Penyelamatan Dara

Brugg...

Kai menjatuhkan tubuh Dara di atas tempat tidur. Di dalam kamar itu sudah ada 5 pria yang telah siap menjadikan gadis itu sebagai boneka loli-nya.

Dara dalam keadaan tak sadarkan diri karena pukulan Kai pada tengkuknya tadi. "Jadi ini barang yang kau maksud?"

"Jika barangnya seperti ini. Aku berani bayar 10 kali lipat."

"Bagaimana, apa kalian puas. Kalian bisa bermain dengannya sepuas kalian."

"Bukankah dia tunangan-mu, lalu kenapa kau malah menjualnya pada kami?"

"Jika menghasilkan banyak uang, kenapa tidak? Aku masih memiliki banyak untuk untuk menikmatinya. Bekas kalian pun aku tidak masalah."

Salah satu dari kelima pria itu melemparkan segepok uang pada Kai. "Ini imbalan-mu, sekarang keluarlah dan biarkan kami menikmatinya." Kai mengambil uang itu lalu menciumnya.

"Selamat bersenang-senang. Aku keluar dulu." Kai mengangkat uang itu lalu melenggang pergi.

Baru saja dia mencapai pintu. Tubuhnya sudah tersungkur di lantai karena tendangan Ken pada perutnya. Ken datang bersama seorang pria dan seorang gadis muda yang pastinya adalah Rania.

"Ken, Devan, bagaimana kalian bisa ada di sini?"

Pria bernama Devan itu menarik pakaian Kai dan langsung melayangkan beberapa pukulan pada wajah dan perutnya. Sedangkan Ken dan Rania masuk ke dalam untuk mengurus lima pria yang membeli Dara.

"Aku akan mengurus kelima cacing ini. Sebaiknya segera bangunkan Dara." Pinta Ken yang kemudian di balas anggukan oleh Rania.

Beruntung ada penjaga yang menghubungi Ken dan memberitahunya jika Kai membawa Dara pergi dalam keadaan tak sadarkan diri. Dan entah bagaimana ceritanya dia bisa bertemu dengan Devan dan Rania.

"BAJINGAN KALIAN SEMUA!!" bentak Ken penuh emosi.

Dengan brutal Ken menghajar mereka berlima hingga babak belur. Ken yang kalap tidak lagi mengenal kata ampun, dia marah dan emosi melihat apa yang hendak mereka lakukan pada Dara. Dan mungkin pria itu akan lepas kendali jika kelimanya sampai berani menyentuh dan berbuat yang tidak-tidak pada gadisnya.

"Ken, cukup." Seru Dara sambil memeluk Ken dari belakang. Gadis itu mencoba meredam emosi Ken yang meledak-ledak dengan memeluknya. "Jangan memukul lagi, aku mohon. Jangan jadi penjahat hanya karena diriku." Lirih Dara memohon.

Ken menggeleng. "Aku tidak bisa hanya tutup mata dan berpura-pura tidak melihat apa-apa, Dara. Bagaimana bisa aku diam saja melihat mereka hampir saja melecehkanmu?! Jika hari ini aku melepaskan mereka, bisa saja besok dia melakukan hal yang sama."

"Dan jika kau takut aku akan menjadi penjahat karena dirimu, bahkan jauh sebelum mengenalmu aku sudah menjadi seorang penjahat, Dara!! Dan aku tidak akan menyesal meskipun aku harus meledakkan kepala mereka semua!!"

Dara menggeleng. "Tidak Ken, masih ada cara lain untuk memberikan hukuman pada mereka. Kita bisa menjebloskan mereka ke dalam penjara, mereka akan dihukum seberat-beratnya."

Ken menatap Dara dan mendesah berat. Pemuda itu menarik pemilik mata Hazel itu ke dalam pelukannya, dan mendekap erat tubuhnya.

"Maafkan aku, Dara. Jika saja aku tidak pergi, pasti hal semacam ini tidak mungkin menimpamu, aku sudah gagal untuk melindungi-mu. Maafkan aku," Dara mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Ken.

Dan sementara itu. Devan yang baru saja masuk tampak terkejut melihat Dara dan Ken yang sedang berpelukan. Kemudian dia menghampiri keduanya, ia membutuhkan sebuah penjelasan.

"Tunggu dulu. Adakah yang bisa menjelaskannya padaku? Kenapa kalian berdua berpelukan?" Tanya Devan sambil menatap keduanya bergantian.

"Kakak?!" Alih-alih menjawab. Dara malah memekik kencang, dia terkejut dengan kemunculan Devan di sana. "Sedang apa Kakak di sini? Dan kapan Kakak datang?"

Devan mendekati Dara lalu menjitak kepala coklatnya dengan gemas. "Dasar kau ini, apa kau puas setelah membuat Kakakmu yang tampan ini dan Papi cemas setengah mati? Sungguh, kami berpikir kau hilang di culik orang?!"

"Bagaimana bisa kau dan Papi mengira jika aku hilang? Jelas-jelas Papi sendiri yang mengirim-ku kemari supaya aku bisa lebih dekat dengan calon suamiku dan mengenalnya dengan baik." Tutur Dara.

"Calon suami, calon suami, sebaiknya mulai sekarang berhenti menyebut bajingan itu sebagai calon suamimu."

"Sampai 7 turunan, Kakak tidak akan rela jika kau sampai menikah dengan bajingan seperti Kai!! Dan inilah alasan Kakak, kenapa sejak awal Kakak tidak setuju kau bertunangan dengannya. Karena Kakak tau jika Kai adalah seorang bajingan berkedok malaikat!!"

Dara mendekati Ken lalu memeluk lengan terbuka pemuda itu. "Aku memang tidak pernah menyukainya, karena yang aku suka dan aku cintai adalah Ken. Seandainya aku harus menikah, aku hanya ingin menikah dengannya. Bukan yang lain." Tutur Dara.

"Tunggu, jangan bilang jika sebenarnya kalian berdua?! Oh astaga~" Devan mengusap wajahnya sambil menggelengkan kepala.

"Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini? Kenapa adikku jadi peselingkuh? Oh Astaga, keluarga Jung benar-benar telah memecahkan rekor yang sangat bagus, rekor peselingkuh di seluruh daratan negara I. Dan aku tetap pemegang rekornya."

Bletakk...

Endingnya sebuah jitakan mendarat mulus pada kepala Devan. "Dara!! Kenapa kau memukul Kakak? Apa kau sengaja ingin membuat otak Kakak yang sudah pas-pasan ini menjadi semakin pintar?!" Keluhnya kesal. Jari-jarinya mengusap kepalanya yang baru saja di jitak oleh Dara.

"Siapa suruh kau banyak bicara, aku dan Ken memang berkencan, kau puas?!"

Mata Devan membelalak. "Jadi benar, kau dan dia berkencan?! Tapi dilihat dari sisi manapun, Ken jauh lebih baik dari pada bajingan itu. Meskipun dia terlihat menyeramkan di luar, tapi sesungguhnya dia memiliki hati sebaik malaikat." Ujar Devan sambil menepuk bahu Ken.

"Dara!!"

Perhatian keempat orang di dalam ruangan itu teralihkan oleh seruan Jia. Ibu dua anak itu menghampiri Dara sambil menangis lalu memeluknya. Dia langsung datang setelah Ken memberitahunya jika gadis itu berada dalam bahaya.

"Sayang, apa kau tidak apa-apa? Apa para bajingan itu sudah melakukan tindakan tak pantas padamu?"

Dara menggeleng. "Tidak, Bibi. Ken, Kakak dan Rania datang tepat waktu. Tapi jika tidak ada mereka entah bagaimana nasibku sekarang. Mungkin aku sudah hancur." Tutur Dara.

Jia kembali membawa Dara ke dalam pelukannya, sambil berkali-kali meminta maaf gadis itu. Sungguh dia tidak pernah membayangkan jika Kai akan melakukan tindakan sekotor ini hanya demi uang.

"Sayang, sebaiknya sekarang kita pulang. Masalah ini kita bicarakan di rumah. Ken, bawa kakakmu. Mama perlu membuat perhitungan dengannya, penjara tidak akan membuatnya jera!!"

"Baik, Ma."

-

Byurrr...

Kai langsung sadar dari pingsannya setelah Jia menyiram tubuhnya dengan seember air. Membuat pria itu menjadi basah kuyup. Kai mencoba bangun dari berbaring-nya meskipun harus sedikit memaksakan.

Efek pukulan Devan pada tubuhnya membuat tulang-tulangnya serasa remuk. Ditambah luka memar dan membiru pada sekujur tubuhnya, yang membuat Kai semakin tersiksa.

"Ma, kau sudah gila ya? Kenapa kau menyiram-ku dengan air? Uh, kenapa kepalaku rasanya ingin pecah." Ucap Kai sambil mencengkram kepalanya

Dengan emosi Jia menampar Kai hingga pria itu kembali tersungkur di lantai. "Bagus Mama hanya menyiramu dengan air, seharusnya Mama membunuhmu saat ini juga. Mama malu, Kai, Mama sangat malu memiliki anak sepertimu!!"

"Memangnya apa salahku, Ma? Kesalahan apa yang sudah aku lakukan sampai membuat Mama semarah ini?" Tanya Kai yang masih tidak menyadari kesalahannya.

"Kau tanya apa salahmu?! Kau ini bodoh atau id*ot, Kai!?! Kenapa Kau tega melakukan tindakan sehina dan seburuk itu pada Dara? Sebenarnya di mana hati nurani-mu, Kai Lu?"

"Selama ini aku membesarkan-mu agar kau tumbuh menjadi pria baik-baik, bukannya menjadi manusia bejat seperti ini!!" Bentak Jia penuh emosi.

Jia mengambil napas panjang dan menghelanya. Wanita itu menutup matanya dan menghapus jejak air mata di pipinya. Ibu dua anak itu benar-benar di kuasai emosi saat ini.

"Aku tidak melakukan apapun, Ma!! Aku hanya membawa Dara ke sana untuk aku kenalkan pada mereka. Mereka adalah teman-temanku. Dan sejak lama kami saling berbagi, dan apakah salah jika aku membagikan kenikmatan yang aku miliki?"

"Dasar bajingan!!"

Brugg...

"Ken!!" Jia memekik kaget.

Tiba-tiba Ken datang dan menendang dada Kai hingga pria itu tersungkur di lantai. Darah segar langsung menyembur dari mulutnya. Dengan emosi, pemuda itu menarik pakaian pria di depannya hingga tubuhnya tertarik ke depan.

"Kai, aku tidak tau kau ini manusia atau bukan. Bagaimana bisa kau melakukan tindakan sekeji itu pada Dara. Kau tidak hanya berusaha untuk menjualnya, tapi kau juga ingin membunuhnya. Sebaiknya mulai sekarang jauhi Dara, karena kau bukan lagi tunangannya!!"

"Apa maksudmu, BRENGSEK?!" bentak Kai.

"Ma, keluarga kita bisa menanggung aib yang sangat besar jika sampai tersebar kabar yang tidak sedap. Dan bagaimana kita akan bertanggung jawab pada keluarga Jung jika hal buruk sampai menimpa Dara.

"Lagipula media juga belum tau, siapa Tuan Muda dalam keluarga Lu yang bertunangan dengan putri keluarga Jung. Aku harap Mama bisa menyetujui keputusanku ini."

Jia memegang bahu Ken sambil menatap langsung ke dalam manik matanya. "Memang seharusnya begitu, Ken. Seharusnya dari awal memang kaulah yang bertunangan dengan Dara."

"Dan sekarang Mama bisa merasa tenang, Nak. Karena Dara sudah berada di tangan orang yang tepat. Mama percayakan dia padamu. Jaga dan lindungi dia, jangan sampai melukai hati dan perasaannya apalagi apalagi membuatnya menangis."

Ken tersenyum. "Pasti, Ma. Aku pasti akan selalu menjaga dan membahagiakan dia!!"

-

Bersambung.

Halo kakak-kakak semua. Author mohon, Kalau koment jangan di kasih kata-kata kasar ya, soalnya gak kebaca dan gak di tampilin sama pihak NT-nya di kolom komentar 🤗🤗 Ada beberapa koment yang gak muncul. Kalau mau kasih koment bisa di samarkan seperti di kasih bintang. Contohnya Jah*nam , br*ngsek , ba*gsat biar masuk dan kebaca komentnya 🤗🤗 terimakasih 😘😘

Terpopuler

Comments

Rain Vivo

Rain Vivo

ahirnya.....

2022-05-28

0

v_cupid

v_cupid

untung ken gerak cepat

2022-05-20

0

v_cupid

v_cupid

yaahh kai.. terlalu cepat km menunjukkan kebobrokan mu

2022-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!