BAB 15 APA SALAHKU

Mila POV

Aku duduk di mobil Jeep itu dengan diapit oleh dua orang. Yang satu berambut gondrong dan yang satunya berkepala plontos.

Mobil dijalankan dengan kecepatan sedang. Tak ada percakapan diantara mereka. Mereka terlihat lelah. Tapi mereka masih terlihat garang. Makanya aku tidak membuat kegaduhan. Aku lebih baik diam saja. Toh percuma. Aku sudah tertangkap. Aku tahu, mereka pasti orang suruhan Ronald.

Perutku yang belum diisi sejak siang, ditambah lelah diperjalanan, membuatku kehilangan tenaga untuk memberontak ataupun melarikan diri.

Kupikir Ronald akan hidup tenang dan bahagia tanpaku. Aku juga tidak mau hidup begini. Aku rindu kehidupanku yang dulu. Hidup tentram dan damai di desa.

Tapi nyatanya, aku dicarinya. Sebenarnya apa maunya? Mencintaiku? Ingin menyiksaku? Atau apa? Berbagai pikiran berkecamuk di kepalaku.

Aku tiba di rumah bersamaan dengan mobil Ronald yang juga datang. Ronald memberi mereka amplop. Dragon Cs tampak senang. Merekapun pergi. Aku digiring masuk rumah seperti tahanan. Ronald dengan wajah dinginnya kemudian menyeretku masuk ke kamarku.

"Kamu mulai saat ini tidak bisa pergi kemanapun tanpa izinku! Kamu tidak bisa kabur lagi!" katanya.

"Biarkan aku pergi. Bukankah itu akan membuat kamu senang?"

"Kamu sudah membuat semuanya berubah. Kakek telah mempersulitku. Besok kamu harus ikut ke bank. Tanda tanganmu dibutuhkan," jawab Ronald.

"Tanda tangan apa?"

"Nanti juga kamu tahu."

Ronald menutup pintu kamarku. Kudengar pintu dikunci dari luar.

Sial! Mengapa hidupku jadi sulit begini? Di sini diperlakukan buruk, pergi pun tidak boleh. Jadi aku harus bagaimana?

Kucoba memejamkan mata. Ketika aku hampir terlelap, kudengar pintu kamarku diketuk, kemudian terdengar suara kunci yang diputar. Pintupun terbuka.

"Nyonya, ini makan malam untuk Nyonya. Kata Tuan Ronald, anda belum makan," ternyata Sari yang mengantarkan makan malam untukku.

Hmm.... baik juga Si Angkuh itu. Tahu saja Aku belum makan.

"Terimakasih, Sari. Letakkan saja di meja," kataku.

Setelah Sari meletakkan makanan dan minuman untukku, Iapun pamit kembali ke lantai bawah.

Aku segera menikmati makan malam ku. Perutku sudah sangat lapar. Setelah selesai, aku beristirahat sejenak, lalu setelah itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan.

🌸🌸🌸🌸🌸

Pagi-pagi aku mendapat pesan di ponselnya. Ternyata dari Ronald. Ronald menyuruh aku untuk bersiap-siap pergi ke bank dengan Ronald, sambil membawa kartu identitas diri.

Akupun turun ke ruang makan. Aku sudah rapi. Susy menatapku dari atas hingga ke bawah.

"Mila mau diajak kemana, Mas?" tanya Susy terlihat kesal.

"Ke bank,"

"Mau apa?"

"Dia mungkin sudah menghasut Kakek, sehingga beberapa rekening perusahaan atas nama dia. Aku tidak bisa mencairkan uang untuk proyek baru dan pengeluaran rutin perusahaan," jawab Ronald.

Aku mengernyitkan dahi. Tidak mengerti. Sedangkan Susy membelalakkan mata.

"Maksud Kak Ronald apa? Aku tidak tahu apa - apa!" Aku angkat bicara.

