BAB 16 UNGKAPAN HATI FATHIR

Susy jadi salah tingkah karena ketahuan berada di kamar ku.

"Mmm ...., ini sayang, aku lagi ngecek dia. Dia masih hidup apa sudah mati, ha ha ha ....! Soalnya aku dengar tadi siang dia pingsan.," jawab Susy langsung mengalungkan tangannya dengan manja pada Ronald.

"Kamu perhatian sekali pada dia, walau dia sudah merebut aku," ujar Ronald sambil mencium pipi Susy. Aku merasa jengah sekaligus geram.

"Aku no problem. Karena aku tahu, kamu tidak pernah menyentuhnya. Aku juga tahu, cintamu hanya untukku. Dia cuma jadi penonton, ha ha ha .... kasihan!" ejek Susy sambil melirikku.

Adegan selanjutnya, mereka berc*um*n di depan mataku. Kupalingkan wajahku ke arah lain. Selera makanku sudah hilang. Aku lebih baik masuk ke kamar mandi. Kunyalakan wastafel untuk membasuh wajahku. Kunetralisir perasaanku. Aku tidak boleh cemburu. Aku tidak boleh lemah. Aku harus membuang jauh benih-benih cinta yang mulai tumbuh. Kuyakinkan diriku, Ronald bukan laki-laki yang tepat buatku. Dia sama sekali tidak ada manis-manisnya padaku. Dia selalu berbicara keras, membentak, menyakiti hati dan tubuhku. Lalu kenapa aku jatuh cinta pada orang kasar seperti itu. Diluar sana pasti suatu saat ada laki-laki yang mencintaiku dengan tulus.

Ketika keluar dari kamar mandi, mereka berdua sudah tidak ada. Pertunjukan menjadi kurang seru mungkin tanpa adanya penonton. Mereka mungkin merasa menang karena telah membuatku sakit hati.

Petangnya ketika waktu makan malam tiba, aku yang belum diantar makanan, turun ke lantai dasar untuk mengambil makananku sendiri. Kulihat mereka sedang makan malam di meja makan dengan hidangan yang membuatku menelan saliva karena baunya yang harum. Aku melewati meja makan untuk masuk ke dapur.

"Lihat siapa yang tidak tahu malu. Dia tidak sabar menunggu makanan dari Sari," kata Mama Jeny.

"Seharusnya Sari cepat mengantarkan makanan buat dia. Supaya Papa tidak harus melihat dia. Papa kalau lihat dia jadi emosi," Papa Brian melihatku sekilas.

"Kasihan banget. Orang Kaya Baru tapi nelangsa," Susy tertawa tertahan.

"Itu akibatnya dia masuk ke keluargaku tanpa persetujuan kami," Ronald ikut menimpali.

Aku sebenarnya mendengar semua perkataan mereka, tapi karena perutku lapar, aku tidak menggubrisnya. Padahal aku ingin sekali membalas perkataan mereka yang menyakiti hatiku.

"Sari, makanan untukku mana?" tanyaku setelah di dapur.

"Maaf Nyonya. Saya tadi harus membuat salad buah dulu untuk Nyonya Susy, jadi saya lama, belum mengantar makanan untuk Nyonya Mila," kata Sari.

"Memangnya yang lain kemana?"

"Ada. Cuma Nyonya Susy maunya saya yang buat salad," jelas Sari.

Aku menghela nafas. Sari memberikan nampan yang berisi sepiring nasi dan segelas air.

"Nyonya, apa tidak apa-apa bawa sendiri?"

"Tidak apa-apa, Sari," jawabku sambil menerima nampan dari Sari.

Kulihat menu makan malamku cuma tumis capcay, padahal aku melihat dan mencium aroma ikan bakar tadi di meja makan.

Aku mencoba untuk menerima yang sudah diberikan keluarga Ronald. Aku harus bersyukur, masih diberi makan.

Aku naik ke lantai dua menuju kamarku. Tadi waktu aku lewat meja makan, mereka tidak perduli. Mereka asyik menikmati makan malam mereka.

Selesai makan, aku memulai pencarian ponselku lagi yang semalam belum kutemukan. Sampai aku lelah, ponsel belum juga kutemukan.

