Sambil menunggu pesanan datang Lina dan sang ibu mengobrol sudah lama sekali ibu dan anak ini mengobrol dengan penuh senyum di wajah mereka, biasanya hari demi hari hanya di penuhi ketakutan.
" Mama senang, " tanya Lina
" Tentu saja nak. " Jawab sang ibu, sambil memegang tangan Lina
Lina tersenyum dia bahagia dan sedih, entah harus yang mana ia tunjukkan, gadis ini bahagia karena Rach mau membantu mengeluarkan ibunya, dan juga sedih atas pernikahan palsunya dan membohongi sang ibu.
" Sekarang kamu harus bahagia nak. " Ucap sang ibu sambil tersenyum hangat kepada nya.
Tanpak lina berhenti tersenyum sesaat, ada bekas garis di wajahnya, bekas senyuman tadi tapi Lina kembali tersenyum sambil berkata.
" Tentu saja mah aku bahagia. " Jawab masam lina.
Sang ibu pun tersenyum sambil memegang wajah anak semata wayangnya itu.
Makanan pesanan mereka pun datang, Lina begitu antusias menyuapi ibunya, yang begitu lahap menyantap makanan dari tangan imut Lina itu, sudah lama sekali rasanya Lina tidak menyuapi ibunya, saat dulu dia masih kecil menyuapi sang ibu, karena dulu tangannya bengkak.
Tanpa terasa air mata Lina terjatuh mengingat kembali masa-masa yang dulu dia lakukan Dengan ibunya, kini semua itu menjadi kebanggaan buat dirinya.
Ibu Kayla langsung mengusap air mata putrinya dia tau anaknya itu pasti mengingat kenangan menyedihkan tentang mereka.
Ibunya Lina pun mengambil sendok yang ada di piring Lina dan kini sang ibunya lah yang menyuapi anaknya, air mata mereka berdua terjatuh saat itu juga.
" Kamu tau nak, Dulu mama sering suapin kamu, pas kamu lagi nangis dan gak mau makan, walaupun makan kita cuma sama garam, tapi kamu selalu berkata bahwa suapan mama yang paling enak. "
" Tentu saja mah, semua yang dari tangan mama yang paling enak makanan apapun itu. "
Ibu dan anak seakan terbuai dengan masa lalu mereka, begitu pait dan manis di dalamnya, tanpa mempedulikan orang-orang melihat mereka berdua dan saling berbisik di belakang Lina. Mereka tanpak aneh kenapa ada orang nora yang masuk lestoran mewah itu, Lina terus di cemooh oleh orang-orang di sekitar.
Sampai membuat Lina tersadar, dan langsung menyeka air matanya, dan air mata sang ibu.
Selesai makan Lina langsung membayarnya dengan kartu yang di berikan Rach kepada Lina, ibu dan anak itu pun langsung Melanjutkan jalan-jalan mereka, sampai sore pun menyapa. Sang supir menghampiri Lina yang tengah duduk dengan sang ibu, dan menyuruh Lina untuk segera pulang.
Dan tak lama juga sang ibu di jemput oleh supir lain nya yang akan membawa ibu Lina ke desa rumah baru sang ibu itu.
Lina tak sanggup berpisah dengan ibunya, kini air matanya kembali terjatuh, dan langsung memeluk ibunya dengan cukup kuat.
" Mama jangan banyak pikiran ya, dan jaga diri mama baik-baik di sana. " Bisik Lina.
" Iya nak, kamu juga bahagia yak, jadi anak baik yang menurut ke suami kamu. " Ucap kembali sang ibu sambil melepaskan pelukan mereka.
Perpisahan begitu berat untuk Lina, karena dia akan sendirian menghadapi takdirnya, tanpa ada ibunya di belakang nya.
Tapi Lina harus kuat buat menghadapi nya, sebab dia tidak mungkin selalu bergantung kepada ibunya.
