Jia mengunci diri di dalam kamarnya. Wanita itu mengeluarkan sebuah kotak usang dari dalam laci kecil pada meja riasnya. Di dalam benda berbentuk bersegi itu terdapat beberapa foto dan juga selembar surat.
Dengan gemetar. Jia mengambil surat itu dan membacanya.
Teruntuk Nyonya Lu yang saya hormati...
Nyonya, saya ingin mengucapkan terimakasih pada Anda karena telah sangat baik pada saya selama ini. Anda tidak marah apalagi menghukum saya meskipun Anda tau jika Tuan telah berselingkuh dengan saya.
Nyonya, Anda adalah wanita terhormat dan paling baik yang ada di dunia ini. 1000 kata maaf yang saya ucapkan pun tidak akan cukup untuk menebus semua kesalahan dan dosa yang telah saya lakukan pada Anda.
Saya sangat menyesal, sangat-sangat menyesal. Dan mungkin sudah sangat terlambat untuk saya mengucapkannya. Kenikmatan duniawi dan iming-iming uang yang sangat banyak yang akhirnya membuat saya terjatuh dalam lembah nista penuh dosa ini.
Nyonya, waktu yang saya miliki di dunia ini tidak banyak lagi. Tolong jaga dan cintai putra saya seperti Anda mencintai dan menyayangi putra Anda sendiri. Dia masih sangat kecil, dan dia harus kehilangan Ibu kandungnya, hanya ini yang sama minta dari Anda.
Berikan nama 'Kai' untuk putra saya, Nyonya. Dan saya akan mendoakan untuk kebahagiaan kalian di Surga. Nyonya, sampai kapanpun, Anda tetaplah Nyonya yang paling saya hormati dan saya segani.
Salam hangat dari saya untuk Anda Nyonya, saya titip putra saya.
Tanpa sadar air mata Jia jatuh membasahi kertas ditangannya. Itu adalah permintaan terakhir dari mantan pembantunya yang meninggal puluhan tahun yang lalu setelah melahirkan putra pertamanya. Dan anak itu adalah Kai.
Kai bukanlah putra kandung Jia dan suaminya. Melainkan anak dari pembantunya, suami Jia selingkuh dengan pembantu di rumah mereka hingga melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian di beri nama 'Kai'.
Seperti pesan Ibunya. Jia telah menyayangi Kai layaknya putra kandungnya sendiri. Jia selalu memperlakukannya dengan sangat baik dan penuh kasih sayang. Bahkan setelah Ken lahir, Jia tidak pernah membeda-bedakan mereka. Dia memberikan kasih sayang yang sama untuk kedua putranya.
Tapi apa yang Jia dapatkan sekarang, bukannya sebuah bakti melainkan kekecewaan. Sebagai seorang Ibu, Jia merasa telah gagal. Karena putranya tumbuh menjadi manusia tak berhati hanya demi uang. Dan bagaimana Jia bisa memaafkan Kai setelah apa yang dia lakukan.
"KEN LU!! AKU AKAN MEMBUNUHMU!!"
Perhatian Jia teralihkan oleh teriakan nyaring dari ruang keluarga. Wanita itu segera berdiri dan berlari keluar meninggalkan kamarnya. Kedua mata Jia membelalak melihat Kai yang sedang menodongkan senjata ditangannya pada Ken.
Tanpa membuang waktu, Jia pun segera turun. Dia tidak ingin jika sampai terjadi pertumpahan darah di antara kedua putranya.
"Kai, apa-apaan kau ini?!" Bentak Jia penuh emosi."Jauhkan senjata itu dari Ken sekarang juga!! Itu sangat bahaya!!"
Kai menatap tajam Ibunya. "Sebaiknya Mama tidak usah ikut campur. Biarkan aku menghabisi si brengsek ini." Ucapnya dan kembali mengacungkan senjatanya pada Ken.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Ken.
Pemuda itu terlihat tenang meskipun nyawanya berada di ujung tanduk. Nyawa Ken bisa melayang detik ini juga jika Kai sampai melepaskan tembakannya.
"Nyawamu!! Karena jika kau mati, maka aku tidak akan memiliki penghalang lagi. Kau hanya benalu dalam hidupku, dan aku ingin benalu itu segera menyingkir dari kehidupanku!!"
Jia menarik lengan Kai dan menampar pipinya dengan keras. Dengan marah Jia membentak Kai.
"DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG, MASIH BAGUS AKU MAU MERAWAT DAN MEMBESARKANMU MESKIPUN KAU BUKANLAH PUTRA KANDUNGKU SENDIRI, TAPI INI BALASAN-MU PADAKU?! SELAMA INI AKU SELALU DIAM SAJA MESKIPUN KAU BERBUAT SESUKA HATIMU, AKU TIDAK PERNAH MARAH APALAGI MEMUKULMU MESKIPUN KAU MEMBUAT PUTRIKU MENANGIS."
"KAU SELALU MERAMPAS APA YANG MENJADI MILIK KEN, TERMASUK KEBAHAGIAANNYA. KAU... SEHARUSNYA MENYADARI POSISIMU, KAI. KARENA KENYATAANNYA KAU HANYALAH ANAK SEORANG PEMBANTU!!"
Deggg...!!!
Semua yang ada di dalam ruangan itu terkejut bukan main setelah mendengar apa yang Jia sampaikan. Terutama Kai. Kebenaran yang baru saja Jia ungkap membuatnya terkejut setengah mati.
Antara percaya dan tidak percaya, jika dirinya bukanlah putra dari wanita yang selama ini telah merawat dan membesarkannya, karena kenyataannya dia hanyalah anak dari seorang pembantu.
"Ma, katakan sekali lagi. Mama, katakan jika itu tidak benar. Itu tidak benar kan Ma? Aku anak Mama kan Ma? Tidak mungkin, tidak mungkin!!"
"Itu benar Kai. Jujur saja, setiap kali melihatmu membuat hatiku serasa dicabik-cabik. Kau selalu mengingatku pada wanita itu, wanita yang telah merebut suamiku dan merenggut kebahagiaanku."
"Jika bukan karena rasa kemanusiaan, aku tidak akan Sudi merawat-mu sampai memberikan Asiku padamu. Tapi apa yang aku dapatkan darimu, kau membuatku kecewa, kau membuat keluarga ini malu. Kau benar-benar~!!" Jia sampai kehilangan kata-katanya.
Apa yang selama puluhan tahun terpendam dan terkubur di dalam hatinya hari ini bisa dia ungkapkan semua. Jia menangis sambil terus memukuli dadanya dengan brutal.
"HAHAHA!!! ITU TIDAK BENAR, MA KATAKAN JIKA AKU INI ADALAH ANAKMU!!" teriak Kai menuntut.
Jia menggeleng. "Bukan Kai, kau bukanlah anakku. Tapi kau anak haram suamiku, kau anak yang lahir karena dosa mereka!!"
"JANGAN SEBUT AKU ANAK HARAM, JIA LU!! KARENA AKU INI ADALAH ANAKMU!!" teriak Kai seperti orang kesetanan.
Semua orang membelalakkan matanya melihat Kai menodongkan senjatanya pada Jia. "Jangan coba-coba mendekat atau kepala wanita ini aku pecahkan!!" Ancam Kai melihat Ken yang hendak menghampirinya.
"Hahaha... Hahaha...!! Jika aku memang bukan anakmu, untuk apa aku membiarkanmu tetap hidup. Kau dan anakmu sebaiknya mati, supaya aku bisa menguasai seluruh harga keluarga ini. Untuk itu, ucapkan selamat tinggal pada... Ibumu!!" Kai mengalihkan senjata ditanganya pada Ken.
"KAI JANGAN!!"
"Terlambat... Mama!!"
Dengan seringai iblisnya, Kai melepaskan tembakannya dan..
Doorr...
"DARA!!" Devan memekik keras ketika peluru yang Kai lepaskan bukannya mengenai Ken melainkan Dara. Tiba-tiba gadis itu berdiri di depan Ken dan menghadang peluru yang melesat ke arah kekasihnya.
Tubuh Dara hampir saja ambruk jika saja Ken tidak segera menahannya. "Gadis bodoh!! Apa yang sudah kau lakukan, hah!!" Bentak Ken marah.
Dara mengangkat tangannya yang berlumur darah dan mengarahkan pada wajah Ken."Ha..Hanya ini yang bisa aku lakukan u..un..tuk..mu Ken, hi..hi..~"
"Diam dan jangan banyak bicara. Tetap buka matamu dan jangan coba-coba untuk menutupnya. Atau aku akan menghukumu!! Tetap buka matamu, Dara. Kau harus bertahan demi aku, paham!!"
Ken mengangkat tubuh Dara dan segera melarikannya ke rumah sakit. Masalah Kai dia bisa mengurusnya nanti. Yang terpenting sekarang adalah menyelamatkan nyawa Dara.
-
Bersambung.
Halo kakak-kakak semua. Author mohon, Kalau koment jangan di kasih kata-kata kasar ya, soalnya gak kebaca dan gak di tampilin sama pihak NT-nya di kolom komentar. Ada beberapa koment yang gak muncul.
Kalau mau kasih koment bisa di samarkan seperti di kasih bintang. Contohnya Jah*nam , br*ngsek , ba*gsat biar masuk dan kebaca komentnya 🤗🤗 terimakasih 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Bundanya Jamal
😭😭😭😭 selamat kan dara, dn hukum pancung aja kaiii
2023-10-07
0
Yati Rosmiyati
KAI iblis berwujud manusia🤭😡😡
2022-07-11
0
mama yuhu
akhirnya semua terbongkar
sampai tetaplah sampah meskipun berada d antara barang bagus..
itu yg terjadi pada kai.. gak tau diri..
2022-06-29
1