EPISODE 02

Wush!

Brak!

Raizel berlari dari gerbang sekolah, yang jaraknya cukup jauh dengan kelasnya dalam sekali lesatan. Untung tepat waktu, pada saat lelaki itu mendudukan tubuhnya di kursi, pengajar di jam pertama langsung datang.

Lelaki itu duduk dibangku baris ketiga di jajaran kedua dari pintu kelas, mejanya berseblahan dengan Jerga. Kelas Raizel sendiri mengharuskan anak muridnya duduk berpasangan dengan lawan jenis. Bukan karena maksud lain, akan tetapi demi meminimalisir perselisihan yang sering terjadi antara siswa perempuan dan laki-laki.

Para gadis yang notabenenya cerewet, berisik, sangat tidak menyukai sikap anak laki-laki yang seenaknya, santai dan bebas. Jadi tak jarang mereka acap kali bertengkar, melempar kekuatan, hingga berujung kacaunya kelas dan pembelajaran tak bisa dilanjutkan.

“Tidak biasanya kamu datang dimenit-menit terakhir Rai,” ujar Jerga.

“Dasi, aku lupa jika kamu sempat meminjamnya,” keluh Raizel dengan wajah malas. Jerga hanya tersenyum sekilas seraya menggelengkan kepalanya. Ia pikir cukup aneh seorang Raizel melupakan sesuatu.

“Kamu ada masalah sampai bisa melupakan sesuatu? Istirahat nanti kita akan berbicara panjang lebar pangeran,” ujar Jerga mendapat lirikan malas dari si empunya.

Itu adalah satu sifat Jerga yang dibenci Raizel, entah mungkin karena hubungan keduanya yang sangat dekat. Sudah seperti saudara kandung sendiri, Jerga selalu bisa menyadari perubahan kecil pada diri Raizel. Seperti sekarang misalnya.

Pembicaraan kedua lelaki itu terhenti ketika pak guru mulai menjelaskan materi. Pelajaran kali ini adalah tentang sihir, dan guru yang mengajar mereka juga seorang penyihir.

“Kaum selain bangsa penyihir dan bangsa harimau tidak bisa melakukan sihir, akan tetapi mereka mempunyai sedikit kekuatan sihir didalam tubuhnya, yang biasanya digunakan secara otomatis untuk penyembuhan luka-luka,” jelas si guru.

“Akan tetapi bukan berarti pelajaran kita kali ini tidak berguna, selain penyihir dikelas ini, semua siswa akan belajar macam-macam sihir, guna menghindari atau meminimalisir jika suatu saat kalian mendapatkan serangan magis,” imbuhnya.

“Karena semua siswa yang memiliki darah penyihir maju kedepan, untuk mendemonstrasikan macam-macam sihir yang biasanya digunakan atau ada di dunia umum,”

Para siswa yang dimaksud pun satu persatu mulai berjalan ke depan kelas, tak terkecuali Raizel dan Jerga. Mereka adalah manusia serigala dan hanya diperbolehkan melihat saja.

“Kata ayah ku, alpha Daniel bisa menggunakan kekuatan sihir, bagaimana kasus seperti itu bisa terjadi?” gumam Jerga.

Ya benar juga, Raizel pernah mendengar berita soal kekuatan ayahnya. Namun ia tidak tahu pasti, dan selama ini lelaki itu juga tidak pernah melihat sang ayah bermain sihir.

“Pak guru. Katanya alpha Daniel bisa melakukan kekuatan sihir. Dia kan manusia serigala,” celetuk seorang siswa lelaki langsung menarik perhatian semua orang termasuk Raizel.

“Apa dia manusia serigala jadi-jadian?”

“Pasti dia serigala yang haus kekuatan kan, jika tak salah itu ayah mu Raizel,”

“Ya katakanlah, ayah mu pasti menyeramkan bukan karena mempunyai kekuatan sihir?”

“Apa dia pernah mengutuk mu jadi katak?”

“Hahaha!”

Orang-orang mendadak menggunjing Raizel, jadi verita soal ayahnya juga sudah menyebar ya? Namun sayang, lelaki itu hanya bisa diam tidak membantah, itu karena ia juga tidak tahu kebenaran pastinya.

“Jangan dipikirkan Rai, ayah mu tidak menyeramkan sama sekali. Dia sangat ta-“

“Ayah ku sangat tampan, dia juga baik. Dia tidak pernah mengutuk ku jadi apapun,” suara Raizel memotong ucapan Jerga dan membungkam semua teman-temannya.

“Tidak seperti orangtua kalian, yang masih suka marah-marah, membentak atau menyalahkan,” imbuhnya tersenyum miring.

Wow haha, seketika lelaki yang tadi mengkompromi terdiam sembari mengepalkan tangannya. Melihat adanya percikan panas antara muridnya, sang guru penyihir tadi pun mencoba melerai.

“Sudah kalian semua kembali fokus ke depan, kita akan mulai dengan sihir jenis pertama,”

Jerga sempat melihat kearah Raizel, tak lama kemudia jempolnya terangkat memberikan like.

Ya begitulah kehidupan pangeran besar serigala, Raizel Rex. Menjadi anak seorang Daniel merupakan anugrah yang besar, namun hal itu juga setimpal dengan cercaan, hinaan, dan pujian yang ia dapat. Tak sedikit orang memandangnya sebelah mata, menyepelekan kekuatannya, membandingkan kekuatannya dengan sang ayah, dan menyebarkan rumor jika anak lelaki tampan itu menumpang nama dari sang ayah. Orang-orang menganggap Raizel bukan apa-apa tanpa Daniel.

Jahat memang.

Ditempat lain, Daniel sendiri terlihat sibuk dengan tumpukan berkas dimejanya. Hari ini akan terasa melelahkan baginya. Semua itu bukan tanpa alasan, perusahaannya mendapatkan kerjasama besar yang mana kegiatan itu bukan hanya memiliki dampak bagi perusahaan saja, melainkan juga mempererat hubungan antar dua negara.

“Sepertinya malam ini kamu tidak akan mendapatkan jatah lagi alpha,” Zean tiba-tiba datang sembari membawa dua cangkir kopi ditangannya.

“Seperti yang kamu lihat, aku juga akan membuat mu tidak menerima jatah mala mini,” timpal Daniel menerima minuman dingin itu.

Zean yang tadinya tersenyum tiba-tiba saja ingin melemparkan kopi ditangannya pada Daniel, apa-apaan pernyataan alphanya itu.

“Alpha jangan macam-macam,” gumam Zean.

“Apa?” tantang Daniel akhirnya tertawa.

“Yasudahlah, bagi dua semua berkas ini. Mana mau aku ikut lembur dengan mu,” ujar Zean dengan nada kesal. Dan ya tawa Daniel lebih pecah lagi saat itu. Padahal dirinya hanya berniat bercanda, namun Zean menganggapnya serius.

“Terimakasih Ze, tapi taka pa. aku bisa menyelesaikan ini sendiri. Tadi itu hanya candaan,” ujar Daniel.

“Dan apa kamu pikir tawaran ku tadi adalah candaan?” timpal Zean.

“Aku sudah berjanji tidak akan meninggalkan mu Daniel, dan akan selalu membantu mu meski dalam kesulitan yang kecil,” imbuhnya.

Oh sungguh manis sekali pertemanan mereka, sisakan satu untuk ku orang seperti Zean

Kembali ke sekolah, singkat cerita jam pelajaran pagi berakhir. Waktu istirahat pun akan berlangsung satu jam lamanya kedepan. Sesuai dengan perkataannya sebelumnya, Jerga menarik Raizel pergi guna menuntut penjelasan darinya.

Sret!

Namun pada saat itu gangguan muncul, lelaki yang tadi menjadi dalang keributan di kelas, menghadangnya. Bersama dengan ketiga temannya.

“Roman,” gumam Jerga.

“Picisan,” imbuhnya tersenyum mengejek.

