EPISODE 16

"Mamah," seru Jerga tak kala melihat sosok ibunya datang. Wajah anak itu berubah cemas seketika, keringat dingin mulai bermunculan.

Sret!

Anak itu menyikut lengan sang ayah yang kebetulan duduk disampingnya, lalu kemudian memberikan mindlink.

'Ayah sudah memberitahu mamah?' tanyanya.

'Belum. Mungkin setelah ini ayah akan bilang,' jawab Zean.

'Yang jelas bukan hal baik untuk ku. Tapi ada apa mamah datang kemari?'

Zean enggan menjawab pertanyaan anaknya itu, ia kemudian menghampiri sang isteri yang tak lama kemudian disusul Alea. Setelah selesai latihan memanah tadi, Raizel membawa kedua temannya beristirahat di ruang tamu seraya menonton televise. Namun kehadiran ketiga orang dewasa itu menggangu ketenangan mereka.

"Ada apa mamah mu kemari?" bisik Raizel.

"Dia mamah mu Jer? Cantik sekali," imbuh Luis sembari menelan camilannya.

Karena tidak tahu apa-apa jadi Jerga tidak menjawab nya. Mereka bertiga hanya menunggu sembari mencuri dengar apa yang ketiga orang dewasa itu bicarakan.

"Bagaimana kondisi Daniel?" tanya Giselle.

"Daniel memangnya kenapa?" timpal Zean.

"Tadi dia hampir pingsan di dapur," jawab Alea agak pelan.

Namun tetap saja percakapan mereka mampu didengar, tidak juga sebenarnya karena Jerga dan Luis hanya samar-samar, namun Raizel memiliki pendengaran yang lebih tajam daripada manusia serigala biasa, dan kini wajahnya sudah terlihat khawatir.

"Bunda ayah kenapa?" tanya anak itu langsung.

"Eh ternyata ada kamu nak, sedang apa? latihannya sudah selesai ya," ujar Alea mengalihkan permbicaraan.

"Katanya ayah hampir pingsan, dia sakit?"

"Tidak, kamu salah dengar sayang,"

"Aku tidak salah dengar bunda," seru Raizel kekeh. Sadar tidak akan mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, anak itu berniat melihat ayahnya langsung.

Tap!

Tap!

Tap!

"Ada apa ini, aku mendengar ada keributan," akan tetapi sosok Daniel muncul lebih dulu. Raizel bisa sedikit lega melihat ayahnya baik-baik saja, tapi tetap tidak menghilangkan kekhawatirannya.

"Kamu hampir pingsan tadi, apa benar?" tanya Zean to the point.

"Jangan menatap ku seperti itu," seru Danile melihat ekspresi betanya yang sedikit menyeramkan.

"Kepala ku hanya sedikit pusing tadi, sampai sekarang belum ada informasi tentang mereka," imbuhnya sembari duduk bersama Raizel.

"Ayah baik-baik saja?" tanya sang anak.

"Ya, besok kamu mau ikut ke rumah kakek Eros?" ajak Daniel.

"Bersama bunda?"

"Jika dia mau,"

"Bunda ada pemotretan besok bersama Giselle," seru Alea.

"Kalau begitu kita berdua," ujar Daniel, Raizel tersenyum dan mengangguk antusias.

"Tapi tunggu, besok kan aku sekolah?"

"Besok libur, hasil dari rapat guru. Dan katanya minggu depan sekolah akan mengadakan lomba," Raizel dan Jerga kompak mengangguk mendengar penjelasan itu.

Jadi kedatangan Giselle kemari adalah untuk membicarakan pekerjaan dengan Alea, namun sepertinya perempuan itu mengadukan keadaan suaminya, dan berakhir dengan membuat khawatir semua orang.

"Besok aku ikut al-"

"Maksud ku Daniel," ujar Zean hampir menyebut alpha. Ia selalu lupa jika Luis adalah manusia, bisa-bisa anak itu curiga dengan kesalahan kecil yang dirinya perbuat.

"Kamu memang selalu mengikuti ku," gerutu Daniel.

"Kenapa seperti itu? kamu tidak suka, kamu melupakan jasa ku selama bertahun-tahun ini? Aku bahkan tidak meminta hadiah sama sekali,"

"Begitulah Zean, dia seperti perempuan, selalu mengungkit masa lalu dan hal-hal kecil yang tidak berguna," adu Daniel mengajak ketiga anaknya bergosip.

"Ayah ku memalukan," ujar Jerga menundukkan kepalanya, berpura-pura sedih.

"Semoga itu tidak menurun pada anaknya," timpal Raizel.

