Bagaimana Lina tidak risih di bawah ada banyak pelayan, kalau dia turun dengan pakaian seperti itu bisa-bisa semua mata tertuju kepada nya.
Lina berusaha mencari cara bagaimana cara menutupi baju tidur nya, sambil terus mondar-mandir dan mencari jaket buat menutupi bagian yang terbuka nya.
Ketemulah kardigan hitam di lemari nya cukup menutupi tubuhnya karena kardigan itu cukup panjang.
Lina langsung menggunakan nya, dan lekas turun ke bawah, dengan hati yang was-was.
Lina pun berjalan turun kebawah dan menuju meja makan, terlihat Rach sudah duduk menunggu di depan meja makan, laki-laki itu tanpak sedang melihat HP nya cukup serius sampai tidak menyadari bahwa Lina sudah di belakang nya.
" Silahkan duduk nona. " Ucap sang pelayan yang sedang menyiapkan makanan.
" Iya terimakasih.. " jawab Lina.
Mendengar suara pelayan dan Lina, Rach langsung melihat ke samping Lina, laki-laki itu melihat Lina dari bawah sampai atas, dan tersenyum masam.
" Ada apa.? " Tanya Lina yang nampak aneh melihat Rey tersenyum aneh.
Rach pun menyipit kan kedua matanya, dan melirik ke arah Lina.
" Tidak, hanya saja aku gak tau kalau kamu bisa menemukan kardigan itu untuk menutupi nya. " Jawab Rach.
Yang membuat pipi Lina memerah, mendenger ucapan Rach.
Hidangan pun telah siap, aku walaupun sedikit canggung terhadap Rey tapi aku harus bersikap biasa saja, kami berdua makan dengan penuh keheningan, tanpa suara membuat ku semakin tidak nyaman.
Selesai makan.
" Pergilah ke kamar terlebih dahulu, aku masih ada urusan. " Ucap Rach sambil berdiri dan melangkah pergi.
" Iya.. " jawab Lina
Akhirnya dia pergi juga kalau ada dia entah kenapa begitu Canggung, dan tidak nyaman. Kalau gitu aku rapikan ini dulu dah sebab kalau ada Rach aku tidak boleh menyentuh alat dapur, entah apa alasannya.
" Jangan nona, nanti tuan akan marah. " Ucap salah satu pelayan tersebut.
" Tidak papa, hanya kalau tidak ada tuan saja aku melakukan nya. " Ucapku sedikit memelas kepada pelayan tersebut.
Pelayan itu tanpak enggan sebab kalau sampai ketahuan dirinya lah yang akan kena masalah.
" Tapi nona.. " ucap nya ragu.
" Tidak papa, aku hanya merapikan meja saja tidak akan lama ko. " ucap Lina, sambil membawa piring-piring kotor ke dapur
Pelayan-pelayan itu tidak bisa melarang, sebab itu sudah keinginan Lina sendiri.
Lina pun menaruh piring-piring kotor di meja, saat dia ingin mencucinya pelayan tersebut sudah menghalangi nya.
Lina pun kembali ke kamarnya, dia tanpak begitu lelah setelah seharian terkuras, Lina perlahan mulai berbaring di kasur yang empuk itu.
Tanpa sadar Lina pun tertidur di kasur empuk yang di hiasi oleh kelopak mawar merah.
Tanpak ada sebuah tangan yang merabanya, yang hangat mulai menyentuh wajahnya Lina yang lembut dan mulus itu, sambil terus di pandang wajah Lina yang mungil itu, bibir tipis Lina, mulai di ***** seperti es krim yang lama-lama meleleh di bibirnya.
Lina pun mulai terbangun, gadis itu cukup terkejut dengan kehadiran Rach di kamarnya, sebelum berkata apa-apa Rach kembali mencium bibir Lina sampai membuat Lina sesak.
Rach mulai terbuai dan terangsang, oleh Lina, kini ciuman nya mulai membabi buta, dari mulut kini pindah ke leher. Lina tidak bisa menolak gadis itu berusaha tenang dan mengikuti Rach, saat ciuman Rach berpindah ke dada Lina, Lina sedikit ketakutan.
