Bertengkar dengan mertua

Sekarang Inara dan Adam sudah sampai dirumah kedua orang tua Adam. Sudah banyak tamu juga. Apa ibu mertuanya itu mengudang semua orang yang dia kenal, apa dia tak malu.

Adam langsung keluar tanpa menghiraukan Inara sama sekali. Sebelum keluar Inara menarik nafasnya dalam-dalam agar nanti dia tak menangis. "kuat Inara kuat pasti kamu bisa" Inara sebisa mungkin menyemangati dirinya sendiri dan memperlihatkan pada orang-orang bahwa dia baik-baik saja.

Dengan sekuat tenaga Inara turun dan pergi mengekori suaminya banyak mata yang melihat kearahnya bahkan tak banyak yang memujinya serta mencemohnya juga. Banyak yang berbisik-bisik sambil menatapnya .

Saat Inara akan masuk dia melihat seorang ibu-ibu jatuh karena ditabrak anak-anak yang berlari dan mereka tak menolongnya, segera Inara menghampiri ibu-ibu itu dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan ibu-ibu itu.

"Bu ayo Nara bantu, ibu tak apa kan " memegang tangan ibu itu dan membantu membangunkannya dan membersihkan kotor yang menempel di kebaya ibu-ibu itu

"Eh nak, tidak, mamih tidak apa-apa " jawabnya dengan senyum yang mengembang.

Ternyata yang Inara tolong adalah mamihnya Abian yang tadi sedang mengambil minuman tampa ditemani suaminya dan tiba-tiba ada anak kecil yang menabraknya. Karena tak bisa menahan keseimbangannya jadi terjatuh.

"Panggil saja mamih na, namamu tadi siapa " dengan ramah

"Baiklah bu eh maaf mih namuku Inara " jawab Inara sedikit canggung.

"Makasih ya Nara, namamu sangat bagus " puju mamihnya Abi sambil mengusap rambut Inara yang disanggul sungguh dia terposana dengan kecantikan Inara.

Sudah cantik baik hati pula, pasti suaminya sangat beruntung mendapatkan Inara, kalau boleh Inara ini dengan Abi saja anaknya yang jomblo akut itu.

"Iya sama-sama mamih, ayo aku antar ketempat duduk mamih " ucap Inara sambil memapahnya.

"Inara cepat kesini kenapa kau masih diluar " teriak Adam

"Maaf mih suamiku memanggil , aku kedalam dulu ya mih " setelah mendudukan mamih Abi dan berlari kecil menghampiri suaminya.

Mamih Abi aneh, kenapa Inara menyebut pengantin laki-lakinya sebagai suaminya, apakah Inara adalah istri pertama dari anak temannya itu. Masa sih dia sungguh tak habis fikir kalau memang itu Inara istri pertama orang yang akan menikah hari ini.

"Mamih jangan ngelamun " tegur suaminya

"Ih iya papih, papih lihat ga tadi yang nganterin mamih dia teh udah nolong mamih. Mamih teh jatuh tapi papih meni cicing wae atuh sanesna nulungan mamih (ih iya papih, papih lihat ga tadi yang nganterin mamih dia tuh udah nolongin mamih, mamih ruh jatu tapi papih diem aja bukannya nolongin mamih )" marah istrinya.

"Ish atuh papih teh teu terang mamih gebis, naha atuh sanesna gagorowok, emang kunaon sareng eneng geulis teh( ist papih tuh ga tau mamih jatuh, kenapa bukannya teriak, emang kenapa sama neng cantik tuh ) "

"Papih emangna mamih teh tarzan kitu gogorowokan atuh cing sadar papih teh, ieu dimana. Enya eta s eneng Inara teh nulungan mamih. Meni bageur papih ninggal teu papih tadi s neng Inara di sauran ku panganten pamegetna (papih emangnya mamih tuh tarzan gitu, teriak-teriak yang sadar papih tuh, iya itu Inara tuh nolongin mamih. baik pisan papih liat ga papih tadi Inara di panggil sama pengantinnya laki-lakinya )"

"Enya ath hampura mamih, da soca papih teh henteu kos bahela ayeuna mah tos ruyem soca papih teh. Enya terang tadi s eneng teh disauran emang kunaon mamih mereun warginakan ( iya maaf mih,kan mata papih tuh udah gak kaya dulu sekarang tos burem mata papih tuh. Iya tau tadi s neng tuh dipanggil emang kenama mamih mungkin sodanyanya )"

