SIAPAKAH DIKY ITU?

"Ampun pak!, jangan penjarakan kami!!". Roni dan Joni bersimpuh di hadapan Ridho karna mereka tahu kalau Ridho adalah seorang pengacara yang terkenal tidak pernah kalah bila kasus yang telah di tangani nya, maka mereka berpikir ucapannya tak akan pernah main-main.

"Kalian tidak ingin di penjara?" tanya Ridho dengan wajah datarnya.

" Tidak pak, kami tidak ingin masuk penjara." kata Roni yang terlihat ia memang takut mendengar kata penjara.

"Bagus!, kalau begitu kalian harus berkata jujur, kalau tidak aku tak segan-segan memasukkan kalian tanpa belas kasihan lagi.!" ancam Ridho dengan secara tegas.

"Baik pak kami akan berkata dengan jujur." jawab Joni yang masih menundukkan wajahnya.

"Bagus!, sekarang katakanlah, kalian di sini sedang mengikuti kami kan?" tanya Ridho.

Mendengar pertanyaan dari Ridho, Joni dan Roni saling berpandangan, dan kemudian keduanya menganggukkan kepalanya.

"Jawab yang tegas!, kalian tidak bisu kan?!" bentak Ridho membuat keduanya kaget.

"Iya kami sedang mengikuti Bapak!" jawab Roni dengan spontan karena dapat bentakan dari Ridho.

"Siapa yang menyuruh kalian mengikuti kami?!" tanya Ridho lagi dengan tegas.

"Ibu Susi pak!" jawab mereka secara serentak.

"Apa yang dia katakan kepada kalian?!" tanya Ridho lagi.

"Kami di suruh mengikuti Bapak, dan bila ada kesempatan culik anak idiot itu kata Bu Susi." jelas Roni berkata jujur.

"Hoo, kalian di suruh menculik Dhanu?, " tanya Ridho yang terlihat wajahnya sangat marah.

"Iya pak!" tegas keduanya.

"Siapa yang anak idiot?" tanya Ridho lagi.

"Dia pak!" kata keduanya lagi sembari menunjuk Dhanu.

"Siapa namanya?" tanya Ridho lagi.

"Kami tidak tahu pak!" jawab mereka masih serentak.

"Namanya Dhanu, kalian ingat namanya Dhanu bukan Anak idiot kalian paham!" bentak Ridho membuat keduanya langsung mengangguk.

"Kalian benaran tidak ingin masuk penjara?" tanya Ridho lagi yang sepertinya ia memiliki rencana pada anak buahnya Susi itu.

"Kami mohon pak, jangan masukin kami ke penjara, karena kami miliki keluarga, yang harus kami nafkahkan." ujar Roni yang terlihat ia amat takut akan ancaman dari Ridho.

"Lalu kenapa kalian melakukan hal yang jahat kalau kalian tidak ingin di penjara?" tanya Dewo yang sebenarnya sejak tadi ia sudah geram pada keduanya.

"Kami terpaksa pak, karena kami terjepit dengan ekonomi, makanya mau tak mau kami melakukan ini " jawab Joni apa adanya.

"Cih, alasan saja!" kata Dewo.

"Sudah Wo jangan di teruskan." ujar Ridho pada Dewo, " Oh iya siapa nama kalian?" tanya Ridho pada kedua anak buahnya Susi.

"Saya Roni, dan ini adik saya Joni." jawab Roni.

"Oh, kalian kembar?" tanya Ridho.

"Iya kami kembar pak." balas Joni.

"Ckckck kasian sekali Kalian, biasanya kembar itu menjadi sesuatu yang istimewa, ini kalian menjadi penjahat, " hardik Dewo sambil menggelengkan kepalanya.

"Begini saja Roni, Joni, kalian tidak inginkan masuk penjara?" tanya Ridho dan di bales oleh joni dan Roni dengan gelengan kepala

" Bagus!, Saya tidak akan memenjarakan kalian, tapi dengan syarat kalian harus bekerjasama dengan saya!, apakah kalian bersedia?." tanya Ridho lagi pada Roni dan Joni, mendengar perkataan Ridho, membuat Roni dan Joni saling berpandangan, lalu keduanya seperti saling membaca pikiran dan kemudian keduanya kembali memandang Ridho.

" Baik pak kami bersedia." jawab keduanya tanpa ragu.

"Good!, saya mau kalian tetap bekerja pada Susi, tapi apapun yang dia katakan, atau apapun yang dia kerjakan kalian harus melaporkan dengan saya, apa kalian mengerti?" tanya Ridho lagi pada kedua anak buahnya Susi.

" Kami mengerti pak!." jawab keduanya lagi.

"Oh iya, apakah kalian tahu, Susi bekerjasama dengan siapa?" tanya Ridho yang sepertinya ia memiliki kecurigaan yang lain pada Susi istri dari Omnya Dhanu.

