BAB 6. ISTRI YANG TAK DIANGGAP

"Ronald sedang sibuk dengan proyek pembangunan pabrik baru yang berada di daerah K, Pa. Pulangnya selalu malam," Tuan Brian yang menjawab.

"Iya Pa. Pulang larut malam, berangkat pagi-pagi. Kak Ronald sibuk sekali," Mila ikut menjawab.

Tuan Edwin hanya mengangguk. Netranya terasa mengantuk. Ia memilih tidur.

"Tidurlah, Kek. Kakek lelah banyak mengobrol dengan Mila," Mila membetulkan selimut yang menyelimuti Tuan Edwin.

Sementar itu, Di sebuah pulau yang jauh dari keramaian dan kebisingan, pasangan pengantin baru sedang memadu kasih. Ini hari terakhir mereka berbulan madu. Sudah satu minggu mereka berada di pulau ini. Suasananya yang romantis dan tenang, membuat dua sejoli ini sangat menikmati waktu kebersamaan mereka.

"Sayang ..., Nanti sebelum kita pulang, jalan-jalan dulu yuk sambil shoping. Aku ingin beli batu permata yang ada di toko perhiasan kemarin itu. Aku ingin membuat kalung di toko langgananku di kota," Susy memeluk erat Ronald dari belakang.

Ronald yang bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek, membua naluri kelelakiannya bangkit ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Susy. Apalagi Susy memakai bikini yang membuatnya terlihat sexy. Dua benda kenyal yang menempel di punggung Ronald. Membuat Ronald tak tahan, sehingga membalikkan badannya.

Mereka berada di pinggir kolam renang pribadi yang berada di luar kamarnya. Mereka sedang berjemur setelah berenang pagi ini.

"Tentu saja sayang. Tapi aku ingin memanfaatkan waktu kita yang tinggal sedikit di pulau ini, untuk membuat baby lagi," kata Ronald sambil menci*mi leher Susy.

Susy merasa geli-geli nikmat. iapun membalas ci*man Ronald. Tangan Ronald bergerak aktif meremas dua benda kenyal didepannya. bahkan dengan rakus menggigit kecil dan menghisap puncaknya membuat Susy mendesah nikmat.

"Kita pindah ke kamar sayang," bisik Ronald.

Tubuh Susy serasa melayang digendong oleh Ronald. Dengan tak sabar, Ronald langsung menghimpit tubuh Susy begitu ia letakkan di ranjang.

Tubuh Susy memang membuat Ronald kecanduan. Ronald tak melewatkan seinchipun tubuh Susy untuk di ciuminya. Dari atas hingga ke bawah, hingga menemukan area favorit Ronald.

Ronald mengobrak-abrik area itu dengan jarinya dan lidahnya, yang membuat Susy bergerak ke kanan dan ke kiri seperti cacing kepanasan. Suara-suara merdu yang keluar dari bibir Susy membuat Ronald semakin bersemangat. Reaksi tubuh Susy menuntut lebih. Ronald pun segera menghujamkan miliknya, membuat Susy terpekik.

Selanjutnya gerakan Ronald yang intens, dari perlahan-lahan menjadi semakin cepat, membuat peluh keduanya semaikn mengucur deras disekujur tubuh mereka. Lalu Susypun berteriak disusul Ronald setelah melakukan pelepasan.

Untuk sesaat keduanya terdiam. Kemudian Ronald berguling turun ke samping tubuh Susy. Nafas keduanya masih memburu. Mereka sama-sama menetralisir deru nafas mereka.

"Terimakasih, sayang," ucap Ronald yang dibalas anggukan dan senyuman Susy.

"Ayo, sayang, kita membersihkan badan dulu, lalu bersiap jalan-jalan dan shoping. Setelah itu kita harus segera pulang. Sudah lama aku meninggalkan pekerjaan. Orang-orang di rumahpun pasti sibuk mencariku," Ronald bangkit dan berjalan ke kamar mandi. Sedangkan Susy masih bergelung di bawah selimut sambil menunggu giliran untuk mandi.