"Enya lah ku mamih papih teh dihampura, enya tapi neng Inara teh nyariosna eta carogena. Maenya eta teh pamajikan anu diduakeun ku carogena meni kacida sakitu geulis na neng Inara(iya lah sama mamih papih dimaafin, iya tapi Inara tuh bilangnya itu suaminya. Masa itu istri yang diduakan sama suaminya keterlaluan segitu cantiknya Inara ) "

"Maenya mamih, meni karunya neng Inara teh. Keterlaluannya pisan eta pameget jauhkeun eta ti anak papih ah tong sampe nganyeyeri hate istri duh papih mah teu tega(masa mamih, kasihan Inara tuh, keterlaluan banget itu laki-lakinya jauhin itu dari anak papih ah jangan sampai nyakitin hati perempun duh papih gak tega ) "

"Enya ath pi tong sampe ah Abian kitu (iya pih jangan sampai ah Abian gitu )"

Ayah dan Ibu Abian terus saja ngerumpi berdua membahas tentang Inara. Tentang kemalangan Inara dan parasanya yang cantik serta baik hati.

***

"Kamu tuh kemana aja Inara, bukannya masuk yah harus dipanggil aja. Seharusnya kamu tuh ga usah dateng ngapain juga gapenting " ketus ibu Adam

"Saya juga ga mau datang kesini bu, cuman karena mas Adam maksa jadi saya mau tak mau harus dateng " jawab Inara dengan berani, sekarang dia tak mau tunduk lagi dihadapan ibu mertuanya.

Dia tak mau lukannya ditambah lagi dengan ucapan mertuanya sebisa mungkin sekarang dia harus melawan. Apapun resikonya akan dia tanggung.

"Udah berani ya sekarang kamu jawa, ucapan mamah, dasar perempuan ga berguna perempuan cacat kamu " dengan matanya yang melotot dan jangan lupakan sambil mendorong bahu Inara cukup keras.

Inara sambil terdorong kebelakang karena tak siap "terseraj ibu aja, yang peting saya ga selingkuh kaya anak ibu saya setia sama dia "

"Wajar saja anak saya selingkuh dari kamu, kamu aja perempuan cacat mana betah anak saya ini. Untung aja ada Iva yang mau jadi istri kedua anak saya dan jangan lupa dia bisa memberikan cucu untuk saya"

"Sudah, sudah ibu, Inara jangan bertengkar ini hari bagia ku dan Iva " ucap Adam menenangkan.

"Iya ini hari bahagia buat mas tapi ini adalah hari tersialku melihat suamuku sendiri menikah dengan wanita lain dasar kalian semua tak punya perasaan, bagaimana kalau nanti kamu ada diposisi aku mas apa kau akan terima " jawab Inara sambil melengos pergi dan menangis dengan diam-diam.

"Lihat istrimu itu sudah tak punya sopan santun sama sekali, ajarkan dia Adam atau tidak ceraikan dia buat apa coba dipertahankan tak ada gunanya hanya menghabiskan uangmu saja untuk membiayainya" marah ibunya.

Adam hanya bisa menghela nafas dan pergi meninggakan ibunya yang sedang ngedumel. Sudah lah tak mau ikut meladeni ibunya pasti ujung-ujungnya menyuruhnya untuk menceraikan Inara.

Sungguh kepalanya ini ingin pecah mendengar perkataan-perkataan mereka. Mereka enak hanya bisa berbicara dan marah-marah sedangkan dirinya ini setres memikirkan semuanya yang terjadi dalam hidupnya.

Tak ada yang mengerti tentang perasaanya sama sekali hanya mementingkan ego mereka sendiri saja.

Padahal tadi tak usah meladeni ibunya sudah tahu ibunya seperti itu masih saja diladeni, orang tua aja dilawan apalagi dia suaminya.

Inara sudah berubah menjadi wanita pembangkang. Bahkan dia sekarang tak segan membalas setiap ucapan yang membuat hatinya sakit.

Huff aku salah seharusnya aku dulu tak memanjakan Inara jadi hasilnya seperti ini kan. Menjadi seorang pembangkang

**

Inara tadi berlari kekamar mandi, mencoba menopang tubuhnya di westafel, segera dihapusnya air matanya ini dan menatap dirinya di cermin.

