Keesokan harinya..
Dhanu yang sebenarnya telah menjadi pria yang normal, setelah mendapatkan keajaiban, masih bersikap seperti anak kecil, dan akan terus berpura-pura memiliki keterbelakangan mental, sampai ia bisa mengungkapkan kejahatan dari sang paman dan istrinya.
"Mas Ardhan, bangun yuk, katanya mau jadi jagoan, kalau jadi jagoan harus bangun pagi-pagi Loh." ujar Salwa lembut, membangunkan Dhanu, sembari ia mengelus pipi suaminya dengan lembut.
"hum iya Wawa, Adan udah bangun kok." balas Dhanu, yang kemudian ia bangkit dan langsung duduk namun matanya masih terpejam.
"Udah bangun kok matanya masih merem sih Mas?" tanya Salwa sambil tersenyum lucu melihat Dhanu yang terlihat lucu karena bibirnya yang di manyunkan kedepan.
"Iya Wawa, ini juga melek kok mata Adan." kata Dhanu sembari kedua tangannya yang membukakan matanya, membuat Salwa mengeluarkan tertawa kecilnya.
"Hihihi, Mas Adhan, lucu banget sih, ayo sini Wawa bantuin Mas Adhan mandi." ajak Salwa, karena biasanya Dhanu memang selalu di bantuin mandinya oleh Salwa. Tapi hari ini karena Dhanu sudah sembuh dari keterbelakangan mentalnya ia sedikit malu bila di bantuin oleh istrinya.
"Wawa, Adan sekarang udah besar, kata Bu guru kalau udah besar mandi sendiri, sekarang Adan mau mandi sendiri aja ya Wawa." balas Dhanu, dengan gaya yang tetap seperti anak kecil.
"Benarkah Mas Adhan udah besar?" goda Salwa.
"Benar loh Wawa, lihat nih tangan Adan udah ada ototnya." balas Dhanu dengan menunjukkan otot tangannya.
"Wah, iya mas Adhan sudah besar, ya sudah kalau Mas Adhan mau, mandi sendiri tapi harus yang bersih ya jangan lupa pakai sabun." ujar Salwa dengan lembut, ia bagaikan seorang ibu yang sedang mengajarkan anaknya untuk mandi sendiri.
"Iya Wawa, Adan nanti pakai sabun yang banyak, biar wangi, tapi..tapi.. nanti kalau udah wangi Wawa cium sininya Adan yaa." kata Dhanu sembari ia meletakkan kedua jari telunjuknya kepipinya.
"Iya Mas, nanti Wawa kasih cium kalau Mas Adhan sudah mandi, sekarang pergilah mandi Mas." balas Salwa lembut, sembari ia memberikan senyuman manisnya pada Dhanu.
"Horree, Adan mau di kasih cium." sorak Dhanu yang kemudian ia berdiri dan kemudian ia pun loncat dari tempat tidurnya kebawah.
"Mas Adhan, nanti kamu jatuh." tegur Salwa yang terlihat kaget karena melihat Dhanu loncat dari tempat tidurnya.
"Enggak kok Wawa, Adan nggak jatuh." sangkal Dhanu. " Ya udah Adan mandi dulu ya Wawa, " lanjutnya yang kemudian ia pun berlari menuju kamar mandinya, sementara Salwa yang melihat tingkah suaminya Ia hanya tersenyum lucu sambil menggelengkan kepalanya saja, dan setelah itu ia pun menyiapkan pakaian Dhanu dan ia letakkan di atas ranjangnya, setelah itu ia pun keluar dari kamar mereka.
________
Sementara Dhanu yang di kamar mandi.
"Aku harus memikirkan bagaimana caranya agar aku kembali ke rumahku sendiri, yang saat ini di kuasai oleh wanita serakah itu." gumam Dhanu yang terlihat ia sedang berpikir.
"Apa aku harus berpura-pura merengek minta pulang ya sama Salwa, akh tidak pasti nanti ia akan ikut juga, dan itu akan berbahaya untuknya." gumamnya lagi.
Di saat ia sedang berpikir keras tiba-tiba pintu kamar mandinya di ketuk seseorang.
"Mas kok lama sih, kamu baik-baik ajakan?!" seru seorang wanita yang ternyata Salwa.
"Iya Wawa Adan baik kok, ini juga udah siap." kata Dhanu yang tak berapa lama ia pun keluar lagi dari kamar mandinya dengan memakai handuk kimononya yang berwarna putih.
"Alhamdulillah, ya sudah sekarang Mas Adan pakai bajunya ya, habis itu kita sarapan bersama." ujar Salwa sambil menunjukkan sebuah baju di atas ranjangnya. " Mau Wawa bantu pakaikan bajunya?" tanyanya lagi dengan lembut.
"Tidak akh, Adhankan udah besar, udah bisa pakai baju sendiri Wawa." balas Dhanu sembari ia menghampiri tempat tidurnya.
"Ya sudah, kalau gitu mas Adhan pakai baju dulu, Wawa tunggu di meja makan ya." kata Salwa lagi.
"Baiklah Wawa." balas Dhanu, dan Salwa pun langsung melangkah pergi setelah mendapatkan jawaban dari Dhanu. Sedangkan Dhanu langsung memakai bajunya, sambil terus berpikir bagaimana cara ia pergi ke rumahnya yang kini di tempati Omnya.
Setelah selesai ia memakai bajunya ia pun melangkah keluar dan pergi menuju ruang makan yang ternyata di sana sudah ada kedua mertuanya serta kyai Zainal juga.
"Sini Nak Dhanu, kita sarapan bersama." ujar kyai Zainal.
"Iya kakek, Adan duduk sebelah Wawa ya." balas Dhanu
"Iya Nak, duduklah." kata Ayah Salwa, dan Dhanu pun duduk di sebelah istri, setelah Salwa mengambilkan makanan untuknya Dhanu pun mulai menyantap makanan, ruang makan pun menjadi hening, hanya terdengar dentingan sendok milik Dhanu saja yang sering terdengar.
Setelah semuanya menyelesaikan makannya mereka pun melakukan kegiatan mereka masing-masing, hanya Dhanu dan Salwa yang berada di rumah itu.
"Wawa, Adan boleh main-main di luar?." tanya Dhanu yang masih berada di meja makan sambil melihat Salwa yang sedang mencuci piringnya.
"Boleh, tapi jangan jauh-jauh ya Mas, nanti kalau Wawa sudah siap, baru kita bermain bersama ya " balas Salwa dengan lembut.
"Asyiik, iya Wawa, Adan main ya." sorak Dhanu senang.
"Iya hati-hati ya Mas." kata Salwa sambil melihat Dhanu yang berjalan sedikit menjingkrak karena terlihat senang, Salwa pun tersenyum melihatnya.
Sementara Dhanu yang sudah berada di luar, ia berjalan seperti, sedang memikirkan sesuatu. hingga ia tak sadar kalau ada seseorang yang memperhatikannya dan di saat ia hendak berjalan sedikit menjauh dari rumah kyai Zainal orang tersebut pun muncul.
"Permisi tuan muda?, tuan muda mau kemana?" tanya pria yang baru saja muncul, membuat Dhanu kaget, dan saat ia memperhatikan wajahnya sepertinya ia mengenali orang tersebut.
"Eh, om kan yang sama kakek Darma, kok om di sini?, mana kakek Adan?" tanya Dhanu yang masih berpura-pura menjadi anak kecil.
"Kakek tuan muda, masih berada di kota, saya di minta kakek Anda untuk menjaga tuan muda di sini, nama saya Sadewo Angkasa, tuan muda, panggil saja Dewo." kata pria yang bernama Dewo itu, orang kepercayaan Kakeknya Dhanu.
"Oh gitu, baiklah Om Dewo, Adan mau bermain-main, Om Dewo mau temani Adan main?" tanya Dhanu dengan memasang wajah polosnya.
"Baiklah Tuan muda, tapi jangan panggil saya Om ya, panggil Dewo saja tuan muda." pinta Dewo dengan sopan.
"Baiklah Dewo, ayo sekarang kita bermain-main di sana." ajak Dhanu sambil menunjuk sebuah gubuk yang berada di tengah-tengah sawah.
"Mari tuan muda." Mereka pun berjalan menelusuri pematang sawah, hingga mereka sampai di gubuk yang di tunjuk oleh Dhanu. Sesampainya disana..
"Dewo benarkah kamu orang kepercayaan kakek?" tanya Dhanu yang kini dengan wajah yang serius membuat Dewo kaget.
"Tuan muda Anda sudah sembuh?" tanya Dewo seperti tak percaya pada pengelihatannya.
"Iya Dewo saya Sudah sembuh!"
___________
Jangan lupa tinggalkan jejaknya lagi yaa😉🙏
LIKE, VOTE DAN KOMENTAR.
akan menjadi semangat Author loh 😉
Jadi jangan lupa ya guys 🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Sutikno 23
Sadewo bantu bermain ama Dhanu mobil mobilan
2022-09-29
1
Sutikno 23
Sadewo bantu bermain ama Dhanu
2022-09-29
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓓𝓮𝔀𝓸 𝓽𝓮𝓻𝓴𝓮𝓳𝓾𝓽 𝓷𝓲𝓱😅😅😅😅
2022-09-23
0