***Aku Bahkan tidak berhak untuk meminta. Karena aku seperti barang yang sudah di beli. Aku hanya bisa menurut tanpa bisa berontak***.
" Baiklah... " Ucapku sambil tertunduk.
Laki\-laki itu hanya melirikku saat aku menarik nafas panjang.
" Jangan menarik nafas di depanku, cepat makan kita harus segera pulang. "
Ucapan nya begitu dingin dia hanya bicara seperlunya nya saja. Tidak ada senyuman di bibirnya.
Pertemuan mereka yang masih sangat singkat bahkan Lina tidak mengetahui siapa nama laki-laki tersebut. Gadis ini tidak berani untuk bertanya.
Selesai mereka makan laki\-laki itu pun. Berdiri dan mengambil dompet nya, mengambil beberapa lembar uang dan menaruhnya di atas nota tagihan. Dan langsung segera pergi. Lina pun segera berlari menyusul pria dingin itu. Gadis itu terus mengikuti langkah kaki yang lebar, membuat dirinya harus berlari menyusul langkah laki\-laki tersebut.
Sesampainya di parkiran dia Langsung masuk ke dalam mobilnya. Dan pergi meninggalkan Lina di parkiran sendiri..
" Tuan... Tunggu saya belum naik. " Lina berlari mengejar mobil tersebut sampai ke jalan. Dan mobil mewah itu akhirnya berhenti lumayan jauh dari tempat Lina mengejarnya.
Lina tergesa\-gesa kembali mengejar mobil itu. Sambil terengah\-engah.
" Kenapa tuan meninggalkan Saya? "
" Cepat naik.. " ucap nya begitu dingin.
Lina yang bergegas naik gadis itu takut kalau ia akan di tinggal lagi.
Di sepanjang perjalanan suasananya begitu hening hanya terdengar suara mobil. Dan AC mobil.. akhirnya sampai ke kerumah yang megah. Laki-laki itu memakirkan mobilnya. Dan berkata.
" Turun... Owh iya aku ingatkan kamu sekali lagi. Kita nanti hanya menikah kontrak tidak ada pesta maupun Orang-orang berdatangan, cukup keluarga kamu yang menjadi saksi. Yang lainnya tidak perlu. " Ucap nya tegas.
Lina hanya mengangguk. Kemudian laki\-laki itupun masuk ke dalam meninggalkan Lina yang masih berdiri di pintu mobil.
*B**iarlah semua berjalan apa adanya*.
Lina pun masuk ke dalam rumah tersebut. Terlihat ada beberapa pelayan. Yang sudah menunggu nya di depan pintu.
" Nona apa nona mau mandi biar saya siapkan air hangatnya, dan menyiapkan semua keperluan mandi nona.. " ucap pelayan tersebut.
Lina agak risih dengan panggilan nya.
" Tidak perlu kalian istirahat saja. Saya bisa sendiri, dan kalau boleh saya minta panggil nama saya saja Lina, jika di rumah tidak ada orang. " Ucap Lina kepada pelayan-pelayan tersebut.
Yang tampak membuat semua pelayan terkejut dengan permintaan nya.
" Tapi nona.. " ucap pelayan tersebut yang tanpak takut..
" Bila hanya ada aku seoarang, kalian bisa memanggil namaku. " Ucap Lina mempertegas.
" Baiklah nona.. ehh.. Lina.. " ucap pelayan itu yang masih sedikit kaku..
Lina langsung naik ke atas gadis itupun melemparkan tubuhnya ke kasur. Wajah nya pun berubah dia tanpak sedih. Saat dia sedang terbaring gadis itu melihat telepon rumah di kamarnya. Lina langsung terbangun. Dia berharap bisa menelepon ibunya. Dan menanyakan kabar ibunya.
Hp Lina di sita oleh pria dingin itu. Tanpa ragu Lina pun langsung menghubungi ibunya. Gadis itu berharap ibunya baik\-baik saja.
Tutttt... Nada tersambung terus berbunyi tapi belum ada jawaban.
Lina tidak putus asa dia terus menelepon ke nomer ibunya. Berharap ada yang mengangkat nya. Hatinya semakin cemas sebab dari tadi tidak ada jawaban.
Ke lima kalinya.. akhirnya ada yang mengangkat nya.
" Hallo.. " ucap ibunya Lina suaranya begitu serak..
" Assalamualaikum mama, ini Lina Ma. Mama sehat, mama jaga kesehatan mama ya. Jangan khawatir Lina di sini baik-baik saja ma.. " ucap gadis itu air matanya tidak dapat tertahan gadis itu menelpon sambil menangis.
berusaha untuk tidak menangis di depan ibunya nya pun gagal, Lina tidak dapat menahan perasaan nya saat mendengar suara ibunya..
" Waalaikum sayang, anak mama nak.. maafkan mama nak mama gak bisa jaga kamu nak.. mama gak becus ngurus kamu. Mama bukan orang tua yang baik. Maafkan. Mama nak.. " ucap sang ibu histeris.
" Ini bukan salah mama.. mama gak salah apa-apa, Mama ibu terbaik sedunia buat aku. Mama jangan nangis aku di sini baik-baik saja mah.. di sini orang-orang baik kepadaku. Dan gak ada lagi yang kasar kepadaku.. " ucap gadis itu menenangkan sang ibu yang menangis histeris.
......
" Mama... Lina pasti akan bawa mama dan buat mama bahagia, jadi Lina mohon mama sehat-sehat ya jaga diri mama. Mama Lina mohon tinggalkan papa.. mama pulang ke kampung, atau sembunyi dari papa Lina gak mau mama di sakiti oleh papa lagi. Lina ingin mama bahagia, maafkan Lina Ma... Lina gak bisa bahagiakan mama... "
Air mata ibu dan anak itupun tumpah begitu deras. Ingin menyalahkan kepada nasib, kenapa hidup mereka terus menderita tiada akhir.
**Cita\-citaku dari dulu. hanya ingin lihat mama bahagia, tanpa ada tangis, tanpa ada rasa sakit.. hanya itu.. sesulit itukah**..
kami hanya ingin bahagia...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
💐
2020-11-03
0