Nada dering ponsel Susy berbunyi. Susy melihat ke arah pintu kamar mandi untuk memastikan Ronald masih di kamar mandi.

"Hallo. Untuk apa kamu meneleponku? Nanti juga aku yang menelepon!" kata Susy memelankan suaranya.

"Aku kangen! Cepatlah kembali.Aku sudah tidak tahan!" kata suara Jimmy terdengar di ponsel.

"Sabarlah! Nanti sore aku akan pulang. Besok pagi, aku ke apartemenmu," kata Susy.

"Tidak mau! Aku mau malam ini juga kamu ke apartemenku! Aku cemburu, kamu menghabiskan waktu berhari-hari dengan laki-laki itu!"

Susy menghela nafas. Kekasihnya sedang merajuk.

"Baiklah. Nanti begitu tiba di rumah, aku langsung bersiap menemuimu," ucap Susy, membuat Jimmy tersenyum senang mendengarnya.

"Ya sudah. Sampai ketemu nanti malam. Hati-hati di jalan!,"

"Oke, bye ....,"

Ronald yang baru keluar dari kamar mandi melihat sekilas istrinya baru saja sedang berbicara di telepon.

"Telepon dari siapa?"

"Ng ... dari Mama. Mama tanya kapan pulang. Aku bilang, nanti sore. Mama katanya mau batu permata juga," jawab Susy.

"Ya. Tenang saja. nanti aku belikan," jawab Ronald.

Malam-malam ponsel Mila berbunyi. Dengan masih sdikit mengantuk, Mila mengambil ponselnya. terpampanglah nama suaminya yang memanggil. Mila sedikit terbelalak karena terkejut. lalu segera menajawabnya.

"Ya, hallo?!

"Mila! Cepat buka gerbangnya! Satpam pada kemana, enggak ada yang jaga. Ku pecat tahu rasa!" gerutu Ronald.

"Kakak dari mana saja, baru pulang?"

"Sudah, jangan banyak tanya! Bukakan gerbangnya. Aku ngantuk, mau cepat tidur!"

Milapun bergegas turun dari kamarnya. Ia keluar rumah untuk membukakan pintu gerbang.

Mobil Ronaldpun masuk halaman. Tak lama Satpampun keluar dari paviliun sambil mengucek-ngucek matanya.

"Maaf Tuan. Saya habis dari toilet," kata Satpam itu dengan takut-takut.

"Berdo'a saja. Semoga besok kamu masih bekerja di sini," sahut Ronald tajam.

Ronaldpun masuk ke rumah, diikuti Mila di belakangnya. Tak ada keinginan Ronald untuk menyapa Mila. Milapun tidak berani untuk menyapa suaminya. Setelah berada di kamar tidur, Ronald langsung menjatuhkan diri di kasur. Sepertinya ia kelelahan dan mengantuk sekali. Sehingga tidak sempat berganti pakaian dan melepas sepatu. Terdengar dengkuran halus, tanda Ronald sudah terlelap.

Mila membukakan sepatu dan kaos kaki Ronald kemudian meletakkannya di rak sepatu. Untuk membukakan jas dan melonggarkan dasi, Mila tak berani karena takut mengganggu tidur Ronald.

Mila menatap wajah suaminya yang beberapa hari tak dilihatnya. Ada kerinduan di hati Mila. Tapi Mila langsung menepis rasa itu. Ia tidak yakin dengan perasaannya. Apa benar ia telah jatuh cinta pada laki-laki angkuh dan dingin itu? Bagaimana bisa, ia mengharapkan cinta laki-laki itu, sedangkan ia tahu, laki-laki itu tidak mencintainya, bahkan membencinya?

Milapun melanjutkan tidurnya di sofa dengan memiringkan badannya, sambil memandang suaminya, hingga ia terlelap.

Matahari pagi sudah menampakkan sinarnya. Mila bersemangat sekali membuat nasi goreng untuk sarapan suaminya. Nasi goreng seafood di bawa ke kamarnya. Secangkir kopi hitam juga sudah Mila siapkan.

"Kak, Kak Ronald! Bangunlah. Sudah pagi. Mila sudah buatkan sarapan untuk Kak Ronald."

Ronald menggeliat. Matanya masih terpejam.

"Jam berapa ini?"

"Jam tujuh lebih,"

"Apa?!" Ronald terlonjak. Ia buru-buru bangun.

"Kenapa tidak kamu bangunkan dari tadi?! Hari ini aku ada meeting di kantor dengan investor. Jalanan keburu macet kalau berangkat lebih dari jam 7! Kamu itu istri tidak berguna!" teriak Ronald.

"A-aku tidak tahu. Kak Ronald semalam tidak memberitahuku," jawab Mila sambil menunduk.

"Ya tanya dong! Suami datang bukannya di tanya. Malah diam saja!" bentak Ronald sambil berlalu ke kamar mandi.

Mila menelan salivanya dengan sedih. Dirinya merasa serba salah. Mila merasa canggung karena sikap Ronald yang ketus dan galak padanya.

Ronald menyelesaikan mandinya dengan cepat. Setelah Ronald berpakaian dan memakai sepatu, Mila berinisiatif akan memasangkan dasi. Tapi tangan Mila ditepis oleh Ronald. Ronald memasangkan dasi sambil berjalan keluar kamar.

.

Ronald melihat jam tangannya.

"Setengah delapan! Huh ... bisa-bisa aku telat nih!"gerutu Ronald.

"Kak! Kak Ronald! Sarapan dulu! Kamu butuh energi untuk meeting," Mila berlari menyusul Ronald.

Ronald tak menghiraukan. Ia dengan setengah berlari menuruni tangga.

"Ronald! Kapan kamu datang?! Kamu dari mana saja?!" teriak Tuan Brian melihat Ronald sudah ada di rumah.

"Nanti marah-marahnya. Jangan sekarang! Aku buru-buru!" ujar Ronald sambil berjalan dengan cepat.

"Kak! Tunggu Kak!" Mila masih berlari mencoba mengejar Ronald. Tapi Ronald ternyata sudah masuk mobil dan sudah berlalu.

Mila mematung di tengah pintu depan. Menatap mobil Ronald yang sudah keluar dari gerbang.

"Ada apa, Mila?" Tuan Brian menghampiri Mila. Mila berbalik badan menghadap mertuanya.

"Kak Ronald belum sarapan. Semalam ia pulang larut. Mila khawatir Kak Ronald akan sakit. Padahal Mila sudah membuatkan nasi goreng seafood. Kata Sari, Kak Ronald suka nasi goreng seafood," jawab Mila.

"Kenapa tidak kamu antarkan saja ke kantor? Dia tadi kelihatan buru-buru. Mungkin kalau diantarkan ke kantor, Ronald akan memakannya," Tuan Brian memberi saran karena tidak tega melihat kekecewaan di wajah Mila.

Milapun tersenyum, kemudian mengangguk. Ia akan mencoba mengikuti saran mertuanya. Milapun bergegas berganti pakaian. Ia dari subuh sudah mandi Sehingga hanya perlu berganti pakaian dan berdandan sedikit.

Mila memoleskan bedak dan lipstik tipis-tipis. Rambutnya dibiarkan terurai. Setelah dirasa penampilannya cukup lumayan, Mila pun pergi ke dapur untuk memindahkan nasi goreng seafood ke sebuah wadah plastik makanan.

Nyonya Jeny yang sempat melihat Mila keluar dari dapur sambil menenteng tas jinjing merasa heran, pagi-pagi Mila sudah rapi.

"Mau kemana dia?" gumam Nyonya Jeny.

Milapun naik taksi ke perusahaan Ronald. Arga sudah menunjukkan kantor Ronald dan kantor Tuan Brian bila Mila kebetulan lewat dari belanja keperluan pribadinya dan keperluan untuk pendaftaran kuliahnya.

Setelah sampai, Mila dengan gugup, berjalan masuk. ke gedung perkantoran itu. Ia berjalan menghampiri bagian resepsionis.

"Maaf, permisi. Saya mau menemui Pak Ronald," kata Mila.

