EPISODE 08

Luis terlihat sedang melamun di taman belakang mansion, anak itu bingung harus melakukan apa? bingung juga kenapa sang ayah justru menitipkannya ditempat yang tidak ia tahu dan pada orang yang tidak dia kenal. Bukannya mengirimkan pasukan penyelamat dan membawanya pulang.

"Aku tahu kondisi disana berbahaya, tapi menitipkan ku disini juga bukan pilihan yang tepat," gumam anak itu.

Ditambahkan, dia merasakan keanehan di tempat mansion. Setiap orang seperti kaku ketika berpapasan dengan dirinya, atau ada juga yang sebaliknya. Mereka justru dengan terang-terangan mengawasi gerak gerik lelaki itu. dan lagi Luis merasa jika orang-orang di mansion ini bukanlah manusia biasa. Dan keanehan lainnya yan Luis lupa saking banyaknya.

Sret!

Tap!

Tap!

Tap!

Saat sedang asik melamun, tak sengaja Luis melihat anak dari pemilik mansion keluar. Ia seperti hendak pergi ke suatu tempat dan terus memandangi langit, kebetulan memang sedang bulan purnama, dan bola langit itu terlihat sangat indah mala mini. Tidak sadar Luis pun mengikuti langkah kaki anak itu.

Ditempat lain, tepatnya didalam mansion. Daniel sedang bersitegang dengan semua teman-temannya, terutama Zean.

"Kamu seharusnya tidak gegabah alpha, dia manusia kita bangsa serigala. Apa yang akan terjadi jika dia tahu kita yang sebenarnya," seru Zean.

Ya. Mereka semua menentang keputusan Daniel yang bisa dibilang otoriter, mengenai Luis yang diijinkan tinggal di pack sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Masalahnya kehadiran anak itu saja, yang bisa menembus dinding gaib bangsa kawasan immortal masih menjadi pertanyaan. Tapi sang alpha dengan entengnya membiarkan Luis tinggal lebih lama disini.

"Aku tidak gegabah Ze, kita tinggal menyembunyikan identitas diri. toh sehari-hari pun kita sudah hidup bak manusia kan? Tidak ada bedanya," ujar Daniel.

"Bukan seperti itu Daniel. Sebagai seorang manusia, lambat laun Luis pun akan merasakan keanehan dengan tempat ini dan semua isinya, karena dia mempunyai kepekaan. Jaman sekarang kebradaan kita hanya dianggap mitos belaka, jika sampai anak itu mengetahui kita yang sebenarnya, maka bisa berbahaya juga, bukan untuk bangsa serigala saja, tapi juga untuk bangsa lain," timpal William.

Teman-teman Daniel pun terpaksa ikut campur masalah ini karena dirasa cukup sensitif.

"Kita bisa menyesuaikan diri tinggal diantara manusia, tapi sebaliknya? Manusia belum tentu bisa beradaptasi dengan mahluk seperti kita Daniel," imbuh Tristan.

"Kita hanya harus bersikap normal kan? Tidak susah, jangan kalian pikir ini masalah besar," ujar Daniel masih kekeh dengan keputusannya.

"Tapi ini memang masalah besar Daniel," sela Giselle.

Daniel merasa dipojokkan, tapi ia juga tidak gentar dengan pilihannya. Ia mempunyai rencana yang matang, karena itu ia mau mengambil keputusan seperti ini.

"Aku punya rencana, kalian tidak perlu khawatir. Kaum penyihir bisa melakukan manipulasi ingatan kan? Jika semisal Luis tahu soal identitas kita, Azura atau Dyra bisa menghapus ingatannya," ujar Daniel.

"Ya kami bisa melakukan itu. akan tetapi jika terlalu sering akan membahayakan si objek," timpal Azura.

"Dia terancam gila karena ingatannya yang dipermainkan," imbuh Dyra.

Daniel terdiam sejenak. Ditatapnya satu persatu orang yang ada disana, lalu membuang nafasnya kasar. Sang alpha kesal pada mereka semua.

"Lakukan saja, jika dia gila aku bisa menyembuhkannya. Atau aku saja yang memanipulasi ingatannya, itu jauh lebih aman karena tidak memiliki efek samping," ujar Daniel seraya beranjak pergi dari sana.

"Yang aku pikirkan bukan hanya Luis, bukan hanya pack ini saja, bukan hanya bangsa immortal. tapi negara ini bersama dengan manusianya adalah pikiran ku. Aku tidak ingin terjadi perang anatar kedua negara hanya karena kesalahan yang perusahaan ku perbuat," imbuhnya dingin.

Semua orang yang ada disana baru menyadari jika mereka terlalu memojokkan Daniel, sampai lupa jika masalah yang dihadapi sang alpha jauh lebih besar. Alea hanya bisa tersenyum dan menenangkan suasana, setelahnya dia pun pergi menyusul sang suami untuk menenangkannya juga.

Wush!

Perempuan itu mendapati Daniel sedang berada di ruang kerjanya. Dia hanya diam di kursi kerjanya dan menatap tajam ke satu arah. Pada saat mode seperti itu, hanya Alea yang berani mendekatinya, sekaligus berinteraksi dengannya.

"Sayang tenaglah, aku selalu mendukung mu," ujar Alea sudah berada dibelakang suaminya. Tangan putih perempuan itu membelai surai Daniel dengan lembut.

Sret!

Sret!

"Seperti kata mu, kita tidak bisa menilai sesuatu dari satu sudut pandang saja,"

"Pertanyaan ku, kemana Daniel yang ku kenal? Daniel yang tenang, Daniel yang dewasa, Daniel yang bijak, Daniel si alpha hebat, Daniel suami ku," Alea tersenyum sendiri mengatakannya. Asal kalian tahu saja, sosok alpha itu berubah manja ketika sudah menikah, ia sering cemburu dan dengan cara seperti inilah Alea menenangkannya.