"Huh, sok lugu! Aku curiga, jangan-jangan, kamu itu sugar baby-nya Kakek!" ucap Ronald sinis.

"Tutup mulutmu, Kak! Keji sekali mulutmu pada Kakek! Apalagi Kakek sudah meninggal dunia. Seharusnya sebagai cucu, mendo'akannya, bukan malah membicarakan yang tidak-tidak!" Aku tidak jadi sarapan. Selera makanku mendadak hilang.

Ronald menarik tanganku yang akan naik ke lantai dua.

"Sudah! Lebih baik langsung berangkat saja! Kamu jangan mempersulit aku!" bentak Ronald.

"Aku tidak mempersulitmu! Mulutmu yang kotor, mengatakan hal keji pada Kakek! Aku tidak terima!"

Ronald tak memperdulikan ucapanku lagi. Ia menarik paksa aku agar masuk ke mobilnya. Susy mengikuti kami di belakang.

"Aku ikut ya sayang?"pinta Susy.

"Bukannya kamu ada acara dengan teman-temanmu? Kamu pergilah! Bersenang-senanglah!" kata Ronald setelah memasukkan aku ke mobil. Kemudian Ronald menghampiri Susy dan mengecup kening serta bibir Susy. Ronald juga mengelus dan mencium perut Susy. Aku jengah melihatnya.

"Baiklah! Hati-hati di jalan. Jangan genit pada Mila. Ingat itu!" pesan Susy.

Ronald hanya menjawab dengan mengacungkan jempolnya, sambil tersenyum.

Aku yang melihatnya dari dalam mobil, hanya bisa mendengus kesal.

Setelah urusan di bank beres, sebelum pulang, Ronald mampir dulu ke Rumah Sakit. Ternyata Papa dan Mamanya akan bersiap-siap pulang. Barang-barang mereka diangkut oleh Arga.

Ronald menatap tajam pada Arga hingga Arga tidak kelihatan lagi karena sudah keluar dari kamar perawatan Tuan Brian.

"Ronald! Kebetulan kau datang, nak! Tadi Mama baru akan meneleponmu!" kata Nyonya Jeny.

"Papa sudah sehat? Sudah boleh pulang?" Ronald menyentuh tangan Papanya.

"Alhamdulillah, Mila senang Papa sudah sehat," kataku menyodorkan tangan untuk mencium tangan Papa Brian setelah mencium tangan Mama Jeny..

Tapi Papa Brian terlihat malas menyodorkan tangannya. Seperti yang Mama Jeny lakukan selama ini. Aku merasa heran. Ronald hanya tertawa melihat reaksi Papanya.

"Ronald, kamu habis dari mana, mengajak dia?" tanya Nyonya Jeny.

"Habis dari bank, Ma. Ronald benar-benar tak percaya! Kakek mengubah rekening beberapa perusahaan atas nama dia! Jadi dia harus menandatangani untuk mencairkan dana perusahaan!" jawab Ronald.

"Pantas saja! Kakek telah memberikan separuh asetnya untuk dia! Dia menyamai bagianku! Kamu hanya diberi sedikit oleh Kakek, Ronald!" kata Tuan Brian.

"Apa?!" Nyonya Jeny dan Ronald bicara bersamaan karena terkejut.

"Dia anak angkat Kakek! Sehingga bagiannya disamakan dengan Papa! Padahal seharusnya bagian anak angkat tidak sama dengan anak kandung!

"Kok bisa begitu Pah?!" tanya Ronald.

"Itu sudah tertulis di surat wasiat Kakek! Papa kemarin pergi ke kantor Pengacara Kakek, Tuan Trihandoyo," jawab Tuan Brian.

"Jadi itu yang menyebabkan Papa kena serangan jantung?" tanya Nyonya Jeny.

"Ada hal lainnya juga yang lebih menyakitkan!" Tuan Brian menjawab dengan ketus pada istrinya.