Dua orang resepsionis memandang Mila dari atas ke bawah dengan tatapan curiga.

"Anda siapa? Sudah buat janji?" tanya resepsionis itu.

"Be-belum. Tapi saya istrinya, akan mengantarkan sarapan untuk Pak Ronald," jawab Mila.

"Apa?! Istri Pak CEO?!" dua gadis petugas resepsionis itu terkikik geli.

"Nyonya muda? Anda sedang apa si sini?" Pak Soleh, supir Ronald yang kebetulan lewat di sana, menghampiri Mila.

"Saya mau bertemu suami saya, Pak. Tadi Kak Ronald belum sempat sarapan."

"Oh iya. Nyonya. Tadi pagi saya tidak menjemput Tuan Ronald karena tidak tahu Tuan muda sudah kembali ke rumah. Mau saya antar Nyonya?"

Dua orang petugas resepsionis itu ternganga mendengar Pak Soleh mengatakan kalau itu Nyonya Muda. Pak Soleh mengenal wanita itu. Itu berarti wanita itu benar istri dari CEO mereka.

Ini bisa jadi bahan gosip. Ternyata CEO mereka telah menikah. Dan istri dari CEO itu wajah dan penampilannya sangat jauh dari yang dibayangkan wanita-wanita di kantor itu. Penampilannya sederhana sekali. Walau terlihat manis. Tapi rasanya tak pantas bersanding dengan CEO mereka yang terlihat necis dan berkelas.

Pak Soleh mengajak Mila naik lift. Setelah sampai di rumah yang dituju di lantai 15. Pak Soleh menunjukkan ruangan CEO.

"Apa perlu saya tunggu, Nyonya?"tanya Pak Soleh.

"Tidak usah, Pak. Silahkan bapak melanjutkan pekerjaan bapak. Saya bisa kok turun sendiri. Saya tadi lihat bapak cara naik lift. Tentunya turunnya pun tak jauh berbeda kan?" jawab Mila. Mila memang cepat belajar, walau ia dari desa.

"Baiklah Nyonya. Saya pergi dulu," Pak Soleh pun pergi.

Mila menarik nafas dalam-dalam. Kemudian dengan berdebar, mengetuk pintu ruangan itu Tak lama pintu itu dibuka oleh seorang wanita.

"Anda siapa?" tanya wanita itu. Sepertinya itu sekretaris suaminya, pikir Mila.

"Sa-ya Mila, ist ...."

"Siapa yang berani mengganggu meeting, Ria?" terdengar suara khas yang Mila kenal. Ronald menghampiri pintu yang sedikit terbuka.

"Kamu?! Mau apa ke sini?!" Ronald terkejut melihat Mila datang ke kantor.

"Ini Kak. Tadi Kak Ronald kan belum sempat sarapan. Mila takut Kak Ronald sakit, jadi Mila bawakan sarapannya ke sini," kata Mila tersenyum sambil menyodorkan tas jinjing berisi nasi goreng seafood dalam wadah plastik.

"Kamu itu apa-apaan sih?! Bikin malu saja!"

Braak!

Tas jinjing itu Ronald lempar dengan kasar. Untung isinya tidak berantakan. Mila sangat terkejut mendapat reaksi Ronald yang sangat marah. Sekretaris Ronaldpun segera pergi dari pintu itu takut terkena amukan Ronald, dan tak ingin ikut campur dengan apa yang terjadi pada atasannya

"Sekarang pulang! Dan tunggu di rumah! Aku setelah selesai meeting segera menghukummu!" kata Ronald geram.

Mila terisak karena mendapat perlakuan kasar dari Ronald. Ia tidak menyangka, suaminya marah besar karena ia datang ke kantor. Padahal maksud Mila baik. Tapi suaminya tak suka.

Mila segera mengambil tas jinjing berisi nasi goreng itu dengan cepat. Dadanya terasa sesak. Hatinya sakit. Rasanya ia ingin menangis dengan keras. Tapi ia masih sadar, ini di kantor Ronald. Mila berusaha menahan tangis. Air matanya sudah berderai tak terbendung lagi.