Memang dia cantik tapi dimata suaminya itu tak berarti apa-apa, suaminya sama sekali tak menghargainya sedikit pun.

Fisik yang cantik tak menjamin suaminya tak akan selingkuh, padahal dia sudah sekuat tenaga untuk menyenakan suaminya itu tapi tetep saja begini.

Inara setelah membenahi penampilannya segera keluar dari kamar mandi takutnya dia nanti akan dimarahi lagi dan dimaki-maki juga.

Terpopuler

Comments

Saras Wati

Saras Wati

si Otong ngomong apaan sih

2021-12-31

0

Ekaratna Sulistyani

Ekaratna Sulistyani

maaf author , tolong dong klu ade bahasa daerahnya disertai dgn artinya ..liyer bacanya ..👍😁

2021-12-14

2

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Adam membawa Iva kerumah
3 Harus memasak
4 Melawan pelakor itu
5 Kembali menyakitiku
6 Abian Yogaswara
7 Penghianat
8 Makan soto
9 Adam
10 Pulang kerumah
11 Bersiap untuk datang kepernikahan suamiku
12 Pergi ke undangan
13 Bertengkar dengan mertua
14 Masih ada yang menyayangiku
15 Burungku sudah tak berfungsi
16 Kembali di pukuli
17 Diperlakukan seperti hewan
18 Mandi bersama
19 Berani
20 Menemukan dia
21 Binggung
22 Benalu dalam rumah tangga
23 Berlumuran darah
24 Kasih sayang
25 Menahan tawa
26 tak sabar menunggu
27 kejam
28 Kapam bisa bahagia seperti dulu
29 Meninggal atau pingsan
30 Harus pada siapa
31 Kedua istri bertengkar
32 Istri hayalan ??
33 bekerja
34 Berbunga-bunga
35 Akan dimulai perjuangannya
36 Kecurigaan Adam
37 Apakah bisa dicopotkan dahulu
38 Harus meneruskan atau tidak
39 Semangat untuk bisa mencari mas kawin yang banyak
40 sakit hati tak pulang bersana Nara
41 Terlepas dengan mudah
42 Dibawah meja
43 Rencana Nara
44 Adam punya pacar kembali
45 Apa sekuat itu
46 Pertengkaran Iva dan Adam
47 Mabuk
48 Adam tidur diruang tamu
49 Melakukan sesuatu yang lebih
50 Ada saatnya kita pergi
51 Sama seperti ibu
52 Kau pantas mendapatkan yang lebih dari aku
53 Ketemu
54 Begini rasanya patah hati
55 Babak belur
56 Meminta bantuan.
57 Obatk sendiri
58 Mengobrol
59 Apa akan terjadi sesuatu
60 Siapakah dia
61 Berani
62 Melihat selingkuhan barunya
63 Makan
64 Berhasil semuanya
65 Apa yang akan Inara lakukan
66 Kemarahan Inara
67 Untuk kebaikannya
68 Tak semudah itu
69 Harusnya kamu lebih tau
70 Menegangkan
71 Kembali berlanjut
72 Perjanjian dengan Bian
73 Sudah disetujui
74 Mencari bukti
75 Dilabrak
76 Akhirnya terbebas juga
77 Dipenjara.
78 Donor darah
79 Di interogasi
80 Apakah benar yang aku lakukan
81 Apakah benar yang aku lakukan
82 Tak marah
83 Saudara
84 Serupa namun tak sama
85 Berebut
86 Keributan di kantor
87 Apakah ada sesuatu
88 Makan pecel lele
89 Hanya aku yang tau
90 Menemui mereka berdua
91 Jadinya seperti liburan
92 Bahagia dan kesedihan
93 Melihat Lukisan Mona Lisa
94 meceritakan apa yang dilihat
95 Monyet monyet
96 Penolakan dan kesakitan
97 Salah faham
98 Berubah dengan cepat
99 Tak sama sekali peduli
100 Sama saja
101 Tak sopan
102 Ingin melupakan semuanya
103 Kopi yang panas
104 Lembur
105 Rencana kembali
106 Pesta yang menyebalkan
107 Siapa dia Ana atau Ara
108 Teryata sakit
109 Saya masih normal
110 Benar benar tak habis fikir
111 Menjadi dingin
112 Menyiapkan ulang taun
113 Kalau tak bisa minum jangan melakukannya
114 Melelahkan sekali
115 Gara gara sepatu
116 Keseleo
117 Tak pernah tenang
118 Misi pertama berhasil
119 Rumah Zahir
120 Liburan lagi
121 Jangan macam macam denganku
122 Misi kedua berhasil
123 Kenapa lagi
124 Belum sadarkan diri
125 Akhirnya akan seperti apa
126 Balasan yang setimpal
127 Kenapa harus berurusan lagi
128 Memintanya
129 Semuanya berantakan
130 Enak saja
131 Masih saja
132 Mencoba mengembangkannya
133 Malah dirinya yang terjebak
134 Mencoba berdamai dengan semuanya
135 Masih mempertahankan
136 Berhasill tak sia sia
137 Salah sangka
138 Membuatnya cemburu
139 Masih peduli
140 Sungguh nekat
141 Kembali berulah
142 Cara agar dia tak marah lagi
143 Membiarkannya saja
144 Siapapun yang menghalangi harus mati
145 Akhinya bisa bersama
146 Kebahagian lagi
147 Memohon
148 Apa akhir dari segalanya
149 Hilang dan pergi
150 Seperti itu ya
151 Selesai
152 Menjadi nyata
153 Rencana
154 Jahat sekali
155 Memutar balikan fakta
156 Tak ingin melukainnya
157 Kecurigaan
158 Sampai dirumah Roger.
159 Berisik sekali
160 Mengantar kesekolah
161 Marah marah
162 Jangan main main
163 Lebih baik pergi
164 Malah kecolongan
165 Kenapa bisa masuk
166 Dia ternyata
167 Semarah itu
168 Salam perpisahan
169 Tak sadar
170 Jadi benar
171 Pulang
172 Didiamkan saja
173 Semoga saja tak tau
174 Tidak bisa di sembunyikan
175 Peringatan pertama
176 Berbincang
177 Sampai kapan
178 Bukan yang sesungguhnya
179 Livia
180 Seperti hidup kembali
181 Ibu ibu rempong
182 Terciduk
183 Gagal
184 Rencana lain
185 Menjemput tamu
186 Baik sekali
187 Tatap muka
188 Malah pergi
189 Pasti seperti itu
190 Dua duanya malah begitu
191 Apa yang mereka lakukan
192 Seperti tak terjadi apa apa
193 Kembali bertemu
194 Serakah
195 Tak seharusnya
196 Benarkah sakit
197 Bohongan
198 Main main
199 Memastikan
200 Malah terbongkar
201 Hasutan
202 Terjebak di lift
203 Menjelaskan
204 Pertengkaran pertama
205 Kegirangan
206 Mau pergi saja banyak drama
207 Sudah dikebumikan
208 Asap
209 Marah besar
210 Tak sopan
211 Dua duanya
212 Menyesal jadinya
213 Apa dunia bisa
214 Pembatas
215 Di situ ada kebahagian disana pula ada kesedihan
216 Baru Cio
217 Ditinggal
218 Belum tentu
219 Akhirnya ketemu
220 Kebiasaan salah
221 Livia mulai beraksi
222 Akhirnya tau juga kan
