INGIN JADI ARTIS.

Di dalam Mobil Ridho, dalam perjalanan mereka

" Jadi kamu yang bernama Dewo?" tanya Ridho dengan pandangan tajam ke arah Dewo yang duduk di samping Sopirnya Ridho.

"Iya saya Dewo." balas Dewo sopan.

"Oh, bagaimana kamu bisa menolong Dhanu, atau jangan-jangan kamu salah satu penculik itu?" tanya Ridho menyelidiki.

"Apakah menurut bapak saya, mempunyai tampang itu?" tanya Dewo balik.

"Heh, kamu sepertinya bukan orang biasa, siapa kamu sebenarnya?, apakah kamu salah satu anak buahnya Susi?" Tanya Ridho kembali menyelidik.

"Tidak pak, bahkan saya tidak mengenal perempuan itu." jawab Dewo apa adanya.

"Lantas apa motif kamu mendekati Dhanu?" tanya Ridho yang masih curiga terhadap Dewo, Bukannya menjawab, Dewo malah memandang Dhanu seperti meminta persetujuan dari bosnya itu. dan di balas dengan pejaman mata singkat oleh Dhanu, membuat Ridho kaget melihat tingkah keduanya.

" Baiklah pak, saya akan berkata jujur, bahwa saya sebenarnya adalah pengawal rahasia Tuan muda pak, saya orang kepercayaan Tuan besar Dharma." jawab Dewo tegas.

"Dharma?, apakah yang kamu maksud Dharma kakek Dhanu?, dan ada apa ini kenapa aku melihat kalian seperti.." tanya Ridho yang semakin penasaran, apalagi saat ia melihat Dewo dan Dhanu saling bertatapan saling beri isyarat.

" Maaf Om, sebenarnya Dhanu sudah sembuh, dan saat kakek membawa Dhanu ke sebuah desa terpencil, " ujar Dhanu yang akhirnya ia dan Dewo pun menceritakan kenapa ia di Bawa oleh sang kakek, karena di hari ia hilang, Tante berencana membunuhnya, untung saja Bi Ijah langsung melaporkan pada sang kakek, maka ia terselamatkan oleh sang kakek, lalu ia di bawa kesebuah desa terpencil dan ia pun menceritakan bahwa ia juga telah menikah dengan cucu yang memberikan keajaiban padanya,

Bahkan Dhanu juga bercerita ia seperti melihat bahwa kecelakaan yang terjadi di 20 tahun yang lalu adalah perbuatan Susi juga, makanya ia meminta tolong juga pada Ridho untuk menyelidiki kembali kasus kecelakaan itu.

"Baiklah nak, Om akan mengusut kembali kasus kecelakaan tersebut, Om selama ini juga merasa curiga terhadap keduanya makanya Om, tidak pernah mau mengubah isi wasiat Papa kamu, walaupun kamu kemarin sempat di nyatakan mati, dan Om tidak percaya kalau om tidak melihat mayat kamu, dan Om akhirnya mengancam mereka kalau kamu belum juga di ketemui maka harta akan Om sumbangkan untuk anak-anak panti asuhan, makanya mereka berusaha sekali mencari kamu." jelas Ridho, yang terlihat sekali ia sudah lega melihat Dhanu yang akhirnya telah sembuh.

"Hehehe, bagus ancam yang jitu Om." balas Dhanu.

"Lalu apa rencana mu Nak, apa tidak sebaiknya kamu segera ambil alih perusahaan ayah kamu itu?" tanya Ridho.

"Jangan dulu Om, karena Dhanu belum punya ilmu dalam urusan perusahaan papa." kata Dhanu.

"Oh, Oke om paham, kamu masih bersekolahkan di sekolah luar biasa itu, nah nanti om akan datangkan seorang guru yang bisa mengajarkan kamu dengan cepat, Nanti om atur pertemuan kamu." ujar Ridho yang terlihat bersemangat ingin merubah Dhanu agar ia bisa mengambil alih perusahaan orang tuanya Dhanu.

" Baiklah Om, terimakasih sebelumnya." kata Dhanu yang ia juga terlihat senang.

" Sama-sama, kamu harus tetap semangat agar secepatnya kamu menjadi seorang CEO di perusahaan kamu sendiri." kata Ridho lagi.

"Siap Om!" balas Dhanu sembari memberikan hormat pada Ridho, membuat Ridho tersenyum padanya. " tapi Om kita benaran ini mau kerumah sakit?, kan Dhanu tidak apa-apa?" tanya Dhanu lagi setelah ia melihat mobil yang ia naikin memasuki kawasan rumah sakit.

"Iya Nak, ini hanya pemeriksaan biasa kok, lagian kita harus tetap masuk, agar mobil yang mengikuti kita dari tadi tidak kecewa." kata Ridho sambil ia melihat kaca spion samping mobilnya.

"Hah?, berarti om tahu sejak tadi kita di ikuti?" tanya Dhanu.

"Iya tahu, Om rasa Dewo pun juga tahukan?" tanya Ridho pada Dewo.

"Iya Om, saya juga tahu, makanya di belakang mereka juga ada mobil yang mengikuti mereka, itu adalah anak buah saya Om." jelas Dewo.

"Hahaha, ternyata pilihan Dharma hebat juga ya, aku jadi rindu pada Om Dharma, kapan-kapan kamu harus membawa aku padanya Dewo." kata Ridho pada Dewo.

"Baik Pak!" balas Dewo singkat.

"Ya sudah ayo kita turun, tapi apakah kamu akan berakting juga di rumah sakit ini Dhanu?" kanya Ridho lagi pada Dhanu.

"Iya dong om, Dhanu kalau mau jadi Artis harus total jangan setengah-setengah, nanti penggemar Dhanu bisa kabur Om." jawab Dhanu sambil cengengesan.

"Hahaha, kamu bisa saja sih nak, baiklah kalau begitu, Om juga harus ikut berperan jadi orang yang tidak tahu apa-apa, sekarang ayo kita turun." ujar Dhanu yang tadi sempat terkekeh, karena ia sudah membuka pintu mobilnya, ia pun langsung memasang wajah serius lagi dan drama di mulai lagi.

" Ayo Dhanu kita masuk." ajak Ridho yang sudah memainkan perannya.

"Iya Om Ido." balas Dhanu yang ia pun sama, kembali berperan sebagai orang memiliki keterbelakangan mental. Dhanu pun turun dan langsung menggandeng tangan Ridho yang kemudian mereka pun memasuki rumah sakit tempat Ridho ingin memeriksa keadaan Dhanu.

Sesampainya di ruangan pemeriksaan mereka bertiga langsung masuk kedalamnya dan di sambut oleh seorang pria berjas putih, yang terlihat berumur sama dengan Ridho.

"Eh Lo dho, tumben ada apa nih?" tanya pria itu saat ia melihat siapa yang masuk ke ruangannya.

"Emang tunggu gue ada apa-apa dulu ya, baru boleh kemari?, itu sama saja Lo ngarap gue sakit, tega banget Lo ya Ardi!" tanya Ridho dengan dahi yang berkerut pada pria itu yang bernama Ardi.

" Hahaha becanda gue, eh ngomong-ngomong ini.. Anak almarhum Raka kan?" tanya Ardi saay melihat wajah Dhanu.

"Iya tapi Lo kok bisa tahu?" tanya Ridho kembali.

"Wajahnya hampir mirip dengan almarhum, Sini Nak, Om jadi kangen sama Papa kamu." kata Ardi yang kemudian ia menghampiri Dhanu dan kemudian ia langsung memeluk Dhanu begitu erat.

"Aduh Om nafas Adan sesak ! " ronta Dhanu yang ia masih memerankan seperti anak kecil.

"Eh, Maaf, maaf Nak, tunggu Dho ada apa dengan anak Raka?" tanya Ardi karna ia melihat ada kelainan pada Dhanu.

"Ini Ar, akibat kecelakaan itu ia mengalami keterbelakangan mental, makanya ia jadi bertingkah laku seperti anak kecil." jelas Ridho.

" Kenapa tidak mengatakan pada ku, waktu kita bertemu ke pemakaman Raka?" tanya Ardi heran.

"Aku saat itu juga tidak tahu Ar, karena saat itu, Riko seperti menutupinya pada ku, baru ketahuan setelah aku membacakan wasiat dari Raka." jelas Ridho.

"Kamu tidak mencurigainya dalam hal ini.?" tanya Ardi.

" Sangat curiga, karena saat aku ingin membawa Dhanu, berobat keluar negeri, Riko mati-matian melarangnya, katanya ia takut kehilangan keponakan satu-satunya dan ia bersikeras untuk merawatnya sendiri." jelas Ridho lagi.

"Hmm, apakah kamu yakin anak Raka ini begini akibat kecelakaan?!"

__________

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys 🙏😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***