Mila masuk ke lift. Untung di dalam lift kosong. Mila tersedu-sedu. Setelah berada dilantai dasar, Milapun keluar dari dalam lift. Ia mengusap air matanya. Satu tangannya menutup hidung dan mulutnya. Dengan menunduk, ia berjalan cepat keluar dari gedung perkantoran itu. Ia berjalan dengan setengah berlari dari halaman kantor hingga ke jalan raya. Begitu ada taksi lewat, Mila memberhentikannya.

Mila menghempaskan dirinya duduk di taksi. Tangisnya pecah kembali. Supir taksi kebingungan melihat penumpangnya menangis.

"Nona, nona kenapa? Nona mau kemana?"

Mila pun menyebut nama rumah sakit tempat Tuan Edwin di rawat. Supir taksi pun melakukan mobilnya menuju rumah sakit yang disebutkan Mila.

Setelah sampai, Mila segera membayar ongkos taksi itu dan segara berlari masuk ke rumah sakit. Mila pergi menuju ke ruangan Tuan Edwin. Tapi diluar ruangan tampak Arga sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Arga!" MIla dengan tiba-tiba duduk di samping Arga.

Arga terkejut melihat Mila yang datang tiba-tiba dengan keadaan yang kusut masai. Matanya sembab, hidungnya merah. Mila juga terlihat menahan tangis.

"Ada apa, Mila? Kamu kenapa?" Arga penasaran.

"Ini! Makanan ini untukmu saja!" Mila tak menjawab. Malah menyodorkan wadah berisi makanan itu.

"Wah, aku sudah makan. Tapi ini kelihatan enak! Aku makan lagi deh!" kata Arga sambil tersenyum. Ia dengan lahap memakan nasi goreng seafood itu hingga habis tak tersisa. Setelah minum. Arga barulah teringat pada majikannya yang kelihatan bersedih itu.

"Kamu kenapa?" Arga menatap Mila.

Mila tak segera menjawab. Tangisnya sudah reda. Ia hanya perlu teman saat ini untuk menghibur hatinya yang sedih.

TO BE CONTINUED

Selamat membaca! Tinggalkan jejakmu ya Readers!

Terpopuler

Comments

Megabaiq

Megabaiq

ak gk suka karakternya mila torrr.....