Kupikir, pasti ponselku disita Ronald. Akhirnya terpaksa aku pergi ke kamarnya. Ia pasti sudah berada dikamarnya.

Tok

Tok

Tok

kuketuk pintu kamarnya.

Krieeet

Pintupun dibuka. Ternyata Ronald yang membukanya.

"Mau apa kamu?"

"Kak, ponselku mana?"

"Ponselmu ku sita. Kamu tidak boleh berkomunikasi dengan laki-laki itu,"

"Kak! Aku tidak bisa berkomunikasi dengan siapapun kalau ponselku dipegang Kak Ronald! Lalu bagaimana aku bisa mengerjakan tugas - tugas kuliah kalau tidak tahu informasi dari dosen?"

"Kamu boleh berangkat ke kampus, dengan pengawasan dari orang suruhanku."

"Ya ampun! Kak Ronald berlebihan! Aku tidak akan kabur lagi!"

"Sudah! Terima saja nasibmu. Sekarang pergilah! Kamu menggangguku saja. Aku akan bercinta dengan Susy!" dengan tanpa perasaan, Ronald menutup pintu.

"Kak! Kak Ronald! Kembalikan ponselku!" aku kemudian terdiam dengan perasaan kesal. Rasanya percuma juga aku teriak-teriak.

Akhirnya aku kembali ke kamarku. Hidupku bagai terpenjara. Aku semakin ingin kabur lagi kalau begini.

Paginya aku tidak berani lagi untuk turun mengambil sarapanku. Aku tunggu Sari saja yang mengantarkan. Rasanya terlalu sakit keluarga ini memperlakukanku seperti tahanan. Ucapan-ucapan mereka membuat hatiku perih.

Setelah aku sarapan dikamarku, akupun bersiap untuk berangkat ke kampus. Hari ini aku ada kuliah pagi.

Pak Soleh sudah menunggu di mobil, tapi dibelakang, ada seorang laki-laki berperawakan besar dengan rambut cepak yang menatapku datar.

Aku masuk ke mobil, kulihat Ronald juga masuk ke mobilnya. Orang yang berada di belakangku menyapa Ronald dan memberi hormat pada Ronald, sedangkan Pak Soleh hanya menunduk hormat pada Ronald.

Susy terlihat ikut mobil Ronald. Gayanya memang menawan dengan penampilan barang branded dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Penampilanku kalah jauh. Susy melakukan treatment rutin ke klinik kecantikan. Sedangkan aku waktu dulu saja satu kali waktu Kakek Edwin masih ada.

Kartu yang waktu itu Ronald berikan sudah diambil lagi oleh Ronald. Untung saldo dikartuku yang Kakek Edwin berikan, masih ada. Sehingga bisa memenuhi untuk membeli keperluan pribadiku.

Sedangkan tentang harta yang Kakek Edwin berikan padaku, aku tidak tahu menahu. Surat-suratnyapun aku tak memegangnya. Jadi aku tidak merasa menjadi Orang Kaya Baru seperti yang mereka katakan.

Dalam perjalanan, aku hanya diam saja. Begitu juga Pak Soleh dan Orang yang berada dibelakangku.

Sesampainya di kampus, aku turun. Orang itupun turun.

"Hei, kamu tidak akan mengikutiku terus seperti bodyguard bukan?" kataku ketus.

"Sayangnya saya diperintahkan Tuan Ronald untuk mengikuti anda Nyonya," jawab Orang itu.

Aku mendengus kesal. Kulangkahkan kakiku cepat-cepat. Timbul ideku untuk mengerjainya. Aku berjalan menuju ke toilet Mahasiswa.

"Kamu mau ikut juga masuk ke toilet wanita?" ledekku.

Ia diam saja. Ia berdiri tak jauh dari toilet sambil memalingkan wajah.

Aku tersenyum smirk. Lalu akupun masuk ke toilet. Di toilet tampak lalu lalang orang yang keluar masuk toilet. Akupun mengendap-endap mengintip keluar. Orang itu ternyata sedang menyalakan rokoknya sambil melihat ke arah lain. Kesempatan ini aku gunakan untuk keluar toilet diam-diam.

