EPISODE 19

Sret!

Sret!

Sret!

Dua jam berlalu, sedikitnya ada lima buku yang selesai dibaca Luis. Anak itu memiliki kemapuan otak diatas rata-rata. Baru sebentar ia sudah mengetahui segala sesuatu tentang mahluk immortal. Mulai dari dewa dewi, peri, manusia serigala, vampire, penyihir, iblis dan lainnya.

"Berarti mansion ini adalah dunia immortal, dan namanya adalah pack,"

"Jika manusia serigala ada, berarti keberadaan dewa juga ada. Cih apa aku harus beralih memuja mereka juga?" gumam Luis.

"Hey dewa dewi, jika benar kalian mendengar ucapan ku, dengarkan ini. Maaf-maaf saja, meski kalian tampan dan cantik panutan ku hanya satu. Yakni tuhan," imbuhnya sembari menguap. Seperti benar saja lelaki itu tak memperdulikan dewa.

"Begini-begini aku takut masuk neraka dan bertemu iblis disana," celetuknya lanjut membaca.

Luis sedang membaca buku terakhir, yang mungkin akan menjawab semua pertanyaannya. Yaitu penjelasan tentang dunia immortal, aspek yang berbeda meski pembahasannya adalah mahluk immortal.

Didalam buku itu dijelaskan jika dunia immortal dilindungi oleh sebuah portal, agar manusia biasa tidak bisa masuk dan menganggap manusia setengah hewan, dewa dewi dan yang lainnya adalah legenda umum, yang diceritakan sebagai dongeng pengantar tidur.

"Jika tidak salah, hanya kaum penyihir yang bisa membuka tutup portal immortal dan berpindah tempat dengan sihir teleportasi,"

Jadi dunia immortal ini berdampingan dengan dunia manusia. Mereka yang terlahir sebagai mahluk biasa tidak akan bisa melihat dunia immortal apalagi memasukinya.

"Tapi kenapa aku bisa memasuki dunia immortal? apa karena jatuhnya helicopter itu adalah sebuah kecelakaan tidak terduga?" gumam Luis mulai menyadari keberadaannya dimansion Daniel bukanlah suatu kewajaran.

"Tapi jika memang suatu kecelakaan tidak terduga, harusnya pesawat jatuh di hutan pun bisa demikian, tapi mereka justru mati," imbuhnya bingung.

Merasa ada pertanyaan lagi di otaknya, dan itu belum terjawab, Luis kembali membuka halaman bukunya dan terus membaca. Sampai akhirnya dia menemukan sebuah kalimat, yang membuat hatinya berdegup kecang.

Hanya bangsa immortal yang bisa keluar masuk dunia immotal, jika ada mahluk selain bangsa immortal berhasil memasuki dunia immortal, itu berarti dia bukan mahluk biasa, dan akan menjadi mahluk yang tidak biasa lagi.

Brak!

Sontak Luis menjatuhkan bukunya, ia terdiam dengan jantung yang tiba-tiba berdegup kencang. Entahlah, rasanya tiba-tiba mencekam saja dan oksigen seolah menghilang ditempat itu.

Tap!

Tap!

Tap!

Brak!

Luis lari begitu saja dari perpustakan, para pajurit yang sedang berjaga didepan pun terlonjak kaget ketika pintu tiba-tiba didobrak dan si empunya lari begitu saja.

"Dia anak yang merepotkan, hawa keberadaanya benar-benar hilang," gumam salah satu prajurit lalu melesat pergi mengejar Luis.

Ceklek!

Lelaki itu sendiri mengunci diri di kamar, Luis benar-benar membutuhkan ruang sendiri untuk mencerna informasi ekstrem yang tadi dia dapat.

"Tempat ini dan semua orangnya sudah tidak lucu lagi," gumamnya tidak habis pikir.

Ditempat lain Daniel dan Raizel masih berada di kawasan bangsa harimau, mereka sedang berlatih ilmu dalam dan beberapa sihir. Yang melatih adalah sang raja sendiri, padahal Ariel baru saja selesai melatih pasukan elitnya di pegunungan jiwa. Tempat yang paling tinggi, dingin dan tenang di kawasan bangsa harimau.

"Paman memangnya tidak lelah?" tanya Raizel.

"Menghadapi diri mu yang kecil, tidak akan banyak menguras tenaga,"

"Cih, sombongnya,"

Ariel tersenyum miring, ia kemudia memasang kuda-kuda. Melihat lawannya sudah siap Raizel pun melakukan hal yang sama, satu matanya sudah berubah abu.

