"Ini, ponsel baru yang kamu pesan," Fathir menyodorkan sebuah box berisi ponsel baru kepada Mila. Mila menerima ponsel baru itu ketika Mila sedang berada di kelas. Suasana Di kelas masih sepi, belum banyak yang datang.
"Aku belum transfer tapi kamu udah beliin,' kata Mila.
"Enggak apa-apa. Anggap saja itu hadiah dariku."
"Fathir! Jangan begitu. Aku merasa enggak enak,"
"Jangan merasa enggak enak. Aku ikhlas memberikannya,"
"Terimakasih. Semoga kamu diberikan rezeki yang lebih dari ini,"
"Aamiin ....,"
Fathir tersenyum. Mila membuka box ponsel itu, kemudian menyalakan ponsel baru itu.
"Itu sudah ada kartunya, sudah diaktifkan dan sudah ku charge. Kamu tinggal pakai saja," kata Fathir
"Aku gak tahu harus dengan cara apa membalas kebaikanmu sebagai ucapan terimakasihku,"
"Tidak usah memikirkan apa-apa. Aku senang kalau kamu juga senang," Fathir menatap Mila. Yang ditatap pura-pura sibuk membuka fitur-fitur di ponsel barunya.
"Mila .....," Fathir memanggil Mila lirih. Mila mendongkak, melihat Fathir.
"Aku ingin membuat kamu bahagia," imbuh Fathir.
Mila hanya tersenyum. Kemudian melihat pada ponsel barunya lagi.
Bel tanda masukpun berbunyi. Tanda perkuliahan pertama hari itu akan di mulai. Teman-teman di kelas Mila sudah banyak yang datang. Fathirpun pamit untuk pergi ke kelasnya. Mila mengangguk sambil sekali lagi mengucapkan terimakasih.
🌼🌼🌼🌼🌼
Tepat tiga bulan setelah kematian Tuan Edwin, Ronald dan Susy meresmikan pernikahan mereka. Mereka menggelar pesta pernikahan mewah di sebuah hotel berbintang dengan sangat meriah.
Pernikahan mereka menjadi berita terhangat di sosial media. Sayang sekali belum ada satu media pun yang mengetahui perihal pernikahan Ronald terdahulu. Masyarakat umum mengira itu adalah pernikahan pertama kalinya Ronald.
Nyonya Jeny tampak antusias dalam pesta pernikahan anaknya itu. Semua tamu undangan orang-orang penting dan kolega Tuan Brian hadir dalam acara itu. Berbanding terbalik dengan Tuan Brian. Tuan Brian terlihat tidak begitu antusias. Ia terlihat murung.
"Richard, tak bisakah kamu menghadiri acara penting adikmu? Papa juga sudah rindu kamu. Kamu sudah lama tidak ke Indonesia," kata Tuan Brian menelepon anak pertamanya.
"Stop mengatakan dia adikku! Aku merasa tidak punya adik. Dia anak pelakor! Gara-gara dia Mama meninggal karena stres!" jawab Richard.
"Sudahlah Richard! Maafkan Papa! Itu semua sudah berlalu. Sekarang mari kita perbaiki hubungan kita dan juga adikmu," pinta Brian.
"Tidak Pah! Sampai kapanpun aku tidak mau berkompromi dengan anak itu dan Si Pelakor! Termasuk Papa yang sudah mengkhianati Mama! Maaf, aku sedang sibuk!" teleponpun ditutup sepihak oleh Richard.
Tuan Brian termangu.
Kamu anak kandungku satu-satunya, Richard! Maafkan Papa yang sudah bertindak tidak adil padamu selama ini. Jeny sudah mempengaruhiku terlalu dalam.
Nancy, maafkan aku. Aku memang laki-laki br*ngs*k! Telah menyakiti wanita sebaik kamu. Aku tergoda oleh wanita licik seperti Jeny! Aku sudah dapat balasannya. Aku salah mempercayai orang.
"Pah, makan yuuk Pah! Perut Mama udah lapar, dari tadi beramah tamah dengan tamu saja," ajak Nyonya Jeny manja pada suaminya.
"Makan saja sendiri!" Tuan Brian berlalu dari hadapan Nyonya Jeny. Nyonya Jeny mengerutkan dahi melihat respon suaminya kini. Suaminya sekarang sering berkata ketus dan selalu menjauh bila didekati.