Hhhh ..... rasanya lega dapat lepas dari pantauan si rambut cepak itu. Aku langsung berjalan menuju kelas. Tapi sebelum sampai ke kelasku, tanganku ditarik oleh seseorang. Ternyata Fathir yang menarik tanganku. Kami berada di dalam gudang kampus.

"Fathir! Kenapa aku dibawa ke sini?" tanyaku.

"Sttt jangan bicara keras-keras! Aku tahu kamu sedang diawasi," kata Fathir.

"Dari mana kamu tahu?" tanyaku.

"Kamu susah dihubungi. Lalu tadi kulihat kamu selalu diikuti laki-laki berambut cepak waktu masuk ke kampus," jawab Fathir.

Aku menghembuskan nafasku.

"Begitulah aku sekarang, Fathir! Aku seperti tahanan, baik di rumah maupun di luar."

"Apa itu ulah suamimu?"

Aku ragu untuk menjawab.

"Apa suamimu tidak memperlakukanmu dengan baik padamu? Apa dia sering menyakitimu?" tanya Fathir lagi.

"Fathir, maaf. Aku tidak mau menjawab. Itu urusan rumah tanggaku. Aku tidak ingin mengumbarnya. Itu privacyku," jawabku sambil memejamkan mata.

"Itu cukup sebagai jawaban 'ya' bagiku." ujar Fathir.

"Mengapa kamu mau saja diperlakukan tidak baik oleh laki-laki itu? Kenapa kamu tidak dari awal mengatakan pada Tuan Edwin kalau cucunya sering menyakitimu?" berondong Fathir.

"Cukup, Fathir! Kamu tidak usah ikut campur urusanku!"

"Aku ikut campur, karena aku perduli padamu! Kamu merahasiakan pernikahanmu! It's oke! Mungkin kamu tidak ingin menceritakan pernikahanmu yang tidak bahagia. Tapi kalau kamu selalu disakiti dia, aku tidak rela, Mila!"

"Aku tidak ingin orang lain terlibat urusanku terlalu jauh, Fathir! Biar aku mengatasinya sendiri."

"Kamu menganggapku orang lain Mila? Kamu perlu seseorang yang membantumu. Kamu tidak bisa menghadapi orang berkuasa seperti dia sendirian!" Fathir menatapku lekat.

"Aku ... mencintaimu, Mila! Aku tidak ingin ada orang yang menyakitimu," kata Fathir. Perkataanya membuatku terhenyak tak percaya.

"Kamu gila, Fathir! Aku sudah bersuami!"

"Aku tak perduli! Aku tahu, dia cuma suami diatas kertas. Dia tidak menganggapmu sebagai istri! Aku tahu itu!"

Aku lebih terhenyak lagi dengan perkataannya. Aku menutup wajahku, merasa malu rahasiaku diketahui Fathir.

"Kamu tahu dari mana Fathir?" tanyaku lirih.

"Aku sudah menyelidikinya setelah aku bertemu suamimu di cafe waktu itu."

"Fathir. Kita akhiri percakapan kita disini. Lupakan aku. Biarkan aku menjalani takdirku!" pintaku.

"Tidak, Mila. Hidupmu terlalu berharga untuk disia-siakan oleh laki-laki tidak bersyukur itu! Kebahagiaanmu harus diperjuangkan! Masa depanmu masih panjang! Aku siap membantumu, Mila!" kata Fathir.

"Fathir, aku mau masuk kelas!"

"Jawab pertanyaanku Mila. Apa kamu mencintai suamimu?"

"Itu urusanku. Kau tidak perlu tahu!" jawabku.

"Dan apakah kau mencintaiku?" Fathir malah bertanya lagi.

Aku terpaku. Kami saling menatap.

Aku tersadar. Buru-buru aku beranjak untuk membuka pintu gudang.

"Jawablah, Mila!" tanya Fathir.

"Aku tidak mencintaimu! Kau puas?!" jawabku. Lalu aku langsung pergi. Kudengar Fathir memukul pintu dengan kesal.

