Papa Muda

Papa Muda

01. Awal Bertemu

Nadila Zena Askadina namanya.

Biasa dipanggil Dila, atau Nadila bahkan Zena.

Mahasiswi semester akhir yang baru saja menyelesaikan kuliah kerja nyata nya, dan sekarang sedang berkutat dengan file skripsi.

Dan sekarang, Nadila sedang dilanda masalah juga.

Iya, karena uang untuk pembayaran kuliah nya di semester akhir ini tiba tiba saja sudah habis, akibat tidak sengaja dipakai olehnya untuk berfoya foya bersama temannya.

Sekarang Nadila juga tengah bersama sang ibu yang sedari tadi mengomel

"Dila Dila, kamu tuh kalau dikasih amanat sama orang tua, harusnya di jaga baik baik." - mama Yuri terlihat pusing sekaligus tidak habis pikir dengan anak perempuannya ini

"Ya maaf ma, aku kira mama kasihnya lebih, Makanya aku pakai sebagian. Eh tahunya habis semua."

"Bisa aja kamu ngelesnya ya! Mau bayar pakai apa coba sekarang?!" - Mama yuri.

"Ya kan mama bisa minta papa lagi, Kok ribet sih?" - Nadila.

"Masalahnya papa itu baru aja transfer dek, dan itu buat uang kuliah kamu, Nanti kalau mama minta lagi ya pasti marah lah papa kamu!" - Mama yuri.

"Lah terus gimana dong ma? Dila nggak bisa ikut sidang dong?"

"Mama nggak mau tahu, pokoknya kamu harus cari uang sendiri buat keperluan skripsi sama uang semester kamu!" - Mama yuri.

"Mama ihh, terus Dila harus ngapain maa? Dila kan belum punya pengalaman kerjaa." - Nadila masih mencari pembelaan

"Ya kerja apa gitu, terserah. Pusing mama mikirin kamu doang!"

"...."

"Pokoknya untuk uang kuliah kamu harus bisa cari sendiri. Beneran Pusing ini mama mikirin kamu doang." setelah berbicara, mama Yuri segera masuk kamar.

"Mama nih jahat banget sih sama adek! Dila nggak mau kerja ma. Ribet!!!"

"Woy, berisik tahu nggak! Kakak jadi ngga konsentrasi kerja ini!" Dan Nadila terkena semprotan dari sang kakak yang sedang berada di ruang kerjanya

Namanya Akmal Dani Tio, biasa dipanggil Dani atau Tio

'Mati aja gue kalau disuruh cari duit buat kuliah sendiri!'

****

Nadila tengah berada di kampus, dia sedang ada keperluan, jadinya mengunjungi tempat kuliahnya

"Yuda?!" Nadila terdengar memanggil orang yang bernama Yuda

"Dasar budek!"

Nadila merebut ponsel milik Yuda dan langsung melemparkannya di meja dengan pelan.

"Sialan ya lo. Kalau mau pinjem hp orang tuh ngomong dulu. Jangan maen nyaut aja?!" - Yuda terlihat marah

"Siapa juga yang mau pinjem hp lo. Palingan isi galeri lo foto foto cewe hago semua." - Jawab Nadila yang sepertinya sudah akrab dengan laki laki bernama Yuda ini

"Yee biarin aja."

"Yuda, Gue butuh bantuan lo"

"Bantuan apa? Milih film biru yang bagus?"

"Kagak anjing" Nadila berucap sembari mendorong kepala Yuda

"Lah terus apa Nadila Zena?" - Yuda.

"Cariin gue kerjaan dong.."

"What??!" Yuda terkejut mendengar ucapan sang sahabat

"Biasa aja, Bisa pecah ini gendang telinga gue!"

"Habisnya, omongan lo bikin gue kaget!"

"Yaudah, buruan cariin gue kerjaan."

"Emang buat apa sih? Tumbenan"

"Buat bayar ukt, sama keperluan skripsi gue."

"Emang lo nggak dikasih?" tanya Yuda sekali lagi.