"Tuan, apa masih ada barang-barang yang harus saya bawa?" Arga masuk ke kamar perawatan lagi.

"Sudah tidak ada, Arga! Siapkan saja mobilnya," jawab Tuan Brian.

Arga mengangguk. Kemudian berbalik untuk pergi menyiapkan mobil untuk kepulangan Tuan Brian.

"Pah, kenapa Papa menarik Arga untuk jadi supir Papa? Ronald sudah menyingkirkannya," kata Ronald.

"Dia orang yang jujur dan bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. Papa suka pekerjaan Arga. Tidak pernah mengecewakan," jawab Tuan Brian. Ronald hanya menarik nafas.

Tuan Brian naik kursi roda, didorong oleh Ronald. Nyonya Jeny berjalan di samping Ronald. Sedangkan Aku berjalan di belakang mereka.

"Pah, apa sebaiknya kita protes ke Tuan Trihandoyo atas tindakan Kakek pada kita?" Ronald berbisik. Aku masih bisa mendengarnya.

"Percuma, Ronald. Tidak akan bisa," jawab Papanya.

Lalu kulihat Mama Jeny berbisik di telinga Ronald. Ronald terlihat mengangguk-angguk.

Aku yang berada di belakang, jadi merasa tidak enak melihat keluarga Ronald berbicara dengan berbisik-bisik. Sepertinya mereka membicarakan diriku.

Aku mengerti perubahan sikap Papa Brian. Rupanya gara-gara harta. Apa salahku? Aku tidak mempengaruhi keputusan Kakek. Memangnya aku siapa? Aku hanya anak yatim piatu yang diberi kemurahan hati oleh Kakek Edwin untuk tinggal di rumahnya. Bahkan dijadikan bagian dari keluarganya. Aku tidak berani macam-macam.

"Tunggulah di dekat mobilku!" kata Ronald. Aku patuh. Sepertinya Ronald tidak ingin aku bertemu Arga, apalagi bertegur sapa dengan Arga.

Setelah mobil Papa pergi, Ronald membuka pintu mobil, akupun membuka pintu mobil dan duduk di sampingnya.

Mobilpun melaju meninggalkan halaman Rumah Sakit. Ketika kami sedang diam dengan pikiran masing-masing, ponselku berbunyi.

"Dari siapa?" tanya Ronald.

Aku ragu-ragu untuk menjawab. Terpampang di layar ponselku nama seseorang yang melakukan panggilan.

"Siapa?!" tanya Ronald marah.

"Fathir," jawabku takut-takut.

"Terima panggilannya. Besarkan suaranya!" kata Ronald. Aku menurut.

"Assalamualaikum, Mila! Kamu enggak ke kampus?" tanya Fathir di seberang sana.

"Enggak, Fathir. Aku lagi enggak enak badan," jawabku.

"Kamu sakit? Sudah minum obat?"

"Sudah "

"Apa aku boleh menjenguk ke rumahmu?"

"Ti-tidak! Jangan! Aku cuma sakit sedikit. Besok juga pasti sembuh," jawabku.

"Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan. Ya sudah, aku tunggu besok saja di kampus." kata Fathir.

"Ya,"

"Istirahat yang cukup. Jangan terlalu lelah. Assalamualaikum!"

"Ya. Waalaikumsalam."

Panggilan pun diakhiri.

"Perhatian sekali dia pada istri orang," kata Ronald ketus.

Aku diam saja. Malas untuk berdebat. Perutku mulai keroncongan karena tadi pagi tidak sarapan.

"Kamu tidak usah ke kampus besok! Kamu masih dalam masa hukuman karena kemarin berani kabur."

"Kak Ronald menghambat pendidikanku. Kak Ronald tidak melaksanakan amanat Kakek dengan benar."

"Itu karena kesalahanmu! Kamu yang membuatnya jadi begitu. Seharusnya kamu menurut saja semua yang aku perintahkan!"