Aku langsung masuk kelas. Untungnya dosen baru masuk ketika aku baru saja duduk. Akupun mengikuti perkuliahan hingga beberapa mata kuliah.

Ketika perkuliahanku hari ini telah usai, aku keluar dari kelasku. Orang berambut cepak itu tampak sedang mencari-cariku. Setelah dia melihatku, dia menghampiriku.

"Nyonya, kalau anda menghilang seperti tadi lagi, saya pastikan Tuan Ronald tidak akan mengizinkan anda pergi kuliah lagi," kata orang itu dingin.

"Aku ada urusan sedikit! Aku juga ingin punya privacy! Aku bukan tahanan!" jawabku sambil terus melangkah.

"Nyonya, anda harus mau bekerja sama dengan kami. Menurutlah apa yang diperintahkan Tuan Ronald, maka anda akan baik-baik saja!" katanya.

Aku hanya diam saja. Kakiku terus melangkah. Di tempat parkir, kulihat Fathir diatas motornya sedang menatapku. Aku melihatnya. Dia tersenyum. Dia memberikan kode agar aku menghubunginya jika aku perlu bantuan. Aku cuma tersenyum simpul. Kemudian melirik orang berambut cepak disampingku sambil aku pura-pura membetulkan rambutku.

Akupun masuk ke mobil. Diapun masuk di belakang. Pak Soleh menyalakan mobil dan segera melaju meninggalkan halaman parkir kampus. Kulihat Fathir masih disana dengan tetap menatapku. Aku menghembuskan nafasku sambil bersandar di jok mobil. Aku memikirkan perkataan Fathir.

Hari-hari selanjutnya, keluarga Ronald semakin bertindak kejam. Aku harus pindah kamar. Aku menempati kamar bekas pelayan dengan tanpa ranjang dan kasur. Aku tidur hanya beralaskan karpet. Aku juga harus mengerjakan pekerjaan seperti pelayan.

"Kuliahmu tidak gratis, Mila! Kamu harus bekerja di sini sebagai pelayan. Itu yang harus kau lakukan bila ingin kuliahmu berlanjut," kata Nyonya Jeny.

"Apa Papa setuju, Pah?" tanya Nyonya Jeny.

"Hmmm....," jawab Tuan Brian.

"Bagaimana menurutmu, Ronald?"

"Terserah Mama saja!" jawab Ronald. Aku kecewa, Ronald tampaknya semakin tidak perduli padaku.

Setiap hari aku disuguhi pemandangan yang membuatku menangis dalam hati. Ronald sangat mesra dan memperlakukan Susy dengan manis. Kehamilan Susy membuat Ronald semakin perhatian dan mesra pada Susy dan calon bayi mereka.

Mereka dengan sengaja bermesraan di dekatku yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tidak perduli berada dimana, mereka berc*mbu. Kalau sudah begitu, para pelayan menyingkir, bergegas pergi menghindari mereka. Cuma aku saja yang bertahan tidak menghiraukan kelakuan mereka.

Para pelayan di rumah Ronald merasa segan dan kasihan padaku. Mereka melarangku mengerjakan pekerjaan rumah tangga bila keluarga Ronald sedang tidak berada di rumah semua. Tapi aku tetap meyakinkan mereka bahwa aku sudah biasa melakukan pekerjaan rumah tangga sewaktu aku tinggal di desa dulu.

Aku masih bisa kuliah walau dengan penjagaan ketat. Aku tidak bisa bergaul dengan teman-temanku. Setelah perkuliahan selesai, aku harus langsung pulang. Begitupun waktu berangkat, aku langsung ke kampus, tidak bisa mampir-mampir kemana. Sehingga aku tidak punya teman dekat. Baik cowok maupun cewek.

Ponselku pun masih dipegang Ronald. Aku dianggap kuno dan kudet gara-gara aku tidak punya ponsel karena teman-temanku kesulitan menghubungiku. Aku beralasan ponselku hilang dan belum beli lagi.

Fathir juga jarang kulihat. Kalaupun aku melihatnya, ia kelihatan cuek. Sepertinya ia menghindariku. Baiklah, dia tidak mau berteman lagi denganku gara-gara aku mengatakan tak mencintainya. Tapi mengapa waktu itu dia tersenyum dan menyuruhku menghubunginya?