Sementara itu Mila yang berada di rumah, sedang duduk sendiri di kamarnya. Pekerjaan rumah tangga sudah selesai dilakukan. Para pelayan semua sedang santai setelah bekerja dari pagi hingga siang. Sekarang mereka semua sedang menonton televisi yang menayangkan acara pernikahan Ronald dan Susy.
Mila sengaja tidak ikut menonton dengan mereka. Mila melihatnya dari ponsel. Resepsi pernikahan Ronald dan Susy digelar mewah. Ronald dan Susy terlihat tertawa bahagia.
Dalam tayangan di internet itu juga diperlihatkan Ronald menghadiahi Susy sebuah rumah besar nan mewah. Ronald menggendong Susy sambil tertawa bahagia.
Sebutir air mata luruh di pipi Mila. Mengapa dirinya terjebak pada pernikahan yang menyakitkan. Suaminya tak mencintainya, dan setiap hari hanya bisa menyakitinya. Semakin hari semakin menjadi. Bahkan seluruh keluarga Ronald kini bersikap kejam padanya.
Yang lebih miris lagi, Mila pun disuruh ikut pindah ke rumah Susy pemberian Ronald itu. Mila disuruh melayani Susy yang sedang hamil. Mila diperlakukan seperti pelayan.
Mila juga harus sering menyaksikan Ronald bermesraan dan bercumbu dengan Susy di segala tempat di rumah itu. Bahkan Mila yang harus mencuci sprei dari kasur bekas mereka bercinta. Mila hanya bisa berdo'a pada Allah semoga ia diberi kesabaran dan ketabahan.
Untung Mila masih dapat menelepon Fathir secara diam-diam sehingga duka laranya sedikit berkurang. Kini Mila tidak diperbolehkan pergi kuliah. Sehingga Mila hanya bisa berkomunikasi dengan Fathir.
Suatu pagi, pelayan di rumah Ronald yang biasa ke pasar tidak masuk kerja. Dari kemarin ia ijin tidak masuk kerja karena sedang merawat ibunya yang sakit. Sehingga tugas ke pasar dialihkan kepada Mila.
Mila diantar ke pasar dengan dibonceng motor oleh Didi, tukang kebun di rumah itu. Didi masih muda. Usianya 18 tahun. Ia tidak meneruskan pendidikannya selepas lulus SMA. Ia melamar menjadi tukang kebun di rumah Ronald, karena ibunya juga yang seorang janda bekerja di sana sebagai kepala pelayan.
Mila yang merasa ada teman seumuran, merasa senang ada teman mengobrol. Didi itu orangnya baik dan sopan. Mila jadi makin senang bergaul dengan Didi.
Sepulang dari pasar, Didi membawakan belanjaan yang dibawa Mila. Didi dan Mila bercanda ria membahas kejadian lucu sewaktu di pasar. Hal itu tak luput dari pantauan Ronald. Ronald melihat interaksi antara Mila dan Didi yang begitu akrab. Entah mengapa hati Ronald jadi merasa kesal. Ia merasa tak rela Mila dekat dengan laki-laki manapun.
Susy yang memeluk dan akan menc*um bibirnya, ditepis oleh Ronald. Suay jadi merasa heran. Ronald dengan wajah kesal keluar dari kamarnya dan turun untuk memberi pelajaran pada dua orang yang telah membuat hatinya panas.
Bugh!
Tiba-tiba Ronald memukul rahang Didi yang sedang berjalan membawa belanjaan yang cukup berat. Tentu saja Didi terhuyung dan belanjaanpun jatuh berserakan.
Mila memekik kaget. Ia segara membantu Didi berdiri. Hal itu malah membuat Ronald bertambah murka. Mila ditarik tangannya dengan kasar
"Kamu jangan jadi wanita gatal ya! Kamu mau membalas ku hah? Kamu pikir kamu siapa? Kamu budakku! Kamu tidak boleh bergaul dengan siapapun tanpa ijinku!" bentak Ronald.
"Dan kamu! Dia itu istriku! Kamu jangan pernah dekat-dekat sama dia, Kalau kamu tidak mau kupecat!" bentak Ronald pada Didi.
Tentu saja Didi sangat terkejut mendengar bahwa Mila adalah istri majikannya. Dia pikir, istri majikannya hanya wanita yang sedang hamil itu.
Didi meraba rahangnya yang terasa sakit. Ternyata bengkak. Ibunya yang mendapat laporan dari pelayan yang lain, langsung menghampiri mereka dengan tergopoh-gopoh
"Maafkan anak saya Tuan. Saya berjanji akan memberitahu dia supaya mentaati aturan di rumah ini. Tolong jangan pecat Didi," pinta ibunya memohon.
"Kami tidak tahu kalau Mila, eh Nyonya Mila itu istri Tuan juga. Maafkan kami!"imbuh Bu Sarmi, ibu Didi.
"Tentu saja saya tidak tahu, kalau dia istri Tuan. Karena Tuan memperlakukan dia seperti pelayan. Kalau dia istri Tuan, perlakukan dia seperti yang seharusnya pada seorang istri!" Didi yang merasa ada yang tidak beres langsung berkomentar
"Tutup mulutmu Didi! Tidak seharusnya kamu berbicara begitu pada Tuan Ronald!" teriak ibunya,"Maafkan Didi, Tuan. Sekali lagi kami minta maaf."
Ronald menatap mereka, kemudian menyeret Mila. Mila diseret ke kamar mandi yang ada di lantai dasar.
Plak!
Plak!
Ronald menampar Mila. Mila dihempaskan dengan kasar hingga jatuh terduduk. Shower pun dinyalakan tepat diatas kepala Mila. Kepala dan tubuh Mila langsung basah kuyup.
"Kamu selalu tidak patuh perintahku! Kamu harus membersihkan tubuhmu dari bekas menyentuh tangan si Didi itu!" bentak Ronald.
Mila hanya menangis sambil menggigil. Ronald menutup pintu dengan keras. Ia lalu duduk di ruang tengah. Ia yang biasanya tidak merokok, tiba-tiba ingin merokok untuk mengusir kekesalan hatinya.
Sambil merokok, terbersit dipikirannya, kalau ia memang belum memiliki Mila secara utuh. Sedangkan Mila sering memergokinya sedang bercumbu ataupun bercinta dengan Susy.
Aku tidak mau kecolongan! Dia dekat dengan beberapa laki-laki. Aku khawatir, mereka memanfaatkan kepolosan Mila. Aku harus menyentuhnya nanti malam!
Mila memakai bathrobe yang ada di kamar mandi. Ia keluar dari kamar mandi. Lalu berjalan dengan tertatih ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamar para pelayan lainnya.
Status Mila yang baru diketahui oleh para pelayan di rumah baru itu membuat beberapa pelayan menjauh dan menggunjingkannya. Karena mengira Mila adalah simpanan Ronald atau istri siri Ronald.
Seminggu sejak kejadian itu suasana di dapur menjadi canggung. Para pelayan yang berjumlah 6 orang, dan tukang kebun 2 orang, menjauhi Mila karena tidak mau berurusan dengan Tuannya.
Didi juga jadi tidak mau bertegur sapa dengan Mila. Karena ia sudah diceramahi ibunya agar menjauh dari Mila.
Mila yang sedang berada di kamarnya pagi itu menelepon Fathir. Ronald dan Susy sudah berangkat bekerja sepuluh menit yang lalu.
"Fathir, aku sudah tak kuat lagi berada di sini! Bantulah aku pergi dari kota ini!" Isak Mila tertahan. Tubuhnya gemetaran.
"Mila kamu kenapa? Apa yang terjadi?" Fathir merasa khawatir.
"Bawa aku pergi dari sini, Fathir!"
"Oke, oke! Sekarang kamu tenang dulu. aku akan menyusun rencana supaya kamu bisa keluar dari rumah itu tanpa diketahui oleh siapapun. Kamu tunggu saja telfon dariku ya," kata Fathir.
"Ya. Terimakasih, Fathir," kata Mila.
Berhasilkah kali ini Mila kabur dari rumah itu?
TO BE CONTINUED
Hai! Menulis novel itu kadang lancar kayak jalan tol, kadang macet gak ada ide. Maafkan Author yang belum memenuhi permintaan para Reader ya! Mungkin kapan-kapan bisa Crazy up
Beri Author Vote, like, komen dan hadiah ya. Karena itu semua sangat berharga bagi Author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Dee Na
wah si brian ini bnr laknat yak, sdh dikasi bukti jelas sm tuan edwin klu ronald bukan anaknya. dasar orang tua bodoh
2022-10-23
0
auliasiamatir
kalau sempat di perawani si Ronal baby, udah gak masuk akal nih
2022-08-31
0
ShintaSicca
Wkwkwk baru kali ini nemu dikampus ada bel masuknya 😅😅😅
2022-07-30
1