"Aku bukan budakmu! Pada Susy, Kak Ronald selalu memberi kebebasan," ujarku.

"Itu berbeda. Aku mencintainya. Aku mempercayainya. Aku buat dia senyaman mungkin bersamaku,"

Rasanya hatiku sakit mendengarnya.

"Ceraikan saja aku!" kataku tak bisa menahan diri.

"Itu tidak mungkin. Bukankah kamu itu diamanatkan Kakek padaku?" Ronald tersenyum mengejek.

"Kamu cuma ingin menyakitiku!"teriakku.

"Lepaskanlah aku! Biarkan aku bahagia!" lirihku sambil bercucuran air mata.

Ronald tidak menjawab. Ia membiarkanku terisak. Ia tak berkata apa-apa lagi.

"Aku akan serahkan semua yang telah diberikan Kakek! Aku tidak ingin itu semua! Aku ingin kehidupanku seperti dulu! Aku mau pulang ke desaku saja!" pintaku sambil mencengkeram jasnya.

Ronald menyingkirkan tanganku dari jasnya. Tapi tak berkata apa-apa. Sepertinya ia dilanda kebimbangan. Aku masih menangis. Ronald fokus menyetir.

"Sudah! Hentikan tangismu! Berisik, tahu!" bentaknya.

"Apa salahku? Kenapa Kak Ronald suka sekali menyiksaku?!"

"Karena kamu telah menghancurkan masa depan yang telah ku rancang bersama Susy. Kamu juga telah merebut kasih sayang Kakek! Bahkan kamu dapat warisan yang setara dengan Papa!"

"Itu bukan keinginanku!"

"Tetap saja. Aku menyalahkanmu. Itu semua gara-gara kamu!"

"Karena itu. Ceraikan saja aku!"

Mobil direm secara mendadak sehingga terdengar suara berdecit.

"Kamu ingin sekali bercerai dariku?! Kamu ingin menikah dengan cowok yang namanya siapa itu, Fathir?! Huh jangan mimpi!" bentak Ronald sambil menarik kepalaku. Rambutku yang ikut tertarik, membuatku meringis kesakitan.

"Jangan pernah lagi berpikir ingin cerai dariku! Kamu itu milikku! Tidak ada laki-laki lain yang boleh memilikimu! Ingat itu!" kata Ronald sambil menghempaskan kepalaku.

Egois! Dia tidak mencintaiku, tapi tidak ingin menceraikanku! Aku hanya tawanan baginya. Membalaskan segala kemarahannya atas yang Kakek Edwin lakukan padanya.

Mobilpun dijalankan kembali oleh Ronald. Tiba-tiba kepalaku terasa berputar. Mataku serasa berkunang-kunang. Lalu aku tak ingat apa-apa.

Ketika aku siuman, aku sudah berada di kamarku. Di meja sudah terhidang makanan dan minuman. Karena perutku sudah sangat lapar, aku langsung saja memakan makanan yang sudah terhidang di meja yang ada di kamarku.

Aku teringat ponselku. Kuhentikan makanku. Kucari-cari ponsel di tasku. Tak ada. Kucari di nakas, di ranjang, di meja rias dan semua tempat di kamarku, tetap tak ada.

Sebentar! Aku kan tadi pingsan di mobil. Aku siapa yang mengangkat ya? Kulihat jam. Wah .... aku pingsan selama kurang lebih dua jam. Aku hanya dibiarkan pingsan sampai dua jam, tanpa ada yang mengurusku. Tak ada bau minyak angin ataupun minyak kayu putih.

Krieeet ....

Pintu dibuka oleh Susy.

"Mau apa kamu ke kamarku?!" tanyaku.

"Heh, jangan ge-er ya! Kamu kira aku suka kekamarmu yang jelek ini? Aku cuma memperingatkan! Kamu jangan coba-coba pura-pura pingsan lagi! Kamu jangan cari-cari kesempatan supaya mendapat perhatian dari Mas Ronald!"