Lelaki bernama Roman itu adalah seorang pangeran vampire, namun ya seperti yang kalian lihat, sikap dan sifatnya agak melenceng dari gelar yang dia emban. Roman memang sedikit tidak menyukai Raizel, entah apa alasannya, namun dalam beberapa kesempatan ia selalu suka mencari masalah dengan pangeran serigala itu.

“Aku tidak ada urusan dengan mu,” ujar Roman pada Jerga.

“Dan kakmi juga tidak mempunyai urusan dengan kalian,” timpal lelaki itu seraya menarik Raizel pergi. Meski terkadang sikapnya terlihat kasar, namun Jerga tidak pernah sekali pun mau terlibat masalah. Ia selalu berusaha menghindarinya, apalagi ketika bersama teman terbaiknya itu. Hal lain lagi yang disukai Raizel.

Sret!

Namun lagi-lagi langkah keduanya dicegat, kali ini oleh teman-teman Roman. Yakni Celsie si peri, dan Seandra si penyihir. Ketiga orang itu sudah seperti trio pembuat onar disekolah, namun ya bisa dikatakan otak dan kemampuan mereka pantas disombongkan juga.

“Kenapa kamu selalu ikut campur urusan pangeran Raizel,” gumam Seandra mulai mengeluarkan kekuatannya. Celsie pun menurutinya dengan ikut memojokan Jerga.

Kini kedua orang itu berdiri dihadapan Jerga yang sedang mencoba menghalangi Raizel.

Grep!

Namun beberapa detik kemudian, dua orang siswa lainnya, ikut bergabung ke acara mereka. Mereka sepasang anak laki-laki dan perempuan, yang langsung mengalengkan tangannya ke leher Seandra dan Celsie.

“Kenapa kalian tidak pernah mengundang kami ketika bermain,” ujar si perempuan bername tag Kayla.

“Aku dan Kayla menjadi tim Raizel,” timpal yang satunya. Bernama Kenzi.

Mereka adalah teman Raizel. Tepatnya, Kayla adalah anak dari William dan Azura, sedangkan Kenzi adalah putra mahkota ayah Tristan dan mamah Dyra. Mereka berempat pun berteman, layaknya orangtua mereka mereka yang masih berhubungan baik sampai sekarang.

Cih!

Melihat dekeng Raizel datang, Roman hanya bisa berdecih, ia tak suka. Lagi-lagi ia dengki dengan apa yang dimiliki Raizel, menurutnya lelaki itu terlalu sempurna karena mendapatkan semua kebahagian di dunia. Contohnya sperti teman-teman yang baik dan kuat seperti Jerga dan yang lainnya.

“Kita pergi, anak ini masih manja ternyata,” gumam Roman sembari menatap Raizel, yang ditatap justru bersikap acuh tak peduli.

Setelah ketiga anak nakal itu pergi, mereka berempat pun melanjutkan kembali langkahnya. Semuanya pergi ke kantin bersama-sama dan menjadi pusat perhatian sepanjang perjalanan.

Kenalan yuk sama anak-anak canteq manis, guanteng. Catet lagi nih:)

1. Kayla (anak William dan Azura)

2. Kenzi (anak Tristan dan Dyra)

3. Roman (si pangeran vampir jaman now)

4. Celsi (temannya dek Roman, peri jaman now)

5. Seandra (cowok, temannya dek roman dan Celsi, penyihir jaman now)

Udah ya, ada lagi? Cari tahu sendiri aja🤣

“Ayah ku sangat tampan, dia juga baik. Dia tidak pernah mengutuk ku jadi apapun,”

“Tidak seperti orangtua kalian, yang masih suka marah-marah, membentak atau menyalahkan,”

Pas Raizel ngemeng gitu langsung keluar bekson blackpink SAVAGE~

Jangan lupa vote, komentar dan bantu share cerita ini agar semakin banyak orang membacanya.

^^^Salam hangat^^^

^^^Resa Novia.^^^

Terpopuler

Comments

Vemas Ardian

Vemas Ardian

udh kuduga g mungkin dan mustahil sekolah klw g ada biang onar 🤣🤣

2021-12-23

0

💎hart👑

💎hart👑

envy tuh si roman

2021-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!