223 Berhasil kah sekarang
224 Tidak dipastikan
225 Awal rencana
226 Pengen yang baik juga
227 Pengen yang baik juga
228 Mabuk patah hati
229 Masalah Adam
230 Tak akan pernah
231 Menyesali semuanya
232 Mau mati atau hidup
233 Mencoba meminta maaf
234 Ada yang disembunyikan
235 Sedikit cemburu
236 Jadi beneran
237 Hanya demi cinta
238 Dia dalangnya
239 Selalu mencurigakan
240 Licin sekali
241 Harus mati sebelum waktunya
242 Mendelik
243 Tak akan melakukan kesalahan yang sama lagi
244 Malah iri
245 Buktikan semuanya, baru aku percaya
246 Teliti sekali
247 Berbicara dengannya tengah malam
248 Datangnnya anak kecil itu, siapa dia
249 Bermain main bersama Ana
250 Kembali datang dan masih saja seperti itu
251 Mencoba untuk mendekatkan lagi
252 Ketangkep juga kan
253 Ini salah faham, lepaskan aku
254 Tak bisa di bujuk yah
255 Takut ada bom
256 Apa bisa hidup lagi
257 mengambarnya
258 Tak bisa bertindak
259 Kebersamaan Cio dan Nana
260 Enak saja gak sama yah
261 Mengigau ketakutan
262 Tak pernah berpihak padaku
263 Sudah kubilang patuhi
264 Kalau nikah hancur muka ku
265 Menyebalkan sekali ya ternyata
266 Pulang dan mendengar suara
267 Membuat ulah
268 Terbongkar semua, dan tahu dari yang lain
269 Ingin tau dari mu
270 Sudah percaya dan melepaskannya
271 Tak menyalahkan dia
272 Usul yang cukup baik
273 Niat pengen nenangin diri malah gini
274 Niat pengen nenangin diri malah gini
275 Sebentar lagi
276 Akhirnya datang jugaa
277 Dasar Ana
278 Merinding
279 Ada aja
280 Marahkan
281 Mengiklaskan atau membalasanya
282 Gak bisa dibohongi
283 Patah
284 Harus mendengarkan siapa
285 Kembali membahas masa lalu
286 Diawasi
287 Hanya sebuah sandiwara saja
288 Ya yakin saja
289 Ternyata masih hidup
290 Mudah sekali ya
291 Selamat lagi
292 Ketemu dan tak tau
293 Awas nanti jodohloh
294 Berantem aja sih
295 Siapa ya dia jangan jangan
296 Ternyata Puja
297 Makin penasaran dan mencari kunci
298 Ngampang banget ya kegodanya
299 Kemarahan Nana
300 Tidak ketemu
301 Sangat khawatir
302 Kalau dibayar gak apa apa
303 Akhirnya bisa pulang
304 Akan susah pastinya
305 Alhamdullilah
306 Adam melihat semuanya
307 nginep juga kan
308 Dimana kau
309 Masih binggung
310 Menelfon pada Ana
311 Kenapa bisa tau
312 Perdebatan pagi pagi
313 Biarkan saja siapa yang akan kalah
314 Ketakutan
315 Kenapa begitu jutek
316 Bulan madu yang menakutkan
317 Firasat
318 Ragu sekali
319 Meminta solusi
320 Mencoba melepaskannya
321 Kembali terdengar
322 Pagi pagi udah ada dirumah gebetan
323 Harus fikir fikir dulu dong
324 Kenapa harus mengakhiri
325 Anak kembar
326 Sean pun tau
327 Selesai sudah
328 Ana pergi
329 Untuk apa jadi istri kedua
330 Bertubi tubi
331 Hancur semuanya
332 Semuanya bahagia
Episodes

