Pendekar Legenda
Hai? Salam kenal dengan karya saya "Pendekar Legenda".
Selamat membaca...
Zhou Shiyue!! Zhou Shiyue!!!” teriak seorang remaja wanita dengan marah, nampak wanita itu sedang mengejar pria berusia 16 tahun yang berlari sambil menertawakan wanita itu.
“Hahaha… kau tidak akan bisa mengejarku Zhou Nana!!” sahut Zhou Shiyue sambil berlari.
Zhou Shiyue adalah remaja laki-laki yang memiliki sifat periang, ia mudah bergaul dengan siapa saja kecuali di keluara besar Zhou. Ia merupakan tuan muda kedua dari keluarga Zhou, ia juga memiliki kakak yang saat ini menjabat sebagai jendral muda di kekaisaran.
Sedangkan Zhou Nana ia adalah putri ketiga dari keluarga Zhou, ia merupakan adik tiri Zhou Shiyue. Wanita pemarah itu terlihat sedang mengejar Zhou Shiyue yang sudah jauh dari pandangan.
Hingga Zhou Nana tak sengaja menyenggol sebuah guci besar kesayangan ayahnya, guci itu terjatuh dan prankkkK..
Zhou Shiyue yang berada dikejauhan mendengar suara itu memelototkan matanya karena terkejut. Ia berlari kembali menghampiri Zhou Nana yang terjatuh disamping guci yang sudah hancur.
“Apa ayang terjadi? Kenapa bisa kau terjatuh?” tegur Zhou Shiyue setelah sampai ditempat Zhou Nana, ia juga langsung meraih Zhou Nana untuk membantunya bangun.
Namun Zhou Nana tidak menyahut, sudut matanya melirik kea rah belakang Zhou Shiyue.
“Zhou Shiyue!! Apa yang kau lakukan terhadapnya??” tanya seorang pria yang memiliki suara parau, pria itu adalah Zhou Lan yang merpakan ayah Zhou Shiyue sekaligus pemimpin keluarga Zhou.
Zhou Shiye membalikkan badannya, ia hanya tersenym dan menjawab;
“Tadi Nana tidak sengaja menabrak guci itu dan membuatnya terjatuh, aku tidak melakukan apapun.”
“Benar apa yang ia katakana Nana?” tanya Zhou Lan kepada putrinya, yang hanya dijawab anggukkan kecil oleh wanita itu. Nampak sekali bahwa wanita itu sedang ketakutan.
“Kau pergilah!” liriknya pada Zhou Shiyue dengan nada datar, sedangkan ia sendiri meraih putrinya dan membawanya ke kediamannya.
“Ayah, jangan hukum Shiyue, dia tidak bersalah!” ucap Zhou Nana dengan pelan, takut dimarahi oleh ayahnya.
“Kenapa kau berlari?” tanya Zhou Lan yang tak menghiraukan perkataan putrinya.
“Aku mengejar Shiyue karena ia tadi menjahiliku” ucap Zhou Nana, meski pemarah namun ia adalah satu-satunya orang dari keluarga Zhou yang tidak membenci Zhou Shiyue.
“Itu artinya dia juga bersalah” sahut Zhou Lan. Ia pergi meninggalkan ruangan Zhou Nana mencari seseorang.
Zhou Shiyue yang sedang duduk ditaman sambil mengelus bulu burung rajawali yang selalu menghampirinya terkejut ketika mendengan Zhou Lan memanggilnya.
“Shiyue, ikut aku!” ucap pria itu.
Zhou Shiyue yang sudah bisa menebaknya pun hanya bisa pasrah mengikuti Zhou Lan berjalan menuju sebah ruangan.
Sesampainya diruangan yang gelap dan bau itu, Zhou Lan menyuruh pelayan untuk menutup pintu ruangan tersebut. Dan selanjutnya ia menatap Zhou Shiyue dengan penuh kebencian. Ia mengambil sebuah cambuk dan
Plakkk.. Plakk.. Plakkk…
Bunyi cambukkan itu menggema ditelinga Zhou Shiyue, bekas cambukkan ditubuhnya itu sudah tak berarti lagi. Kini Zhou Shiyue hanya bisa tersenyum dengan miris menerima perlakukan yang tidak adil.
Tubuhnya yang sudah sering menerima hukuman pun tak menunjukkan reaksi, ekspresi tangis yang seharusnya ia tunjukkan kini sudah berganti dengan senyum sejuta luka.