"Bukannya nggak dikasih, tapi duitnya habis gara gara gue pakai."

"Kebanyakan minum bir bintang ya gini, Makanya nggak ngotak!"

"Banyak omong lo! Ini bisa nggak cariin gue kerjaan! Kalau nggak bisa gue minta tolong Juna aja deh!"

"Gue lagi mikir! Bisa diem nggak."

Nadila mendengus, dia bersandar di kursi sembari melipat kedua tangannya di dada

Sedangkan Yuda tengah berpikir, pekerjaan apa yang cocok untuk orang seperti Nadila ini

Dan sampai akhirnya Yuda mendapatkan sebuah ide.

"Eh, gue ada sih kerjaan buat lo."

"Beneran? apaan?" Nadila langsung berbinar mendengar hal itu

"Ya masih belum tahu sih gue, cuma emang dia ini tuh lagi butuh orang banget, Mungkin jadi asisten rumah tangga?"

Dan ucapan Yuda membuat Nadila membelalakkan matanya

"Gila ya lo? Masa gue jadi art?!"

"Itu belum pasti, tapi kalau lo nggak mau yaudah, gue juga nggak mau maksa."

Nadila menghela nafas dengan kasar, dia kembali berpikir untuk menerima pekerjaan dari Yuda ini atau tidak.

"Gue kan belum ada pengalaman kerja Yud, kalau misal beneran jadi art, pasti kerjaannya berat banget. Gue takut nggak sanggup"

"Lo aja belum coba, udah pesimis gitu. Lagian omongan gue kan belum pasti, siapa tahu lo nanti kalau ngelamar bakalan ditempatin di posisi lain"

Nadila masih terdiam sesaat.

"Yaudah deh, gue mau, Daripada nggak ada kerjaan lain. Nggak bisa bayar beneran gue." Dan akhirnya Nadila menyetujui

"Yang bener lo mau?" Yuda bertanya sekali lagi

"Iya Yuda Hutomo, gue mau"

"Yaudah, nanti gue kasih alamatnya ke lo, Ntar gue juga telfon dia deh kalau lo mau ke sana"

"Emang siapa sih orangnya?" tanya Nadila.

"Abang gue."

"Kakak lo? Yang kata lo duda itu?" tanya Nadila sekali lagi

Yuda hanya mengangguk saja

"Ganteng Nggak?" Nadila terlihat penasaran, karena memang dia belum pernah bertemu kakak dari Yuda ini.

"Paling lo kalo ketemu dia langsung minta diajakin ngamar, udah papa muda. Hot dady, banyak duit lagi, tahu gue otak lo mah."

"Memang bangsul punya kawan model ginian." Nadila menggerutu, karena apa yang dibilang Yuda ada benarnya.

"Nanti gue share alamatnya sama lo, lo kesana sendiri berani kan?"

"Lah kok nggak sama lo aja sih?" - Nadila.

"Nggak bisa Dil, gue lagi ada urusan."

"hilih! Sok ada urusan. Urusan ngerayu dosen iya?!"

"Nah itu lo tahu! Emang sahabat sejati gue lo, Muacchh" Yuda berdiri, lalu melakukan kiss bye ke Nadila, dan segera pergi

"Kebanyakan dosa kali ya gue, makanya punya temen modelannya kayak Yuda."

****

Karena jadwal Nadila di kampus sudah usai, Nadila memutuskan untuk berangkat ke rumah kakak dari Yuda.

Karena sesuai apa yang Nadila bilang, jika dia butuh pekerjaan.

Dan Nadila sudah sampai di salah satu rumah yang terlihat besar dan mewah, bahkan sepertinya rumah dia kalah ukuran dengan rumah ini.

"Jalan mawar no.20, bener yang ini bukan?" Nadila memastikan terlebih dulu, karena dia takut salah alamat

"Eh iya bener, wah gede banget rumahnya." guman Nadila.

'Inget ya Dil.. Yang sopan kalau namu, soalnya kakak gue tuh perfeksionis banget. Dan nggak suka basa basi.'

