Mama Mertuaku?

"What? Om kurir?" Jerit Vigor.

Biasanya dia menghadapi Bosnya yang agak aneh. Bertemu dengan istrinya ternyata jauh lebih aneh.

"Iya. Om yang tempo hari mengantar paket ke apartemen, kan? Ish, jangan pura-pura lupa gitu, Om!" Callista saat ini kembali duduk di sofa.

Oh God. Sekarang apalagi?

Sean belum memperkenalkan asistennya secara resmi kepada istrinya.

"Sayang, kamu salah paham. Dia ini Vigor ya Vigor Abraham itu. Orang yang sama," Sean menjelaskan.

Callista terlanjur malu. Dia mengira Vigor kurir dan Vigor Abraham adalah orang yang berbeda.

"Aduh. Maaf ya, Om," Callista meminta maaf kepada Vigor.

Benar-benar terlihat polos!

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba masuk kemari?" tanya Sean.

"Maaf, Bos. Tadi, aku mendengar dari beberapa karyawan jika wanita itu datang lagi. Aku khawatir terjadi sesuatu, Bos," Vigor memberikan alasan.

"Iya. Mantan istriku datang lagi. Dia memaksaku rujuk," Sean sebenarnya enggan menceritakan ini di depan Callista. Berhubung Vigor bertanya, mau bagaimana lagi?

Om Sean menyebut wanita itu mantan istri, rasanya hatiku terkoyak. Sakit sekali. Seperti sedang mengenang masa lalu. Ada rasa cemburu bergemuruh.

"Lalu kemana dia sekarang?" tanya Vigor.

"Memangnya itu menjadi urusanmu? Sudahlah biarkan saja dia bertindak sesuka hatinya," Sean lebih fokus kepada lembaran berkas yang ada di hadapannya.

"Baiklah, aku kembali saja. Jika memerlukan sesuatu, panggil aku ya dek?" ucapnya menggoda Callista.

"Baik, Om kurir," jawab Callista.

Istri yang aneh!

Vigor keluar ruangan Sean.

"Sayang, apa kamu menginginkan sesuatu?" Sean meletakkan tumpukan berkas yang sudah ditandatangani. Dia beranjak mendekati istrinya.

"Nggak ada, Om. Aku ingin secepatnya ke restoran XX dan memberikan surat itu," Callista menggeser duduknya. Om Sean terus saja mendesak posisi duduknya.

"Stop Om! Nanti aku bisa jatuh," protes Callista yang posisinya sampai di ujung sofa dan hampir jatuh.

Sejak menikah dengan Callista, jiwa muda Sean seakan kembali lagi.

"Hemm, makanya diam saja. Aku ingin bermanja-manja dengan istriku. Apa tidak boleh?" Sean melingkarkan tangannya ke pundak Callista.

"Ish, Om sok romantis! Ini kantor, Om. Kalau kurir itu lihat lagi, bagaimana?" Callista mengingatkan.

"Biarkan saja. Biar dia buru-buru menikah...," Sean sangat menikmati kebersamaannya.

"Eh, masih belum menikah? Duda juga?" Callista kepo.

Hais, Callista ini menyindir diriku apa bagaimana? Vigor itu pria lajang. Duda disini cuman Sean. Astaga! Aku lupa jika sekarang status dudaku telah tergantikan.

"Wah, ngawur kamu! Dia itu pria lajang," Sean membela Vigor.

"Oh, menurutku kurang menarik," cibir Callista.

"Eh, kenapa begitu?" Kali ini Sean yang kepo.

"Jika di dunia ini hanya ada satu duda dan 100 pria lajang. Aku akan memilih Duda," Callista tertawa renyah.

"Eh. Apa karena Duda lebih menantang?" Sean merasa menang selangkah dari Vigor.

"Enggak! Om merasa jadi Duda?" Callista protes dengan menurunkan tangan Sean dari pundaknya.

"Enggak juga! Aku sekarang pria matang beristri," Sean menertawakan statusnya yang sekarang.

Ketika sibuk bermesraan, Vigor muncul mengejutkan. Dia membawa beberapa pesanan Bosnya yang baru dia belikan hari ini.

"Maaf, Bos! Aku tidak bisa mengetuk pintu," Vigor membawa beberapa barang ditangannya. Termasuk buket bunga mawar yang diminta Bosnya dari kemarin.

Sean menggeser duduknya beberapa centimeter.

