malam pertama I

Sambil menunggu pesanan datang Lina dan sang ibu mengobrol sudah lama sekali ibu dan anak ini mengobrol dengan penuh senyum di wajah mereka, biasanya hari demi hari hanya di penuhi ketakutan.

" Mama senang, " tanya Lina

" Tentu saja nak. " Jawab sang ibu, sambil memegang tangan Lina

Lina tersenyum dia bahagia dan sedih, entah harus yang mana ia tunjukkan, gadis ini bahagia karena Rach mau membantu mengeluarkan ibunya, dan juga sedih atas pernikahan palsunya dan membohongi sang ibu.

" Sekarang kamu harus bahagia nak. " Ucap sang ibu sambil tersenyum hangat kepada nya.

Tanpak lina berhenti tersenyum sesaat, ada bekas garis di wajahnya, bekas senyuman tadi tapi Lina kembali tersenyum sambil berkata.

" Tentu saja mah aku bahagia. " Jawab masam lina.

Sang ibu pun tersenyum sambil memegang wajah anak semata wayangnya itu.

Makanan pesanan mereka pun datang, Lina begitu antusias menyuapi ibunya, yang begitu lahap menyantap makanan dari tangan imut Lina itu, sudah lama sekali rasanya Lina tidak menyuapi ibunya, saat dulu dia masih kecil menyuapi sang ibu, karena dulu tangannya bengkak.

Tanpa terasa air mata Lina terjatuh mengingat kembali masa-masa yang dulu dia lakukan Dengan ibunya, kini semua itu menjadi kebanggaan buat dirinya.

Ibu Kayla langsung mengusap air mata putrinya dia tau anaknya itu pasti mengingat kenangan menyedihkan tentang mereka.

Ibunya Lina pun mengambil sendok yang ada di piring Lina dan kini sang ibunya lah yang menyuapi anaknya, air mata mereka berdua terjatuh saat itu juga.

" Kamu tau nak, Dulu mama sering suapin kamu, pas kamu lagi nangis dan gak mau makan, walaupun makan kita cuma sama garam, tapi kamu selalu berkata bahwa suapan mama yang paling enak. "

" Tentu saja mah, semua yang dari tangan mama yang paling enak makanan apapun itu. "

Ibu dan anak seakan terbuai dengan masa lalu mereka, begitu pait dan manis di dalamnya, tanpa mempedulikan orang-orang melihat mereka berdua dan saling berbisik di belakang Lina. Mereka tanpak aneh kenapa ada orang nora yang masuk lestoran mewah itu, Lina terus di cemooh oleh orang-orang di sekitar.

Sampai membuat Lina tersadar, dan langsung menyeka air matanya, dan air mata sang ibu.

Selesai makan Lina langsung membayarnya dengan kartu yang di berikan Rach kepada Lina, ibu dan anak itu pun langsung Melanjutkan jalan-jalan mereka, sampai sore pun menyapa. Sang supir menghampiri Lina yang tengah duduk dengan sang ibu, dan menyuruh Lina untuk segera pulang.

Dan tak lama juga sang ibu di jemput oleh supir lain nya yang akan membawa ibu Lina ke desa rumah baru sang ibu itu.

Lina tak sanggup berpisah dengan ibunya, kini air matanya kembali terjatuh, dan langsung memeluk ibunya dengan cukup kuat.

" Mama jangan banyak pikiran ya, dan jaga diri mama baik-baik di sana. " Bisik Lina.

" Iya nak, kamu juga bahagia yak, jadi anak baik yang menurut ke suami kamu. " Ucap kembali sang ibu sambil melepaskan pelukan mereka.

Perpisahan begitu berat untuk Lina, karena dia akan sendirian menghadapi takdirnya, tanpa ada ibunya di belakang nya.

Tapi Lina harus kuat buat menghadapi nya, sebab dia tidak mungkin selalu bergantung kepada ibunya.

