Callista sangat bahagia. Setelah off dari pekerjaannya selama sehari, kini dia kembali ke restoran XX.
Ada yang lebih bahagia dari dirinya yaitu sahabatnya, Kayana.
"Hai, Call. Akhirnya lo masuk juga. Bagaimana kemarin?" Kayana mulai kepo dengan urusan sahabatnya.
"Iya gue nikah!" bisik Callista supaya tidak didengar rekan kerja mereka.
"Hah? Gue kira foto itu hoax!" teriak Kayana.
Callista menutup mulut sahabatnya dengan satu tangannya.
"Ssssttt! Dibilang jangan berisik, malah teriak," ucap Callista pelan.
"Eh, hari ini lo ada pengantaran. Mau?" tanya Kayana.
"Kenapa nggak mau? Ini kan kerjaan gue, Kay!"
"Baguslah! SA Corporation lagi. 30 nasi box dan 2 box pesanan spesial. Katanya untuk Bos dan istrinya," Kayana menjelaskan.
"Oh, baiklah," Callista menerima nota pesanan, kemudian mengecek kecocokan pesanan dengan nota tersebut.
"Done!" Callista selesai mengecek dan memasukkan semua orderan itu ke box pengantaran di sepeda motornya.
"Kay, gue berangkat dulu yah," pamitnya pada Kayana.
"Oke, hati-hati di jalan," balasnya.
Sepanjang perjalanan menuju SA Corporation, Callista memikirkan sesuatu. Nama pemesan di notanya tidak asing. Sepertinya dia pernah mendengar, tapi dimana?
Vigor? Vigor Abraham? Satu orang atau dua orang yang berbeda, yah? Oh iya, pria yang mengantarkan bajuku ke apartemen om Suami juga namanya Vigor. Ah, mungkin dia hanya kurir. Kalau Vigor Abraham baru Bosnya SA Corporation yang katanya duda ditinggal selingkuh itu yak. Kasian betul hidupmu, Om Vigor!
Callista cekikikan sendiri di atas motornya. Sesampainya di SA Corporation, dia memarkir motornya seperti biasa kemudian membawa pesanannya ke front office.
"Selamat pagi, Bu. Saya mengantarkan pesanan Pak Vigor Abraham. Ini 30 nasi box, masih ada 2 box tambahan. Sebentar saya ambilkan," ucapnya pada staf front office.
"Baik, letakkan di atas meja itu," staf menunjukkan meja yang disediakan untuk penerimaan barang.
Callista kembali mengambil 2 box spesial ke motornya. Sebelum kembali ke front office, dia seperti melihat mobil yang tak asing baginya.
Seperti mobil Om suami. Ah mana mungkin, pemiliknya saja Pak Vigor Abraham. Mungkin hanya kebetulan mirip.
Callista tidak bisa mengingat secara detail, dia langsung meletakkan 2 box spesial itu di atas meja.
"Bu, semuanya sudah lengkap. Pembayaran juga sudah ditransfer. Terima kasih," pamitnya pada staf tersebut.
"Sama-sama."
Callista kembali ke restoran XX. Seperti biasa, jika tidak ada pengantaran lagi dia akan membantu waitress lain untuk bersih-bersih.
"Lo dah kembali?" tanya Kayana.
"Yups, ini notanya," Callista selalu mengembalikan nota pesanan langsung ke waitress yang mengurus Delivery Order.
Setelah menyelesaikan pekerjaan, kali ini mereka beristirahat terlebih dahulu.
"Call, jadi rencana lo bagaimana?" tanya Kayana yang baru saja duduk membawa nampan makan siangnya.
"Gue mau ngajuin resign aja deh. Udah lelah kerja gue," jawabnya.
"Wah, suami lo tajir?" bisik Kayana.
"Nggak paham juga, tapi doi ngasih gue ini," Callista menunjukkan black card-nya.
"Ini keren, Call. Suami lo tajir bener," bisik Kayanya lagi. Jika dia tidak ingat ini adalah rahasia sahabat, dia bakalan teriak histeris mendapati sahabatnya mempunyai kartu sakti unlimited itu.
"Yang bener? Eh, tapi iya sih. Gue sekarang tinggalnya di apartemen," Callista baru saja selesai dengan makan siangnya. Sepertinya hari ini dia makan sedikit, entah apa yang membuatnya malas.
"Tumben lo makannya sedikit? Biasanya seporsi bakalan abis," protes Kayana.
"Entahlah, Kay. Tiba-tiba malas saja," jawabnya sembari mengangkat nampan untuk dikembalikan ke kitchen sink.