"Berikan langsung ke istriku!" perintah Sean.

"Terima kasih," ucap Callista.

Setelah memberikan buket bunga mawar, satu paper bag berisi ponsel terbaru, dan sekotak perhiasan, Vigor membisikkan sesuatu ke telinga Bosnya.

"Gawat Bos! Mama Jelita akan kembali," bisik Vigor.

Sean yang mendengar bisikan itu terkejut.

Kenapa Mama pulang secepat ini?

"Siapa yang memberitahumu?" Sean berpindah ke meja kerjanya. Vigor langsung memposisikan duduk dihadapan Bosnya.

"Barusan telepon langsung ke ponselku, Bos. Katanya Anda tidak mengangkat panggilannya," Vigor hafal betul. Jika Mama Jelita tidak bisa menghubungi anak lelakinya, maka dia akan langsung menghubungi asistennya.

Siapa lagi yang dibicarakan asisten dan Bosnya itu. Kenapa keduanya saling berbisik? Apa ada wanita lain lagi selain Diana sang mantan itu?

Callista tidak mau ikut campur urusan suaminya. Dia lebih berpura-pura fokus melihat beberapa majalah fashion edisi lama yang tertata rapi di meja.

Sean mengecek ponselnya. Ada 5 kali missed call yang masuk.

Mama Jelita.

"Iya, kamu benar. Kapan Mama akan datang?" Sean ingin memastikan.

"Besok pesawatnya landing jam 9 pagi."

"Baiklah. Besok aku akan menjemputnya," Sean selalu menjadi orang pertama yang menanti kehadiran Mama tercintanya.

"Om kurir, terima kasih ya...," ucap Callista yang melihat asisten suaminya akan meninggalkan ruangan.

"Berterima kasihlah kepada suamimu, Nona," Vigor berlalu meninggalkan ruangan Sean.

"Terima kasih, sayang," ucapnya.

Setelah menerima beberapa hadiah dari Sean, Callista terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Sebenarnya gue kepo dengan obrolan kedua manusia misterius itu. Apa yang mereka obrolkan? Seperti sedang menyembunyikan sesuatu?

"Sayang, kenapa melamun?"

"Eh, enggak. Cuman penasaran aja apa yang Om bicarakan dengan Om kurir?" Jiwa kepo Callista tidak terbendung.

"Oh itu, Mama mertuamu akan datang," jawab Sean.

"Mama mertuaku?" Callista baru tau jika sebenarnya Om Sean masih memiliki orang tua.

"Iya dong. Kenapa?"

"Maaf, Om. Aku pikir, Om sudah tidak punya keluarga lagi," Callista memang belum mengetahui secara keseluruhan tentang kehidupan suaminya.

"Tidak. Aku masih ada Mama dan seorang adik. Nanti kalau senggang aku ceritakan. Apa kamu mau bertemu Mamaku?" Sean ingin membuat Callista bisa dekat dengan mamanya.

Apa mama mertua akan terlihat jahat seperti di sinetron yang sering gue lihat? Atau baiknya luar biasa seperti yang Kayana baca di Novel Online? Eh, Kayana. Aku rindu sekali dengannya.

"Ehm, lihat nanti ya. Aku takut, Om," Callista terbiasa hidup sebatang kara. Mempunyai keluarga utuh rasanya seperti sebuah mimpi di siang bolong. Dia hanya punya seorang sahabat, Kayana.

"Mama orangnya baik. Jangan khawatir. Dia tidak akan memakan menantunya," goda Sean.

Ketika jam makan siang, Sean langsung mengajak Callista untuk makan di restoran XX. Sekalian Callista akan menyerahkan surat pengunduran dirinya.

"Suratnya sudah dibawa, Om?" Callista memastikan.

Sean menyerahkan sebuah amplop coklat yang didalamnya berisi surat pengunduran diri Callista.

"Tinggal tanda tangan saja," ucapnya.

Sesampainya di restoran XX, Sean memesan ruang VVIP. Dia tidak ingin orang lain tau tentang kehidupan pribadinya.

"Om, kenapa harus ruangan VVIP sih? Berasa kek mau meeting, bukan makan!" Callista selalu saja memprotes tindakan suaminya yang terlalu berlebihan.

"Sudah, nikmati saja. Kamu kan tau, aku tidak kenal waktu untuk bermesraan dengan istriku," Sean tersenyum. Menjalani pernikahan beda generasi membuat Sean selalu berusaha menjadi pria yang sangat romantis.

Semua pesanan makanan Sean telah terhidang di mejanya. Dia meminta istrinya untuk makan terlebih dahulu baru menemui manager restoran.

"Makanlah! Mau aku suapin?"

"Enggak! Callista bisa makan sendiri," Callista tersenyum.

Terpopuler

Comments

Whaty Talle Whaty Talle

Whaty Talle Whaty Talle

smoga TDK ad rintangan y mnghadang

2022-07-24

0

Hartin Marlin ahmad

Hartin Marlin ahmad

wah pasti dekdekan jantung Call saat bertemu dengan mama mertua

2022-07-06

0

Sukliang

Sukliang

om kurir🤣🤣🤣🤣🤣

2022-06-03

2

lihat semua
Episodes
1 Skandal
2 Duda ditinggal Selingkuh
3 Sean Armstrong
4 Uang Unlimited
5 Nikah Kontrak
6 Makhluk Hidup
7 Belum Putus?
8 Keributan tak Berkelas!
9 Malam Romantis Beda Generasi
10 Sebuah Alasan
11 Rencana ML?
12 ML Beneran
13 Kebahagiaan Sean
14 Misunderstanding
15 Callista Cemburu
16 Mama Mertuaku?
17 Duda Vs Pria Lajang
18 Curhat Mantan Duda Vs Pria Lajang
19 Kedatangan Mrs. Perfeksionis
20 Program Hamil?
21 Menolak tanpa Menyakiti
22 Jadilah Istri Agresif!
23 Zelene Armstrong
24 Kakak ipar atau adik ipar?
25 Dia sudah datang?
26 Ketakutan terbesar
27 Mari berjuang bersama
28 Meminta Restu
29 Rencana mantan kakak ipar
30 Secercah harapan
31 Memantapkan Niat
32 Mertua gue seperti nenek sihir
33 Bertemu Rival
34 Merindu Senja
35 Persiapan Pertunangan
36 Pertunangan
37 Misi Penyelamatan
38 Pernikahan Dadakan
39 Ketakutan Zelene
40 Memaksa Pulang
41 Ketahuan Mama
42 Lawan yang seimbang
43 Menolak dengan tegas
44 Selamanya
45 Mencari Duda lagi?
46 Sebelas Duabelas
47 Patah hati yang kedua kalinya
48 Rahasia Besar
49 Rasa Mint
50 Ingin memilikinya lagi
51 Kedatangan Felix Damarion
52 Dugaan Hamil
53 Rencana Double Date
54 Surat Kaleng
55 Kabar Bahagia
56 Will you marry me?
57 Dua kabar bahagia
58 Rencana Pernikahan Felix dan Kayana
59 Kabar Pernikahan Felix
60 Wanita Penggoda
61 Berubahlah, Dizon!
62 Rencana liburan yang gagal
63 Bertemu Calon Menantu
64 Zelene yang polos
65 Kau terlalu emosional, sayang!
66 Undangan Pernikahan
67 Kabar Burung
68 Willow
69 Bertemu Willow
70 Bumil Cemburu
71 Bertemu Dizon
72 Sean Panik!
73 Dua puluh empat Desember
74 Buket Bunga Pengantin
75 Pillow Talk
76 Rencana Bulan Madu
77 Siapa Burchard Juvenal Halbur sebenarnya?
78 Rencana Akhir Tahun
79 Obrolan Absurd
80 Hadiah Pernikahan
81 Rahasia dokter Olivia
82 Merayu Dizon
83 Ide Buntu
84 Pria Misterius
85 Magenta dan Pria Asing
86 Sean Cemburu
87 Rencana yang sempurna
88 Kemarahan Sean
89 Penyesalan Juvenal
90 Berhasil mendapatkannya
91 Dia yang kucari!
92 Menyelesaikan Masalah
93 Kekhawatiran Callista
94 Rencana hampir gagal
95 Merubah Rencana
96 Malam Pergantian Tahun Istimewa
97 Menekan Ego
98 Pulang ke rumah
99 Setuju untuk menikah
100 Rumah baru yang menjadi saksi
101 Kedatangan Diana
102 Pertemuan ayah dan anak
103 Pergi ke Rumah Sakit
104 Sebuah Syarat
105 Dengan Caraku
106 Bertemu Mantan
107 Syarat yang Sama
108 Perang Ranjang
109 Performa Hebat
110 Keputusan
