malam yang panas

Pelukan Rach begitu erat, kini tubuh Rach rasanya sangat panas sampai dia ingin membuka bajunya, Rach membuka bajunya setengah badan, dan memeluk Lina kembali. Tapi rasanya masih kurang, padahal AC menyala dan udara cukup dingin. Kini Rach berusaha membuka baju Lina, dia sadar bukan panas gerah atau apa, tapi hasrat nya lagi memuncak.

Karena muncul dengan sendirinya Rach, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk melepaskan birahinya.

Rach mencoba membuka baju Lina dengan sangat hati-hati.

Lina yang sesekali mengusik, membuat Rach tidak tahan ingin segera menyantap dirinya.

Dada Lina yang sudah terlihat di balut bra berwarna hitam, begitu padat dan kencang, membuat Rach ingin sekali melumat habis, Rach mulai *** dada Lina, yang sedang terlelap itu. Lina yang merasakan gerakan tangan Rach perlahan mulai terbangun dengan sangat terkejut.

" Ahh_ " belum selesai berbicara sudah di hadang oleh Rach dengan mulutnya, Rach dengan sangat agresif mencium Lina, dia tidak membiarkan Lina untuk bernapas, membuat Lina sesak.

Sesekali Rach mengubah ciumannya, ke leher Lina, sambil memainkan lidahnya Rach sangat menikmatinya, dada Lina yang empuk dan kenyal kini di remas-remas oleh Rach dengan gerakan yang perlahan dan lembut.

Membuat Lina tidak bisa mengusik atau menolak kenikmatan yang di berikan oleh Rach. Sambil terus memainkan tangan dan lidah Rach membuat Lina terbawa kenikmatan yang sangat luar biasa, Rach perlahan-lahan mengelus paha Lina yang mulus dan putih kenyal, Semakin lama Rach merapat kan tubuhnya, dan mulai menghentakkan gerakan maju mundur.

Rach menghentakkan kini cukup cepat membuat Lina meraung-raung kesakitan, terselip juga rasa nikmat, rasanya begitu campur aduk.

Semakin keras raungan Lina semakin keras juga hentakkan Rach.

Malam yang panjang kini di habiskan kembali oleh hasrat bercinta mereka, yang sedang mendaki ke puncak gunung kenikmatan.

Lina sudah mulai kelelahan begitupun dengan Rach, Rach kembali menghentakkan dengan sampai cepat, sampai membuat keduanya meraung-raung seperti singa lapar, dan meledak lah lahar dari kedua pasangan yang di rundung asmara itu.

Sambil ter engah-engah mereka sehabis bercinta, Rach mencium kening Lina, dan tanpa sadar mereka pun tertidur dengan pulas, mungkin karena kelelahan, Rach maupun Lina sama-sama tertidur, tanpa ada kata-kata di antara mereka.

Pagipun menyapa, jam sudah menunjuk pukul 08:00

Rach belum berangkat ke kantor nya, dia masih terlelap, dalam dekapan Lina.

Rach tanpak enggan, untuk bangun dia ingin terus memeluk tubuh mungil Lina.

Rach seakan tidak rela untuk melepaskan nya.

Tok,, tok,, tok,, ( ketuk pintu )

Lina mulai membuka matanya, mendengar suara pintu, dan saat dia ingin bangun Rach memeluk Lina dengan sangat erat, sampai Lina tidak bisa bangun.

Lina pun berteriak untuk menyaut panggilan di belakang pintu kamarnya.

" Iya,, " jawab Lina, dengan sangat hati-hati.

" Pagi nona maaf membangunkan, tapi tuan hari ini ada meeting penting, dan sudah di hubungi oleh pihak kantor beberapa kali. " Ucap sang pelayan tersebut.

" Baik, terimakasih ya. "

" Iya nona, saya pergi dulu.. "

Lina pun mau tidak mau harus membangun kan Rach, Lina merasa dingin di seluruh tubuh sebab di tidak mengenakan sehelai benang pun, dengan sangat malu Lina membangunkan Rach, bagaimana tidak untuk mengenakan baju saja dia tidak bisa bahkan untuk bangun dari posisi tidurnya saja tidak bisa.

