EPISODE 04

“Siapa sebenarnya kamu?” gumam Alea seraya mengusap wajah anak lelaki yang ditolong Raizel, dengan handuk basah. Ya, perempuan itu sedang membersihkannya.

Sejak pertama kali bertemu, Alea merasa khawatir. Apalagi ketika anak ini berdarah, lalu hari hari berikutnya digantikan menjadi rasa rindu dan nyaman seketika. Hari-hari? ya, karena ini sudah tiga hari setelah anak lelaki ini ditemukan.

Selama itu pula Alea rajin membersihkan tubuh anak ini dan menyiapkan segala keperluannya. Intinya ia sangat menjaga orang itu dengan baik.

“Aku merasa jika hubungan kita dekat sekali,” ujar Alea tersenyum lembut menatap wajah lawannya yang pucat.

Ditempat lain, tepatnya sekolahan immortal. Raizel keluar kelas dengan wajah ditekuk. Tidak dengan gambalang sih, lelaki itu hanya menunjukkannya didepan Jerga, Kayla dan Kenzi.

“Kenapa lagi?” tanya Jerga seraya memberikan roti dengan isian daging mentah hot sauce kesukaan temamnnya itu.

“Karena mayat hidup itu,” jawab Raizel menerima roti dari Jerga dengan kasar.

“Hey dia belum sadarkan diri juga?” tanya Kenzi.

Sebelumnya Raizel memang sudah bilang kalau dia menemukan seorang anak lelaki sebayanya terjatuh di hutan barat packnya. Ketiga temannya itu juga pasti sudah tahu cerita lengkapnya dari orangtua mereka.

“Kalian juga belum datang melihatnya,” ujar Raizel menanggapi pertanyaan Kenzi.

“Hari ini saja deh, janji kami datang. Tapi pulangnya bareng naik mobil kamu,” ujar Kayla tersenyum lebar.

“Aku tidak bisa menyebut itu kunjungan atau memanfaatkan,” gumam Raizel malas.

Ketiga temannya sontak tertawa, menurut mereka mudah sekali menggoda pangeran Lightmoon pack yang berkepribadian random itu. hanya dihadapan Jerga, Kayla dan Kenzi jugalah, Raizel bersikap manja, marah dan berekspresi lainnya yang tak pernah ia tunjukkan pada oranglain.

“Kami benar akan ke rumah mu, selain melihat orang yang ceritakan, tapi karena juga kedua orangtua kita akan berkumpul,” ujar Kayla.

“Benarkah? Kalian tidak bercerita pada ku,” timpal Raizel.

“Ini kami baru membicarakannya pada mu,”

“Terserahlah, tapi aku bingung ayah atau ibu tidak bilang akan menerima tamu malalm ini.”

Keempat orang itu berakhir bingung sendiri, sepertinya untuk pertama kali terjadi mis komunikasi diantara mereka.

Ditempat lain, Daniel masih dan akan selalu berkutat dengan berkas-berkas perusahaan. Padahal masih terbilang dini, namun sudah terpahat jelas wajah kelelahan lelaki itu, membaca dan memeriksa setiap document.

“Ini pasti benar-benar merepotkan mu,” ujar Zean datang sembari membawa makanan.

Daniel tersenyum melihatnya, ada sang beta ia bisa sedikit meregangkan otot-ototnya. Ya, tak mungkin kan Daniel terus berkutat dengan berkas, membuat beta sekaligus temannya itu khawatir dan berakhir di pengawasan Alea. Oh ayolah, Daniel pernah berada diposisi itu dulu, dan ia tak mau itu terulang lagi.

“Ini benar-benar diluar dugaan kita,” gumam Zean menahan tubuhnya di meja kerja Daniel.

“Itulah kenapa kamu tidak boleh terlalu percaya pada manusia,” imbuhnya dengan ekpresi kesal.

Sontak Daniel tertawa mendengarnya, lucu saja.

“Padahal dulu kamu menjadi bagian manusia,” ujarnya langsung dihadiahi lirikan tajam dari Zean.

Ngomongngomong soal berkas yang banyak dan perusahaan, Daniel mempunyai alasan tersendiri kenapa semua itu terjadi. Tadinya, ia pikir kehidupan damai dan tenang akan berlangsung selamanya dalam hidup, namun tepat ketika pernikahannya berusia dua puluh tahun, dan sang anak menginjak usia dewasa, masalah justru perlahan muncul satu persatu.

Dan yang paling mengganggu adalah, yang sampai membuat lelaki itu sibuk dengan dokumennya. Namun harus mempersiapkan insting dan pejagaan setiap saat. Penjagaan? Ya, jadi ada ancaman besar menghantui Lightmoon pack, dan Daniel dituntut untuk waspada setiap detiknya, itu sama saja seperti ia tak bisa tidur dengan nyenyak, khawatir meninggalkan semua orang, dan hal buruk lainnya yang menyita perhatian Daniel.

Jadi seperti ini, ingatkan kalau lelaki itu memiliki kerjasama dengan sebuah perusahaan, yang mana dampaknya bukan hanya mempengaruhi perusahaan itu sendiri, tapi bisa sampai satu negara. Dan ya, itulah alasan dibalik semua kekacauan ini. Terjadi kesalah pahaman oleh pihak tak dikenal, yang mana membuat posisi pihak Daniel seperti dikambing hitamkan. Pihak lawan sudah benar-benar tidak percaya, dan sejak itu mulai muncu terror-teror kematian di tunjukkan pada Daniel.

Untuk saat ini lelaki itu masih bisa bernafas lega karena musuh tidak memngetahui apapun soal informasi keluarganya, tempat tinggal dan hal lainnya yang bersifat pribadi. Namun tetap ia merasa khawatir, meski dirinya adalah mahluk immortal, namun tidak bisa dipungkiri perkembangan manusia sangat mengerikan melebihi iblis. Daniel masih sanggup melawan sebuah pasukan, namun jika satu negara yang menyerangnya, meski dengan kekuatan sihir pun ia tak akan mampu.

Manusia mungkin tak mempunyai sihir, tapi otak mereka dan penemuan-penemuannya lebih mengerikan daripada sihir. Senjata mereka, perkembangan teknologi, nyatanya menjadi tamparan keras bagi mahluk immortal, terlebih manusia mempunyai hati yang akan menguat setiap detiknya diterpa kenyataan dan kehilangan. Membuat mereka semua tumbuh dengan keteguhan dan mempunyai beribu cara untuk menang.

“Kita mungkin harus membalas serangan lawan alpha,” ujar Zean serius.

“Kita tidak bisa melakukan itu Ze,”

“Kenapa?”

“Karena yang meneror kita bukan lawan, melainkan orang lain,”

“Maksud mu, dalang dibalik semua kekacauan ini?” tanya Zean. Daniel hanya mengangguk mengiyakan.

“Baguslah, kita seharusnya tidak perlu menahan diri lagi,”

“Justru karena itu, jika kita membalas serangan musuh, keadaan akan semakin memburuk. Sejauh ini musuh sudah berhasil menyulitkan kita, jika seenaknya dilawan tanpa stategi, kita bisa mati konyol dan tujuan mereka cepat tercapai,” jelas Daniel.

“Kamu ini, entah bijak atau terlalu baik alpha. Tidak bisakah biarkan sekali saja diri mu marah pada oranglain,” gumam Zean tak habis pikir.

Namun dilubuk hati terdalam, si beta juga setuju dengan ucapan alphanya. Ia membenarkan semua itu karena musuh nyatanya memang berhasil menyulitkan keadaan mereka.

“Lalu apa yang harus kita lakukan?”

“Tenang Ze, aku juga masih mempunyai kepercayaan lawan, meski sedikit. Mereka bilang tidak pernah memberikan terror dan percaya jika kita diteror, serta adanya pihak ketiga yang menyebabkan semua ini,” jawab Daniel.

“Bagaimana jika lawan mendrama? Justru merekalah otak dibalik semua ini, mereka yang memanipulasi,” seru Zean.

“Manusia selalu begitu, tapi tidak semuanya Ze. Aku bisa melihat kejujuran lawan, intinya sampai kita menemukan dan mengungkap siapa pelaku kejahatannya, lawan tidak akan mengusik, mereka hanya akan mengawasi kita dan ikut mencari siapa penjahat sebenarnya,” ujar Daniel.

Zean tidak bisa berdebat lebih panjang lagi, alphanya itu selalu mampu memberikan keyakinan dan ketenangan pada dirinya.

“Apa yang bisa aku lakukan selain mendukung mu,” gumam Zean tersenyum.

“Sebaiknya kamu suruh maid di pack untuk bersiap-siap, sore nanti rumah kita akan sangat berisik,” titah Daniel.

Zean hanya mengangguk sekilas, lalu kemudia pergi.

“Oh ya, William marah pada ku karena menyembunyikan masalah ini,” gumam sang beta seraya terus berjalan.

“Berarti dia sudah tahu sekarang?”

“Ya, dia akan membunuh mu nanti, begitu pesannya,” ujar Zean penuh arti.

Daniel tersenyum miring mendengarnya.

Nah lho mulai permasalahannya. Siapa sih tu musuh, demen banget ganggu Daniel:( serangannya lebih-lebih dari pada pake sihir. Ini diem aja cape, mending baku hantam ya:( kita doakan semoga semuanya baik-baik aja gengs.

Terus tu bacpak-bacpak bukannya jadi good dady malah mau berantem:(

Kangen William dan ayang Daniel😭

Jangan lupa vote dan komentar, bantu share cerita ini agar semakin banyak orang membacanya.

Salam hangat

Resa Novia.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***