"Aku tidak pura-pura pingsan! Aku belum makan dari pagi! Suamimu membuatku tidak sarapan!" jawabku.

"Hei dengar ya! Mulai malam ini, kamu tidak boleh makan bersama kami! Kamu makan di kamarmu! Kamu juga tidak bisa bebas pergi ke manapun. Kamu akan jadi tahanan kami. Ha ha ha .... Kasihan ....!" ejek Susy.

"Aku kasih tahu ya! Sebenarnya ini rahasia. Tapi karena aku kasihan padamu, aku kasih tahu," Susy berbicara pelan sambil tengak tengok ke arah pintu, takut ada seseorang yang memergokinya.

"Aku dan Mas Ronald akan melangsungkan pernikahan resmi 3 bulan lagi! Aku juga sudah disiapkan rumah mewah sebagai hadiah pernikahan. Kamu nanti boleh tinggal di sana. Lumayan untuk jadi tukang bersih-bersih rumah. Ha ha ha. ....!"

"Sayang, kamu sedang apa di kamar Mila?" Ronald tiba-tiba masuk ke kamarku.

Susy terkejut.

TO BE CONTINUED

Jangan lupa tinggalkan jejak ya Readers!

Terpopuler

Comments

Ima Sampit

Ima Sampit

sakit hati ku membaca nya Thor 😭😭😭

2022-02-26

1

Ida Ismail

Ida Ismail

mil bodoh, dah tau kaya masi dongok, bukan lapor polisi

2022-02-25

0

Kinay naluw

Kinay naluw

si Susy jahatnya kebangetaaaan.