Satu jam kemudian, Zhou Lan pergi meninggalkan Zhou Shiyue tanpa mengucapkan sepatah katapun. Tak lupa pria itu juga menutup pintu ruangan yang sangat tidak nyaman itu, dan mengurung Zhou Zhiyue didalamnya.
Hingga beberapa hari kemudian, datanglah dua orang remaja pria memasuki ruangan tersebut sambil membawa sepiring nasi beserta lauknya.
Zhou Shiyue yang sudah tak makan berhari-haripun tentu saja merasa sangat lapar setelah melihat makanan itu. Namun dengan sengaja dua orang remaja itu meliriknya dengan tatapan remeh.
“Makanan ini seharusnya aku berikan pada anjing, tapi melihatmu kelaparan aku jadi tak tega maka aku akan memberikannya padamu.” Ucap Zhou Li yang merupakan tuan muda keempat keluarga Zhou, dengan tatapan sinisnya ia menatap Zhou Shiyue dengan penuh kebencian.
Zhou Shiyue yang sudah kelaparan tidak mendengarkan lagi perkataan Zhou Li, ia melahap makanan anjing itu persis seperti anjing yang sedang makan langsung dari wadahnya. Sedangkan Zhou Li dan Zhou Feng menatapnya dengan jijik.
“Apa kau begitu lapar sampai makanan anjingpun kau mau?” tegur Zhou Feng yang tidak menyangka jika Zhou Shiyue mau memakan makanan anjing itu.
Zhou Shiyue tidak menghiraukannya, namun saat Zhou Li mendendang makanannya, seketika energinya kembali. Ia menatap dengan marah kearah Zhou Li.
“ZHOUU LIII!!!” geramnya, ia pun bangun dan
DWUSSS.. Tonjokkan spesial itu mengenai Zhou Li dengan sempurna, membuat pemuda itu terhempas beberapa meter. Zhou Feng yang terkejut pun menghampiri saudaranya dan membantunya bangun namun sayang ternyata Zhou Li tak sadarkan diri.
“Pelayann!! Pelayann!!” teriak Zhou Feng memanggil pelayan, hingga beberapa saat kemudia pelayan pun datang menghampiri mereka. Namun siapa sangka Zhou Lan juga menghampiri mereka.
“Apa yang terjadi?” tanya Zhou Lan, ia menatap Zhou Li yang tak sadarkan diri.
“Shiyue memukulnya.” Jawab Zhou Feng.
Zhao Lan yang mendengar jawabban Zhou Feng seketika amarahnya kembali membara, menatap Zhou Shiyue yang tengah duduk santai disebuah kursi.
Zhou Lan menghampiri Zhou Shiyue, ia menarik kerah baju Zhou Shiyue dan menyeretnya keluar ruangan dan membawanya ke tengaH halaman kediaman. Semua orang yang tak tau apa-apapun ikut menyaksikan kejadian itu.
Satu persatu keluarga Zhou berdatangan, mereka saling berbisik membicarkan kejadian didepan mata mereka.
Sedangkan Zhou Shiyue terlihat santai, tak ada rasa takut sama sekali dimatanya. Yang ada hanya kebencian yang terlihat disana.
“Hari ini aku mengumumkan bahwa Zhou Shiyue bukan dari keluarga Zhou lagi. Hari ini dengan resmi aku memutuskan untuk mengusirnya dari keluarga Zhou!!” ucap Zhou Lan dengan lantang.
Zhou Nana yang ikut menyaksikannya hanya bisa menangis dipojokkan. Ia yakin walaupun itu memohon pada ayahnya, pria itu pasti tak akan mengabulkannya.
Dengan penuh percaya diri, Zhou Shiyue melangkahkan kakinya keluar gerbang kediaman keluarga Zhou. Sebelum pergi ia pun berucap dengan penuh penekanan.
“Hari ini aku bersumpah untuk membuat seluruh rakyat kekaisaran menjunjung tinggi keadilan agar tak seorangpun merasakan hal yang sama sepertiku. Diperlakukan dengan sangat buruk oleh ayah sendiri, ingatlah Zhou Lan! Kau adalah manusia terhina yang pernah aku temui!!!”
Ia pun pergi meninggalkan kediaman Zhou, langkah kakinya yang tiada arah pun pada akhirnya berhenti disebuah hutan rimbun.
Dan pada saat itulah kehidupan aslinya telah dimulai !
Jangan lupa baca episode selanjutnya kawan-kawan !!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Edy Sulaiman
nmpkk bagus nih cerita mampir dulu thor,
2024-11-02
0
Nurul Pky
seru seru nih awalnya
2024-09-30
0
Heryala Hery
Novel Lama.. 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2024-07-19
1