EPISODE 09

Asik bercumbu di ruang kerja, Daniel dan Alea sampai lupa jika hari ini adalah malam purnama. Mereka baru menyadarinya ketika bula sudah bersinar terang, dan masinh-masing tubuh mereka merasakan aliran energy yang besar.

“Dimana Raizel sayang?” tanya Daniel sudah setengahnya dikuasai Ken.

Memang pada malam purnama, jiwa werewolf setiap manusia serigala akan menguasai tubuh manusianya. Dan hal yang lumrah pun terjadi, yakni para manusia serigala berubah menjadi serigala sepenuhnya. Dan pada saat itu kesadaran mereka sebagai manusia hilang untuk sesaat. Mereka akan menjadi serigala sepenuhnya dengan kekuatan yang besar.

Namun hal tersebut biasanya hanya terjadi pada serigala kalangan bawah, para alpha dan semua petinggi pack atau serigala yang memiliki kekuatan lebih besar daripaa serigala pada umumnya, mereka tidak akan berubah wujud. Intinya hanya sebatas berganti shif saja, sam aseperti yang terjadi pada Daniel dan Alea saat ini.

“Aku tidak tahu, aku lupa jika malam ini adalah bulan purnama,” seru Alea khawatir.

Daniel pun mencoba menenangkannya, dan berpikir kemana kemungkinan anaknya pergi. Bicara soal Raizel, bukan tanpa alasan mereka mencemaskan anak itu. akan tetapi, pangeran Lightmoon pack adalah serigala yang istimewa. Setidaknya begitu Daniel dan Alea menyebutnya.

Sejak kecil, Raizel belum pernah berubah wujud jadi serigala. Meski anak itu bilang jika dia memiliki dan bisa berkomunikasi dengan jiwa werewolfnya. Sampai usia yang agak matang, sekitar 12 tahun, barulah Daniel dan Alea merasa lega karena mereka bisa melakukan mindlink dengan werewolf anaknya. Tapi tetap Raizel tidak bisa melakukan perubahan wujud, meski begitu ia mampu melakukan shif.

Pada awalnya semua itu tidak menjadi masalah baik bagi Daniel dan Alea maupun bagi Raizel. Namun semua itu berubah ketika mereka menyadari, Raizel bukan hanya tidak pernah berganti wujud, namun anak itu juga tidak mengalami gairah ketika bulan purnama. Padahal saat itu adalah waktu yang ditunggu mereka, barangkali Raizel akan berganti wujud.

Tidak mengalami gairah? Ya, Raizel tidak memiliki nafsu atau emosi yang membuncah ketika melihat bulan, ia tiak merasakan aliran energy ketika purnama, ia tidak berganti wujud pada saat itu. semuanya berjalan seperti biasa. Hingga pada akhirnya timbullah kesimpulan jika pangeran itu tidak memiliki wujud serigala.

Satu-satunya hal yang membuat Raizel enggan berbicara banyak, dan alasan terbesar ia tdak bisa menjadi serigala kuat seperti kedua orangtuanya. Factor penyebab orang-orang menggunjingnya. Benar, semua karena Raizel tidak memiliki wujud serigala. Dimata orang-orang luar itu adalah aib, sebagai manusia serigala yang kuat dan gagah, Raizel tidak mencerminkan itu, dia adalah manusia serigala yang gagal.

Namun meski begitu, Daniel dan Alea, juga semua orang di Lightmoon pack tulus mencintai anak itu. bagi mereka bagaimana pun keadaannya, tidak menutup fakta jika Raizel adalah pangeran pack dan ia yang akan melanjutkan tahta ayahnya. Ia akan memimpin dan ia juga memiliki kemampuan. Tak masalah jika ia tidak mampu berubah wujud, asalkan ia bisa melindungi anggotanya. Karena pemimpin itu diakui bukan mengakui. Sejak kecil anak itu sudah mendapatkan pengakuan.

Maka setiap bulan purnama, biasanya Raizel akan mengunci diri, tapi kali ini ia sepertinya pergi ke suatu tempat. Terbukti karena keberadaannya tidak ada di mansion. Yang di khawatirkan Danniel dan Alea adalah, beberapa orang di pack sudah berganti wujud dan mereka menyebar ke hutan. Begitu juga Jerga dan teman-temannya, mereka sudah berganti wujud dan pergi. Di mansion itu hanya ada tuan rumah dan teman-temannya saja.

“Zean cepat cari Raizel, aku khawatir dia diserang serigala. Pada saat seperti ini rogue pun akan banyak berkeliaran,” seru Daniel.

“Kenapa kalian bisa melupakan anak itu?” tanya William.