2022-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PERTEMUAN DUA SAHABAT
2 BAB 2. PERNIKAHAN MILA DAN RONALD
3 BAB 3 BULAN MADU UNTUK RONALD DAN MILA
4 BAB 4. PERHATIAN MILA
5 BAB 5. DIMANAKAH RONALD?
6 BAB 6. ISTRI YANG TAK DIANGGAP
7 BAB 7. MERASA BERSALAH
8 BAB 8. CANTIK NAN EKSOTIS
9 BAB 9. MARAH ATAU CEMBURU?
10 BAB 10. TEMAN MASA KECIL
11 BAB 11. TINGGAL SERUMAH DENGAN SUSY
12 BAB 12. SUSY HAMIL
13 BAB 13. TUAN EDWIN MENINGGAL
14 BAB 14. PEWARIS
15 BAB 15 APA SALAHKU
16 BAB 16 UNGKAPAN HATI FATHIR
17 BAB 17. PESTA PERNIKAHAN RONALD DAN SUSY
18 BAB 18. KASIH TAK SAMPAI
19 BAB 19. NASIB BURUK
20 BAB 20. BERTAHAN HIDUP
21 BAB 21. TAK SESUAI HARAPAN
22 BAB 22. PERTEMUAN DENGAN RICHARD
23 BAB 23. KENANGAN BURUK YANG INGIN DILUPAKAN
24 BAB 24. MERINDUKANMU
25 BAB 25. TOLONGLAH AKU YA TUHAN
26 BAB 26. MENJALANKAN MISI
27 BAB 27. PERSEKONGKOLAN MENANTU DAN MERTUA
28 BAB 28. ANUGRAH DAN BENCANA
29 BAB 29 MISI RAHASIA DOKTER CLARK
30 BAB 30. WAJAH BARU, IDENTITAS BARU
31 BAB 31. KISAH TENTANG MONICA
32 BAB 32. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA (PART 1)
33 BAB 33. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA ( PART 2 )
34 BAB 34. MILA SIAP BERAKSI
35 BAB 35. MENJADI WANITA PENGGODA
36 BAB 36. MENGADU DOMBA
37 BAB 37. USAHA SUSY
38 BAB 38. SIASAT MONICA
39 BAB 39. MENJERAT NYONYA JENY
40 BAB 40. KEPULANGAN RICHARD
41 BAB 41 BUKAN NYONYA JENY YANG DULU LAGI
42 BAB 42. BEGINIKAH RASANYA
43 BAB 43 KECURIGAAN RICHARD
44 BAB 44. MALU SEUMUR HIDUP
45 BAB 45. MERAYAKAN KEBERHASILAN
46 BAB 46. KAUKAH ITU?
47 BAB 47. TERPURUK
48 BAB 48. KARMA UNTUK SUSY PART 1
49 BAB 49 KARMA UNTUK SUSY PART 2
50 BAB 50 JIMY TAK BISA BERKUTIK
51 BAB 51 KEBAIKAN HATI GISEL
52 BAB 52. PERTUNJUKAN SEGERA DIMULAI
53 BAB 53. SALING BALAS
54 BAB 54 ADA YANG CEMBURU
55 BAB 55. WILL YOU MARRY ME?
56 BAB 56 JIMY KAPOK
57 BAB 57. KEJUTAN UNTUK RONALD
58 BAB 58. BAHAGIAMU, DUKAKU
59 BAB 59. RESTU
60 BAB 60. SIAPA ERIKA?
61 BAB 61. ERIKA ANAKKU!
62 BAB 62. USAHA RONALD
63 BAB 63. DERITA SUSY
64 BAB 64. DULU CINTA, SEKARANG BENCI
65 BAB 65. HANYA MASA LALU
66 BAB 66. MENAKLUKKANMU
67 BAB 67. MENGUNJUNGI KELUARGA
68 BAB 68 KEROKAN
69 BAB 69 BULAN MADU IMPIAN
70 BAB 70. INVESTASI MENGIKAT
71 BAB 71. KABAR GEMBIRA DAN KABAR SEDIH
72 BAB 72. DUA BERITA DUKA UNTUK RONALD (TAMAT SEASON 1)
73 (SEASON 2) BAB 73. HARI KEBEBASAN RONALD
74 (SS 2 ) BAB 74 PERTEMUAN PAPA DAN ANAK
75 (SS 2) BAB 75 ERIKA TINGGAL DENGAN PAPANYA
76 (SS 2) BAB 76. JATUH CINTA
