Anak itu begitu asyik mengerjakan tugas kelompok nya dan akhirnya selesai.
Hari sudah mulai Sore
" Risa aku pulang dulu ya. aku takut mama cari aku. " Ucap Lina.
" Yahh padahal kita mau main dulu. " Rengek Risa.
" Aku gak ikut dulu dah soalnya takut mama nyariin aku. "
" Ya udah deh tapi besok masuk sekolah bareng ya. " Seru Risa sambil senyum kegirangan.
Lina pun membalas senyuman Risa dan berlari pulang ke rumah Hati Lina begitu was-was gadis kecil itu pergi tanpa bilang terlebih dahulu maupun pulang
Di sisi lain ibu Lina sudah mencari ke sana ke mari tanpak di wajah yang mulai keriput itu terlihat sangat resah, dan khawatir.
" Aduhhh Lina kamu main ke mana si nak? " Gumamnya.
Bruaakkk.. " pukul meja yang sontak membuat wanita paruh baya itu terkejut.
" Ya ampun pak kenapa bikin kaget aja. " ujarnya.
" Kamu itu makanya kalau didik anak itu yang bener, anak perempuan masih bocah dah berani keruyuran sampai Sore, awas aja nanti. " ucap sang ayah yang yg tampak geram.
Wajah sang ayah yang terlihat masih gagah badannya kekar walaupun sudah beberapa tumbuh uban di kepalanya, bisa di bilang sosok ayah yang tegas tapi ayahnya Lina bukan hanya tegas bisa di bilang cukup galak dan main tangan.
Tangan ayahnya yang cukup besar dan kekar sering memukul kaki mungil Lina. Gadis kecil itu sudah kebal dengan bentakan maupun pukulan di tubuhnya dia hanya bisa menangis dan menahan rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya.
Lina akhirnya pulang dalam keadaan was-was, mata ayahnya melotot seolah siap untuk menerkam gadis mungil itu.
Lina sangat ketakutan sampai suaranya pun sulit sekali untuk keluar.
" Sayang kamu akhirnya pulang mama cemas dari mana aja kamu nak." ucap sang ibu yang berlari menghampiri anaknya dan memeluk nya.
" Maaf mah.. pak... Aku.. tadi .. ada tugas .. kelompok.. di rumah .. Risa.. " ucap gadis itu dengan suara yang bergetar..
" Halah alasan kamu mau jadi anak yang Badung haah, belajar berbohong lagi pasti main kan, sampai lupa waktu. " Ucap sang ayah yang menghapiri Lina. Gadis itu tanpak ketakutan, sang ayah pun tanpa segan langsung menarik telinga mungil Lina dan memukul Lina dengan sendal.
" Ampun pak.. aku.. gak .. bohong.. huhuhu.. sakit.. " Lina yang menangis dan minta sang ayah untuk berhenti memukulnya.
Sang ibu pun lantas teriak dan menangis melihat anak kesayangan nya di pukul di hadapan nya seolah dunia pun runtuh, bagaimana mungkin aku diam saja melihat anakku di pukul di depan mataku.
Diapun berlari untuk menghentikan sang ayah agar berhenti memukul anaknya tapi, alhasil ingin melerai sang ibu malah di dorong dan di kunci di dalam.
" Jangan pak, jangan pukul lagi dia anak kita, Lina masih kecil, lepaskan aku jangan pukul anakku. " Teriak sang ibu yang melihat anaknya kesakitan..
" BUNUH SAJA AKU PAK !! "
Rintih Lina yang menahan rasa sakit di seketujur tubuh nya yang tanpak sudah memar, bengkak..
Mendengar perkataan sang anak, sang ibu hatinya begitu hancur, akhirnya wanita separuh baya itu memecahkan kaca tidak memperdulikan sisa-sisa kaca yang masih tersisa.
Wanita itu langsung naik lewat jendela dan melompat memeluk anaknya yang sudah tidak berdaya itu.
Di sisi lain sang ayah semakin murka mendengar perkataan anaknya, dan melihat istrinya memecahkan jendela, sang ayah pun pengayunkan tangan nya kepada ibu dan anak itu wanita itu terus melindungi anaknya dan menahan rasa sakit pukulan suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
next
2020-11-03
0
Fitri Wulandari
KDRT
2020-03-29
0