" Rach,,, bangun. " Dengan sedikit gugup dan takut.

" Hhmm " jawab Rach sambil mengusik dan malah menarik selimut bukannya bangun .

Lina pun kembali membangunkan Rach sambil mencolek-colek perut Rach.

" Ada apa.? " Tanya Rach yang terusik oleh colekan Lina.

" Tadi katanya ada telepon banyak bangat dari kantor, dan katanya kamu ada meeting penting.

" Owh bener juga, "ucap kembali Rach dengan santai kini pelukan Rach mulai melonggar, dan Lina bisa bernapas lega.

Sambil berbalut selimut merah Rach pun bangun dari tidurnya dan mengambil handuk di laci dekat tempat tidurnya, Rach pun langsung mengenakannya, dan segera pergi ke kamar mandi.

Di saat Rach sedang mandi Lina terburu-buru mengenakan kembali baju tidurnya. Sambil membuka gorden jendela, Lina merasakan seluruh tubuhnya terasa sakit, dan kakinya begitu lemas.

Bagaimana tidak mereka habis menikmati malam yang panas.

Lina menyiapkan baju kantor Rach, Lina mengambil kemeja putih dan jas berwarna hitam, dan celana hitam dan sepatu hitam, sedangkan Lina mengambil dasi berwarna biru tua, dan jam tangan yang sama dengan dasinya.

Lina meletakkan nya di atas kasur, selesai menyiapkan nya Lina kini kembali menunggu Rach.

Selesai mandi tanpak roti sobek Rach kelihatan, dia hanya menggunakan handuk sampai ke bawah, yang membuat pipi Lina memerah, tidak papakan aku memandang tubuh suamiku, pikir Lina.

Walaupun suami kontrak, tapi bagaimanapun Rach tetap suami sah Lina, secara agama.

Rach membuka handuk nya, kini dia telanjang bulat seperti anak kecil yang minta di pakaikan baju. Lina sambil menelan ludah dia menghampiri Rach.

Bagaimana bisa dia membuka handuknya di depanku, apa dia tidak malu sama sekali, dia yang buka handuk aku yang malu. Apalagi burung nya kelihatan dengan sangat jelas, bagaimana pun aku juga wanita normal kalau di lihattin secara sengaja sih aku jadi**

Lina pun memakaikan celana dalam Rach dengan sangat gugup.

" Kalau celana kenapa tidak kamu kenakan sendiri saja? " Tanya Lina kepada Rach bagaimanapun Lina merasa malu.

" Gak.. " Jawab Rach dengan sangat dingin.

Laki-laki ini bagaimana bisa dia menjawab dengan sangat dingin, aku aja malu sebagai perempuan walaupun dia suamiku.

Selesai memakaikan celana, kini Lina memakaikan kaos dalam, sesudah memakai kaos Lina mengambil kemeja dan membuka kancing nya, terus memakainnya ke badan Rach yang kekar, tidak lupa juga dia mengancingkan kembali.

Kina Rach begitu rapi tinggal mengenakan jas nya, tapi Rach tidak ingin.

" Biar nanti saja ku pakai di mobil. " Ucap Rach.

Lina memasang dasi di leher Rach, jarak mereka sangat dekat membuat Rach ingin sekali menggoda Lina.

Sambil melingkarkan tangan Rach di pinggang Lina membuat Lina ketarik ke pelukannya. Tubuh mereka saling menempel, Rach pun melepas tangan Lina yang masih memegang dasinya, dan mencium kening Lina sambil berbisik.

" Kamu kalau bosan di rumah keluarlah cari udara segar, kartu ATM nya ada di laci, tapi nanti jam 20:00 kamu harus datang ke tempat yang sudah aku sediakan, nanti supir akan jemput dan anterin kamu,, belanja dan kenakan baju yang bagus di depanku nanti, " ucap Rach..

Sebelum Lina ingin menjawab Rach kembali berkata.

" Owh iya jangan lupa, jangan buat aku malu!! " Ucap Rach sambil tersenyum dingin.