"Kamu tadi seperti beradu sudut pandang dengan teman-teman, bukan melihat banyak sudut pandang seperti yang kamu lakukan selama ini. Kamu tidak mengerti mereka, dan mereka juga tersulut emosi jadinya. Daniel yang aku kenal selalu mengertikan orang-orang,"

Huft!

Alea tersenyum lebar, jika Daniel sudah membuang nafasnya seperti itu. Tandanya ia sudah berdamai dengan keadaan dan kembali ke otak dingin. Gotcha! Sang luna berhasil meluluhkannya.

"Cium," rengek Daniel seraya mendongakkan kepalanya ke atas menatap sang isteri.

"Heh?"

Daniel menatap Alea dengan matanya yang sayu. Mau tak mau perempuan itu yang megalah. Ia pun mencium kening Daniel dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang.

Cup!

Daniel memejamkan matanya merasakan kehangatan dari kasih sayang Alea yang mengalir. Memang begitulah Daniel, ia memaknai sebuah ciuman adalah kecupan hangat di kening, bukannya bibir. Karena pikir lelaki itu, jika dibibir ia akan merusak perempuan yang dicintainya.

"Aku sendiri bisa mengatasi masalah ini sayang," gumam Daniel.

"Jangan berbicara seperti itu lagi, dulu juga kamu mengatakan hal yang sama. Tapi apa ujungnya? Kamu pergi meninggalkan aku untuk waktu yang lama," timpal Alea berpindah tempat jadi kepangkuan suaminya.

"Tapi aku kembali lagi kan? Aku tidak akan meninggalkan mu sendirian," ujar lelaki itu.

"Dulu kamu pergi lalu kembali, bagi ku itu adalah sebuah anugrah. Dikehidupan baru ini jangan kamu pergi lagi, meski jaminan kamu akan pulang. Aku tidak mau Daniel, tidak sedetik pun setelah kejadian itu aku mau ditinggalkan oleh mu,"

Daniel tersenyum lembut mendengar penuturan Alea, apa dia bilang? Dia tidak salah memilih pasangan kan? Lelaki itu kini asik mengganggu Alea dengan menggosokkan hidung mancungnya dengan hidung cantik milik Alea.

"Hahaha," tawa mereka bahkan pecah bersamaan.

Namun hal itu tidak terjadi pada dua orang lelaki yang saat ini berada disebuah danau. Mereka adalah Raizel dan Luis. Keduanya terlihat menjaga jarak, meski sudah menyadari keberadaan masing-masing.

"Kenapa kamu mengikuti ku?" tanya Raizel dingin.

"Aku-"

"Siapa yang menyuruh mu mengikuti ku?"

"Siapa yang menyuruh mu memotong ucapan ku?" seru Luis kesal.

Sret!

Raizel membalikkan tubuhnya dan menatap Luis dengan tajam. Begitupun sebaliknya.

"Kenapa kamu selalu sensitif pada ku? Aku tidak mengganggu, aku hanya khawatir kamu pergi sendirian ditengah malam begini," ujar Luis tegas.

"Apalagi ini tengah hutan," imbuhnya seraya menepuk-nepuk pergelangan tangannya yang digigiti nyamuk.

Luis tidak berbohong, lelaki itu memang cukup khawatir bila seseorang pergi ke tengah hutan seperti ini. Tapi tidak disangka juga, ternyata Raizel pergi ke danau yang menurutnya cukup indah.

"Aneh, kok bisa danau ada ditengah hutan?" gumam Luis.

Sret!

Raizel melemparkan pakaian panjang yang ia kenakan pada Luis, menyisakan sehelai kaos putih yang tadinya ia pakai rangkap.

"Disini banyak nyamuk, udara dingin juga, kamu tidak terbiasa," ujar Raizel.

"Aku bingung dengan sikap mu, sekarang kenapa tiba-tiba jadi baik?"

"Baik? Orangtua ku mengajarkan untuk sopan santun pada tamu, jamu dia dengan sangat baik dan perhatian," ujar Raizel.

"Tapi jika dia melunjak, makan saja," imbuhnya tersenyum misterius.

Luis hanya ber oh ria, kakinya berjalan mendekati Raizel. jarak diantara keduanya pun semakin terkikis.

"Ternyata tinggi badan mu lebih dari ku, perbedaannya mungkin sekitar empat centi meter," gumam Luis. Lawan bicaranya itu sudah tidak memperhatikan dirinya, Ia sibuk menatap langit.

"Siapa nama mu?" tanya Luis. Namun orang itu tak menjawab.

"Kalau begitu aku panggil anak langit, karena kamu terlihat menyukainya," imbuh lelaki itu seraya ikut menatap langit.

"Raizel, dasar anak rusuh. Enggan bersabar," ujar Raizel menatap Luis datar.

"My name is Luis, bukan anak rusuh,"

FIX AKU NULIS BAGIAN DANIEL-ALEA BAPER! SALTING, SENYUM-SENYUM SENDIRI, GAK KUATT AWW.

kira-kira Luis aman gak ya ada di Lightmoon pack? dia temenan atau bakal jadi musuhan sama Raizel? terus itu si pangeran kenapa sih marah-marah mulu kerjaannya, PMS? 

jangan bosen vote dan komentar ya, bantu share cerita ini agar semakin banyak orang membacanya.

Salam hangat

Resa Novia

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up up⚡🔨

2022-07-10

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up up

2022-07-10

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up ⚡🔨lagi

2022-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!