Satu minggu sudah Dhanu menjadi CEO di DHIA grup, tanpa sepengetahuan Eriko dan Susi, karena setahu mereka Dhanu pergi hanya bersekolah saja, dan mereka tidak pernah curiga dengan apa yang di lakukan oleh Dhanu. karena selama ini Dhanu masih memerankan sandiwaranya bila ia sudah pulang.
Hari ini hari libur, Dhanu pun hanya dan seperti biasa, ia hanya senang bermain-main bersama Bi ijah, bak seorang anak kecil ia paling suka bermain mobil-mobilan, namun di saat ia sedang asik dengan mobil-mobilannya tiba-tiba seseorang memijak mobilannya dan di saat ia menoleh siapa yang memijaknya.
"Reza?!" kata Dhanu di dalam hatinya.
"Kenapa mau nangis iya hah!" ujar seorang pria yang umur sekitar di bawah Dhanu.
"Hu..huaaaa..huhuhu Om Iko babang Eza nakal..huaaa.. huhu.." tangis drama Dhanu mengejutkan seisi rumah hingga Eriko dan Susi langsung datang.
"Dasar Anak idiot cengeng!, masih saja hidup huh!" ujar pria yang memijak mobilannya Dhanu.
"Reza!, apa yang kamu lakukan!" bentak Eriko saat melihat pria yang di panggil Reza itu menoyorin kepala Dhanu. " Bi Ijah bawa Dhanu ke kamarnya!" lanjut Eriko pada Bi ijah yang kebetulan ada di sana
"Baik Tuan.'' balas Bi Ijah, Lalu Ia pun meraih tangan Dhanu dan kemudian ia membawanya ke kamar Dhanu.
"Huh!, belain aja tuh anak idiot keponakan Papi!, bikin aku jadi malas pulang ke rumah ini!." seru Reza yang kemudian ia mengambil koper yang ia bawa tadi, seperti ia hendak pergi kembali.
"Mau kemana kamu hah?!" tanya Eriko dengan nada yang masih keras.
"Balik ke Amerika Pih!, kan sudah aku katakan, selama anak idiot itu yang selalu bikin malu aku masih berada di rumah ini!, maka aku tidak akan pernah pulang!." ujar Reza dengan tubuh yang masih menghadap kepintu dan tanpa menoleh sedikitpun
"Jangan seperti itu nak, Mamikan masih kangen kamu, jangan pergi ya Reza, Mama sangat merindukan kamu." ujar Susi sambil ia memeluk Reza yang ternyata ia adalah anak sulung Susi.
"Mih, kata mami anak idiot itu sudah pergi!, kenapa dia masih di sini?!, itu artinya kalian emang tidak ingin kami tinggal disini iyakan Mih, Pih?" ujar Reza dengan nada suara kerasnya.
"Jaga ucapan mu Reza!, kalian memang tidak tahu malu, yang seharusnya pergi itu memang kamu!, karena rumah ini memang milik Dhanu!, apakah kalian tidak sadarkan itu hah?!" hardik Eriko dengan wajah yang terlihat marah sekali, setelah itu ia langsung pergi meninggalkan Susi dan Reza yang masih berada di ruang keluarga.
"Mami lihatkan?, papi masih membela anak idiot itu, jadi jangan salahkan aku bila aku tidak betah tinggal di rumah ini." ujar Reza setelah kepergian Eriko.
"Nak, Ayo ikut Mami ke kamar ada yang ingin Mami bicarakan pada kamu." ajak Susi, sambil menarik tangan Reza menuju ke kamarnya.
sesampainya di dalam kamar Susi pun langsung mengunci pintu kamarnya. Dan kemudian Susi meminta Reza untuk duduk di tepi ranjangnya.
"Apa yang mau mami bicarakan padaku.?" tanya Reza yang terlihat penasaran.
"Reza, Mami punya satu rahasia tapi berjanjilah setelah mendengar nya kamu harus bersikap biasa saja, apakah kamu bersedia Nak?" tanya Susi sambil menggenggam tangan anaknya.
