malam pertama II

Bagaimana Lina tidak risih di bawah ada banyak pelayan, kalau dia turun dengan pakaian seperti itu bisa-bisa semua mata tertuju kepada nya.

Lina berusaha mencari cara bagaimana cara menutupi baju tidur nya, sambil terus mondar-mandir dan mencari jaket buat menutupi bagian yang terbuka nya.

Ketemulah kardigan hitam di lemari nya cukup menutupi tubuhnya karena kardigan itu cukup panjang.

Lina langsung menggunakan nya, dan lekas turun ke bawah, dengan hati yang was-was.

Lina pun berjalan turun kebawah dan menuju meja makan, terlihat Rach sudah duduk menunggu di depan meja makan, laki-laki itu tanpak sedang melihat HP nya cukup serius sampai tidak menyadari bahwa Lina sudah di belakang nya.

" Silahkan duduk nona. " Ucap sang pelayan yang sedang menyiapkan makanan.

" Iya terimakasih.. " jawab Lina.

Mendengar suara pelayan dan Lina, Rach langsung melihat ke samping Lina, laki-laki itu melihat Lina dari bawah sampai atas, dan tersenyum masam.

" Ada apa.? " Tanya Lina yang nampak aneh melihat Rey tersenyum aneh.

Rach pun menyipit kan kedua matanya, dan melirik ke arah Lina.

" Tidak, hanya saja aku gak tau kalau kamu bisa menemukan kardigan itu untuk menutupi nya. " Jawab Rach.

Yang membuat pipi Lina memerah, mendenger ucapan Rach.

Hidangan pun telah siap, aku walaupun sedikit canggung terhadap Rey tapi aku harus bersikap biasa saja, kami berdua makan dengan penuh keheningan, tanpa suara membuat ku semakin tidak nyaman.

Selesai makan.

" Pergilah ke kamar terlebih dahulu, aku masih ada urusan. " Ucap Rach sambil berdiri dan melangkah pergi.

" Iya.. " jawab Lina

Akhirnya dia pergi juga kalau ada dia entah kenapa begitu Canggung, dan tidak nyaman. Kalau gitu aku rapikan ini dulu dah sebab kalau ada Rach aku tidak boleh menyentuh alat dapur, entah apa alasannya.

" Jangan nona, nanti tuan akan marah. " Ucap salah satu pelayan tersebut.

" Tidak papa, hanya kalau tidak ada tuan saja aku melakukan nya. " Ucapku sedikit memelas kepada pelayan tersebut.

Pelayan itu tanpak enggan sebab kalau sampai ketahuan dirinya lah yang akan kena masalah.

" Tapi nona.. " ucap nya ragu.

" Tidak papa, aku hanya merapikan meja saja tidak akan lama ko. " ucap Lina, sambil membawa piring-piring kotor ke dapur

Pelayan-pelayan itu tidak bisa melarang, sebab itu sudah keinginan Lina sendiri.

Lina pun menaruh piring-piring kotor di meja, saat dia ingin mencucinya pelayan tersebut sudah menghalangi nya.

Lina pun kembali ke kamarnya, dia tanpak begitu lelah setelah seharian terkuras, Lina perlahan mulai berbaring di kasur yang empuk itu.

Tanpa sadar Lina pun tertidur di kasur empuk yang di hiasi oleh kelopak mawar merah.

Tanpak ada sebuah tangan yang merabanya, yang hangat mulai menyentuh wajahnya Lina yang lembut dan mulus itu, sambil terus di pandang wajah Lina yang mungil itu, bibir tipis Lina, mulai di ***** seperti es krim yang lama-lama meleleh di bibirnya.

Lina pun mulai terbangun, gadis itu cukup terkejut dengan kehadiran Rach di kamarnya, sebelum berkata apa-apa Rach kembali mencium bibir Lina sampai membuat Lina sesak.

Rach mulai terbuai dan terangsang, oleh Lina, kini ciuman nya mulai membabi buta, dari mulut kini pindah ke leher. Lina tidak bisa menolak gadis itu berusaha tenang dan mengikuti Rach, saat ciuman Rach berpindah ke dada Lina, Lina sedikit ketakutan.

" Tunggu.. " ucap Lina

" Ada apa.? Tanya Rach sambil menghentikan ciumannya.

" Aku belum siap. " Ucap Lina ragu-ragu

" Ikuti saja aku. " Bisik Rach di telinga Lina, yang membuat Lina merinding.

Lina pun, mengangguk kan kepalanya menandakan iya.

Rach menyuruh Lina untuk membuka bajunya.

Dengan sedikit gemetar lina pun membuka kancing Rach, kemeja yang berwarna hitam itu pun perlahan di buka oleh Lina.

Terlihat bidak dada milik Rach yang membuat Lina terdiam sesaat. Lina sedikit terpana melihat nya, selesai membuka kemeja Rach.

Rach pun langsung membuka baju tidur Lina yang ia siapkan.

" Kamu cantik menggunakan nya. " Rayu Rach

Rach pun kembali meluncurkan ciuman nya ke dada Lina, belum puas rasanya melumat gadis itu, dengan agresif Rach mencium Lina dengan sangat berutal, Lina sesekali membalas ciuman Rach yang membuat mereka seirama.

Perlahan Rach membuka celananya, yang membuat lina menutup matanya, gadis ini masih malu-malu.

" Jangan malu-malu. " Ucap Rach sambil mengambil tangan Lina yang menutupi wajahnya .

Kini Rach seperti bayi tidak ada sehelai pun benang di tubuhnya. Selesai membuka celananya, tangan Rach meluncur ke celana dalam Lina dan perlahan menarik, nya.

" Ahh, jangan " ucap Lina ragu-ragu.

" Tenang saja sayang. " Ucap Rey mencoba meyakinkan Lina.

Lina kembali terdiam, kini Lina pun sama dengan Rach, mereka berdua tidak di tutupi sehelai benang pun.

Rach mulai memperhatikan seluruh tubuh Lina dari atas sampai bawah.

Rach mulai melancarkan aksinya, di awal Lina tanpak memekik kesakitan, Rach melakukan nya dengan lembut, sebentar di hentak nya, sebentar melembut, yang membuat kecemasan Lina memudar, kini Lina begitu menikmati iringan irama tubuh Rach.

Lina terhanyut dalam buwayan Rach, mereka berdua menghabiskan malam yang panjang dengan sangat bergairah, sampai puncak hasrat mereka meledak di dalamnya, lahan yang panas pun muncrat dan keluar.

Mereka berdua sama-sama kelelahan, Rach memeluk tubuh Lina sambil berkata.

" Aku sangat menikmati nya. " Ucap Rach dengan bangga.

Karena saking lelahnya Rach masih memeluk Lina dan kini mereka berdua tertidur dengan lelap. Lina tertidur pulas di pangkuan, Rach. Malam larut dengan tenang. Suasana begitu hening, hanya terdengar detik jam.

Saat paginya, Lina masih terlelap dalam tidur, mentari pagi mulai mengintip ke celah-celah tirai jendela. Rach perlahan membuka matanya dan melihat ke arah Lina yang masih tertidur lelap di pelukan nya.

Sambil mendekap Lina Rach tersenyum dan berkata.

" Terimakasih sayangku. " Ucapnya sambil mencium kening Lina.

Rach ingin melakukan nya sekali lagi tapi, hari sudah pagi dia harus segera pergi ke kantor nya.

" Seperti nya hari ini aku harus melepaskan mu. " Ucap Rach sambil perlahan melepaskan pelukannya, dengan pelan-pelan Rach bangun, dia tidak mau berisik, takut Lina kebangun oleh suaranya.

perlahan Rach, menuju kamar mandi untuk membersihkan sisa tadi malam, Rach cukup lelah dan malas untuk pergi ke kantor, tapi dia hari ini ada pertemuan penting, badannya sangat lelah karena sudah terkuras tadi malam.