Updated 332 Episodes

1
Awal
2
Adam membawa Iva kerumah
3
Harus memasak
4
Melawan pelakor itu
5
Kembali menyakitiku
6
Abian Yogaswara
7
Penghianat
8
Makan soto
9
Adam
10
Pulang kerumah
11
Bersiap untuk datang kepernikahan suamiku
12
Pergi ke undangan
13
Bertengkar dengan mertua
14
Masih ada yang menyayangiku
15
Burungku sudah tak berfungsi
16
Kembali di pukuli
17
Diperlakukan seperti hewan
18
Mandi bersama
19
Berani
20
Menemukan dia
21
Binggung
22
Benalu dalam rumah tangga
23
Berlumuran darah
24
Kasih sayang
25
Menahan tawa
26
tak sabar menunggu
27
kejam
28
Kapam bisa bahagia seperti dulu
29
Meninggal atau pingsan
30
Harus pada siapa
31
Kedua istri bertengkar
32
Istri hayalan ??
33
bekerja
34
Berbunga-bunga
35
Akan dimulai perjuangannya
36
Kecurigaan Adam
37
Apakah bisa dicopotkan dahulu
38
Harus meneruskan atau tidak
39
Semangat untuk bisa mencari mas kawin yang banyak
40
sakit hati tak pulang bersana Nara
41
Terlepas dengan mudah
42
Dibawah meja
43
Rencana Nara
44
Adam punya pacar kembali
45
Apa sekuat itu
46
Pertengkaran Iva dan Adam
47
Mabuk
48
Adam tidur diruang tamu
49
Melakukan sesuatu yang lebih
50
Ada saatnya kita pergi
51
Sama seperti ibu
52
Kau pantas mendapatkan yang lebih dari aku
53
Ketemu
54
Begini rasanya patah hati
55
Babak belur
56
Meminta bantuan.
57
Obatk sendiri
58
Mengobrol
59
Apa akan terjadi sesuatu
60
Siapakah dia
61
Berani
62
Melihat selingkuhan barunya
63
Makan
64
Berhasil semuanya
65
Apa yang akan Inara lakukan
66
Kemarahan Inara
67
Untuk kebaikannya
68
Tak semudah itu
69
Harusnya kamu lebih tau
70
Menegangkan
71
Kembali berlanjut
72
Perjanjian dengan Bian
73
Sudah disetujui
74
Mencari bukti
75
Dilabrak
76
Akhirnya terbebas juga
77
Dipenjara.
78
Donor darah
79
Di interogasi
80
Apakah benar yang aku lakukan
81
Apakah benar yang aku lakukan
82
Tak marah
83
Saudara
84
Serupa namun tak sama
85
Berebut
86
Keributan di kantor
87
Apakah ada sesuatu
88
Makan pecel lele
89
Hanya aku yang tau
90
Menemui mereka berdua
91
Jadinya seperti liburan
92
Bahagia dan kesedihan
93
Melihat Lukisan Mona Lisa
94
meceritakan apa yang dilihat
95
Monyet monyet
96
Penolakan dan kesakitan
97
Salah faham
98
Berubah dengan cepat
99
Tak sama sekali peduli
100
Sama saja
101
Tak sopan
102
Ingin melupakan semuanya
103
Kopi yang panas
104
Lembur
105
Rencana kembali
106
Pesta yang menyebalkan
107
Siapa dia Ana atau Ara
108
Teryata sakit
109
Saya masih normal
110
Benar benar tak habis fikir
111
Menjadi dingin
112
Menyiapkan ulang taun
113
Kalau tak bisa minum jangan melakukannya
114
Melelahkan sekali
115
Gara gara sepatu
116
Keseleo
117
Tak pernah tenang
118
Misi pertama berhasil
119
Rumah Zahir
120
Liburan lagi
121
Jangan macam macam denganku
122
Misi kedua berhasil
123
Kenapa lagi
124
Belum sadarkan diri
125
Akhirnya akan seperti apa
126
Balasan yang setimpal
127
Kenapa harus berurusan lagi
128
Memintanya
129
Semuanya berantakan
130
Enak saja
131
Masih saja
132
Mencoba mengembangkannya
133
Malah dirinya yang terjebak
134
Mencoba berdamai dengan semuanya
135
Masih mempertahankan
136
Berhasill tak sia sia
137
Salah sangka
138
Membuatnya cemburu
139
Masih peduli
140
Sungguh nekat
141
Kembali berulah
142
Cara agar dia tak marah lagi
143
Membiarkannya saja
144
Siapapun yang menghalangi harus mati
145
Akhinya bisa bersama
146
Kebahagian lagi
147
Memohon
148
Apa akhir dari segalanya
149
Hilang dan pergi
150
Seperti itu ya
151
Selesai
152
Menjadi nyata
153
Rencana
154
Jahat sekali
155
Memutar balikan fakta
156
Tak ingin melukainnya
157
Kecurigaan
158
Sampai dirumah Roger.
159
Berisik sekali
160
Mengantar kesekolah
161
Marah marah
162
Jangan main main
163
Lebih baik pergi
164
Malah kecolongan
165
Kenapa bisa masuk
166
Dia ternyata
167
Semarah itu
168
Salam perpisahan
169
Tak sadar
170
Jadi benar