“Sembilan enam,” gumam Daniel.

****!

Pernyataan itu mengundang ketidak percayaan semua orang. Mereka terkejut, kesal namun tidak bisa marah juga.

“Tidak sampai intim, hanya berduan saja,” cicit Daniel.

“Pantas kalian lupa dunia,” seru Azura.

Daniel hanya bersiul, sedangkan Alea sudah menunduk dengan wajah memerah.

Sedangkan di danau, Luis dan dan Raizel terlihat duduk bersama, meski ada jarak satu dua meter diantara mereka.

“Aku membenci malam,” gumam Luis.

“Tidak ada urusannya dengan ku,” timpal Raizel.

“Ada lah, kita urusannya. Kamu sangat menyukai malam sedangkan aku tidak,” seru Luis. Ya, anak itu meyadari jika lawan bicaranya saat ini adalah pecinta langit malam. Terlihat dari matanya yang selalu bersinar menatap kegelapan angkasa.

“Tidak berguna,” ujar Raizel tidak peduli.

“Memang, aku hanya ingin mengatakannya saja,”

“Tapi ngomong-ngomong, pasti ada alasan kenapa kamu menyukai malam kan?” tanya Luis. Bisa dirasakan adanya perubahan rasa dari nada bicara anak itu.

“Tidak ada. Hanya saja karena malam aku dibenci semua orang,” jawab Raizel.

“Tapi kamu tidak bisa membenci balik, yak an? Wah, sepertinya aku bertemu dengan manusia dewasa,”

“Maksud mu?”

“Tidak banyak orang yang bisa berdamai dengan keadaan. Hebat sekali kamu bisa mencitai sesuatu yang jelas menyakiti mu,” ujar Luis tersenyum singkat. Sedangkan yang ditatap hanya diam dengan ekspresi datar.

“Kamu past bahagia dengan tuan Daniel dan nyonya Alea,” imbuhnya tiba-tiba.

“Hah?”

“Aku mempunyai ayah, tapi tidak dengan ibu. Saat makan malam tadi, suasananya begitu hangat. Aku jadi iri,” ujar Luis tersenyum kecut.

“Wah sepertinya aku bertemu dengan anak kecil,” seru Raizel.

“Maksud mu?” tanya Luis tidak mengerti.

“Itu alasan mu tidak menyukai malam, pasti ada kaitannya dengan ibu mu. Dan si rusuh ini tidak bisa berdamai dengan keadaan,” ujar Raizel tersenyum mengejek.

Seketika kesedihan di wajah Luis hilang.

“Aku tidak rusuh!” seru anak itu seraya melemparkan batu kerikil kecil pada Raizel, dan tersenyum kesal.

Sret!

Lemparan itu dibalas dengan hal yang sama oleh Raizel.

Sret!

Sret!

Sret!

Hingga akhirnya kedua anak itu saling melempar batu, dan kejar-kejaran. Jika manusia awam mungkin akan mengira mereka hantu yang berteriak kesana-kemari dengan heboh ditengah hutan, dekat danau pula.

“Hey jangan lari anak kulkas!” seru Luis mengejar Raizel. mereka berdua terlihat bersenang-senang. Pantulan bulan diatas danau menjadi saksi bagaimana mereka berteman. Ya berteman?

Brak!

Namun kesenangan dua orang itu sepertinya harus berakhir. Bukan karena salah satu dari mereka terjatuh.

Grr!

Akan tetapi karena beberapa kemunculanserigala dengan taring tajam dan air liurnya yang keluar.

“Oh no, apa yang aku lihat ini hanya ilusi kan?” gumam Luis membantu membangunkan Raizel yang terjatuh.

“Mereka asli bodoh, kita ini sedang berada ditengah hutan. Bukan taman bermain,” gerutu Raizel santai. Dia bingung harus melakukan apa? bisa saja para serigala itu ia serang, namun Luis bisa tahu jika dirinya bukan manusia normal.

‘Oh ****!’

Menjawab kebingungan kalian tidak part ini, kok bulan purnama tapi Daniel dkk gak berubah? Fakta tentang Raizel. Jadi dia itu serigala istimewa 🤗 mental breakdownnya bukan semata karena diejek teman-teman, tapi memang keadaan dirinya yang berbeda dengan orang lain.

Soo gimana kelanjutannya? Jangan bosen dukung terus cerita ini ya. Vote, komentar, dan jangan lupa share sebanyak-banyaknyanya.

Salam hangat

Resa Novia.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2022-07-10

0

Vemas Ardian

Vemas Ardian

yahhh masa si raizel g punya wujud serigala thorrr 😔😔😔

2021-12-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!