Yuda sudah memperingati Nadila. Karena tahu sendiri jika sifat Nadila ini susah ditebak dan banyak berbicara, Yuda tidak ingi terkena amukan dari sang kakak karena telah salah merekomendasikan orang.

Ting tong!

"Permisi" Nadila mulai memberanikan diri untuk bertamu

Tak berselang lama, pintu terbuka lebar

"Cari siapa ya tante?"

Nadila melihat seorang anak kecil, perempuan yang sangat cantik dan menggemaskan

"Emm, tante mau cari—"

"Issya, ada siapa sayang?" Dan tiba tiba ada seorang yang mendekat ke arah anak kecil tersebut

Nadila yang melihat terkejut, dan merasakan detak jantungnya terpacu begitu cepat

Ya Tuhan, makhluk apa ini ganteng banget

To Be Continued

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Masih nyimak

2021-05-25

0

Cika🎀

Cika🎀

muka oon liat kegantengan...😃

2020-08-06

1

Litaalzhaazzila Azzila

Litaalzhaazzila Azzila

awas dilla iler luh pada jatoh...🤣🤣🤣

2020-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 01. Awal Bertemu
2 02. Mulai saling mengenal
3 03. Permintaan sang Tuan
4 04. Mulai tertarik?
5 05. Keinginan Anak
6 06. Mulai terang terangan
7 07. Jatuh cinta itu sakit
8 08. Terdengar sakit
9 09. Isi hati Nadila
10 10. Memperjelas hubungan
11 11. Effort
12 12. Pertengkaran
13 13. Akhirnya
14 14. Nadila sakit
15 15. Mulai berani
16 16. Rumit
17 17. Berkenalan dengan adik ipar
18 18. Tabrak lari
19 19. Kemarahan Pratama
20 20. Pertengkaran (Lagi)
21 21. Kebersamaan
22 22. Insiden
23 23. Kemarahan Tama
24 24. Finally
25 25. Terhalang Restu
26 26. Syarat yang cukup berat
27 27. SAH
28 28. Kenyataan yang baru terungkap
29 29. Cinta pertama Pratama
30 30. Mulai ada konflik
31 31. Hamil?
32 32. Tama Ngidam
33 33. Gejolak Batin
34 34. Sakit hatinya seorang anak
35 35. Mahendra berulah
36 36. Nadila Melahirkan
37 37. Luka yang terbuka
38 38. Keinginan seorang suami
39 39. Kebahagiaan yang sesungguhnya
40 40. Insecure
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90 [Last Chapter]
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Awal Bertemu
2
02. Mulai saling mengenal
3
03. Permintaan sang Tuan
4
04. Mulai tertarik?
5
05. Keinginan Anak
6
06. Mulai terang terangan
7
07. Jatuh cinta itu sakit
8
08. Terdengar sakit
9
09. Isi hati Nadila
10
10. Memperjelas hubungan
11
11. Effort
12
12. Pertengkaran
13
13. Akhirnya
14
14. Nadila sakit
15
15. Mulai berani
16
16. Rumit
17
17. Berkenalan dengan adik ipar
18
18. Tabrak lari
19
19. Kemarahan Pratama
20
20. Pertengkaran (Lagi)
21
21. Kebersamaan
22
22. Insiden
23
23. Kemarahan Tama
24
24. Finally
25
25. Terhalang Restu
26
26. Syarat yang cukup berat
27
27. SAH
28
28. Kenyataan yang baru terungkap
29
29. Cinta pertama Pratama
30
30. Mulai ada konflik
31
31. Hamil?
32
32. Tama Ngidam
33
33. Gejolak Batin
34
34. Sakit hatinya seorang anak
35
35. Mahendra berulah
36
36. Nadila Melahirkan
37
37. Luka yang terbuka
38
38. Keinginan seorang suami
39
39. Kebahagiaan yang sesungguhnya
40
40. Insecure
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90 [Last Chapter]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!