Aku juga tidak pernah bertemu Arga lagi. Sejak jadi supir Papa Brian, akses kita untuk bertemu jadi sulit. Kalaupun Arga menjemput dan mengantar Papa Brian ke rumah dan ke kantor, aku tidak mungkin langsung keluar rumah untuk menemuinya. Ronald bisa marah besar. Ia masih tidak suka aku dekat-dekat Arga.

"Fathir!" aku memanggil Fathir sewaktu ia lewat di depan kelasku.

Fathir menoleh. Teman-teman yang berjalan bersamanya tertawa menggoda Fathir.

"Cie cie ...., ada yang manggil. Siapa tuh?" kata teman-teman Fathir.

"Wah ..., tumben Mila manggil seseorang. Cie cie. .... udah punya gebetan sekarang?" teman-teman di kelasku pun ramai menggodaku.

"Kalian duluan ya. Aku ada perlu dulu," kata Fathir. Teman-teman Fathir mengacungkan jempolnya sambil mengangguk.

Fathir menghampiriku, akupun berjalan kearahnya. Kita berhenti ketika kita tepat berhadapan di dekat pintu kelasku.

"Ada apa?" tanyanya dingin.

"Aku ... mau minta maaf atas perkataanku waktu itu," kataku.

"Tidak apa-apa. Hanya itu saja?"

"Kamu mau memaafkanku?"

Fathir menghela nafas.

"Aku sudah memaafkanmu,"

"Terimakasih."

"Kalau tidak ada hal lain lagi yang akan disampaikan, aku mau pergi,"

"Tunggu! Aku ... aku butuh bantuanmu," kataku.

Seulas senyum tersungging di bibirnya. Matanya berbinar.

"Baiklah! Apa yang dapat kubantu?" tanyanya riang.

"Akan kuberitahu nanti," jawabku.

Kami berduapun tersenyum. Itulah awal hubunganku dengan Fathir membaik kembali. Kini aku punya teman untuk berbagi keluh kesah kembali.

Mila POV Off

Hubungan seperti apakah yang akan dijalani Mila dan Fathir? Persahabatan ataukah percintaan?

Tetap ikuti terus ceritaku ya. Jangan pelit untuk kasih vote, like, komen dan hadiah dari kalian ya Readers!

TO BE CONTINUED

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

emosi aku.😡😡😡😡

2022-10-06

0

auliasiamatir

auliasiamatir

pokonya bikin esmosi bacanya Thor

2022-08-31

0

Rinnie Hassan Azhoeri

Rinnie Hassan Azhoeri

maaf thor bertanya.....sampe kapan mila hidupnya susah....? jgn kelamaan....nggak kesian gitu.thor sama mila....?

2022-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PERTEMUAN DUA SAHABAT
2 BAB 2. PERNIKAHAN MILA DAN RONALD
3 BAB 3 BULAN MADU UNTUK RONALD DAN MILA
4 BAB 4. PERHATIAN MILA
5 BAB 5. DIMANAKAH RONALD?
6 BAB 6. ISTRI YANG TAK DIANGGAP
7 BAB 7. MERASA BERSALAH
8 BAB 8. CANTIK NAN EKSOTIS
9 BAB 9. MARAH ATAU CEMBURU?
10 BAB 10. TEMAN MASA KECIL
11 BAB 11. TINGGAL SERUMAH DENGAN SUSY
12 BAB 12. SUSY HAMIL
13 BAB 13. TUAN EDWIN MENINGGAL
14 BAB 14. PEWARIS
15 BAB 15 APA SALAHKU
16 BAB 16 UNGKAPAN HATI FATHIR
17 BAB 17. PESTA PERNIKAHAN RONALD DAN SUSY
18 BAB 18. KASIH TAK SAMPAI
19 BAB 19. NASIB BURUK
20 BAB 20. BERTAHAN HIDUP
21 BAB 21. TAK SESUAI HARAPAN
22 BAB 22. PERTEMUAN DENGAN RICHARD
23 BAB 23. KENANGAN BURUK YANG INGIN DILUPAKAN
24 BAB 24. MERINDUKANMU
25 BAB 25. TOLONGLAH AKU YA TUHAN
26 BAB 26. MENJALANKAN MISI
27 BAB 27. PERSEKONGKOLAN MENANTU DAN MERTUA
28 BAB 28. ANUGRAH DAN BENCANA
29 BAB 29 MISI RAHASIA DOKTER CLARK
30 BAB 30. WAJAH BARU, IDENTITAS BARU
31 BAB 31. KISAH TENTANG MONICA
32 BAB 32. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA (PART 1)
33 BAB 33. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA ( PART 2 )
34 BAB 34. MILA SIAP BERAKSI
35 BAB 35. MENJADI WANITA PENGGODA
36 BAB 36. MENGADU DOMBA
37 BAB 37. USAHA SUSY
38 BAB 38. SIASAT MONICA
39 BAB 39. MENJERAT NYONYA JENY
40 BAB 40. KEPULANGAN RICHARD
41 BAB 41 BUKAN NYONYA JENY YANG DULU LAGI
42 BAB 42. BEGINIKAH RASANYA
43 BAB 43 KECURIGAAN RICHARD
44 BAB 44. MALU SEUMUR HIDUP
45 BAB 45. MERAYAKAN KEBERHASILAN
46 BAB 46. KAUKAH ITU?
47 BAB 47. TERPURUK
48 BAB 48. KARMA UNTUK SUSY PART 1
49 BAB 49 KARMA UNTUK SUSY PART 2
50 BAB 50 JIMY TAK BISA BERKUTIK
51 BAB 51 KEBAIKAN HATI GISEL
52 BAB 52. PERTUNJUKAN SEGERA DIMULAI
53 BAB 53. SALING BALAS
54 BAB 54 ADA YANG CEMBURU
55 BAB 55. WILL YOU MARRY ME?
56 BAB 56 JIMY KAPOK
57 BAB 57. KEJUTAN UNTUK RONALD
58 BAB 58. BAHAGIAMU, DUKAKU
59 BAB 59. RESTU
60 BAB 60. SIAPA ERIKA?
61 BAB 61. ERIKA ANAKKU!
62 BAB 62. USAHA RONALD
63 BAB 63. DERITA SUSY
64 BAB 64. DULU CINTA, SEKARANG BENCI
65 BAB 65. HANYA MASA LALU
66 BAB 66. MENAKLUKKANMU
67 BAB 67. MENGUNJUNGI KELUARGA
68 BAB 68 KEROKAN
69 BAB 69 BULAN MADU IMPIAN
70 BAB 70. INVESTASI MENGIKAT
71 BAB 71. KABAR GEMBIRA DAN KABAR SEDIH
72 BAB 72. DUA BERITA DUKA UNTUK RONALD (TAMAT SEASON 1)
73 (SEASON 2) BAB 73. HARI KEBEBASAN RONALD
74 (SS 2 ) BAB 74 PERTEMUAN PAPA DAN ANAK
75 (SS 2) BAB 75 ERIKA TINGGAL DENGAN PAPANYA
76 (SS 2) BAB 76. JATUH CINTA
77 (SS 2) BAB 77. KETIKA KESETIAAN DIUJI
78 (SS 2) BAB 78. ANDRA BERUBAH
79 (SS 2) BAB 79. BUKTI CINTA ERIKA
80 (SS 2) BAB 80 TEGAS
81 (SS 2) BAB 81 HEMPASKAN BENALU
82 (SS 2) BAB 82. MAAFKAN PAPA, NAK!
83 (SS 2) BAB 83. BERTEMU COWOK MENYEBALKAN ITU LAGI
84 (SS 2) BAB 84. GADIS YANG DIRINDUKAN
85 (SS 2) BAB 85 UNGKAPAN CINTA REYHAN
86 (SS 2) BAB 86. BERBESAN
87 (SS 2) BAB 87 PENYESALAN ANDRA
88 (SS 2) BAB 88 MENGAJAKMU KEMBALI
89 (SS 2) BAB 89 KETIKA DUDA DAN JANDA JATUH CINTA
90 (SS 2) BAB 90 RESTU DARI PAPA SAMBUNG
91 (SS 2) BAB 91 DIGIGIT SERANGGA
92 (SS 2) BAB 92. KISAH MASA LALU TIKA
93 (SS 2) BAB 93. NASIB TRAGIS KELUARGA PAKDHE
94 (SS 2) BAB 94. DERITA TIKA (FLASBACK)
95 (SS 2) BAB 95. PERNIKAHAN RONALD DAN TIKA
96 (SS 2) BAB 96. BIKIN IRI SATU RT
97 (SS 2) BAB 97. SENJATA MAKAN TUAN
98 (SS 2) BAB 98. NASIB TIGA PECUNDANG
99 (SS 2) BAB 99. ADA UDANG DI BALIK BATU
100 (SS 2) BAB 100. AYAH DURJANA
101 (SS 2) BAB 101. UNTUK TERAKHIR KALINYA
102 (SS 2) BAB 102 KEHAMILAN TIKA
103 (SS 2) BAB 103. BERTEMU MANTAN
104 (SS 2 ) BAB 104. TAK ADA LAGI HARAPAN
105 (SS 2) BAB 105. AIB ITU MASIH TERASA
106 (SS 2 ) BAB 106. TRAGEDI MEMBAWA BERKAH
107 (SS 2) BAB 107. HARI BAHAGIA ERIKA DAN REYHAN
108 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1. PERTEMUAN DUA SAHABAT
2
BAB 2. PERNIKAHAN MILA DAN RONALD
3
BAB 3 BULAN MADU UNTUK RONALD DAN MILA
4
BAB 4. PERHATIAN MILA
5
BAB 5. DIMANAKAH RONALD?
6
BAB 6. ISTRI YANG TAK DIANGGAP
7
BAB 7. MERASA BERSALAH
8
BAB 8. CANTIK NAN EKSOTIS
9
BAB 9. MARAH ATAU CEMBURU?
10
BAB 10. TEMAN MASA KECIL
11
BAB 11. TINGGAL SERUMAH DENGAN SUSY
12
BAB 12. SUSY HAMIL
13
BAB 13. TUAN EDWIN MENINGGAL
14
BAB 14. PEWARIS
15
BAB 15 APA SALAHKU
16
BAB 16 UNGKAPAN HATI FATHIR
17
BAB 17. PESTA PERNIKAHAN RONALD DAN SUSY
18
BAB 18. KASIH TAK SAMPAI
19
BAB 19. NASIB BURUK
20
BAB 20. BERTAHAN HIDUP
21
BAB 21. TAK SESUAI HARAPAN
22
BAB 22. PERTEMUAN DENGAN RICHARD
23
BAB 23. KENANGAN BURUK YANG INGIN DILUPAKAN
24
BAB 24. MERINDUKANMU
25
BAB 25. TOLONGLAH AKU YA TUHAN
26
BAB 26. MENJALANKAN MISI
27
BAB 27. PERSEKONGKOLAN MENANTU DAN MERTUA
28
BAB 28. ANUGRAH DAN BENCANA
29
BAB 29 MISI RAHASIA DOKTER CLARK
30
BAB 30. WAJAH BARU, IDENTITAS BARU
31
BAB 31. KISAH TENTANG MONICA
32
BAB 32. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA (PART 1)
33
BAB 33. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA ( PART 2 )
34
BAB 34. MILA SIAP BERAKSI
35
BAB 35. MENJADI WANITA PENGGODA
36
BAB 36. MENGADU DOMBA
37