Rach mandi, yang membuat dia segar kembali.

dengan sehelai handuk yang menutupi tubuhnya Rach mengambil kemeja, dan celana. Rach tanpak gagah saat mengenakan jas yang ia pakai.

setelah selesai dan menurut nya rapi Rach pun pergi ke kantor dengan supir.

Episodes
1 1. kisahku
2 2. bunuh aku
3 menjualnya
4 04. dingin atau hangat.
5 perjanjian
6 laki-laki misterius
7 air mata
8 RACH ALVARO
9 pernikahan
10 makan bareng mama
11 malam pertama I
12 malam pertama II
13 pagi hari
14 suasana Canggung
15 terlelap
16 malam yang panas
17 jalan-jalan I
18 hari yang spesial
19 hari yang spesial II
20 pertengkaran ibu dan anak
21 bersamamu seharian I
22 bersamamu seharian II
23 tidak terima
24 laki-laki yang gagah
25 serasa sepi
26 aku pulang
27 di rumah mama
28 hati seseorang ibu
29 perlakuan kasar
30 perubahan sikap
31 Rach dalam perjalanan pulang
32 kembalinya Rach
33 pergi ke villa
34 melihat bintang
35 kembali ke rumah
36 ke kantor Rach
37 ke pasar tradisional
38 kebaikan yang tidak di hargai.
39 cemilan untuk Rach
40 pergi ke taman
41 kembali menemui dokter
42 semakin membaik
43 bermain bersama
44 hanya kram biasa.
45 malam panjang
46 olahraga
47 biji Ketapang
48 pengumuman
49 malam yang dingin
50 campur aduk
51 benarkah?
52 perdebatan.
53 Akhir dari masalah
54 tidak ingin pulang
55 aku pulang
56 melahirkan sang buah hati
57 kabar gembira
58 maaf
59 Syakila Alvaro
60 kembali
61 Silvi
62 kembali ke rumah kita.
63 eps 63
64 eps 64
65 eps 65
66 eps 66
67 eps 67
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 eps 81
82 eps 82
83 eps 83
84 eps 84
85 eps 85
86 eps 86
87 eps 87
88 eps 88
89 eps 89
90 eps 90
91 eps 91
92 eps 92
93 eps 93
94 eps 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. kisahku
2
2. bunuh aku
3
menjualnya
4
04. dingin atau hangat.
5
perjanjian
6
laki-laki misterius
7
air mata
8
RACH ALVARO
9
pernikahan
10
makan bareng mama
11
malam pertama I
12
malam pertama II
13
pagi hari
14
suasana Canggung
15
terlelap
16
malam yang panas
17
jalan-jalan I
18
hari yang spesial
19
hari yang spesial II
20
pertengkaran ibu dan anak
21
bersamamu seharian I
22
bersamamu seharian II
23
tidak terima
24
laki-laki yang gagah
25
serasa sepi
26
aku pulang
27
di rumah mama
28
hati seseorang ibu
29
perlakuan kasar
30
perubahan sikap
31
Rach dalam perjalanan pulang
32
kembalinya Rach
33
pergi ke villa
34
melihat bintang
35
kembali ke rumah
36
ke kantor Rach
37
ke pasar tradisional
38
kebaikan yang tidak di hargai.
39
cemilan untuk Rach
40
pergi ke taman
41
kembali menemui dokter
42
semakin membaik
43
bermain bersama
44
hanya kram biasa.
45
malam panjang
46
olahraga
47
biji Ketapang
48
pengumuman
49
malam yang dingin
50
campur aduk
51
benarkah?
52
perdebatan.
53
Akhir dari masalah
54
tidak ingin pulang
55
aku pulang
56
melahirkan sang buah hati
57
kabar gembira
58
maaf
59
Syakila Alvaro
60
kembali
61
Silvi
62
kembali ke rumah kita.
63
eps 63
64
eps 64
65
eps 65
66
eps 66
67
eps 67
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
eps 81
82
eps 82
83
eps 83
84
eps 84
85
eps 85
86
eps 86
87
eps 87
88
eps 88
89
eps 89
90
eps 90
91
eps 91
92
eps 92
93
eps 93
94
eps 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!