2022-09-09

0

auliasiamatir

auliasiamatir

Thor, aku pengen Ronal nangis darah deh

2022-08-30

0

Sukliang

Sukliang

mils tolol
ronald anjing gila

2022-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PERTEMUAN DUA SAHABAT
2 BAB 2. PERNIKAHAN MILA DAN RONALD
3 BAB 3 BULAN MADU UNTUK RONALD DAN MILA
4 BAB 4. PERHATIAN MILA
5 BAB 5. DIMANAKAH RONALD?
6 BAB 6. ISTRI YANG TAK DIANGGAP
7 BAB 7. MERASA BERSALAH
8 BAB 8. CANTIK NAN EKSOTIS
9 BAB 9. MARAH ATAU CEMBURU?
10 BAB 10. TEMAN MASA KECIL
11 BAB 11. TINGGAL SERUMAH DENGAN SUSY
12 BAB 12. SUSY HAMIL
13 BAB 13. TUAN EDWIN MENINGGAL
14 BAB 14. PEWARIS
15 BAB 15 APA SALAHKU
16 BAB 16 UNGKAPAN HATI FATHIR
17 BAB 17. PESTA PERNIKAHAN RONALD DAN SUSY
18 BAB 18. KASIH TAK SAMPAI
19 BAB 19. NASIB BURUK
20 BAB 20. BERTAHAN HIDUP
21 BAB 21. TAK SESUAI HARAPAN
22 BAB 22. PERTEMUAN DENGAN RICHARD
23 BAB 23. KENANGAN BURUK YANG INGIN DILUPAKAN
24 BAB 24. MERINDUKANMU
25 BAB 25. TOLONGLAH AKU YA TUHAN
26 BAB 26. MENJALANKAN MISI
27 BAB 27. PERSEKONGKOLAN MENANTU DAN MERTUA
28 BAB 28. ANUGRAH DAN BENCANA
29 BAB 29 MISI RAHASIA DOKTER CLARK
30 BAB 30. WAJAH BARU, IDENTITAS BARU
31 BAB 31. KISAH TENTANG MONICA
32 BAB 32. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA (PART 1)
33 BAB 33. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA ( PART 2 )
34 BAB 34. MILA SIAP BERAKSI
35 BAB 35. MENJADI WANITA PENGGODA
36 BAB 36. MENGADU DOMBA
37 BAB 37. USAHA SUSY
38 BAB 38. SIASAT MONICA
39 BAB 39. MENJERAT NYONYA JENY
40 BAB 40. KEPULANGAN RICHARD
41 BAB 41 BUKAN NYONYA JENY YANG DULU LAGI
42 BAB 42. BEGINIKAH RASANYA
43 BAB 43 KECURIGAAN RICHARD
44 BAB 44. MALU SEUMUR HIDUP
45 BAB 45. MERAYAKAN KEBERHASILAN
46 BAB 46. KAUKAH ITU?
47 BAB 47. TERPURUK
48 BAB 48. KARMA UNTUK SUSY PART 1
49 BAB 49 KARMA UNTUK SUSY PART 2
50 BAB 50 JIMY TAK BISA BERKUTIK
51 BAB 51 KEBAIKAN HATI GISEL
52 BAB 52. PERTUNJUKAN SEGERA DIMULAI
53 BAB 53. SALING BALAS
54 BAB 54 ADA YANG CEMBURU
55 BAB 55. WILL YOU MARRY ME?
56 BAB 56 JIMY KAPOK
57 BAB 57. KEJUTAN UNTUK RONALD
58 BAB 58. BAHAGIAMU, DUKAKU
59 BAB 59. RESTU
60 BAB 60. SIAPA ERIKA?
61 BAB 61. ERIKA ANAKKU!
62 BAB 62. USAHA RONALD
63 BAB 63. DERITA SUSY
64 BAB 64. DULU CINTA, SEKARANG BENCI
65 BAB 65. HANYA MASA LALU
66 BAB 66. MENAKLUKKANMU
67 BAB 67. MENGUNJUNGI KELUARGA
68 BAB 68 KEROKAN
69 BAB 69 BULAN MADU IMPIAN
70 BAB 70. INVESTASI MENGIKAT
71 BAB 71. KABAR GEMBIRA DAN KABAR SEDIH
72 BAB 72. DUA BERITA DUKA UNTUK RONALD (TAMAT SEASON 1)
73 (SEASON 2) BAB 73. HARI KEBEBASAN RONALD