Ibunya Lina pun pergi dengan supir yang menjemput nya, Lina kembali dengan supir yang sedari tadi mengikuti nya. Hatinya Lina begitu was-was, kini mulai sepi walaupun ada orang lain yang di dekatnya, rasa sepi yang penusuk jauh dari orang tua, dan harus mengikuti suaminya.

Rela tidak rela Lina harus melakukan kewajibannya nya, hatinya semakin was-was karena sang supir berkata bahwa Rach sudah menunggu nya di rumah, apa yang harus ia lakukan. Apa mereka akan melakukannya malam ini.

Di malam pertama mereka.

\=\=\=\=

Jantungku terus berdetak Semakin kencang seraya mobil ini melaju, aku takut apa yang harus aku lakukan nanti, pikiran ku sudah di penuhi dengan apa yang akan terjadi, begitu banyak pikiran-pikiran negatif yang menyelimuti pikiran ku, yang membuat bulu kuduk ku berdiri, membayangkan nya saja aku sudah gemetar.

Pikiranku berkecamuk, tanpa kerasa aku sudah sampai di rumah mewah dan Elite.

Sang supir memberhentikan mobilnya, membuat jantungku bergejolak. Sang supir keluar dari mobil nya dan membukakan pintu mobil ku, begitu enggan kaki ini Melangkah, tapi kalau tidak segera keluar akan ada masalah baru lagi.

Perlahan-lahan diriku mulai keluar dari mobil, untuk melangkah kedalam begitu berat.

Para pelayan mulai membuka kan pintu untuk ku

Akupun mulai menyemangati hatiku untuk berani dan jangan takut.

Dengan sedikit gemetar tubuhku pun melangkah masuk kedalam rumah mewah dan Elite, para pelayan terlihat langsung membungkuk kan badannya dan membuatku tidak enak.

Salah seorang pelayan menghampiri ku, dan berkata.

" Nona, ayok bersihkan badan nona dulu pasti nona capek, setelah mandi tuan meminta nona untuk makan malem bersama. " Ucap pelayan tersebut.

Aku penasaran ada di mana saat ini Rach. Tapi akupun enggan untuk bertanya. Yang ku takutkan ialah dia sudah berada di kamar dan melahap ku.

Aku pun langsung berlari ke arah kamarku, saat ku buka pintu kamar, tanpak kamar ku sudah di hiasi oleh bunga mawar, seperti kamar pengantin, ada bunga-bunga lain yang menghiasi kamarku yang di balut dengan spre berwarna putih dan selimut berwarna merah, terkesan mewah dan romantis.

Apakah nanti aku akan menghabiskan malam ku di sini. Semakin di pikir membuat ku takut, lebih baik aku segera mandi, dan makan malam kalau sampai membuat dia lama bisa-bisa aku kena marah.

Saat sedang asik di kamar mandi.

( Tok,tok,tok. ) Bunyi ketuk pintu.

Aku cukup terkejut. Karena telah membuat ku terkejut.

" Iya siapa.? " Tanyaku.

" Saya nona, ini baju saya letakkan di kasur, tuan menyuruh saya untuk nona kenakan. " Ucap pelayan itu.

" Baiklah, terimakasih. " Ucapku

" Iya nona, saya pergi dulu. " Ucap pelayan tersebut sambil melangkah keluar dari kamar Lina..

Lina pun kembali melanjutkan mandi nya, selesai mandi Lina hanya menggunakan handuk baju yang melekat di tubuh nya, Lina mulai keluar dari kamar mandi nya, dan segera melihat baju apa yang di berikan oleh pelayan tersebut.

Cukup mengejutkan memang pakaian tidur yang begitu seksi dan menerawang, Lina tanpak risih saat menggunakan nya, dia berusaha untuk mengganti baju tidur, tapi ada sebuah surat yang terselip di dalam nya.

Jangan coba-coba mengganti pakaian yang saya berikan.

