EPISODE 05

Ditempat lain, diantara lilingan air laut yang gelap, tepatnya disebuah pulau rahasia, berdiri megah sebuah bangunan. Dari luar tampak sangat canggih dan terang dengan lampu emasnya. Sedikitnya ada empat orang yang tinggal didalamnya.

Tiga orang lelaki dan satu perempuan, masing-masing dari mereka sedang menghadap computer dan terlihat sibuk sekali.

“Apa kalian sudah menemukan keberadaan Luis?” tanya seorang lelaki yang usianya terlihat lebih tua, sepertinya dia adalah pemimpin ketiga orang lainnya.

“Belum tuan Adam, kami tidak bisa melacaknya sama sekali,” seru salah satu dari mereka, seorang lelaki dengan rambut pirang bernama Aidan.

“Bagaimana bisa itu terjadi? Luis selalu membawa GPS kan?” tanya Adam.

“Ya tuan, dia bahkan menanamkan satu GPS didalam tubuhnya, dan helicopter yang ia gunakan penuh dengan GPS juga,” jawab lelaki yang satunya lagi, kulit tubuhnya terlihat lebih matang dengan rambut gaya under cutnya. Bernama Gibran.

“Tapi aneh, satu pun kami tidak bisa menemukan titik keberadaannya,” imbuhnya.

Ke empat orang itu kompak terdiam, semuanya memang tidak jelas bahkan tidak bisa dijelaskan secara logis. Intinya seperti ini, mereka bisa tersambung degan GPS yang dipasang pada helicopter maupun Luis tapi tidak menemukan titik koordinat pastinya.

“Luis mungkin berada di dunia akhirat,” celetuk Gibran polos.

“Mulut berdosa mu tak pantas mengatakan itu,” timpal Sheyra, perempuan satu-satunya yang ada disana, dan sejak tadi diam menyimak.

“Pokoknya kita harus segera menemukan keberadaan Luis, sebelum musuh menemukannya,” titah Adam seraya pergi dari ruangan team nya itu.

Siapa mereka?

Singkat cerita hari sudah sore, sekolah immortal pun sudah bubar sejak beberapa jam lalu. Dan sesuai dengan kesepakatan awal, Jerga, Kayla dan Kenzi akan pergi ke Lightmoon pack dengan menumpang gratis pada Raizel. Kata supir yang mengangkut mereka, alpha Daniel pun akan pulang sebentar lagi.

Setibanya di pack, Jerga dan yang lainnya langsung menuju kamar Raizel, tidak menunggu si punya tempat turun terlebih dulu. Mereka nyatanya sangat penasaran dengan sosok lelaki yang diceritakan Raizel.

Brak!

“Hey Kenzi, jangan keras-keras!” seru Kayla ketika rekannya itu membuka pintu kamar dengan kasar.

“Teriakan mu juga pelankan!” timpal Kenzi tak ingin kalah.

“Jangan sampai aku melempar kalian dari balkon karena terus bertengkar,” ujar Jerga membungkam dua anak itu. mereka hampir lupa apa tujuan utama datang kemari.

Tap!

Tap!

Tap!

Jerga memimpin teman-teannya masuk, kini bisa mereka lihat seorang lelaki, yang kelihatannya sebaya dengan mereka. Terbaring lemah diatas kasur, wajahnya pucat dan tak terlihat tanda-tanda akan bangun.

“Wow.. demi demi bulan, dia tampan sekali!” pekik Kayla tidak percaya.

Kenzi dan Jerga kompak mendelik, suara perempuan itu sangat berisik sekali pikirnya. Namun mereka juga tidak berbohong akan ketampanan orang itu, Jerga dan Kenzi mengakui dia tampan, bisalah disetarakan dengan Raizel.

“Kalian tidak sopan sekali, aku yang punya tempat tapi aku yang terakhir masuk,” desis si empu kamar. Akhirnya dia datang juga.

Raizel mengganti bajunya terlebiih dahulu sebelum bergabung dengan ketiga temannya itu. tak buutuh waktu lama, dalam beberapa detik ia sudah duduk manis di sofa kamar.

“Aku baru sadar jika larian mu lebih cepat dari serigala biasa,” gumam Kenzi.

“Tentu, turunan dari alpha Daniel, dia bahkan lebih cepat,” tmpal Jerga.

“Aish, bagaimamna bisa aku melupakan itu,”

“Ngomong-ngomong dia ini siapa?” tanya Kayla memnggiring kembali fokus semua orang pada anak lelaki yang tak sadarkan diri itu.

“Mana ada orang tidak sadarkan diri berbicara,” keluh Kenzi.

“Bukan seperti itu maksud ku, tapi lebih kepada mahluk apa dia ini? Dia sama-sama bangsa immortal seprti kita kah?” ujar Kayla. Bukan tanpa alasan perempuan itu bertanya demikian, dia merasakan keanehan dari orang pingsan itu.

“Aku tidak bisa mencium aura nya,” gumam Jerga dengan ekpresi serius.

Mereka bertiga saling bertukar pandang, semuanya menuntut pejelasan dari si tuan rumah yang tampaknya tidak terganggu sama sekali.

“Bukan tidak bisa, tapi memang dia tidak memiliki aura,” ujar Raizel membuat keterkejutan diwajah teman-temannya itu.

“Ada mahluk semacam itu?” tanya Kenzi.

“Ada. Berdasarkan penjelasan Azura dia digolongkan menjadi manusia spesialis. Yakni golongan manusia yang memiliki karakteristik khusus, contohnya seperti anak ini. Untuk sementara kami menyebutnya misdirection, atau karakteristik aura yang lemah,” penjelasan itu datang dari Alea. Sang Luna entah bagaimana bisa tiba-tiba muncul dan mengagetkan mereka semua.

“Sepertinya kalian fokus sekali sampai tidak menyadari panggilan ku, alpha Daniel dan orangtua kalian sudah datang. Jadi mari kita turun,” imbuhnya.

“Maaf luna kami benar-benar tidak mendengar mu,” ujar Kayla, teman-temannya kompak membungkukkan pandangan.

“Tidak masalah, sebaiknya kita cep-“

Bugh!

Bugh!

Brak!

Belum sempat kalimat Alea selesai diucapkan, suara gaduh di bawah menyita perhatian mereka. Seolah tahu apa yang terjadi, sang luna terlihat menggerlingkan matanya jengah.

‘Jangan lagi, jangan sekarang,’ –batinnya pasrah.

“Suara apa itu?” tanya Kayla.

“Seperti pertarungan,” jawab Jerga.

Wush!

Keempat anak itu kompak melesat turun kebawah, Alea hanya bisa menghela nafas lelah. Itu pasti pekerjaan suaminya.

‘Sayang aku tidak ingin ada satupun kekacauan, apalagi kamu sampai merusak barang. Jika ada mala mini kamu tidak akan selamat,’ mindlink Alea pada Daniel.

Bugh!

Bugh!

Brush

Duar!

Dan benar saja dugaan sang luna. Daniel dan William terlibat pertarungan sengit di luar mansion.

“Apa itu cukup meregangkan otot mu alpha?” tanya William tersenyum miring

Daniel tak menjawab, ia hanya tersenyum sembari memejamkan matanya beberapa detik.

“Aku melawan isteri ku hanya demi pertarungan ini, jadi kamu harus membuat ku terhibur,” gumam Daniel langsung melesat menyerang William.

Sret!

Bugh!

Bugh!

Brak!

William terpental mendapat satu pukulan dari Daniel.

Wush!

Bugh!

Brak!

Namun tak lama lelaki itu berhasil membalas serangannya, Daniel tersenyum mendapati sudut bibirnya kotor akibat pukulan William.

“Serangan berikutnya kamu tidak boleh kalah,” gumam Daniel. Matanya sudah berubah biru. Begitu juga William yang sudah sepenuuhnya berganti shif dengan Rey.

Sring!

Daniel mengeluarkan bola api andalannya. Rey hanya tersenyum merasakan getaran kuat di dadanya.

‘Lama tidak mengeluarkan kekuatan, tapi auranya tidak pernah berubah, tetap jadi monster pembunuh,’ mindlink Rey pada William.

Menikah dengan Azura juga memberikan William sedikit perubahan, setelah masa perkawinan, Azura yang memang merupakan penyihir murni, meninggalkan sedikit kekuatannya ditubuh William. Alahsil kini, lelaki itu bisa mengeluarkan kekuatan sihir semacam Daniel, meski dalam skala kecil. William sendiri memfokuskan sihirnya pada kekuatan pertahanan, jadi ketika Daniel menunjukkan bola apinya, maka William memamerkan tameng sihirnya berupa cahaya segitiga berwarna hijau dan ungu  yang cukup besar.

“Ayah kalian memang menakutkan,” gumam Kenzi seraya menatap Kayla dan Raizel.

Ya, jadi sejak tadi keempat anak itu menyaksikan pertarungan Daniel dan William.

‘Mereka benar-benar monster,’ –batin Raizel.

Sret!

Duar!

Pertemuan dua kekuatan yang besar, menimbulkan sebuah ledakan yang besar juga.

Brak!

Dan William berhasil menahan serangan Daniel, meski pada akhirnya harus terpental juga hingga akhirnya jatuh. Daniel sebaliknya, lelaki itu tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri. Dirasa cukup, ia berganti shif dengan jiwa manusianya dan berjalan menghampiri William.

Tap!

Tap!

Tap!

“Pertarungan yang menghibur, terimakasih Will,” ujar Daniel mengulurkan tangan pada William.

“Aku akan membunuh mu,” timpal William tersenyum miring sembari menerima uluran tangan Daniel.

Sring!

Duar!

Namun tiba-tiba muncul serangan dari sembarang arah, tepat mengenai Daniel dan William.

Brak!

“Ayah!” pekik Raizel melihat ayahnya terkapar diatas tanah.

Now look at this:)

Kenalan lagi nyok

1. Adam

2. Gibran

3. Aidan

4. Sheyra

Siapa mereka? Gak tahu gak dijelasin wkwkw🤣

Salfok sama bapak-bapak yang lagi reunian malah berantem, terus siapa kira-kira perusak suasana terakhir itu?

Eh Jerga bawaannya lebih serius ya, turunan mami Giselle mungkin ya:)

Kalau Kenzi sama Kayla berantem mulu, maklum Kayla emaknya Azura yang cerewet tiada tanding, Kenzi yang aktif macam papah Tristan dan selalu penasaran kaya mams Dyra. Cocoklah mereka tu ya:)

Jangan lupa vote dan komentar, bantu Share cerita ini agar semakin banyak orang membacanya.

Salam hangat

Resa Novia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!