74 (SS 2 ) BAB 74 PERTEMUAN PAPA DAN ANAK
75 (SS 2) BAB 75 ERIKA TINGGAL DENGAN PAPANYA
76 (SS 2) BAB 76. JATUH CINTA
77 (SS 2) BAB 77. KETIKA KESETIAAN DIUJI
78 (SS 2) BAB 78. ANDRA BERUBAH
79 (SS 2) BAB 79. BUKTI CINTA ERIKA
80 (SS 2) BAB 80 TEGAS
81 (SS 2) BAB 81 HEMPASKAN BENALU
82 (SS 2) BAB 82. MAAFKAN PAPA, NAK!
83 (SS 2) BAB 83. BERTEMU COWOK MENYEBALKAN ITU LAGI
84 (SS 2) BAB 84. GADIS YANG DIRINDUKAN
85 (SS 2) BAB 85 UNGKAPAN CINTA REYHAN
86 (SS 2) BAB 86. BERBESAN
87 (SS 2) BAB 87 PENYESALAN ANDRA
88 (SS 2) BAB 88 MENGAJAKMU KEMBALI
89 (SS 2) BAB 89 KETIKA DUDA DAN JANDA JATUH CINTA
90 (SS 2) BAB 90 RESTU DARI PAPA SAMBUNG
91 (SS 2) BAB 91 DIGIGIT SERANGGA
92 (SS 2) BAB 92. KISAH MASA LALU TIKA
93 (SS 2) BAB 93. NASIB TRAGIS KELUARGA PAKDHE
94 (SS 2) BAB 94. DERITA TIKA (FLASBACK)
95 (SS 2) BAB 95. PERNIKAHAN RONALD DAN TIKA
96 (SS 2) BAB 96. BIKIN IRI SATU RT
97 (SS 2) BAB 97. SENJATA MAKAN TUAN
98 (SS 2) BAB 98. NASIB TIGA PECUNDANG
99 (SS 2) BAB 99. ADA UDANG DI BALIK BATU
100 (SS 2) BAB 100. AYAH DURJANA
101 (SS 2) BAB 101. UNTUK TERAKHIR KALINYA
102 (SS 2) BAB 102 KEHAMILAN TIKA
103 (SS 2) BAB 103. BERTEMU MANTAN
104 (SS 2 ) BAB 104. TAK ADA LAGI HARAPAN
105 (SS 2) BAB 105. AIB ITU MASIH TERASA
106 (SS 2 ) BAB 106. TRAGEDI MEMBAWA BERKAH
107 (SS 2) BAB 107. HARI BAHAGIA ERIKA DAN REYHAN
108 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1. PERTEMUAN DUA SAHABAT
2
BAB 2. PERNIKAHAN MILA DAN RONALD
3
BAB 3 BULAN MADU UNTUK RONALD DAN MILA
4
BAB 4. PERHATIAN MILA
5
BAB 5. DIMANAKAH RONALD?
6
BAB 6. ISTRI YANG TAK DIANGGAP
7
BAB 7. MERASA BERSALAH
8
BAB 8. CANTIK NAN EKSOTIS
9
BAB 9. MARAH ATAU CEMBURU?
10
BAB 10. TEMAN MASA KECIL
11
BAB 11. TINGGAL SERUMAH DENGAN SUSY
12
BAB 12. SUSY HAMIL
13
BAB 13. TUAN EDWIN MENINGGAL
14
BAB 14. PEWARIS
15
BAB 15 APA SALAHKU
16
BAB 16 UNGKAPAN HATI FATHIR
17
BAB 17. PESTA PERNIKAHAN RONALD DAN SUSY
18
BAB 18. KASIH TAK SAMPAI
19
BAB 19. NASIB BURUK
20
BAB 20. BERTAHAN HIDUP
21
BAB 21. TAK SESUAI HARAPAN
22
BAB 22. PERTEMUAN DENGAN RICHARD
23
BAB 23. KENANGAN BURUK YANG INGIN DILUPAKAN
24
BAB 24. MERINDUKANMU
25
BAB 25. TOLONGLAH AKU YA TUHAN
26
BAB 26. MENJALANKAN MISI
27
BAB 27. PERSEKONGKOLAN MENANTU DAN MERTUA
28
BAB 28. ANUGRAH DAN BENCANA
29
BAB 29 MISI RAHASIA DOKTER CLARK
30
BAB 30. WAJAH BARU, IDENTITAS BARU
31
BAB 31. KISAH TENTANG MONICA
32
BAB 32. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA (PART 1)
33
BAB 33. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA ( PART 2 )
34
BAB 34. MILA SIAP BERAKSI
35