BAB 37. USAHA SUSY
38
BAB 38. SIASAT MONICA
39
BAB 39. MENJERAT NYONYA JENY
40
BAB 40. KEPULANGAN RICHARD
41
BAB 41 BUKAN NYONYA JENY YANG DULU LAGI
42
BAB 42. BEGINIKAH RASANYA
43
BAB 43 KECURIGAAN RICHARD
44
BAB 44. MALU SEUMUR HIDUP
45
BAB 45. MERAYAKAN KEBERHASILAN
46
BAB 46. KAUKAH ITU?
47
BAB 47. TERPURUK
48
BAB 48. KARMA UNTUK SUSY PART 1
49
BAB 49 KARMA UNTUK SUSY PART 2
50
BAB 50 JIMY TAK BISA BERKUTIK
51
BAB 51 KEBAIKAN HATI GISEL
52
BAB 52. PERTUNJUKAN SEGERA DIMULAI
53
BAB 53. SALING BALAS
54
BAB 54 ADA YANG CEMBURU
55
BAB 55. WILL YOU MARRY ME?
56
BAB 56 JIMY KAPOK
57
BAB 57. KEJUTAN UNTUK RONALD
58
BAB 58. BAHAGIAMU, DUKAKU
59
BAB 59. RESTU
60
BAB 60. SIAPA ERIKA?
61
BAB 61. ERIKA ANAKKU!
62
BAB 62. USAHA RONALD
63
BAB 63. DERITA SUSY
64
BAB 64. DULU CINTA, SEKARANG BENCI
65
BAB 65. HANYA MASA LALU
66
BAB 66. MENAKLUKKANMU
67
BAB 67. MENGUNJUNGI KELUARGA
68
BAB 68 KEROKAN
69
BAB 69 BULAN MADU IMPIAN
70
BAB 70. INVESTASI MENGIKAT
71
BAB 71. KABAR GEMBIRA DAN KABAR SEDIH
72
BAB 72. DUA BERITA DUKA UNTUK RONALD (TAMAT SEASON 1)
73
(SEASON 2) BAB 73. HARI KEBEBASAN RONALD
74
(SS 2 ) BAB 74 PERTEMUAN PAPA DAN ANAK
75
(SS 2) BAB 75 ERIKA TINGGAL DENGAN PAPANYA
76
(SS 2) BAB 76. JATUH CINTA
77
(SS 2) BAB 77. KETIKA KESETIAAN DIUJI
78
(SS 2) BAB 78. ANDRA BERUBAH
79
(SS 2) BAB 79. BUKTI CINTA ERIKA
80
(SS 2) BAB 80 TEGAS
81
(SS 2) BAB 81 HEMPASKAN BENALU
82
(SS 2) BAB 82. MAAFKAN PAPA, NAK!
83
(SS 2) BAB 83. BERTEMU COWOK MENYEBALKAN ITU LAGI
84
(SS 2) BAB 84. GADIS YANG DIRINDUKAN
85
(SS 2) BAB 85 UNGKAPAN CINTA REYHAN
86
(SS 2) BAB 86. BERBESAN
87
(SS 2) BAB 87 PENYESALAN ANDRA
88
(SS 2) BAB 88 MENGAJAKMU KEMBALI
89
(SS 2) BAB 89 KETIKA DUDA DAN JANDA JATUH CINTA
90
(SS 2) BAB 90 RESTU DARI PAPA SAMBUNG
91
(SS 2) BAB 91 DIGIGIT SERANGGA
92
(SS 2) BAB 92. KISAH MASA LALU TIKA
93
(SS 2) BAB 93. NASIB TRAGIS KELUARGA PAKDHE
94
(SS 2) BAB 94. DERITA TIKA (FLASBACK)
95
(SS 2) BAB 95. PERNIKAHAN RONALD DAN TIKA
96
(SS 2) BAB 96. BIKIN IRI SATU RT
97
(SS 2) BAB 97. SENJATA MAKAN TUAN
98
(SS 2) BAB 98. NASIB TIGA PECUNDANG
99
(SS 2) BAB 99. ADA UDANG DI BALIK BATU
100
(SS 2) BAB 100. AYAH DURJANA
101
(SS 2) BAB 101. UNTUK TERAKHIR KALINYA
102
(SS 2) BAB 102 KEHAMILAN TIKA
103
(SS 2) BAB 103. BERTEMU MANTAN
104
(SS 2 ) BAB 104. TAK ADA LAGI HARAPAN
105
(SS 2) BAB 105. AIB ITU MASIH TERASA
106
(SS 2 ) BAB 106. TRAGEDI MEMBAWA BERKAH
107
(SS 2) BAB 107. HARI BAHAGIA ERIKA DAN REYHAN
108
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!