"Bingoo!!" kata Dhanu sambil memetik jari tengah dan jempolnya seraya ia tersenyum penuh kemenangan.
"Akhirnya kau mengakuinya juga Tante!, aku mendapatkan kartu As dari kamu, hum!" gumam Dhanu sembari tersenyum sinis dengan mata yang masih melihat benda pipihnya.
"Tinggal selangkah lagi, tapi sebelum itu aku akan menghancurkan DSK grup dulu!, setelah itu baru giliran kau Tante!" kata Dhanu dengan tatapan mata tajamnya yang masih melihat layar kaca hpnya yang di sana ia sedang melihat Susi sedang menangis namun sepertinya ia sedang berbicara dengan seseorang namun lewat sambungan teleponnya.
******
Keesokkan paginya..
Seperti biasa mereka selalu berkumpul saat jam makan. Seperti pagi ini mereka sedang melakukan sarapan pagi bersama.
'' Susi, kemana Reza?, Kenapa dia tidak ikut sarapan?." tanya Erico saat melihat putra sulungnya tak terlihat di meja makan.
"kemarin kan kamu sudah mendengar Mas, perkataan Reza bahwa dia tidak akan pulang selagi anak idiot ini ini masih berada di rumah ini!." balas Susi sambil tatapannya melirik ke Dhanu yang sedang makan, dengan tatapan sinisnya.
"Susi!, jaga ucapan kamu!, jangan pernah mengatakan anak idiot lagi, kamu paham!, dan jangan pernah berharap aku akan menuruti keinginan kalian, camkan itu! " ujar Eriko tegas dengan wajah datarnya. Dan di saat bersamaan.
"Om Adan sudah siap mamamnya, Adan berangkat ke sekolah dulu ya Om.." ujar Dhanu dengan gaya anak-anaknya.
"Pergilah Nak, dan hati-hati di jalan ya." ujar Eriko yang kini Nada bicaranya dengan Dhanu sudah sedikit lembut.
"Oke Om!, Adan pergi ya dadah Om." pamit Dhanu yang langsung pergi tanpa berpamitan pada Susi membuat Susi merasa Aneh, karena biasanya walaupun ia sering di perlakukan kasar oleh Susi, Dhanu tetap akan berpamitan.
"Kenapa keponakan kamu gk berpamitan pada ku Mas?." tanya Susi heran.
"Apakah kamu masih berharap dia berpamitan pada hah?, bukankah kamu selalu belaku kasar padanya!" jawab Eriko dengan datar lagi, membuat Susi juga merasa heran melihat suaminya agak berbeda hari ini. " Aku pergi kerja!." lanjutnya ketus. Lalu ia langsung berlalu pergi begitu saja membuat Susi semakin heran.
"Eh, ada apa dengan mas Riko?, tidak seperti biasanya, yang selalu mengecup dahi ku bila ingin pergi, tapi kenapa hari ini dia begitu dingin pada ku?" gumam Susi yang masih melihat punggung suaminya yang semakin jauh dan hilang ketika memasuki ruang tamu.
"Hmm, apa jangan-jangan ia mendengar percakapan aku dengan Reza kah?, ah tidak mungkin, karena kemarin aku lihat sendiri ia pergi membawa mobilnya." gumam Susi lagi yang terlihat wajahnya masih terus berpikir, mencari sebab mengapa suaminya berubah hari ini.
*******
Sementara di sisi lain di sebuah mobil..
"Dewo, aku mau kamu mencari tahu tentang DSk grup dan cari tahu juga, dengan siapa saja perusahaan itu bekerjasama, dan aku juga mau, semua perusahaan yang berkerja sama dengan DSk grup, beralih ke perusahaan kita tidak, apakah kamu paham Dewo?." tanya Dhanu sembari ia mengganti pakaian sekolahnya dengan setelan jas kerjanya.
"Oke, Saya paham Tuan muda." balas Dewo yang masih fokus dengan menyetirnya.
"Oh iya, aku merasa Om Eriko telah menyadari sesuatu, dan Tante Susi juga pasti akan bertindak kalau dia tahu itu, jadi aku minta kamu pinta salah seorang anak buah kamu untuk melindungi Om Riko, dan ingat jangan sampai ketahuan." kata Dhanu lagi yang sekarang ia nampak telah rapi dan terlihat seperti seorang bos besar nan tampan.
"Baiklah Tuan muda!." balas Dewo tegas, setelah Dewo menjawab Dhanu tak berkata apa-apa lagi, dan untuk sesaat mobil menjadi hening. Namun itu hanya sebentar karena sepertinya Dhanu teringat sesuatu.
"Dewo, apakah sudah ada kabar dari anak buahmu yang ada di desa?." tanya Dhanu dengan pandangan yang terlihat jauh menebus kaca jendela yang saat ini bila di lihat orang, pasti dia menyangka kalau Dhanu sedang melihat pemandangan sekitar saja, namun sebenarnya pandangannya itu sedang menerawang jauh karena ia sedang teringat pada wajah seseorang yang mulai mengganggu pikirannya.
"Sudah Tuan muda." balas Dewo.
"Bagaimana keadaan istriku?." tanya Dhanu lagi yang kini pandangan mengarah ke Dewo dengan tampang penasarannya.
" Kata Anak buah saya, Istri Anda dalam keadaan baik-baik saja kok tuan muda cuman.." Dewo menjeda perkataannya.
"Cuman apa?!, katakan dengan cepat Dewo!" kata Dhanu dengan tegas terlihat rasa penasarannya semakin besar.
"Cuman itu tuan muda, kata anak buah saya nyonya saat ini jadi sering melamun di tempat biasa tuan muda sering bermain dulu Tuan muda." ujar dewa yang terlihat sedikit berhati-hati.
"Sering melamun?, Apakah itu artinya Salwa lagi merindukan ku?." tanya Dhanu dengan wajah polosnya.
"Bisa jadi tuan muda, karena bukankah anda pergi sudah hampir sebulan lebih Tuan muda?" kata Dewo mengingatkan Dhanu
"Hah?, iya juga, pantas aku sangat merindukannya." kata Dhanu dengan mata yang terlihat kembali menerawang.
"Apakah tuan muda ingin bertemu dengan Nyonya?" tanya Dewo, yang ternyata ia sempat melihat wajah bosnya yang terlihat ada kesedihan dimatanya.
"Hmm, bagaimana caranya?, aku nggak mau Tante atau Om Riko tahu hal ini, dan bila aku nekad sudah pasti mereka akan curiga dan aku tak ingin membahayakan istri ku Wo." ujar Dhanu yang terlihat sedih.
"Tuan muda, bukankah Roni dan Joni di perintahkan oleh Tante Anda untuk menyulik Anda, mengapa kita tidak mengambil kesempatan itu tuan muda, jadi Anda bisa sedikit lebih lama bersama istri Anda." ujar Dewo memberikan Ide pada Dhanu.
Dhanu mengerutkan keningnya."Eh, maksud kamu, aku harus membiarkan Joni dan Roni ikut kedesa gitu?, kalau dia mengkhianati kita bagaimana?" kata Dhanu yang sepertinya kurang menyukai ide dari Dewo.
"Anda dengarkan dulu penjelasan saya tuan muda maksud saya begini tuan muda berpura-puralah ikut dengan Joni dan Roni ke tempat yang diperintahkan oleh Susi, lalu suruh Joni dan Roni untuk fotokan keadaan anda di sana. Dan setelah itu anak buah saya yang akan membantu Tuan muda terlepas dari Roni dan Joni dan mereka juga nantinya yang akan mengantar tuan muda ke desa." jelas Dewo dengan detail.
"Saran yang bagus!, aku suka itu!, baiklah kamu atur semuanya dan aku ingin lusa aku sudah berada di desa apakah kamu paham?" kata Dhanu yang terlihat bersemangat.
"Paham Tuan muda, Anda tenang saja, saya pastikan lusa Anda sudah berada di sisi nyonya." balas Dewo yang terlihat begitu yakin.
"Bagus!, aku percaya padamu Dewo!." kata Dhanu dan secara bersamaan mobil mereka telah terpakir di perparkiran para petinggi perusahaan yang berada dibawah gedung itu.
Setelah mesin mobil berhenti, Dewo yang sudah turun terlebih dahulu langsung membukakan pintu mobil untuk Dhanu dan setelah Dhanu turun mereka pun memasuki lift khusus para petinggi di DHIA grup. Menuju lantai atas tempat ruangannya berada.
_____________
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys 🙏😉
Jangan pelit sama VOTE LIKE DAN KOMENTAR nya Oke 🙏😉.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓹𝓪𝓼𝓽𝓲 𝓢𝓪𝓵𝔀𝓪 𝓴𝓪𝓰𝓮𝓽 𝓵𝓲𝓪𝓽 𝓓𝓱𝓪𝓷𝓾 𝓫𝓪𝓵𝓲𝓴🤭🤭🤭🤭🤭
2022-09-23
1
Anita Anggraini
si salwa ajak aja sih beliin rmh trs si dhanu jujur klw dia udh sembuh suruh sabar aja nunggu missi dia selesai. udh beres 😄
2022-06-09
1
Nazar Hadi
makin seru nih kaya nya
2021-12-25
1