BAB 35. MENJADI WANITA PENGGODA
36
BAB 36. MENGADU DOMBA
37
BAB 37. USAHA SUSY
38
BAB 38. SIASAT MONICA
39
BAB 39. MENJERAT NYONYA JENY
40
BAB 40. KEPULANGAN RICHARD
41
BAB 41 BUKAN NYONYA JENY YANG DULU LAGI
42
BAB 42. BEGINIKAH RASANYA
43
BAB 43 KECURIGAAN RICHARD
44
BAB 44. MALU SEUMUR HIDUP
45
BAB 45. MERAYAKAN KEBERHASILAN
46
BAB 46. KAUKAH ITU?
47
BAB 47. TERPURUK
48
BAB 48. KARMA UNTUK SUSY PART 1
49
BAB 49 KARMA UNTUK SUSY PART 2
50
BAB 50 JIMY TAK BISA BERKUTIK
51
BAB 51 KEBAIKAN HATI GISEL
52
BAB 52. PERTUNJUKAN SEGERA DIMULAI
53
BAB 53. SALING BALAS
54
BAB 54 ADA YANG CEMBURU
55
BAB 55. WILL YOU MARRY ME?
56
BAB 56 JIMY KAPOK
57
BAB 57. KEJUTAN UNTUK RONALD
58
BAB 58. BAHAGIAMU, DUKAKU
59
BAB 59. RESTU
60
BAB 60. SIAPA ERIKA?
61
BAB 61. ERIKA ANAKKU!
62
BAB 62. USAHA RONALD
63
BAB 63. DERITA SUSY
64
BAB 64. DULU CINTA, SEKARANG BENCI
65
BAB 65. HANYA MASA LALU
66
BAB 66. MENAKLUKKANMU
67
BAB 67. MENGUNJUNGI KELUARGA
68
BAB 68 KEROKAN
69
BAB 69 BULAN MADU IMPIAN
70
BAB 70. INVESTASI MENGIKAT
71
BAB 71. KABAR GEMBIRA DAN KABAR SEDIH
72
BAB 72. DUA BERITA DUKA UNTUK RONALD (TAMAT SEASON 1)
73
(SEASON 2) BAB 73. HARI KEBEBASAN RONALD
74
(SS 2 ) BAB 74 PERTEMUAN PAPA DAN ANAK
75
(SS 2) BAB 75 ERIKA TINGGAL DENGAN PAPANYA
76
(SS 2) BAB 76. JATUH CINTA
77
(SS 2) BAB 77. KETIKA KESETIAAN DIUJI
78
(SS 2) BAB 78. ANDRA BERUBAH
79
(SS 2) BAB 79. BUKTI CINTA ERIKA
80
(SS 2) BAB 80 TEGAS
81
(SS 2) BAB 81 HEMPASKAN BENALU
82
(SS 2) BAB 82. MAAFKAN PAPA, NAK!
83
(SS 2) BAB 83. BERTEMU COWOK MENYEBALKAN ITU LAGI
84
(SS 2) BAB 84. GADIS YANG DIRINDUKAN
85
(SS 2) BAB 85 UNGKAPAN CINTA REYHAN
86
(SS 2) BAB 86. BERBESAN
87
(SS 2) BAB 87 PENYESALAN ANDRA
88
(SS 2) BAB 88 MENGAJAKMU KEMBALI
89
(SS 2) BAB 89 KETIKA DUDA DAN JANDA JATUH CINTA
90
(SS 2) BAB 90 RESTU DARI PAPA SAMBUNG
91
(SS 2) BAB 91 DIGIGIT SERANGGA
92
(SS 2) BAB 92. KISAH MASA LALU TIKA
93
(SS 2) BAB 93. NASIB TRAGIS KELUARGA PAKDHE
94
(SS 2) BAB 94. DERITA TIKA (FLASBACK)
95
(SS 2) BAB 95. PERNIKAHAN RONALD DAN TIKA
96
(SS 2) BAB 96. BIKIN IRI SATU RT
97
(SS 2) BAB 97. SENJATA MAKAN TUAN
98
(SS 2) BAB 98. NASIB TIGA PECUNDANG
99
(SS 2) BAB 99. ADA UDANG DI BALIK BATU
100
(SS 2) BAB 100. AYAH DURJANA
101
(SS 2) BAB 101. UNTUK TERAKHIR KALINYA
102
(SS 2) BAB 102 KEHAMILAN TIKA
103
(SS 2) BAB 103. BERTEMU MANTAN
104
(SS 2 ) BAB 104. TAK ADA LAGI HARAPAN
105
(SS 2) BAB 105. AIB ITU MASIH TERASA
106
(SS 2 ) BAB 106. TRAGEDI MEMBAWA BERKAH
107
(SS 2) BAB 107. HARI BAHAGIA ERIKA DAN REYHAN
108
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!