Ibunya Lina pun pergi dengan supir yang menjemput nya, Lina kembali dengan supir yang sedari tadi mengikuti nya. Hatinya Lina begitu was-was, kini mulai sepi walaupun ada orang lain yang di dekatnya, rasa sepi yang penusuk jauh dari orang tua, dan harus mengikuti suaminya.
Rela tidak rela Lina harus melakukan kewajibannya nya, hatinya semakin was-was karena sang supir berkata bahwa Rach sudah menunggu nya di rumah, apa yang harus ia lakukan. Apa mereka akan melakukannya malam ini.
Di malam pertama mereka.
\=\=\=\=
Jantungku terus berdetak Semakin kencang seraya mobil ini melaju, aku takut apa yang harus aku lakukan nanti, pikiran ku sudah di penuhi dengan apa yang akan terjadi, begitu banyak pikiran-pikiran negatif yang menyelimuti pikiran ku, yang membuat bulu kuduk ku berdiri, membayangkan nya saja aku sudah gemetar.
Pikiranku berkecamuk, tanpa kerasa aku sudah sampai di rumah mewah dan Elite.
Sang supir memberhentikan mobilnya, membuat jantungku bergejolak. Sang supir keluar dari mobil nya dan membukakan pintu mobil ku, begitu enggan kaki ini Melangkah, tapi kalau tidak segera keluar akan ada masalah baru lagi.
Perlahan-lahan diriku mulai keluar dari mobil, untuk melangkah kedalam begitu berat.
Para pelayan mulai membuka kan pintu untuk ku
Akupun mulai menyemangati hatiku untuk berani dan jangan takut.
Dengan sedikit gemetar tubuhku pun melangkah masuk kedalam rumah mewah dan Elite, para pelayan terlihat langsung membungkuk kan badannya dan membuatku tidak enak.
Salah seorang pelayan menghampiri ku, dan berkata.
" Nona, ayok bersihkan badan nona dulu pasti nona capek, setelah mandi tuan meminta nona untuk makan malem bersama. " Ucap pelayan tersebut.
Aku penasaran ada di mana saat ini Rach. Tapi akupun enggan untuk bertanya. Yang ku takutkan ialah dia sudah berada di kamar dan melahap ku.
Aku pun langsung berlari ke arah kamarku, saat ku buka pintu kamar, tanpak kamar ku sudah di hiasi oleh bunga mawar, seperti kamar pengantin, ada bunga-bunga lain yang menghiasi kamarku yang di balut dengan spre berwarna putih dan selimut berwarna merah, terkesan mewah dan romantis.
Apakah nanti aku akan menghabiskan malam ku di sini. Semakin di pikir membuat ku takut, lebih baik aku segera mandi, dan makan malam kalau sampai membuat dia lama bisa-bisa aku kena marah.
Saat sedang asik di kamar mandi.
( Tok,tok,tok. ) Bunyi ketuk pintu.
Aku cukup terkejut. Karena telah membuat ku terkejut.
" Iya siapa.? " Tanyaku.
" Saya nona, ini baju saya letakkan di kasur, tuan menyuruh saya untuk nona kenakan. " Ucap pelayan itu.
" Baiklah, terimakasih. " Ucapku
" Iya nona, saya pergi dulu. " Ucap pelayan tersebut sambil melangkah keluar dari kamar Lina..
Lina pun kembali melanjutkan mandi nya, selesai mandi Lina hanya menggunakan handuk baju yang melekat di tubuh nya, Lina mulai keluar dari kamar mandi nya, dan segera melihat baju apa yang di berikan oleh pelayan tersebut.
Cukup mengejutkan memang pakaian tidur yang begitu seksi dan menerawang, Lina tanpak risih saat menggunakan nya, dia berusaha untuk mengganti baju tidur, tapi ada sebuah surat yang terselip di dalam nya.
Jangan coba-coba mengganti pakaian yang saya berikan.
Isi pesan tersebut. Yang membuat Lina mengurungkan niatnya.
laki-laki yang egois.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments