" Bunuh Dhanu Mas!!" tegas Susi membuat Eriko kaget mendengar perkataan istrinya.
"Apa!!, kamu sudah gila Susi?!" bentak Eriko.
" Ingat Susi, dia anak Abangku satu-satunya, dia keponakan kandungku, yang artinya anakku juga, dan kamu menyuruh aku membunuhnya? hah?!" tanya Eriko dengan wajah yang terlihat sangat marah pada Susi yang telah berpikir kotor pada keponakannya.
"Aku tahu mas!, tapi hanya itu jalan satu-satunya agar masa depan anak-anak kita terjamin dan bisa jadi mereka nanti menjadi pemimpin tinggi di perusahaan itu, bila Dhanu masih hidup, maka anak kita hanya akan menjadi seperti kamu, manusia bodoh yang di kendalikan oleh pengecara keponakan idiot kamu itu, apa kamu ingin seperti itu mas?, kalau iya, lebih baik kita bercerai saja Mas, karena aku nggak ingin melihat anakku seperti kamu!" ancam Susi, yang kemudian ia kembali membereskan baju-bajunya kembali.
Sementara Eriko langsung terdiam setelah mendengar perkataan sang istri, ia nampak berpikir keras, dan ia juga terlihat bingung, karena ia harus memilih antara keluarganya atau keponakan satu-satunya itu.
Susii yang melihat suaminya, hanya berdiam diri tanpa berkata apapun, membuat ia semakin kesal, namun ia malas berdebat lagi dan dia hanya menarik kopernya bermaksud pergi meninggalkan Eriko, namun sebelum ia sampai di pintu ia membalikkan badannya.
"Aku akan mengurus surat perceraian kita, dan anak-anak aku yang akan mengurusnya karena mulai detik ini kamu tidak berhak atas mereka mas!, ya sudah aku pamit selamat tinggal Mas!" ujar Susi yang kemudian ia kembali melangkah menuju pintu namun saat ia hendak membuka handel pintu..
"Tunggu Susi!" panggil Eriko, membuat Susi yang sedang menatap pintu tersenyum penuh kemenangan, dan kemudian ia berpura-pura lagi memasang wajah sedihnya.
"Ada apa lagi Mas?, aku tidak akan berubah pikiran, jadi kamu tidak usah merayuku lagi " Ujar Susi dengan wajah palsunya.
"Baiklah, aku akan mengikuti perkataan kamu, tapi bagaimana caranya?, bukankah kamu tahu kalau pengacara itu selalu mengawasi Dhanukan?." tanya Eriko yang seperti hatinya mulai luluh dengan perkataan istrinya.
Susi menyunggingkan senyum miringnya tanda ia telah memenangkan hati suaminya. " Kamu tenang saja Mas, aku akan meminta tolong pada adik sepupuku, besok saat Dhanu berangkat ke sekolah luar biasa (sekolah untuk anak yang memiliki keterbelakangan mental) kamu buat saja seperti kecelakaan mobil Mas, dan masukkan mobil si idiot itu kedalam sungai yang alirannya deras pasti ia akan segera mati," ujar Susi yang terlihat bersemangat memberikan ide untuk membunuh Dhanu.
"Baiklah, kamu atur saja itu, tapi ingat jangan ada penyiksaan cukup masukkan mobilnya kedalam sungai yang menuju sekolahnya itu." ujar Eriko yang terlihat pasrah, mengikuti keinginan istrinya itu.
"Baiklah Mas, sekarang kita istirahat yuk." ajak Susi yang kemudian ia menggandeng tangan suaminya menuju ranjang mereka, ada kepuasan di wajahnya karena akhirnya rencananya di setujui oleh suaminya itu.
Sementara di depan pintu kamar Eriko dan Susi, sudah ada seorang wanita paruh baya yang mendengar percakapan mereka berdua tanpa mereka sadari, setelah percakapan usai wanita itu pun berlalu pergi menuju ke dapur, dan kemudian ia memasuki sebuah kamar tidur yang kecil, sesampainya di dalam ia pun mengambil sebuah hp kecil di lemarinya dan kemudian ia seperti menghubungi seseorang, dan ia menceritakan apa yang dia dengar lewat hpnya pada seseorang yang di sembarang yang tak tahu entah pada siapa ia bercerita dan tak lama kemudian ia pun memutuskan sambungannya, setelah itu ia pun membaringkan tubuhnya.
******
Keesokan paginya..
Semua keluarga sudah pada kumpul di ruang makan, termasuk Dhanu juga sudah berada di sana, tampak Eriko memperhatikan keponakannya ada perasaan iba di dalam hati Eriko, namun ia harus memilih keluarganya jadi ia harus mengikhlaskan Dhanu, sementara Susi begitu kesal melihat Dhanu, yang sedang memakan, makanannya seperti anak kecil, yang berserakan kesana-kemari, membuat Susi sebal melihatnya.
"Huh!, dasar anak idiot!, bikin hilang nafsu makanku, sabar Susi, sebentar lagi anak idiot itu akan hilang dari muka bumi ini." _batin Susi berbicara pada dirinya sendiri.
"Om Iko, Adan udah siap mamamnya, Adan ke sekolah dulu ya Om." ujar Dhanu yang kemudian ia menyelempangkan tas ranselnya dan kemudian ia pun menyalami tangan Eriko.
"Iya Nak, belajar yang pintar ya.." balas Eriko dengan suara yang bergetar, dan kemudian ia langsung memeluk Dhanu. " Selamat jalan Nak." lanjutnya lagi, dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Iya Om Iko, Tante Adan pergi ya.." katanya lagi pada Susi, sambil ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman pada Susi, biasanya Susi tak mau menyalaminya, tapi kali ini ia menyambut tangannya Dhanu.
"Iya selamat jalan ya!." kata Susi dengan senyum kepura-puraannya.
"Iya Tante dadah." Dhanu melangkah pergi sembari melambaikan tangannya ke pada Eriko dan Susi, dan di balas lambaian tangannya oleh Eriko dan Susi, setelah Dhanu tak terlihat lagi.
"Mas, jadikan rencana pembunuhan Dhanu?" tanya Susi antusias.
"Bukankah kamu yang mengaturnya, bersama adik sepupumu." jawab Eriko ketus yang kemudian ia pergi meninggalkan ruangan makan itu.
"Baiklah mas aku akan mengatur semuanya!" seru Susi yang terlihat senang dan kemudian ia mengambil benda pipihnya seperti ingin menghubungi seseorang.
____
Sementara Dhanu yang sudah berada diluar, ia pun berjalan menuju ke mobilnya yang di ikuti oleh pengasuhnya dari belakangnya, sesampainya di mobil Dhanu pun menaiki mobilnya.
"Aden baik-baik ya di sana, ingat jangan nakal ya. Den." pesan Bi Ijah saat Dhanu sudah di dalam mobilnya.
"Iya Bibi, Adan nggak nakal lagi kok." balas Dhanu dengan senyum polosnya " Dadah bibi " katanya lagi sambil ia melambaikan tangannya pada pengasuhnya.
"Dadah den." balas Bi Ijah yang terlihat matanya juga sudah berkaca-kaca. " Selamat jalan, den Semoga kamu selamat, dan semoga kamu selalu di dalam lindungan-Nya, Aamiin." _batin Bi Ijah dengan pandangan yang masih menatap kepergian mobil milik Dhanu.
Sementara mobil yang membawa Dhanu, masih terus melaju pada awalnya mobil tersebut berjalan dengan kecepatan sedang, hingga sang sopir menyadari kalau mereka telah di ikuti sebuah mobil Van berwarna putih tanpa plat, sang sopir pun mempercepat laju mobilnya, hingga mereka memasuki kawasan jalan sunyi dan di sana juga ada sebuah sungai.
Mobil Van putih itupun mempercepat lajunya dan saat medekati mobilnya Dhanu mobil tersebut pun hendak menghantam mobil Dhanu, namun sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam menghadang mereka bahkan mobil Van tersebut di tembakin oleh seseorang yang berada di mobil Mercedes hitam tersebut, hingga akhirnya mobil tersebut memasuki sungai.
Setelah itu mobil Mercedes itu mengejar mobil yang di tumpangi oleh Dhanu, dengan cepat hingga mereka berhasil menghentikan mobil Dhanu. Setelah mobil berhenti seorang pria berjas hitam dengan memakai kacamata turun dan menghampiri mereka.
"Buka pintunya!" ujar pria itu dengan menodongkan sebuah senjata ke jendela mobil Dhanu, mau nggak mau pintu terbuka.
"Ka.. kalian siapa..?" tanya sang sopir terlihat ketakutan.
"Diam di situ!" ujar pria itu lagi dan kemudian ia langsung menarik tangan Dhanu.
"Mamang Adan takut.!" jerit Dhanu yang terlihat ketakutan.
"Jangan takut, ayo ikut saya." kata pria itu yang kemudian Dhanu pun mengikuti pria tersebut dan memasuki mobil Mercedes Benz berwarna hitam dan tak berapa lama mobil pun melaju meninggalkan mobil yang membawa Dhanu tadi.
__________
Dukung author ya guys 🙏😉,
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya 🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
LENY
ERIKO SUAMI BODOH IKUT ISTRI YG JAHAT MINTA AMPUN
2023-06-04
2
Sutikno 23
siapa ya yang hancur kan mobil van itu
2022-09-29
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓪𝓹𝓪 𝓭𝓲𝓪 𝔂𝓰 𝓭𝓲 𝓱𝓾𝓫𝓾𝓷𝓰𝓲 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓲 𝓘𝓳𝓪𝓱🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2022-09-23
0