"Katanya, orang seperti itu akan-"

Brak!

Keempat orang itu terkejut mendapat lembaran kipas dari Giselle.

"Hey yang kalian bicarakan itu kami," serunya berbarengan dengan Alea. Zean sontak tersenyum.

"Rasakan the power of emak-emak," gumamnya.

"LARI!"

Mereka semua pun kabur dari sana dengan senyum cerah menghiasi wajahnya.

Dibelahan dunia lain, hari sudah malam. Aidan dan teman-temannya masih dalam perjalanan. Mereka menggunakan pesawat tim untuk pergi agar nantinya bisa menyusup dan mendarat dimana saja. ngomong-ngomong pesawat mereka tidak besar seperti pesawat pada umumnya, ukurannya sebesar bis dan itu cukup menampung semua anggota termasuk membawa barang bawaan.

"Tuan Adam sudah berhasil merekayasa keberadaan Black Buttler, dan dari aktivitas mata-mata kita yang mengawasi tuan William, selama beberapa hari ini dia memang sibuk mencari keberadaan organisasi bodong itu," ujar Seyra.

"Itu berarti situasi aman terkendali," timpal Gibran diangguki perempuan itu.

"Tapi aku masih bingung dan penasaran," seru Aidan.

"Mata-mata kita hanya bisa mengawasi target ketika berada diluar, saat menjelang malam tuan William seperti menghilang ditelan bumi. Belum lagi sampai saat ini mata-mata kita yang mengawasi tuan Daniel tidak menemukan keberadaannya sama sekali, padahal jelas-jelas Luis ada bersama orang itu," imbuhnya membuat semua teman-temannya ikut merasa bingung.

"Mata-mata kita tidak bisa menemukan tempat tiggal dari para target," ujar Seyra.

"Apa mungkin rumah mereka seperti dilindungi sebuah portal? Yang mana membuat semua peralatan teknologi dan mata telanjang tidak bisa menemukannya," seru Aidan heboh.

"Apa maksud mu dunia lain? Oh ayolah aku tidak percaya ada tempat semacam itu di bumi ini," timpal Gibran malas.

"Ya, tidak masuk akal juga karena tuan William dan Daniel jelas adalah manusia," timpal Seyra.

"Jika semisal mereka hantu, atau mahluk lainnya selain manusia, aku mungkin akan percaya ada dunia ghaib," imbuhnya.

Aidan hanya tersenyum kikuk di serang dua temannya, tapi dia sendiri tidak bisa berpikir jernih. Mana ada seorang manusia yang diawasi setiap saat tiba-tiba mneghilang? Terlebih mata-mata mereka tidak perah bisa menjelaskan secara rinci apa yang terjadi dan sudah menimpa dirinya.

"Kita akan mengambi alih pengawasan, setelah memberikan peralatan ini pada Luis kita akan bergantian mengawasi tuan William dan Daniel," ujar lelaki itu.

"Ya, mari kita lihat apa kita sama tidak bergunanya seperti para mata-mata itu, atau memang mereka yang tidak becus," timpal Seyra.

Bicara soal Black Buttler, organisasi itu memang rekayasa Adam untuk mengalihkan perhatian Daniel. dan berkat rekayasa itu dia mengetahui ikut campur sekutu-sekutu Daniel, termasuk William yang ternyata memiliki jasa pasukan bayaran. Untung Adam bisa mengambil langkah cepat, lelaki itu berhasil mengelabui mereka juga.

Jika sudah dibuat tumpul semua, tinggal memasukan pembunuh saja pada lingkungan Daniel, lalu perlahan-lahan melemahkan penjagaannya, dan yang akan terjadi selanjutnya adalah penyerangan. Atau bisa menyelam sambil minum air. Luis bisa digunakan sebagai bidak untuk mengecoh Daniel sekaligus menikamnya dari belakang.

Ditempat lain, malam pun sudah menyapa tempat Raizel. Dia dan keluarganya baru selesai makan malam, karena tidak ada acara apapun lagi keempatnya memilih pergi ke kamar masing-masing. Zean dan keluarganya juga sudah pulang sejak tadi, mereka tidakikut makan, katanya sih ingin me time keluarga di luar.

Luis resmi pindah kamar sejak hari pertamanya sadar. Dan saat ini ia sedang mengirim pesan pada teman-temannya lewat handphone yang dulu sempat ia perbaiki. Jangan berpikir jika selama ini Luis tidak melakukan apa-apa, nyatanya rencana anak itu sudah berjalan sejak pertama kali bangun.