Isi pesan tersebut. Yang membuat Lina mengurungkan niatnya.

laki-laki yang egois.

Episodes
1 1. kisahku
2 2. bunuh aku
3 menjualnya
4 04. dingin atau hangat.
5 perjanjian
6 laki-laki misterius
7 air mata
8 RACH ALVARO
9 pernikahan
10 makan bareng mama
11 malam pertama I
12 malam pertama II
13 pagi hari
14 suasana Canggung
15 terlelap
16 malam yang panas
17 jalan-jalan I
18 hari yang spesial
19 hari yang spesial II
20 pertengkaran ibu dan anak
21 bersamamu seharian I
22 bersamamu seharian II
23 tidak terima
24 laki-laki yang gagah
25 serasa sepi
26 aku pulang
27 di rumah mama
28 hati seseorang ibu
29 perlakuan kasar
30 perubahan sikap
31 Rach dalam perjalanan pulang
32 kembalinya Rach
33 pergi ke villa
34 melihat bintang
35 kembali ke rumah
36 ke kantor Rach
37 ke pasar tradisional
38 kebaikan yang tidak di hargai.
39 cemilan untuk Rach
40 pergi ke taman
41 kembali menemui dokter
42 semakin membaik
43 bermain bersama
44 hanya kram biasa.
45 malam panjang
46 olahraga
47 biji Ketapang
48 pengumuman
49 malam yang dingin
50 campur aduk
51 benarkah?
52 perdebatan.
53 Akhir dari masalah
54 tidak ingin pulang
55 aku pulang
56 melahirkan sang buah hati
57 kabar gembira
58 maaf
59 Syakila Alvaro
60 kembali
61 Silvi
62 kembali ke rumah kita.
63 eps 63
64 eps 64
65 eps 65
66 eps 66
67 eps 67
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 eps 81
82 eps 82
83 eps 83
84 eps 84
85 eps 85
86 eps 86
87 eps 87
88 eps 88
89 eps 89
90 eps 90
91 eps 91
92 eps 92
93 eps 93
94 eps 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. kisahku
2
2. bunuh aku
3
menjualnya
4
04. dingin atau hangat.
5
perjanjian
6
laki-laki misterius
7
air mata
8
RACH ALVARO
9
pernikahan
10
makan bareng mama
11
malam pertama I
12
malam pertama II
13
pagi hari
14
suasana Canggung
15
terlelap
16
malam yang panas
17
jalan-jalan I
18
hari yang spesial
19
hari yang spesial II
20
pertengkaran ibu dan anak
21
bersamamu seharian I
22
bersamamu seharian II
23
tidak terima
24
laki-laki yang gagah
25
serasa sepi
26
aku pulang
27
di rumah mama
28
hati seseorang ibu
29
perlakuan kasar
30
perubahan sikap
31
Rach dalam perjalanan pulang
32
kembalinya Rach
33
pergi ke villa
34
melihat bintang
35
kembali ke rumah
36
ke kantor Rach
37
ke pasar tradisional
38
kebaikan yang tidak di hargai.
39
cemilan untuk Rach
40
pergi ke taman
41
kembali menemui dokter
42
semakin membaik
43
bermain bersama
44
hanya kram biasa.
45
malam panjang
46
olahraga
47
biji Ketapang
48
pengumuman
49
malam yang dingin
50
campur aduk
51
benarkah?
52
perdebatan.
53
Akhir dari masalah
54
tidak ingin pulang
55
aku pulang
56
melahirkan sang buah hati
57
kabar gembira
58
maaf
59
Syakila Alvaro
60
kembali
61
Silvi
62
kembali ke rumah kita.
63
eps 63
64
eps 64
65
eps 65
66
eps 66
67
eps 67
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
eps 81
82
eps 82
83
eps 83
84
eps 84
85
eps 85
86
eps 86
87
eps 87
88
eps 88
89
eps 89
90
eps 90
91
eps 91
92
eps 92
93
eps 93
94
eps 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!