171
Pulang
172
Didiamkan saja
173
Semoga saja tak tau
174
Tidak bisa di sembunyikan
175
Peringatan pertama
176
Berbincang
177
Sampai kapan
178
Bukan yang sesungguhnya
179
Livia
180
Seperti hidup kembali
181
Ibu ibu rempong
182
Terciduk
183
Gagal
184
Rencana lain
185
Menjemput tamu
186
Baik sekali
187
Tatap muka
188
Malah pergi
189
Pasti seperti itu
190
Dua duanya malah begitu
191
Apa yang mereka lakukan
192
Seperti tak terjadi apa apa
193
Kembali bertemu
194
Serakah
195
Tak seharusnya
196
Benarkah sakit
197
Bohongan
198
Main main
199
Memastikan
200
Malah terbongkar
201
Hasutan
202
Terjebak di lift
203
Menjelaskan
204
Pertengkaran pertama
205
Kegirangan
206
Mau pergi saja banyak drama
207
Sudah dikebumikan
208
Asap
209
Marah besar
210
Tak sopan
211
Dua duanya
212
Menyesal jadinya
213
Apa dunia bisa
214
Pembatas
215
Di situ ada kebahagian disana pula ada kesedihan
216
Baru Cio
217
Ditinggal
218
Belum tentu
219
Akhirnya ketemu
220
Kebiasaan salah
221
Livia mulai beraksi
222
Akhirnya tau juga kan
223
Berhasil kah sekarang
224
Tidak dipastikan
225
Awal rencana
226
Pengen yang baik juga
227
Pengen yang baik juga
228
Mabuk patah hati
229
Masalah Adam
230
Tak akan pernah
231
Menyesali semuanya
232
Mau mati atau hidup
233
Mencoba meminta maaf
234
Ada yang disembunyikan
235
Sedikit cemburu
236
Jadi beneran
237
Hanya demi cinta
238
Dia dalangnya
239
Selalu mencurigakan
240
Licin sekali
241
Harus mati sebelum waktunya
242
Mendelik
243
Tak akan melakukan kesalahan yang sama lagi
244
Malah iri
245
Buktikan semuanya, baru aku percaya
246
Teliti sekali
247
Berbicara dengannya tengah malam
248
Datangnnya anak kecil itu, siapa dia
249
Bermain main bersama Ana
250
Kembali datang dan masih saja seperti itu
251
Mencoba untuk mendekatkan lagi
252
Ketangkep juga kan
253
Ini salah faham, lepaskan aku
254
Tak bisa di bujuk yah
255
Takut ada bom
256
Apa bisa hidup lagi
257
mengambarnya
258
Tak bisa bertindak
259
Kebersamaan Cio dan Nana
260
Enak saja gak sama yah
261
Mengigau ketakutan
262
Tak pernah berpihak padaku
263
Sudah kubilang patuhi
264
Kalau nikah hancur muka ku
265
Menyebalkan sekali ya ternyata
266
Pulang dan mendengar suara
267
Membuat ulah
268
Terbongkar semua, dan tahu dari yang lain
269
Ingin tau dari mu
270
Sudah percaya dan melepaskannya
271
Tak menyalahkan dia
272
Usul yang cukup baik
273
Niat pengen nenangin diri malah gini
274
Niat pengen nenangin diri malah gini
275
Sebentar lagi
276
Akhirnya datang jugaa
277
Dasar Ana
278
Merinding
279
Ada aja
280
Marahkan
281
Mengiklaskan atau membalasanya
282
Gak bisa dibohongi
283
Patah
284
Harus mendengarkan siapa
285
Kembali membahas masa lalu
286
Diawasi
287
Hanya sebuah sandiwara saja
288
Ya yakin saja
289
Ternyata masih hidup
290
Mudah sekali ya
291
Selamat lagi
292
Ketemu dan tak tau
293
Awas nanti jodohloh
294
Berantem aja sih
295
Siapa ya dia jangan jangan
296
Ternyata Puja
297
Makin penasaran dan mencari kunci
298
Ngampang banget ya kegodanya
299
Kemarahan Nana
300
Tidak ketemu
301
Sangat khawatir
302
Kalau dibayar gak apa apa
303
Akhirnya bisa pulang
304
Akan susah pastinya
305
Alhamdullilah
306
Adam melihat semuanya
307
nginep juga kan
308
Dimana kau
309
Masih binggung
310
Menelfon pada Ana
311
Kenapa bisa tau
312
Perdebatan pagi pagi
313
Biarkan saja siapa yang akan kalah
314
Ketakutan
315
Kenapa begitu jutek
316
Bulan madu yang menakutkan
317
Firasat
318
Ragu sekali
319
Meminta solusi
320
Mencoba melepaskannya
321
Kembali terdengar
322
Pagi pagi udah ada dirumah gebetan
323
Harus fikir fikir dulu dong
324
Kenapa harus mengakhiri
325
Anak kembar
326
Sean pun tau
327
Selesai sudah
328
Ana pergi
329
Untuk apa jadi istri kedua
330
Bertubi tubi
331
Hancur semuanya
332
Semuanya bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!