Sellena, Putri Kecil Kai

"Anna, foto siapa ini?"

Kai menunjukkan sebuah foto pada Anna yang tidak sengaja dia temukan di dalam tas wanita itu.

Anna menghampiri Kai kemudian mengambil foto itu dari tangannya. Wanita itu memandang seorang anak perempuan di dalam foto tersebut.

"Kau, apa kau tidak memperhatikan anak dalam foto ini? Perhatikan dengan seksama, dia mirip siapa?" Anna menatap Kai yang juga menatap padanya.

Kai kembali mengambil foto itu dari tangan Anna. Kai menatap foto itu dengan seksama. Mata, hidung, bibir, semua mirip dirinya. Lantas kedua matanya membelalak saat dia teringat sesuatu.

"Kenapa, Kai? Apa kau mulai mengingat sesuatu?" Tanya Anna sambil mengunci mata hitam itu.

"Jika kau tidak mengingatnya, baiklah akan aku ingatkan kembali. 5 tahun yang lalu di awal musim panas. Apa sekarang kau mulai mengingatnya?" Tanya wanita itu memastikan.

Kai mencengkram bahu Anna dan mengunci matanya."Jangan bilang jika apa yang kita lakukan malam itu membuatmu..?! Dan anak ini adalah...?"

"Benar, Kai. Dia adalah anakmu, anak kita. Anak yang aku kandung 5 tahun yang lalu. Namanya Sellena, dan dia selalu menanyakan dirimu. Di mana Papi, kenapa dia tidak pernah menemui Selle, apa Papi tidak menyayangiku? Kalimat itu yang selalu dia tanyakan setiap hari padaku. Dan aku bilang harus menjawab apa. Karena Sellena lahir dari sebuah kesalahan."

Kai menggeleng. "Lalu kenapa kau tidak pernah mengatakannya padaku, An? Kenapa kau menyembunyikan hal sebesar ini dariku?"

"Bagaimana aku bisa menghubungimu sementara ayahmu menutup semua akses untuk aku bisa menghubungimu. Kau lupa jika dia menentang keras hubungan kita dan ngotot menjodohkanmu dengan putri sahabatnya?"

Kai mendesah berat. Pria itu menjambak rambut hitamnya frustasi. Dia sangat bodoh, bodoh karena tidak tau apa-apa tentang Anna dan juga putri mereka.

"Dan apakah sudah terlambat untuk kita bisa memulai semuanya kembali? Dari awal, aku ingin kita memulai semuanya dari awal, Anna."

Anna menggeleng. "Aku rasa itu mustahil, Kai. Lalu bagaimana dengan gadis yang kini menjadi tunangan mu? Apa kau akan mencampakkannya hanya demi bekas wanita malam seperti diriku?"

"Aku bisa menikahi kalian berdua. Kau akan menjadi istri pertama dan yang paling aku cintai. Dan dia akan menjadi istri kedua, aku hanya akan memberikan status padanya. Tapi tidak untuk cinta,"

"Jangan konyol, Kai. Itu terlalu kejam, dia wanita dan aku juga wanita. Aku bisa memahami perasaannya."

"Aku tidak peduli. Dia mencintaiku, sudah pasti dia mau membagi diriku jika dia memang ingin pria yang dicintainya bahagia!!" Tuturnya.

Kemudian Kai mendorong tubuh Anna ke atas tempat tidur dan mel*mat kasar bibir merah tebalnya. Tak ada penolakan, Anna menerima semua yang Kai lakukan padanya. Dan Anna akan memberikan tubuhnya jika memang Kai menginginkannya.

-

Dara hanya bisa menatap sebal pemuda disampingnya. Dara tidak tau kemana Ken akan membawa dirinya. Mobil sport hitam milik pemuda itu saat ini tengah melaju kencang pada jalanan kota yang legang.

Gadis itu berdecak sebal. Rasanya Dara ingin menghajar Ken dan memberikan pelajaran pada pemuda menyebalkan dan suka memaksa ini.

"Ken Lu, sebenarnya kau ingin membawaku ke mana? Dari tadi kita hanya berputar-putar saja tanpa tujuan yang jelas. Apa kau sengaja ingin mengerjai ku?" Dan setelah cukup lama diam. Akhirnya sebuah protes Dara layangkan pada pemuda disampingnya.

Ken tersenyum tipis. "Kenapa kau bawel sekali, Sayangku. Diam lah dan duduk saja yang tenang, oke." Ken menggerlingkan sebelah matanya pada Dara.

Gadis itu berdecak sebal. Dara melipat kedua tangannya dan membuang muka ke arah lain. Dia benar-benar sebal setengah mati. "Dasar Ken menyebalkan, sudahlah aku sebaiknya marah dulu padamu!!"

Ken terkekeh geli. Pemuda itu mengacak rambut panjang Dara lalu kembali fokus pada jalanan di depan sana. Sudut bibirnya tertarik ke atas.

Ken mengurai senyum tipis. Dan senyum itu disadari oleh Dara, diam-diam gadis itu menarik sudut bibirnya. Dibalik sikap menyebalkan nya, terkadang Ken tau cara membuatnya tersenyum.

.

.

.

Setelah berputar-putar tidak jelas selama berjam-jam, akhirnya Ken menghentikan mobilnya si sebuah tempat yang di tumbuhi hamparan kuning bunga canola. Lalu pemuda itu mengulirkan pandangannya pada sosok jelita yang duduk disampingnya.

Ken mendengus berat. Pantas saja sedari tadi dia tidak mendengar ocehan gadis itu. Ternyata Dara sedang tertidur pulas. Ken menarik sudut bibirnya.

Pemuda itu melepas sabuk pengamannya lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Dara. Perlahan tapi pasti. Ken menempelkan bibirnya pada bibir gadis itu, tidak hanya sekedar menempel saja, namun dia juga memberikan lum*tan kecil pada bibir ranum tipis itu.

Menyadari sesuatu yang tidak beres. Sontak saja Dara membuka kelopak matanya yang sebelumnya tertutup. Kedua matanya sontak membelalak sempurna karena apa yang Ken lakukan.

Dara hendak mendorong tubuh Ken, tapi pemuda itu lebih dulu menahan pergelangan tangannya, Ken kembali mencium bibir Dara semakin dalam lagi. Hingga tidak ada pilihan lain bagi Dara selain pasrah dan menerima ciuman tersebut.

Kelopak mata Dara perlahan-lahan tertutup. Meskipun dia tidak membalas ciuman Ken. Dia juga tidak mencoba memberontak lagi, Dara mulai menikmati ciuman Ken yang semakin dalam dan menuntut.

"Dara,"

Kelopak mata Dara kembali terbuka. Sepasang iris hazel-nya langsung bersiborok dengan manik jernih milik pemuda di depannya.

"Aku menyukaimu, tidak bisakah kau mencoba membuka hatimu untukku dan membiarkan aku masuk ke dalam hatimu?" Lagi-lagi Ken mengunci manik mata Dara, semakin dalam namun penuh kelembutan.

Dara menurunkan tangan Ken dari wajahnya lalu memalingkan wajahnya dari pemuda itu."Omong kosong apa yang kau bicarakan ini, Ken? Aku adalah tunangan kakakmu, aku adalah calon kakak ipar-mu. Seharusnya kau tidak boleh memiliki perasaan itu." Ujarnya panjang lebar.

"Aku ingin bertanya padamu, apa kau mencintai Kai? Apa kau mencintai kakakku?" Tanya Ken tanpa mengakhiri kontak matanya.

"Aku!!"

"Aku tidak melihat cinta di matamu untuknya. Aku tau jika kau tidak mencintai Kai. Dan sampai kapan kau akan membohongi dirimu sendiri?"

"Ken, aku tidak ingin membahas apapun untuk saat ini. Dan bisakah kau beritahu dimana kita sekarang?" Dara yang tidak ingin membahas apapun mencoba mengalihkan pembicaraan dengan bertanya hal lain pada Ken.

Ken menjawab dengan memberi kode pada Dara melalui gerakan dagunya. Dan gadis itu pun menoleh.

Kedua mata Dara lantas membelalak dan berbinar-binar ketika melihat hamparan kuning bunga Canola yang sangat indah terbentang luas di depan matanya.

"Ken, ini kan~"

"Turunlah, aku tau kau ingin sekali berkunjung ke tempat yang sangat indah, dan ini salah satunya. Kau datang di musim yang tepat, sehingga kau bisa menikmati keindahan Canola." Ujar Ken.

Ken kemudian turun diikuti oleh Dara yang sekarang berdiri disampingnya. Gadis itu tidak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat hamparan kuning tersebut.

"Ken, ayo temani aku." Dara meraih tangan Ken dan membawanya melewati hamparan Canola tersebut.

Dan tentu saja dia tidak menolaknya. Ini adalah momen langkah, di mana Dara bisa bersikap baik padanya. Tidak berteriak, memaki dan kesal setengah mati pada dirinya. Gadis itu justru terlihat sangat gembira.

"Dara, tidak perlu berlari. Kau bisa terjatuh." Seru Ken memperingatkan.

"Diam-lah, sebaiknya kau tidak usah bawel. Kau yang sudah membawaku ketempat ini, itu artinya kau juga harus membawaku menaiki bukit itu." Dara menunjuk sebuah bukit hijau dengan sebuah pohon Sakura yang tumbuh tepat di puncaknya.

"Tidak masalah, ayo." Dan keduanya pun bersama-sama menaiki bukit tersebut.

Dara pun mengangguk antsuas. "Ayo, aku sudah tidak sabar untuk bisa menikmati keindahan tempat ini dari bukit itu." Ujar Dara dengan senyum terbaiknya.

Ken ikut tersenyum juga. Dan melihat senyum ceria di wajah Dara, membuat perasaan pemuda itu menghangat.

Dan sekarang Ken percaya jika kebahagiaan bukanlah sesuatu yang mahal. Cukup dengan melihat senyum di bibir gadis yang dia cintai, itu sudah lebih dari cukup.

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

GOD BLESS

GOD BLESS

diam2 kalem ternyata kai sdh mempunyai wanita spesial jg anak. ksian dara cintany mau berlabuh kemana🤔😢

2022-10-20

1

mama yuhu

mama yuhu

semoga hubungan kalian bisa membaik n rahasia jai bisaa terbongkar 😁😁

2022-06-29

1

mama yuhu

mama yuhu

pede kaliik kau kai.. emangnya kamu tau dara sangat mencintaimu?
prettt 🤪🤪

2022-06-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!