Papa Muda
Nadila Zena Askadina namanya.
Biasa dipanggil Dila, atau Nadila bahkan Zena.
Mahasiswi semester akhir yang baru saja menyelesaikan kuliah kerja nyata nya, dan sekarang sedang berkutat dengan file skripsi.
Dan sekarang, Nadila sedang dilanda masalah juga.
Iya, karena uang untuk pembayaran kuliah nya di semester akhir ini tiba tiba saja sudah habis, akibat tidak sengaja dipakai olehnya untuk berfoya foya bersama temannya.
Sekarang Nadila juga tengah bersama sang ibu yang sedari tadi mengomel
"Dila Dila, kamu tuh kalau dikasih amanat sama orang tua, harusnya di jaga baik baik." - mama Yuri terlihat pusing sekaligus tidak habis pikir dengan anak perempuannya ini
"Ya maaf ma, aku kira mama kasihnya lebih, Makanya aku pakai sebagian. Eh tahunya habis semua."
"Bisa aja kamu ngelesnya ya! Mau bayar pakai apa coba sekarang?!" - Mama yuri.
"Ya kan mama bisa minta papa lagi, Kok ribet sih?" - Nadila.
"Masalahnya papa itu baru aja transfer dek, dan itu buat uang kuliah kamu, Nanti kalau mama minta lagi ya pasti marah lah papa kamu!" - Mama yuri.
"Lah terus gimana dong ma? Dila nggak bisa ikut sidang dong?"
"Mama nggak mau tahu, pokoknya kamu harus cari uang sendiri buat keperluan skripsi sama uang semester kamu!" - Mama yuri.
"Mama ihh, terus Dila harus ngapain maa? Dila kan belum punya pengalaman kerjaa." - Nadila masih mencari pembelaan
"Ya kerja apa gitu, terserah. Pusing mama mikirin kamu doang!"
"...."
"Pokoknya untuk uang kuliah kamu harus bisa cari sendiri. Beneran Pusing ini mama mikirin kamu doang." setelah berbicara, mama Yuri segera masuk kamar.
"Mama nih jahat banget sih sama adek! Dila nggak mau kerja ma. Ribet!!!"
"Woy, berisik tahu nggak! Kakak jadi ngga konsentrasi kerja ini!" Dan Nadila terkena semprotan dari sang kakak yang sedang berada di ruang kerjanya
Namanya Akmal Dani Tio, biasa dipanggil Dani atau Tio
'Mati aja gue kalau disuruh cari duit buat kuliah sendiri!'
****
Nadila tengah berada di kampus, dia sedang ada keperluan, jadinya mengunjungi tempat kuliahnya
"Yuda?!" Nadila terdengar memanggil orang yang bernama Yuda
"Dasar budek!"
Nadila merebut ponsel milik Yuda dan langsung melemparkannya di meja dengan pelan.
"Sialan ya lo. Kalau mau pinjem hp orang tuh ngomong dulu. Jangan maen nyaut aja?!" - Yuda terlihat marah
"Siapa juga yang mau pinjem hp lo. Palingan isi galeri lo foto foto cewe hago semua." - Jawab Nadila yang sepertinya sudah akrab dengan laki laki bernama Yuda ini
"Yee biarin aja."
"Yuda, Gue butuh bantuan lo"
"Bantuan apa? Milih film biru yang bagus?"
"Kagak anjing" Nadila berucap sembari mendorong kepala Yuda
"Lah terus apa Nadila Zena?" - Yuda.
"Cariin gue kerjaan dong.."
"What??!" Yuda terkejut mendengar ucapan sang sahabat
"Biasa aja, Bisa pecah ini gendang telinga gue!"
"Habisnya, omongan lo bikin gue kaget!"
"Yaudah, buruan cariin gue kerjaan."
"Emang buat apa sih? Tumbenan"
"Buat bayar ukt, sama keperluan skripsi gue."
"Emang lo nggak dikasih?" tanya Yuda sekali lagi.
"Bukannya nggak dikasih, tapi duitnya habis gara gara gue pakai."
"Kebanyakan minum bir bintang ya gini, Makanya nggak ngotak!"
"Banyak omong lo! Ini bisa nggak cariin gue kerjaan! Kalau nggak bisa gue minta tolong Juna aja deh!"
"Gue lagi mikir! Bisa diem nggak."
Nadila mendengus, dia bersandar di kursi sembari melipat kedua tangannya di dada
Sedangkan Yuda tengah berpikir, pekerjaan apa yang cocok untuk orang seperti Nadila ini
Dan sampai akhirnya Yuda mendapatkan sebuah ide.