77 (SS 2) BAB 77. KETIKA KESETIAAN DIUJI
78 (SS 2) BAB 78. ANDRA BERUBAH
79 (SS 2) BAB 79. BUKTI CINTA ERIKA
80 (SS 2) BAB 80 TEGAS
81 (SS 2) BAB 81 HEMPASKAN BENALU
82 (SS 2) BAB 82. MAAFKAN PAPA, NAK!
83 (SS 2) BAB 83. BERTEMU COWOK MENYEBALKAN ITU LAGI
84 (SS 2) BAB 84. GADIS YANG DIRINDUKAN
85 (SS 2) BAB 85 UNGKAPAN CINTA REYHAN
86 (SS 2) BAB 86. BERBESAN
87 (SS 2) BAB 87 PENYESALAN ANDRA
88 (SS 2) BAB 88 MENGAJAKMU KEMBALI
89 (SS 2) BAB 89 KETIKA DUDA DAN JANDA JATUH CINTA
90 (SS 2) BAB 90 RESTU DARI PAPA SAMBUNG
91 (SS 2) BAB 91 DIGIGIT SERANGGA
92 (SS 2) BAB 92. KISAH MASA LALU TIKA
93 (SS 2) BAB 93. NASIB TRAGIS KELUARGA PAKDHE
94 (SS 2) BAB 94. DERITA TIKA (FLASBACK)
95 (SS 2) BAB 95. PERNIKAHAN RONALD DAN TIKA
96 (SS 2) BAB 96. BIKIN IRI SATU RT
97 (SS 2) BAB 97. SENJATA MAKAN TUAN
98 (SS 2) BAB 98. NASIB TIGA PECUNDANG
99 (SS 2) BAB 99. ADA UDANG DI BALIK BATU
100 (SS 2) BAB 100. AYAH DURJANA
101 (SS 2) BAB 101. UNTUK TERAKHIR KALINYA
102 (SS 2) BAB 102 KEHAMILAN TIKA
103 (SS 2) BAB 103. BERTEMU MANTAN
104 (SS 2 ) BAB 104. TAK ADA LAGI HARAPAN
105 (SS 2) BAB 105. AIB ITU MASIH TERASA
106 (SS 2 ) BAB 106. TRAGEDI MEMBAWA BERKAH
107 (SS 2) BAB 107. HARI BAHAGIA ERIKA DAN REYHAN
108 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1. PERTEMUAN DUA SAHABAT
2
BAB 2. PERNIKAHAN MILA DAN RONALD
3
BAB 3 BULAN MADU UNTUK RONALD DAN MILA
4
BAB 4. PERHATIAN MILA
5
BAB 5. DIMANAKAH RONALD?
6
BAB 6. ISTRI YANG TAK DIANGGAP
7
BAB 7. MERASA BERSALAH
8
BAB 8. CANTIK NAN EKSOTIS
9
BAB 9. MARAH ATAU CEMBURU?
10
BAB 10. TEMAN MASA KECIL
11
BAB 11. TINGGAL SERUMAH DENGAN SUSY
12
BAB 12. SUSY HAMIL
13
BAB 13. TUAN EDWIN MENINGGAL
14
BAB 14. PEWARIS
15
BAB 15 APA SALAHKU
16
BAB 16 UNGKAPAN HATI FATHIR
17
BAB 17. PESTA PERNIKAHAN RONALD DAN SUSY
18
BAB 18. KASIH TAK SAMPAI
19
BAB 19. NASIB BURUK
20
BAB 20. BERTAHAN HIDUP
21
BAB 21. TAK SESUAI HARAPAN
22
BAB 22. PERTEMUAN DENGAN RICHARD
23
BAB 23. KENANGAN BURUK YANG INGIN DILUPAKAN
24
BAB 24. MERINDUKANMU
25
BAB 25. TOLONGLAH AKU YA TUHAN
26
BAB 26. MENJALANKAN MISI
27
BAB 27. PERSEKONGKOLAN MENANTU DAN MERTUA
28
BAB 28. ANUGRAH DAN BENCANA
29
BAB 29 MISI RAHASIA DOKTER CLARK
30
BAB 30. WAJAH BARU, IDENTITAS BARU
31
BAB 31. KISAH TENTANG MONICA
32
BAB 32. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA (PART 1)
33
BAB 33. MEMBALASKAN SAKIT HATI MONICA ( PART 2 )
34
BAB 34. MILA SIAP BERAKSI
35
BAB 35. MENJADI WANITA PENGGODA
36
BAB 36. MENGADU DOMBA
37
BAB 37. USAHA SUSY