" Tunggu.. " ucap Lina
" Ada apa.? Tanya Rach sambil menghentikan ciumannya.
" Aku belum siap. " Ucap Lina ragu-ragu
" Ikuti saja aku. " Bisik Rach di telinga Lina, yang membuat Lina merinding.
Lina pun, mengangguk kan kepalanya menandakan iya.
Rach menyuruh Lina untuk membuka bajunya.
Dengan sedikit gemetar lina pun membuka kancing Rach, kemeja yang berwarna hitam itu pun perlahan di buka oleh Lina.
Terlihat bidak dada milik Rach yang membuat Lina terdiam sesaat. Lina sedikit terpana melihat nya, selesai membuka kemeja Rach.
Rach pun langsung membuka baju tidur Lina yang ia siapkan.
" Kamu cantik menggunakan nya. " Rayu Rach
Rach pun kembali meluncurkan ciuman nya ke dada Lina, belum puas rasanya melumat gadis itu, dengan agresif Rach mencium Lina dengan sangat berutal, Lina sesekali membalas ciuman Rach yang membuat mereka seirama.
Perlahan Rach membuka celananya, yang membuat lina menutup matanya, gadis ini masih malu-malu.
" Jangan malu-malu. " Ucap Rach sambil mengambil tangan Lina yang menutupi wajahnya .
Kini Rach seperti bayi tidak ada sehelai pun benang di tubuhnya. Selesai membuka celananya, tangan Rach meluncur ke celana dalam Lina dan perlahan menarik, nya.
" Ahh, jangan " ucap Lina ragu-ragu.
" Tenang saja sayang. " Ucap Rey mencoba meyakinkan Lina.
Lina kembali terdiam, kini Lina pun sama dengan Rach, mereka berdua tidak di tutupi sehelai benang pun.
Rach mulai memperhatikan seluruh tubuh Lina dari atas sampai bawah.
Rach mulai melancarkan aksinya, di awal Lina tanpak memekik kesakitan, Rach melakukan nya dengan lembut, sebentar di hentak nya, sebentar melembut, yang membuat kecemasan Lina memudar, kini Lina begitu menikmati iringan irama tubuh Rach.
Lina terhanyut dalam buwayan Rach, mereka berdua menghabiskan malam yang panjang dengan sangat bergairah, sampai puncak hasrat mereka meledak di dalamnya, lahan yang panas pun muncrat dan keluar.
Mereka berdua sama-sama kelelahan, Rach memeluk tubuh Lina sambil berkata.
" Aku sangat menikmati nya. " Ucap Rach dengan bangga.
Karena saking lelahnya Rach masih memeluk Lina dan kini mereka berdua tertidur dengan lelap. Lina tertidur pulas di pangkuan, Rach. Malam larut dengan tenang. Suasana begitu hening, hanya terdengar detik jam.
Saat paginya, Lina masih terlelap dalam tidur, mentari pagi mulai mengintip ke celah-celah tirai jendela. Rach perlahan membuka matanya dan melihat ke arah Lina yang masih tertidur lelap di pelukan nya.
Sambil mendekap Lina Rach tersenyum dan berkata.
" Terimakasih sayangku. " Ucapnya sambil mencium kening Lina.
Rach ingin melakukan nya sekali lagi tapi, hari sudah pagi dia harus segera pergi ke kantor nya.
" Seperti nya hari ini aku harus melepaskan mu. " Ucap Rach sambil perlahan melepaskan pelukannya, dengan pelan-pelan Rach bangun, dia tidak mau berisik, takut Lina kebangun oleh suaranya.
perlahan Rach, menuju kamar mandi untuk membersihkan sisa tadi malam, Rach cukup lelah dan malas untuk pergi ke kantor, tapi dia hari ini ada pertemuan penting, badannya sangat lelah karena sudah terkuras tadi malam.
Rach mandi, yang membuat dia segar kembali.
dengan sehelai handuk yang menutupi tubuhnya Rach mengambil kemeja, dan celana. Rach tanpak gagah saat mengenakan jas yang ia pakai.
setelah selesai dan menurut nya rapi Rach pun pergi ke kantor dengan supir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments