EPISODE 17

Pagi hari yang mendung menyambut semua orang di Lightmoon pack, Daniel dan Raizel sudah siap dengan mantel hitamnya. Mereka akan pergi ke kawasan bangsa harimau, namun rintik hujan sedikit mengganggu kepergiannya. Alea mencegah mereka pergi, padahal setengah jam lagi perempuan itu akan meninggalkan rumah juga.

"Maksud ku kamu juga bisa pergi setelah hujan reda," seru Alea tetap kekeh menahan suami dan anaknya pergi.

"Kalau begitu sama sama kami pergi kan? Toh didalam mobil juga kami tidak kehujanan," ujar Daniel juga kekeh memaksa pergi.

"Daniel bukan seperti itu,"

"Dan sayang, aku juga tidak mau seperti yang kamu katakana,"

"Kalian berdua sama-sama tidak mau mengalah," gumam Raizel namun diacuhkan.

Sang pangeran bingung bagaimana kedua orangtuanya bisa menikah? Apa pada saat itu mereka sedang sama-sama ngotot ingin menikah?

Duk!

Daniel dan Alea pada akhirnya lelah sendiri, keduanya duduk berdampingan di sofa. Tak lama kemudian Luis datang. Anak itu mengenakan hoodie hitam dan celana senada. Pun menggunakan masker berwarna hitam.

"Kamu mau kemana Lu?" tanya Alea langsung kepo.

"Aku ingin menemui teman-teman ku, bolehkan?" jawab Luis.

"Bukannya mereka akan datang kesini, sampai sekarang aku belum mendapatkan telpon untuk menjemput mereka," ujar Daniel.

"Kemarin saat ayah menelpon katanya ada perubahan rencana, dia bilang terlalu berbahaya jika musuh sampai mengetahui mansion ini. Jadi biar kami bertemu ditempat umum saja," jelas anak itu, memang semalam Adam kembali menelpon dan menanyakan kabar Luis.

"Tapi Adam tidak memberitahu ku,"

"Dia lebih dari seorang pelupa tuan Daniel, ayah ku adalah laki-laki tua dengan ingatan kaset rusak. Jadi maaf, sepertinya dia lupa mengabari ulang diri mu," seru Luis tersenyum kikuk.

"Oh, kalau begitu pergilah bersama beberapa penjaga, ada mobil kosong di garasi," ujar Daniel.

"Tidak perlu ada penjaga, aku bisa melindungi diri ku sendiri,"

"Tidak, setidaknya ada seseorang yang mengawal mu,"

"Kalau begitu dengan aku saja," seru Raizel bangkit dari duduknya.

"Loh? Tidak bisa kamu kan akan pergi dengan ayah-"

"Kita pergi setengah jam lagi setelah hujan reda, jadi aku akan mengantar Luis dulu,"

"Tidak perlu Rai, aku sendiri sa-"

"Kamu sendiri lalu tiba-tiba musuh datang, setidaknya jika ada aku, aku bisa jadi orang yang menelpon ayah dan melihat mu disiksa,'' potong Raizel membuat lawan bicaraya sedikit kesal.

"Sayang," tegur Daniel dan Alea berbarengan. Mereka tidak menyangka anaknya akan berucap kasar seperti tadi.

Sret!

Tap!

Tap!

Tap!

Raizel tak mendengarkan kedua orangtuanya, dia pergi disusul Luis yang masih bingung dan berusaha menahan anak itu agar tidak usah mengantarnya.

"Raizel aku bisa pergi sendiri,"

"Silahkan kalau begitu, tidak usah memakai mobil ayah ku, tanpa penjaga dan pemandu arah. Hadapilah hutan di depan gerbang sana,"

Mendengar jawaban seperti itu Luis terdiam, dia tidak tahu arah ke kota pikirnya. Dan tanpa mobil, uh Raizel benar-benar mempersulit dirinya.

"Baiklah aku pergi dengan mu, tapi hanya dengan mu,"

"Memangnya mau dengan siapa lagi?" tanya Raizel seraya mengeluarkan mobilnya, setelah itu mereka pun pergi.

"Aku perlu penjaga," gumam Luis.

"Aku juga tidak nyaman dengan mereka," timpal Raizel.

Brum!

Ditempat lain Aidan dan kedua temannya sudah sampai di tempat yang dijanjikan Luis. Sedikitnya mereka membawa satu koper besar dan koper kecil berwarna hitam yang sebelumnya sudah disembunyikan. Agar ketika kembali nanti orang-orang di dalam rumah Daniel tidak melihatnya langsung.

"Aku bingung kenapa Luis melarang kita datang ke mansion tuan Daniel? padahal itu rencana bagus, kita jadi tahu dan mungkin bisa ikut menyelidiki tuan William yang selalu menghilang tiba-tiba," ujar Gibran.

"Tapi ada yang membuat ku lebih bingung," timpal Seyra.

"Untuk apa buku ini?" imbuhnya seraya menunjukkan buku fiksi tentang manusia serigala dan vampire.

"Positif thingking saja, mungkin Luis jadi hobi membaca," ujar Aidan diangguki Gibran.

"Tapi ini masih belum masuk akal," sewot Seyra.

"Tanyakan saja pada Luis langsung jika begitu, untuk apa terus menggerutu,"

Seyra menatap Gibran kesal, sebenarnya memang diantara perempuan itu dengan Luis ada sebuah hubungan spesial. Seyra menyukai kapten tim nya itu, sangat menyayangi dan mencintainya. Jadi mengetahui ada sesuatu perubahan pada Luis, anak itu selalu menjadi sensitif.

Luis sendiri tidak benar-benar mencintai Seyra? Lelaki itu hanya selalu ingin melindunginya, dan perasaan sayang yang besar di dadanya, terasa seperti rasa sayang kakak pada seorang adik. Tapi mungkin Seyra menganggapnya berbeda. Meski begitu, jika dalam pekerjaan keduanya adalah sosok yang professional.

Tak lama kemudian, ketiga orang itu melihat sebuah mobil berwarna biru parkir diluar café, dua orang lelaki berseragam hitam keluar, dan salah satunya adalah Luis.

"Siapa lelaki yang bersama dengan Luis itu?" tanya Gibran.

"Dia cukup tampan," timpal Seyra.

"Sutt! Diam. Bersikap santai saja seperti biasa," intruksi Aidan.

Raizel berjalan beriringan dengan Luis, tempat seperti ini cocok untuk melakukan pertemuan tapi juga besar kemungkinan musuh ada dimana-mana, pikirnya.

"Berapa lama kamu menemui teman mu?"

"Sebentar, aku hanya mengambil barang-barang ku, nah itu mereka,"

Raizel mengikuti arah pandang Luis, terdapat tiga orang remaja sebaya dengan mereka sedang duduk sambil berbincang-bincang, ketiga orang itu belum menyadari kedatangannya. Luis pun bergegas diikuti Raizel dibelakngnya.

"Hai teman-teman," sapa Luis.

"Oh mu god Luis," seru Gibran seraya melakukan high five ala lelaki, begitu juga dengan Aidan.

Hug!

Sedangkan Seyra langsung memeluk lelaki itu penuh haru dan rindu yang akhirnya membuncah.

"Kamu baik-baik saja kan?" tanyanya.

"Hm, seperti yang kamu lihat aku hidup denhan baik,"

"Dan siapa dia?" tanya Aidan tersenyum menatap Raizel.

"Oh ya, teman-teman perkenalkan dia Raizel, anak tuan Daniel," ujar Luis memperkenalkan Raizel pada ketiga temannya.

"Hai Raizel, nama ku Gibran,"

"Aku Aidan,"

"Seyra,"

Raizel hanya diam melihat teman-teman Luis memperkenalkan dirinya satu persatu, sampai akhirnya anak itu menepuk pundaknya dan ia pun tersadar. Raizel tersenyum sekilas dan mengangguk. Mereka berlima pun duduk dan mulai memesan makanan.

"Aku senang kamu baik-baik saja, apalagi setelah mendengar kabar jika heli mu hilang kontak," ujar Seyra membuka pembicaraan.

"Awalnya aku tidak baik-baik saja, tapi tuan Daniel dan yang lainnya merawat ku dengan baik," timpal Luis.

"Apa saja yang kamu lakukan selama ini di mansion tuan Daniel?" tanya Gibra, lelaki itu paham betul jika kaptennya tidak bisa diam seharian tanpa melakukan apapun.

"Berkelahi,"

"Hah? Dengan siapa?"

Luis tak menjawab, namun pipinya mengembung sebelah, memberikan kode jika orang yang dimaksud ada disampingnya.

"Jangan mulai tuan Luis," gumam Raizel tahu dirinya sedang dibicarakan.

"Aish, kamu ini cepat sekali peka nya. Baguslah itu berarti kamu sadar diri," timpal Luis.

"Rasanya aku ingin memakan mu," seru Raizel disambut gelak tawa semua orang.

"Ngomong-ngomong ini buku yang kamu minta," Seyra memberikan buku yang tadi dipegangnya.

"Terimakasih Sei," perempuan itu tersenyum malu mendengar Luis menyebutnya dengan nama panggilan sayang itu.

"Kamu mulai hobi membaca Lu?" tanya Aidan.

"Tapia pa tidak ada buku lain, kenapa memilih cerita tentang legenda manusia serigala dan vampire?" imbuhnya tak habis pikir.

"Mansion tuan Daniel berada di tengah hutan, aku pikir membaca buku seperti ini akan sangat cocok," jawab Luis. Tanpa ia sadari Raizel memperhatikan setiap gerak geriknya dalam diam.

'Apa dia sudah curiga tentang siapa kita?' mindlink Afanas.

'Entahlah, kita harus mengawasinya,' timpal Raizel.

"Oh ya, ini barang-barang mu, kami sampai membereskan seluruh kamar mu," ujar Gibran seraya memberikan satu koper besar berwarna biru. Saat mata mereka bertemu, keduanya kompak tersenyum penuh makna.

Udah ketemuan abis itu ngapai yah?😂

Jangan lupa like, komentar dan bantu share cerita ini agar semakin banyak orang membaca.

Salam hangat

Resa Novia.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up up up⚡🔨

2022-07-12

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up up

2022-07-12

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2022-07-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!