Lina keluar dari KUA dengan terus menggandeng tangan sang ibu, genggamnya begitu kuat, sampai sang ibu enggan untuk melepaskan nya.
Sebelum pergi Rach meminta supir buat mengantarkan Lina kemanapun ia ingin pergi. Dan memberikan kartu debit untuk Lina dan ibunya, Rach meminta Lina untuk bersenang-senang dengan sang ibu sampai puas.
Lina sebenernya enggan untuk menggunakan uang Rach sepeserpun, bukannya sombong atau apa hanya saja Lina tidak mau berhutang kepada Rach, tapi Lina tidak punya uang sepeserpun sedangkan dia ingin sekali ini saja membawa sang ibu makan makanan enak dan pergi Jalan-jalan.
Mau tidak mau Lina menggunakan uang Rach, tapi gadis ini berniat buat menggantinya saat dirinya sudah memiliki uang.
" Mah,, mama pasti lapar ayok kita makan " ajak Lina, sambil berjalan ke arah parkiran. Sang supir mengikuti Lina di belakang.
Walaupun Lina tanpak risih tapi dia tidak bisa berkata apa-apa. Dan gak mungkin juga Lina mengusir sang supir itu.
Sesampainya di sebuah mobil yang terparkir Lina langsung berkata kepada sang supir.
" Pak minta tolong antarkan kami ke tempat makan " ucap Lina dengan sedikit kaku.
" Baik nona. " Jawab sang supir
Sang supir langsung berlari dan segera masuk ke dalam mobil dia tidak ingin Lina dan ibunya menunggu di luar karena panas.
Setelah pintu mobil di buka, Lina dan ibunya segera masuk. Lina tidak menyebutkan dia mau makan di mana, sang supir pun berpikir harus membawa Lina ke restoran mana yang cocok dengan nya.
" Nona mau makan di mana? " Tanya sang supir
" Di mana saja pak.. " jawab Lina lembut.
" Baik.. " ucap sang supir semakin bingung, mencari nya dia takut salah membawanya.
15 menit mobil pun berhenti, dan sang supir kembali bertanya.
" Nona apa di sini nona suka.. " tanya sang supir.
" Iya terimakasih pak, bapak bisa makan siang bareng kami, belum makan kan pak. " Ajak Lina dengan melempar kan senyuman di wajahnya.
" Tidak tidak usah nona saya mana berani makan bareng Nona, saya akan makan nanti nona, tidak usah memikirkan saya silahkan nona menikmati saja makannya. " Jawab sang supir takut.
" Kalau begitu bapak bisa makan di mana saja, selagi saya dan ibu saya makan di sini. Biar saya yang bayar. Dan ini bawa dulu kartunya. " Ucap Lina sambil menyerahkan kartu tersebut.
" Jangan nona, saya sudah di berikan uang oleh tuan, jadi nona tidak perlu khawatir, saya akan mencari makan dan membungkus nya sambil menunggu nona. Nona santai saja makannya jangan khawatir kepada saya. "
" Baiklah kalau ada apa-apa bapak bisa panggil saya. "
" Baik.. "
Lina pun segera masuk ke sebuah restoran yang cukup mewah, dekoran nya yang mengambil warna emas, terlihat mewah dan elegan, pelayan-pelayan nya juga ramah-ramah.
Sang ibunya Lina tanpak tidak biasa dan sedikit tidak nyaman, begitupun dengan Lina, tapi mereka keburu masuk tidak mungkinkan keluar lagi, mau tidak mau Lina bersikap biasa saja, agar tidak terlihat norak oleh para pelayan.
" Silahkan duduk " ucap sang pelayan sambil membungkuk kan tubuhnya.
" Terimakasih.. " ucap Lina
" Silahkan nona mau pesan apa. "
Lina pun mengambil buku pesanan tersebut, dan memilih-milih makanan nya, makanan itu banyak yang tidak di ketahui oleh Lina maupun sang ibu mereka berdua tanpak kesulitan memilih nya.
Karena tidak mengetahui nya Lina memilih dengan asal, karena pikir nya yang penting dia bisa makan dengan sang ibu. Karena pikir Lina tidak mungkin kan lestoran semewah ini makanannya nya tidak enak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
fav, boomlike 10 episode + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐🤗 saling mendukung ya Thor
2020-11-03
0