Wush!

Bugh!

Bugh!

Ariel tidak menghindari serangan Raizel, namun tubuhnya tidak bergerak sedikit pun. Beberapa detik senyum itu masih bertahan.

Brak!

Namun dimenit selanjutnya sang raja harimau itu terjatuh sembari memegangi dadanya, tepat di bekas pukulan Raizel.

Uhuk!

uhuk!

"Paman!"

"Ariel!"

Raizel, Daniel dan Eros buru-buru membantu Ariel. Mereka dibuat terkejut apalagi ketika sang raja harimau memuntahkan darah dari mulutnya.

Crat!

"Paman!" pekik Raizel syok. Ariel berusaha mengangkat tangannya dan mengatakan jika dirinya baik-baik saja.

"Paman maafkan aku," ujar Raizel khawatir dan merasa tidak enak.

"Kekuatan mu sangat mengerikan," gumam Ariel justru takjub, ia sudah melupakan lukanya sepertinya?

Raja harimau itu juga memiliki kekuatan regenerasi yang cepat, jadi dalam sekejap ia sudah baik-baik saja. Meski begitu serangan Raizel disembuhkannya dengan waktu yang sedikit lebih lama, selain itu ada yang menarik dari serangannya.

"Apa kalian merasakannya juga?" tanya Ariel menatap kakak dan ayahnya.

"Yang aku tahu kekuatan Raizel terasa sangat murni," ujar Daniel.

"Lebih dari itu," timpal Eros langsung diangguki Ariel.

"Bisa kalian jelaskan?" tanya Raizel jadi penasaran sendiri.

Ariel tersenyum dan mengangguk, namun setelah kejadian ini mereka memutuskan mengakhiri acara latihan. Keempat lelaki memasuki rumah dan membicarakan semuanya dengan santai.

Duk!

"Kekuatan mu akan menjadi sangat mengerikan seiring berjalannya waktu," gumam Ariel.

"Pada saat kamu memukul tadi, selain karena aku berniat tidak menghindarinya, tapi jika pun aku menghindarinya kamu menarik tubuh ku untuk tetap diam dan menekan jiwa ku. Lalu dengan pukulan itu kamu merusak tenaga dalam dan memberikan luka dalam yang hebat. Seperti tadi aku muntah darah, kekuatan penyembuhan ku saja membutuhkan waktu yang sedikit lama," imbuhnya menjelaskan.

"Apa?" Raizel sama sekali tidak percaya dengan pengakuan pamannya itu, ia pikir dia terlalu melebih-lebihkan.

"Jadi Raizel memberikan tekanan gravitasi agar musuh tidak bisa pergi selagi mendapatkan serangan darinya, dan serangan yang dia berikan merusak tubuh dalam dengan frekuensi yang besar," ulang Eros diangguki Ariel.

Raizel menatap sang ayah, dan ternyata dia pun sedang menatapnya. Namun ekspresinya sulit diartikan.

"Kekuatannya penuh dengan energy kehidupan," gumam Daniel serius.

Ditempat lain Aidan dan kedua temannya sedang mencoba menghubungkan jaringannya dengan kamera dan penyadap yang dibawa Luis. Namun sudah belasan kali koneksi mereka tidak tersambung. Padahal selain kamera dan penyadap, mereka juga memasang GPS di koper. Jadi tidak mungkin tidak terlacak. Apalagi kini keempatnya tinggal di negara dan kota yang sama.

"Lihatkan, semuanya tidak berfungsi," keluh Seyra.

"Ini aneh," timpal Aidan.

"Aku tidak mengerti," imbuh Gibran.

Ketiga orang itu menyerah, mereka tidak tahu harus melakukan apa lagi.

Disini masalahnya udah mulai jelas ya, si Luis nekat banget:( dan akhirnya Raizel mendapatkan kepercayaan dirinya lagi. Kita tunggu akan sehebat apa nanti dia. Dan apa yang akan terjadi setelah ini? Bisakah keluarga Daniel selamat dari bayang-bayang penjahat?

Jangan lupa vote, komentar dan bantu share cerita ini agar semakin banyak orang membaca cerita ini.

Salam hangat

Resa Novia.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up up up up up⚡🔨

2022-07-13

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up up up up⚡🔨

2022-07-13

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up up up ⚡🔨

2022-07-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!