"Setahu kami ia selalu berhubungan dengan yang bernama Diky pak, tapi kami tidak pernah tahu orangnya seperti apa." jawab Roni.

"Hmm, sudah ku duga itu, dia tidak mungkin melakukan sendiri, pasti ada orang yang kuat di belakang Susi, tapi aku merasa itu bukan Riko." ujar Ridho, yang akhirnya kecurigaannya terjawab sudah.

"Ya sudah kalian boleh pergi, tapi ingat kalian harus melaporkan segala sesuatu pada kami, kalian paham!" titah Ridho dengan tegas.

"Paham pak, kalau begitu kami permisi dulu pak." pamit Roni dan Joni.

"Hmm pergilah!" setelah mendapatkan jawaban dari Ridho Joni dan Roni pun berlalu meninggalkan mereka bertiga.

" Siapakah Diky itu Om ?" tanya Dhanu setelah kepergian anak buah dari tantenya Susi

" Om juga tidak tahu Dhan, tapi kamu tenang saja, Om pasti akan menyelidikinya." jawab Ridho.

"Baiklah Om, Dhanu ikut kata Om saja." bales Dhanu lagi

"Bagus, ya sudah sebaiknya sekarang kita pulang saja, pasti saat ini mereka sudah resah menunggu kamu belum juga pulang." ajak Ridho sembari Ia mulai melangkah menuju ke mobil mereka terparkir

"Oke Om" bales Dhanu singkat, lalu Iya Pun mengikuti langkah Ridho dan diikuti juga oleh Dewo di belakangnya.

Sesampainya di mobil mereka bertiga memasuki mobil Ridho dan tak berapa lama mobile pun mulai melaju dengan kecepatan sedang.

"Dhanu kamu harus berhati-hati ya nak, karena Om merasa yang berada di belakang Susi bukanlah orang yang sembarangan kalau tidak ia tak mungkin seberani ini." ujar Ridho memperingati Dhanu

"Baiklah Om, Dhanu akan berhati-hati lagi. " ujar Dhanu dan di saat bersamaan mobil Ridho memasuki gerbang rumah Eriko.

"Ya sudah kalian turunlah, besok kita berjumpa lagi di sekolah SLB dan Om akan membawa guru yang terbaik untuk kamu."ujar Ridho sebelum Dhanu turun dari mobil.

"Oke Om, ya sudah Dhanu turun ya Assalamu'alaikum "

"Wa'alaikumus salam " setelah dijawab salamnya oleh Ridho, Dhanu dan Dewo pun turun dari mobil, dan langsung berjalan memasuki rumah Eriko.

Sesampainya di dalam, ternyata Eriko sudah menunggu dengan wajah yang terlihat penasaran di ruang tamu.

"Kalian sudah pulang?." tanya Eriko setelah melihat mereka berdua Masuk, melihat Om nya yang sedang sendirian, Dhanu seperti memiliki ide..

"Eh, ada Om Iko..Om tadi Adan kan di ajak Om Ido ke rumah sakit cantik, terus dokternya nggak seram kaya yang di rumah sakit yang.. yang.. yang.." Dhanu berpura-pura sedang berpikir mengingat sebuah rumah sakit..

"Rumah sakit apa Dhanu.? " tanya Eriko sambil mengerenyitkan dahinya.

"Itu loh Om, rumah sakit yang ada kuburannya yang di bawa Tante Susi itu loh seram itu mah.. Adan nggak mau kesono lagi, takut Om." ujar Dhanu dengan wajah polosnya.

Mendengar perkataan Dhanu, Eriko terlihat kaget "Rumah sakit yang ada kuburannya?, tante kamu pernah bawa kamu kesana?" tanyanya yang nampak begitu penasaran.

"Iya Adan juga di suntik sama dokternya yang seram, ikh takut, Adan nggak mau kesono lagi ya Om." kata Dhanu lagi, membuat wajah Eriko langsung berubah

"Sialan Susi, kenapa dia membawa Dhanu ke tempat Mbah Jarwo apa maksudnya?'" gumam Eriko yang terlihat marah, dan gumamnya Eriko masih terdengar oleh Dhanu dan Dewo.

"Om, Adan jangan di bawa kesono lagi yaa, Adan takut Om." kata Dhanu yang membuyarkan lamunannya Eriko.

"Iya Dhanu, kamu tidak akan kesana lagi, sekarang kamu istirahatlah," ujar Eriko pada Dhanu, " Dewo bawa Dhanu kekamar sana." titahnya lagi pada Dewo.

"Baik pak!, Ayo Den." ajak Dewo Sambil menggandeng tangan Dhanu, lalu mereka pergi ke kamar Dhanu.

____________

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys 😉🙏

Berikan VOTE LIKE DAN KOMENTAR nya Yaa 🙏🥰

Biar Author semangat nih updatenya 😉

Oke Guys 🙏🥰.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***