111 Pertemuan Terakhir
112 Penentuan Tanggal Pernikahan
113 Salah Paham
114 Reuni
115 Persiapan Pernikahan
116 Dengan Cinta
117 Mengenang Masa Lalu
118 Surat Undangan
119 Mantan Terindah
120 Kesempatan dalam kesempitan
121 Alarm Sialan
122 Drama Bumil
123 Om lagi?
124 Hakku yang tertunda
125 Rumor Perselingkuhan
126 Dua tim yang berbeda
127 Ketahuan
128 Visual
129 Penyelesaian
130 Mendapatkan Teror
131 Biro Curhat Eksklusif
132 Keputusan Felix
133 Zelene Hamil
134 Pilihan yang sulit
135 Mengutarakan keinginan
136 Terhalang restu Mama
137 Tidak ada lagi kata pisah!
138 Pertemuan Terakhir
139 Gagal Menikah
140 Seperti ABG Labil
141 Sumpah Serapah
142 Rencana Adopsi
143 Monster
144 Trimester Terakhir
145 Penolakan Mama Jelita
146 Ibu Kandung
147 Bukan Khilaf Terindah
148 Proyek Bersama
149 Rencana Meet Up
150 Dizon Khawatir
151 Zelene Keguguran
152 Level Akut atau Kronis?
153 Damai di Ranjang
154 Tes DNA?
155 Ribut Lagi
156 Saudari Kembar
157 Kontraksi Palsu
158 Merindu Mama
159 Keputusan
160 Aquarabella Armstrong
161 Bonchap - Rumah Baru
162 Bonchap - Undangan Meresahkan
163 Bonchap - Drama Eks Duda
164 Bonchap - Kabar Bahagia Keluarga Damarion
165 Bonchap - Kedatangan Jenica
166 Bonchap - Momen Mendebarkan
167 Bonchap - Kejutan untuk Dizon
168 Bonchap - Nyata atau settingan?
169 Bonchap - Jangan Khawatir
170 Bonchap - Bertukar Tempat
171 Bonchap - Yang Paling Akhir
172 Novel Baru
173 Novel Baru Lagi
174 Sekadar Istri Siri
175 Belenggu Cinta Hot Daddy
176 Novel Baru (Gerbang Perselingkuhan)
177 Novel Baru (Mencintai Pengasuhku)
178 Karya Baru (Kuy, mampir )
179 Rahasia Kehamilan Violetta
180 Hilangnya Cinta Suamiku (Promo)
181 Karya Baru (Cinta Rahasia Pria Introvert )
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Skandal
2
Duda ditinggal Selingkuh
3
Sean Armstrong
4
Uang Unlimited
5
Nikah Kontrak
6
Makhluk Hidup
7
Belum Putus?
8
Keributan tak Berkelas!
9
Malam Romantis Beda Generasi
10
Sebuah Alasan
11
Rencana ML?
12
ML Beneran
13
Kebahagiaan Sean
14
Misunderstanding
15
Callista Cemburu
16
Mama Mertuaku?
17
Duda Vs Pria Lajang
18
Curhat Mantan Duda Vs Pria Lajang
19
Kedatangan Mrs. Perfeksionis
20
Program Hamil?
21
Menolak tanpa Menyakiti
22
Jadilah Istri Agresif!
23
Zelene Armstrong
24
Kakak ipar atau adik ipar?
25
Dia sudah datang?
26
Ketakutan terbesar
27
Mari berjuang bersama
28
Meminta Restu
29
Rencana mantan kakak ipar
30
Secercah harapan
31
Memantapkan Niat
32
Mertua gue seperti nenek sihir
33
Bertemu Rival
34
Merindu Senja
35
Persiapan Pertunangan
36
Pertunangan
37
Misi Penyelamatan
38
Pernikahan Dadakan
39
Ketakutan Zelene
40
Memaksa Pulang
41
Ketahuan Mama
42
Lawan yang seimbang
43
Menolak dengan tegas
44
Selamanya
45
Mencari Duda lagi?
46
Sebelas Duabelas
47
Patah hati yang kedua kalinya
48
Rahasia Besar
49
Rasa Mint
50
Ingin memilikinya lagi
51
Kedatangan Felix Damarion
52
Dugaan Hamil
53
Rencana Double Date
54
Surat Kaleng
55
Kabar Bahagia
56
Will you marry me?
57
Dua kabar bahagia
58
Rencana Pernikahan Felix dan Kayana
59
Kabar Pernikahan Felix
60
Wanita Penggoda
61
Berubahlah, Dizon!
62
Rencana liburan yang gagal
63
Bertemu Calon Menantu
64
Zelene yang polos
65
Kau terlalu emosional, sayang!
66
Undangan Pernikahan
67
Kabar Burung
68
Willow
69
Bertemu Willow
70
Bumil Cemburu
71
Bertemu Dizon
72
Sean Panik!
73
Dua puluh empat Desember
74
Buket Bunga Pengantin
75
Pillow Talk
76
Rencana Bulan Madu
77
Siapa Burchard Juvenal Halbur sebenarnya?
78
Rencana Akhir Tahun
79
Obrolan Absurd
80
Hadiah Pernikahan
81
Rahasia dokter Olivia
82
Merayu Dizon
83
Ide Buntu
84
Pria Misterius
85
Magenta dan Pria Asing
86
Sean Cemburu
87
Rencana yang sempurna
88
Kemarahan Sean
89
Penyesalan Juvenal
90
Berhasil mendapatkannya
91
Dia yang kucari!
92
Menyelesaikan Masalah
93
Kekhawatiran Callista
94
Rencana hampir gagal
95
Merubah Rencana
96
Malam Pergantian Tahun Istimewa
97
Menekan Ego
98
Pulang ke rumah
99
Setuju untuk menikah
100
Rumah baru yang menjadi saksi
101
Kedatangan Diana
102
Pertemuan ayah dan anak
103
Pergi ke Rumah Sakit
104
Sebuah Syarat
105
Dengan Caraku
106
Bertemu Mantan
107
Syarat yang Sama
108
Perang Ranjang
109
Performa Hebat
110
Keputusan
111
Pertemuan Terakhir
112
Penentuan Tanggal Pernikahan
113
Salah Paham
114
Reuni
115
Persiapan Pernikahan
116
Dengan Cinta
117
Mengenang Masa Lalu
118
Surat Undangan
119
Mantan Terindah
120
Kesempatan dalam kesempitan
121
Alarm Sialan
122
Drama Bumil
123
Om lagi?
124
Hakku yang tertunda
125
Rumor Perselingkuhan
126
Dua tim yang berbeda
127
Ketahuan
128
Visual
129
Penyelesaian
130
Mendapatkan Teror
131
Biro Curhat Eksklusif
132
Keputusan Felix
133
Zelene Hamil
134
Pilihan yang sulit
135
Mengutarakan keinginan
136
Terhalang restu Mama
137
Tidak ada lagi kata pisah!
138
Pertemuan Terakhir
139
Gagal Menikah
140
Seperti ABG Labil
141
Sumpah Serapah
142
Rencana Adopsi
143
Monster
144
Trimester Terakhir
145
Penolakan Mama Jelita
146
Ibu Kandung
147
Bukan Khilaf Terindah
148
Proyek Bersama
149
Rencana Meet Up
150
Dizon Khawatir
151
Zelene Keguguran
152
Level Akut atau Kronis?
153
Damai di Ranjang
154
Tes DNA?
155
Ribut Lagi
156
Saudari Kembar
157
Kontraksi Palsu
158
Merindu Mama
159
Keputusan
160
Aquarabella Armstrong
161
Bonchap - Rumah Baru
162
Bonchap - Undangan Meresahkan
163
Bonchap - Drama Eks Duda
164
Bonchap - Kabar Bahagia Keluarga Damarion
165
Bonchap - Kedatangan Jenica
166
Bonchap - Momen Mendebarkan
167
Bonchap - Kejutan untuk Dizon
168
Bonchap - Nyata atau settingan?
169
Bonchap - Jangan Khawatir
170
Bonchap - Bertukar Tempat
171
Bonchap - Yang Paling Akhir
172
Novel Baru
173
Novel Baru Lagi
174
Sekadar Istri Siri
175
Belenggu Cinta Hot Daddy
176
Novel Baru (Gerbang Perselingkuhan)
177
Novel Baru (Mencintai Pengasuhku)
178
Karya Baru (Kuy, mampir )
179
Rahasia Kehamilan Violetta
180
Hilangnya Cinta Suamiku (Promo)
181
Karya Baru (Cinta Rahasia Pria Introvert )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!