"Eh, gue ada sih kerjaan buat lo."
"Beneran? apaan?" Nadila langsung berbinar mendengar hal itu
"Ya masih belum tahu sih gue, cuma emang dia ini tuh lagi butuh orang banget, Mungkin jadi asisten rumah tangga?"
Dan ucapan Yuda membuat Nadila membelalakkan matanya
"Gila ya lo? Masa gue jadi art?!"
"Itu belum pasti, tapi kalau lo nggak mau yaudah, gue juga nggak mau maksa."
Nadila menghela nafas dengan kasar, dia kembali berpikir untuk menerima pekerjaan dari Yuda ini atau tidak.
"Gue kan belum ada pengalaman kerja Yud, kalau misal beneran jadi art, pasti kerjaannya berat banget. Gue takut nggak sanggup"
"Lo aja belum coba, udah pesimis gitu. Lagian omongan gue kan belum pasti, siapa tahu lo nanti kalau ngelamar bakalan ditempatin di posisi lain"
Nadila masih terdiam sesaat.
"Yaudah deh, gue mau, Daripada nggak ada kerjaan lain. Nggak bisa bayar beneran gue." Dan akhirnya Nadila menyetujui
"Yang bener lo mau?" Yuda bertanya sekali lagi
"Iya Yuda Hutomo, gue mau"
"Yaudah, nanti gue kasih alamatnya ke lo, Ntar gue juga telfon dia deh kalau lo mau ke sana"
"Emang siapa sih orangnya?" tanya Nadila.
"Abang gue."
"Kakak lo? Yang kata lo duda itu?" tanya Nadila sekali lagi
Yuda hanya mengangguk saja
"Ganteng Nggak?" Nadila terlihat penasaran, karena memang dia belum pernah bertemu kakak dari Yuda ini.
"Paling lo kalo ketemu dia langsung minta diajakin ngamar, udah papa muda. Hot dady, banyak duit lagi, tahu gue otak lo mah."
"Memang bangsul punya kawan model ginian." Nadila menggerutu, karena apa yang dibilang Yuda ada benarnya.
"Nanti gue share alamatnya sama lo, lo kesana sendiri berani kan?"
"Lah kok nggak sama lo aja sih?" - Nadila.
"Nggak bisa Dil, gue lagi ada urusan."
"hilih! Sok ada urusan. Urusan ngerayu dosen iya?!"
"Nah itu lo tahu! Emang sahabat sejati gue lo, Muacchh" Yuda berdiri, lalu melakukan kiss bye ke Nadila, dan segera pergi
"Kebanyakan dosa kali ya gue, makanya punya temen modelannya kayak Yuda."
****
Karena jadwal Nadila di kampus sudah usai, Nadila memutuskan untuk berangkat ke rumah kakak dari Yuda.
Karena sesuai apa yang Nadila bilang, jika dia butuh pekerjaan.
Dan Nadila sudah sampai di salah satu rumah yang terlihat besar dan mewah, bahkan sepertinya rumah dia kalah ukuran dengan rumah ini.
"Jalan mawar no.20, bener yang ini bukan?" Nadila memastikan terlebih dulu, karena dia takut salah alamat
"Eh iya bener, wah gede banget rumahnya." guman Nadila.
'Inget ya Dil.. Yang sopan kalau namu, soalnya kakak gue tuh perfeksionis banget. Dan nggak suka basa basi.'
Yuda sudah memperingati Nadila. Karena tahu sendiri jika sifat Nadila ini susah ditebak dan banyak berbicara, Yuda tidak ingi terkena amukan dari sang kakak karena telah salah merekomendasikan orang.
Ting tong!
"Permisi" Nadila mulai memberanikan diri untuk bertamu
Tak berselang lama, pintu terbuka lebar
"Cari siapa ya tante?"
Nadila melihat seorang anak kecil, perempuan yang sangat cantik dan menggemaskan
"Emm, tante mau cari—"
"Issya, ada siapa sayang?" Dan tiba tiba ada seorang yang mendekat ke arah anak kecil tersebut
Nadila yang melihat terkejut, dan merasakan detak jantungnya terpacu begitu cepat
Ya Tuhan, makhluk apa ini ganteng banget
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Yani
Masih nyimak
2021-05-25
0
Cika🎀
muka oon liat kegantengan...😃
2020-08-06
1
Litaalzhaazzila Azzila
awas dilla iler luh pada jatoh...🤣🤣🤣
2020-08-04
1