Rach memakai sepatu nya sendiri dan pergi keluar dari kamar Lina, padahal Lina belum menjawab sepatah katapun tapi Rach sudah pergi.

Episodes
1 1. kisahku
2 2. bunuh aku
3 menjualnya
4 04. dingin atau hangat.
5 perjanjian
6 laki-laki misterius
7 air mata
8 RACH ALVARO
9 pernikahan
10 makan bareng mama
11 malam pertama I
12 malam pertama II
13 pagi hari
14 suasana Canggung
15 terlelap
16 malam yang panas
17 jalan-jalan I
18 hari yang spesial
19 hari yang spesial II
20 pertengkaran ibu dan anak
21 bersamamu seharian I
22 bersamamu seharian II
23 tidak terima
24 laki-laki yang gagah
25 serasa sepi
26 aku pulang
27 di rumah mama
28 hati seseorang ibu
29 perlakuan kasar
30 perubahan sikap
31 Rach dalam perjalanan pulang
32 kembalinya Rach
33 pergi ke villa
34 melihat bintang
35 kembali ke rumah
36 ke kantor Rach
37 ke pasar tradisional
38 kebaikan yang tidak di hargai.
39 cemilan untuk Rach
40 pergi ke taman
41 kembali menemui dokter
42 semakin membaik
43 bermain bersama
44 hanya kram biasa.
45 malam panjang
46 olahraga
47 biji Ketapang
48 pengumuman
49 malam yang dingin
50 campur aduk
51 benarkah?
52 perdebatan.
53 Akhir dari masalah
54 tidak ingin pulang
55 aku pulang
56 melahirkan sang buah hati
57 kabar gembira
58 maaf
59 Syakila Alvaro
60 kembali
61 Silvi
62 kembali ke rumah kita.
63 eps 63
64 eps 64
65 eps 65
66 eps 66
67 eps 67
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 eps 81
82 eps 82
83 eps 83
84 eps 84
85 eps 85
86 eps 86
87 eps 87
88 eps 88
89 eps 89
90 eps 90
91 eps 91
92 eps 92
93 eps 93
94 eps 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. kisahku
2
2. bunuh aku
3
menjualnya
4
04. dingin atau hangat.
5
perjanjian
6
laki-laki misterius
7
air mata
8
RACH ALVARO
9
pernikahan
10
makan bareng mama
11
malam pertama I
12
malam pertama II
13
pagi hari
14
suasana Canggung
15
terlelap
16
malam yang panas
17
jalan-jalan I
18
hari yang spesial
19
hari yang spesial II
20
pertengkaran ibu dan anak
21
bersamamu seharian I
22
bersamamu seharian II
23
tidak terima
24
laki-laki yang gagah
25
serasa sepi
26
aku pulang
27
di rumah mama
28
hati seseorang ibu
29
perlakuan kasar
30
perubahan sikap
31
Rach dalam perjalanan pulang
32
kembalinya Rach
33
pergi ke villa
34
melihat bintang
35
kembali ke rumah
36
ke kantor Rach
37
ke pasar tradisional
38
kebaikan yang tidak di hargai.
39
cemilan untuk Rach
40
pergi ke taman
41
kembali menemui dokter
42
semakin membaik
43
bermain bersama
44
hanya kram biasa.
45
malam panjang
46
olahraga
47
biji Ketapang
48
pengumuman
49
malam yang dingin
50
campur aduk
51
benarkah?
52
perdebatan.
53
Akhir dari masalah
54
tidak ingin pulang
55
aku pulang
56
melahirkan sang buah hati
57
kabar gembira
58
maaf
59
Syakila Alvaro
60
kembali
61
Silvi
62
kembali ke rumah kita.
63
eps 63
64
eps 64
65
eps 65
66
eps 66
67
eps 67
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
eps 81
82
eps 82
83
eps 83
84
eps 84
85
eps 85
86
eps 86
87
eps 87
88
eps 88
89
eps 89
90
eps 90
91
eps 91
92
eps 92
93
eps 93
94
eps 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!