"Eh, tunggu! Gue masih kepo sama lo," Kayana mencegah Callista. Waktu istirahat masih beberapa lama, jadi masih ada kesempatan untuk melanjutkan obrolan.
Callista duduk kembali. "Kenapa Kay?"
"Lo sudah ML sama suami?" bisik Kayana. Masalah sensitif dan rahasia ini pengucapannya harus dengan hati-hati. Biar tidak kena sensor netijah.
"ML?" Callista menggeleng.
"Kenapa?" Kayana penasaran.
"Belum siap, gue...," Callista memelas.
"Ya, lo harus rencanain biar sukses," usul Kayana.
"Hah, rencana ML? Maksud lo?" Callista dibuat bingung oleh sahabatnya.
"Iya, nanti gue jelasin sepulang kerja."
Setelah melanjutkan pekerjaan pasca istirahat, sekarang saatnya pulang. Callista mampir ke rumah Kayana sebelum pulang ke apartemen suaminya.
"Lo mandi dulu gih, biar seger. Masak iya gue jagain istri orang dalam keadaan kumal kek gitu...," goda Kayana.
Callista tertawa.
"Lo persis suami gue," celetuknya.
Callista ke kamar mandi, sementara Kayana entah pergi kemana?
Kayana balik dengan nampan minuman dan beberapa cemilan. Dia juga sudah terlihat rapi dan bersih.
"Eh, cepet bener, Kay?" Callista masih menyisir rambutnya di depan cermin.
"Iyalah. Gue mau kasih bimbingan elo," balas Kayana.
"Hemm, apa?" Callista duduk di ranjang.
"Rencana ML lo," Kayana tertawa.
"Ish, itu lagi...," Menurut Callista, Kayana dan suaminya sama-sama suka banget mengarah kesitu.
"Iyalah. Lo nggak mikir gitu? Jika lo berhasil menjalankan misi ini, maka suami lo yang tajir melintir itu bakal menjadi milik lo selamanya...," Kayana memulai ceritanya untuk mencuci otak sahabatnya.
"Ish, apa maksudnya Kay?"
"Dih, gitu aja nggak mudeng. Jika lo berhasil ML, terus lo tekdung. Suami lo bakalan lebih sayang. Beneran deh, ikutin saran gue! Pengalaman baca novel Online gue dah banyak," Kayana cengengesan.
"Hemm, sebentar. Aku pikir dulu," balas Callista.
Ups, nganu dengan Om suami maksudnya? Kenapa gue keder banget sih. Takut bener gue.
"Nggak, Kay! Gue gak siap...," jerit Callista.
"Eh, jadi istri gak boleh kek gitu. Apalagi nolak suami pas doi pingin. Dosa tauk!" protes Kayana.
Hemm, apalagi maksudnya coba? Apa iya aku harus ngikutin permintaan Om suami? Tapi di nikah kontrak gue emang ada pasalnya. Apa iya, semua kerugian doi bakal di total? Ngeri bener!
"Yadah, gue iya in," Callista mengalah. Dia mengambil minuman di nampan kemudian meneguknya.
"Nah, gitu dong! Lo udah ada rencana?"
"Hais, rencana apa lagi?" Callista baru saja meletakkan gelasnya ke nampan.
"Dengerin gue. Lo harus bisa menarik suami lo, ya semacam memaksanya untuk mendekat dan melakukan hal lebih jauh. Misalnya sekedar memberikan ciuman ringan gitu," Kayana seolah sedang promosi barang dagangan kali ini.
Ish, jangankan begitu. Gue nyuci piring aja doi dah nempel mulu kek perangko. Eh, kenapa gue kangen sama suami yak? Apa karena doi selalu romantis sama gue. Ah, yaudahlah. Gue ikutin saran Kayana.
"Nah, selanjutnya bagaimana?" Callista sekarang yang lebih kepo.
"Lo pakai lingerie buat menarik perhatiannya lebih jauh. Nah, setelah itu terserah lo mau ngapain aja," Kayana tertawa membayangkan Callista.
"Eh, lo ngetawain gue?" Callista menimpuknya dengan bantal.
Keduanya tertawa bersama.
Gak bisa gue bayangkan! Gue harus menyusun strategi untuk menarik perhatian Om suami. Ih, merinding gue.
Callista membayangkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Yosei Viena
ayo kayana cuci otak sahabat kau itu 😂😂
2022-08-03
2
Whaty Talle Whaty Talle
iya call bener tuh kata Kanaya,biar kamu sll ad disisi Sean klu SDH ad Beby diantara kalian
2022-07-24
0
Hartin Marlin ahmad
😂😂😂🤣🤣🤣gak usah di bayangin langsung di peragain 😂😂😂🤣🤣
2022-07-06
0