Flashback

Luis merasakan sengatan matahari di matanya, setelah beberapa detik mengumpulkan kesadaran anak itu langsung terkesiap, ketika menyadari ruangan tempatnya saat ini bukanlah hutan. Ya, Luis ingat betul kejadian yang menimpa dirinya, dia diserang musuh, tertembak sampai akhirnya melarikan diri lewat helicopter lalu jatuh.

Sret!

Belum sempat berpikir apa-apa, anak itu langsung kebingungan sekaligus ngeri ketika meraba perutnya. Ia ingat betul sebuah peluru menancap disana, tapi kini mulus tak tercela. Luis tahu ada sesuatu yang aneh terjadi, perlahan-lahan ia mengamati kamar yang dihuninya dan memastikan tidak ada alat penyadap atau cctv disana.

Tap!

Tap!

Tap!

Dan setelah dirasa aman Luis pun mencoba melihat ke arah balkon, lalu sesuatu membuatnya benar-benar terkejut, bahkan anak itu sampai terjungkal kebelakang.

Wush!

Wush!

Luis melihat sekelebat bayangan berlarian dengan cepat, namun setelah dipastikan lagi itu adalah sosok manusia. Bagaimana bisa mereka melakukannya? Apa mereka manusia super? Pikir Luis.

"Ini benar-benar bukan tempat yang aman," gumam anak itu langsung mencari keberadaan handphonenya. Luis berhasil menemukan benda itu namun dalam keadaan yang mati. Saat itu samar-samar Luis mendengar langkah kaki, dia langsung meraba saku pakaiannya dan menemukan sebuah penyadap. Buru-buru anak itu memasangnya ditempat tersembunyi lalu berdiri diambang pintu dengan sikap siaga.

Ceklek!

Pintu pun dibuka, Luis melihat dua orang lelaki yang salah satunya berhasil membuat dia terkejut lagi. Sosok Daniel.

"Kem-"

Bugh!

Bugh!

Brak!

Tidak membuang kesempatan anak Luis menghadang Daniel dan satu temannya. Lalu dia pun pergi.

'Jangan sampai orang itu menangkap ku' -batin Luis.

Tap!

Tap!

Tap!

Lelaki itu berlari secepat mungkin menuruni tangga.

Dan benar! Selama ini Luis bukan hanya tahu jika orang-orang dimension bukan manusia biasa, melainkan mahluk mitologi yang meleganda, yaitu manusia serigala. Lelaki itu mendengarnya langsung lewat penyadap yang ia pasang di kamar Raizel. Yang sepertinya pada saat itu, sang pangeran sedang membicarakannya.

Selain dari dua bukti itu, selama ini Luis juga sudah mengamati lingkungan sekitar. Dibagian belakang ada peternakan hewan, tapi lelaki itu melihat sesuatu yang aneh, ada bercak darah dan beberapa daging tercabik yang tertinggal. Juga bulu-bulu halus seperti bulu anjing yang setiap tengah malam menuju dini hari dibersihkan para maid.

"Sesuatu dari luar tidak bisa menembus tempat ini? Tapi kenapa aku bisa? Teman-teman tidak bisa menghubungi ku, tapi kenapa aku bisa menghubungi mereka?" gumam Luis bingung. Sampai saat ini dua hal itulah yang belum bisa ia jelaskan.

Bicara soal teman-temannya, kedatangan mereka juga sebenarnya adalah rencana Luis. Lelaki itu berhasil menghubungi Adam dan meminta ia agar mengirimkan rekan pasukannya dan memberinya kebutuhan lain. Tapi tenang, sampai saat ini anak itu belum membicarakan soal manusia serigala pada tuannya itu.

"Aku harus mencari tahu lebih banyak soal manusia serigala," gumam Luis.

"Kelemahan mereka dan apa yang membuatnya kuat," imbuhnya.

Si Luis pinter banget😲 ternyata oh ternyata selama ini dia udah tau semuanya.. berani juga tu anak tinggal dikawasan bangsa serigala 😏 belum kena gigit dia wkwk.

Setelah ini apa yang akan terjadi pada family Daniel? Si Adam licik apa pinter sih:( gak salah soalnya apa yang dia rencanakan.

Jangan lupa vote, komentar dan bantu share cerita ini agar semakin banyak orang membacanya.

Salam hangat

Resa Novia.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up up

2022-07-12

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2022-07-12

0

Vemas Ardian

Vemas Ardian

klw sudah gini kok jdi mls yha pasti nnti si luis bikin lemah kluarga daniel masukny si musuh dalam selimut jdi mls 😔

2021-12-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!