38
BAB 38. SIASAT MONICA
39
BAB 39. MENJERAT NYONYA JENY
40
BAB 40. KEPULANGAN RICHARD
41
BAB 41 BUKAN NYONYA JENY YANG DULU LAGI
42
BAB 42. BEGINIKAH RASANYA
43
BAB 43 KECURIGAAN RICHARD
44
BAB 44. MALU SEUMUR HIDUP
45
BAB 45. MERAYAKAN KEBERHASILAN
46
BAB 46. KAUKAH ITU?
47
BAB 47. TERPURUK
48
BAB 48. KARMA UNTUK SUSY PART 1
49
BAB 49 KARMA UNTUK SUSY PART 2
50
BAB 50 JIMY TAK BISA BERKUTIK
51
BAB 51 KEBAIKAN HATI GISEL
52
BAB 52. PERTUNJUKAN SEGERA DIMULAI
53
BAB 53. SALING BALAS
54
BAB 54 ADA YANG CEMBURU
55
BAB 55. WILL YOU MARRY ME?
56
BAB 56 JIMY KAPOK
57
BAB 57. KEJUTAN UNTUK RONALD
58
BAB 58. BAHAGIAMU, DUKAKU
59
BAB 59. RESTU
60
BAB 60. SIAPA ERIKA?
61
BAB 61. ERIKA ANAKKU!
62
BAB 62. USAHA RONALD
63
BAB 63. DERITA SUSY
64
BAB 64. DULU CINTA, SEKARANG BENCI
65
BAB 65. HANYA MASA LALU
66
BAB 66. MENAKLUKKANMU
67
BAB 67. MENGUNJUNGI KELUARGA
68
BAB 68 KEROKAN
69
BAB 69 BULAN MADU IMPIAN
70
BAB 70. INVESTASI MENGIKAT
71
BAB 71. KABAR GEMBIRA DAN KABAR SEDIH
72
BAB 72. DUA BERITA DUKA UNTUK RONALD (TAMAT SEASON 1)
73
(SEASON 2) BAB 73. HARI KEBEBASAN RONALD
74
(SS 2 ) BAB 74 PERTEMUAN PAPA DAN ANAK
75
(SS 2) BAB 75 ERIKA TINGGAL DENGAN PAPANYA
76
(SS 2) BAB 76. JATUH CINTA
77
(SS 2) BAB 77. KETIKA KESETIAAN DIUJI
78
(SS 2) BAB 78. ANDRA BERUBAH
79
(SS 2) BAB 79. BUKTI CINTA ERIKA
80
(SS 2) BAB 80 TEGAS
81
(SS 2) BAB 81 HEMPASKAN BENALU
82
(SS 2) BAB 82. MAAFKAN PAPA, NAK!
83
(SS 2) BAB 83. BERTEMU COWOK MENYEBALKAN ITU LAGI
84
(SS 2) BAB 84. GADIS YANG DIRINDUKAN
85
(SS 2) BAB 85 UNGKAPAN CINTA REYHAN
86
(SS 2) BAB 86. BERBESAN
87
(SS 2) BAB 87 PENYESALAN ANDRA
88
(SS 2) BAB 88 MENGAJAKMU KEMBALI
89
(SS 2) BAB 89 KETIKA DUDA DAN JANDA JATUH CINTA
90
(SS 2) BAB 90 RESTU DARI PAPA SAMBUNG
91
(SS 2) BAB 91 DIGIGIT SERANGGA
92
(SS 2) BAB 92. KISAH MASA LALU TIKA
93
(SS 2) BAB 93. NASIB TRAGIS KELUARGA PAKDHE
94
(SS 2) BAB 94. DERITA TIKA (FLASBACK)
95
(SS 2) BAB 95. PERNIKAHAN RONALD DAN TIKA
96
(SS 2) BAB 96. BIKIN IRI SATU RT
97
(SS 2) BAB 97. SENJATA MAKAN TUAN
98
(SS 2) BAB 98. NASIB TIGA PECUNDANG
99
(SS 2) BAB 99. ADA UDANG DI BALIK BATU
100
(SS 2) BAB 100. AYAH DURJANA
101
(SS 2) BAB 101. UNTUK TERAKHIR KALINYA
102
(SS 2) BAB 102 KEHAMILAN TIKA
103
(SS 2) BAB 103. BERTEMU MANTAN
104
(SS 2 ) BAB 104. TAK ADA LAGI HARAPAN
105
(SS 2) BAB 105. AIB ITU MASIH TERASA
106
(SS 2 ) BAB 106. TRAGEDI MEMBAWA BERKAH
107
(SS 2) BAB 107. HARI BAHAGIA ERIKA DAN REYHAN
108
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!