Lina yang terduduk sambil bengong.
Harus Dateng ke tempat yang ia siapkan kemana? Dan kenapa dia berkata jangan buat malu dirinya. Padahal dia sudah kasih kebebasan yang sangat langka tapi tetap saja masih di atur olehnya.
Lina menarik nafas yang cukup panjang, dia pun bangun dari tempat duduknya sambil berjalan ke arah kamar mandi bagaimanapun menurut Lina dia tidak akan melewatkan kesempatan itu.
Dalam hati kecil Kayla, sangat merindukan sosok ibunya yang kini sudah tinggal di kampung, tapi Lina bersyukur ibunya sudah lepas dari genggaman ayahnya, tapi ada rasa sedih yang menyelimuti hatinya karena dia sulit untuk bertemu dengan ibunya, sepanjang pernikahan mereka Lina belum dapat kabar dari ibunya ataupun menelepon karena Rach belum memberi izin.
Lina yang langsung mandi, dia mulai melepaskan baju yang ia kenakan, Sampai tak sehelai benang pun yang menyentuh tubuhnya, Lina menyalakan keran hangat sambil di hujani oleh butiran air Lina terus membersihkan sisa-sisa semalam.
Sambil mengunakan sabun ia mengusapkan ke seluruh tubuhnya tidak lupa juga ia mengenakan sampo tanpak ada bekas ciuman Rach di seketujur tubuh Lina, baik ciuman bekas malam pertama ataupun ciuman yang baru saja.
Selesai mandi lina mengambil handuk baju, dan membalut tubuhnya dengan handuk tersebut.
Sambil berjalan keluar, Lina langsung mengarah ke lemari yang berada di pojok tempat tidur.
Lemari yang berwarna hitam sangat klasik dan mewah. Lina mulai membuka tempat bajunya dan mengambil baju dengan asal, sebab Lina tidak pernah memusingkan soal penampilan.
Makanya jadi PR berat buat Lina saat Rach meminta nya menggunakan baju bagus dan agar tidak memalukan durinya.
Di pikiran Lina masih tentang ucapan Rach kepadanya, Lina pun memakai baju, yang hanya menggunakan blues berwarna krem, dan celana panjang, rambut yang terurai panjang, membuat Lina terlihat sangat cantik.
Sebenernya Lina menggunakan baju apapun dia sangat cantik, Lina pun selesai menggunakan baju, dia langsung keluar dari kamarnya, para pelayan sudah menunggu Lina di bawah untuk sarapan, Lina tidak enak kalau dia harus menolak.
Linapun pergi ke meja makan.
" Selamat pagi nona,, tuan meminta saya untuk menjemput Nona nanti malam, dan ini pelayan baru untuk nona kalau nona keluar dari rumah. " Ucap supir tersebut.
Sambil pelayan baru itu membungkuk kan. Tubuhnya kepada Lina, tapi tanpa sepatah katapun.
" Ehh, tidak perlu aku tidak membutuhkan nya. " Jawab Lina yang canggung dan heran kenapa harus ada pelayan yang mengikuti nya.
" Tapi tuan yang menyuruh nona, nona tidak bisa menolaknya. "
" Eh baiklah,, " jawab Lina yang putus asa dengan keputusan Rach.
Lina pun melanjutkan kembali sarapan nya, dia sarapan dengan roti bakar, padahal biasanya Lina kalau sarapan selalu langsung nasi, mungkin langsung makan sangat jarang sarapan.
Selesai sarapan Lina pun segera pergi ke mall, sang supir langsung melangkah dengan cepat mendahului Lina agar bisa membukakan pintu, sedangkan pelayan itu selalu mengikuti Lina.
Linapun keluar dari rumah mewah tersebut dan langsung naik mobil yang sudah siap menunggu nya, sang supir langsung membawa Lina ke tempat yang ingin Lina tuju.
" Nona, anda tidak perlu khawatir soal baju buat nanti malam, karena Silvi sudah memilih nya untuk nona. " Ucap sang supir sambil melihat Lina dari kaca mobil.
" Silvi.? " Ucap Lina yang tak tahu siapa dia sebab pelayan yang baru belum memperkanalkan dirinya.
" Saya nona. " Ucap pelayan tersebut yang baru saja membuka mulutnya.
" Ehh,, " dengan ekspresi kaget Lina baru mengetahui nya.
" Nama saya silvi dan saya adalah pelayan khusus nona yang di perintahkan oleh tuan. " Ucap nya
Lina kembali menarik nafasnya, bahwasanya dia tidak bisa bebas dari Rach, karena dia mengirim orang untuk selalu bersama-sama Lina kemanapun ia pergi ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments