.
Aku terlalu terbawa emosi sampai-sampai tak ingat bahwa Inara adalah perempuan yang dulu aku cintai sayangi yang aku lindungi namun sekarang aku malah menjadi orang yang membuat Inara menjadi takut.
Yatuhan beri aku petunjuk agar aku bisa adil pada keduanya ini. Apa yang harus aku lakukan agar emosiku bisa terkontrol dan selalu memanjakan Inara lagi seperti dulu.
Dan Inara beserta Iva bisa akur tak bertengkar selalu, mengurus anaknya kelak bersama-sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Elok Pratiwi
cerita buruk
2024-04-01
0
Nur Faisal
hoek mau muntah , ada ya suami
modelan gitu .
bego banget itu inara masih bertahan satu rumah dengan suami dan istri barunya .suami modelan bgtu lbih baik di kasih kopi pake
sianida atau masakin makanan yg enak tpi dicampur racun tikus
supaya " mampus" pelakor bunting
sama suami anjing bila perlu ibu mertua disiram air panas mndidi supaya mampus sekalian .
mayatnya di kasih makan buaya ,
2023-02-12
0
Sonya Noya Sonya
Inara knp sih tdk pergi saja dari rumah?
2022-04-03
0