" Baiklah Mi, aku berjanji, sekarang katakanlah apa yang mau Mami dikatakan?." tanya Reza.
" Nak, sebenarnya kamu bukan anak Papi." kata Susi yang terlihat sangat berhati-hati sekali.
"APAA!, itu tidak benar kan Mih.?' tanya Reza yang terlihat syok karena mendengar perkataan Susi.
" Tapi itu kenyataannya Nak." jelas Susi lagi.
"Lalu siapa Papi aku Mih?!." tanya Reza dengan wajah yang tidak bisa di artikan antara sedih dan marah menjadi satu mendengar pengakuan Susi.
"Papi kamu Diky Setiawan Kusuma Nak, pemilik perusahaan DSk grup, dan dia telah tahu kalau kamu adalah anaknya, makanya ia ingin menjumpai kamu bisakan nak?" Susi bertanya dengan penuh hati-hati sekali karena ia telah melihat ada kemarahan di wajahnya.
"Kenapa baru sekarang ia baru ingin melihat ku, setelah usia ku 25 tahun, apakah dia tahu baru sekarang hah?!" tanya Reza yang tak bisa menahan amarahnya.
"Nak, Dia selalu melihat kamu kok, cuma keadaannya yang tak memungkinkan untuk bertemu kamu sejak kecil." ujar Susi lembut.
"Cih!, aku tahu, itu karena dia sudah memiliki keluarga kan?, dan Mami hanya sebagai simpanan, benar bukan?!" tanya Reza dan Susi tidak bisa menjawabnya. " Apakah Ratih adikku juga anak Dia hm?" tanyanya lagi dan di Anggukkan oleh Susi tanda iya.
"Hah!, nggak nyangka ya, ternyata Mami hanyalah Wanita penggoda suami orang!," lanjut Reza lagi sambil tersenyum sinis.
" Maaf nak, ini Mami lakukan agar Papi tidak menceraikan Mami, karena waktu itu sudah dua tahun lama kami menikah tapi Mami tak kunjung hamil, dan Papanya Papi menyuruh papi untuk menceraikan Mami, jadi tak ada pilihan selain Mami, bermain dengan seorang pria cinta pertama Mami, dan cinta terlarang itu malah membuahkan kamu, tapi perselingkuhan Mami di ketahui oleh Papa Dhanu, dan karena waktu itu Mami benar-benar takut, Akhirnya mami meminta bantuan Diky untuk menghabiskan keluarga Dhanu namun ternyata malah menyisakan si idiot itu, kalau tidak Mami juga akan membunuh Papi agar kekayaannya ini menjadi milik kita." jelas Susi panjang lebar.
"Apa?!, Mami mau membunuh Papi orang yang benar-benar menyayangi mami dengan tulus itu hah?, apa Mami berpikir setelah membunuh Papi, Mami akan menjadi Istri Diky itu Iya?!" ujar Reza yang terlihat ada kebencian saat melihat ibunya.
"Lalu Mami harus bagaimana nak?" tanya Susi sembari ia ingin memegang Wajah Reza namun di tepis Oleh Reza.
"Jangan menyentuh aku Mih, aku nggak Sudi di setuh oleh tangan kotor Mami!." kata Reza yang kemudian ia bangkit dari duduknya dan langsung melangkah pergi meninggalkan Susi yang Wajahnya telah di penuhi linang air mata.
" Nak, hiks kamu mau kemana?.. hiks.." tanya Susi yang sudah terisak-isak, Namun Reza tak merespon pertanyaan maminya ia pergi sambil membanting pintu kamar Susi.
Sedangkan Susi menangis sejadi-jadinya setelah Reza pergi, meninggalkan dirinya.
"Maafkan Mami Nak, Mami lakukan ini juga untuk kamu dan juga Adik kamu, karena Mami tidak akan rela melihat kalian sengsara " gumamnya yang masih terisak-isak.
*******
Sementara di sisi lain di kamar Dhanu.
Nampak Dhanu sedang duduk di Sofa yang ada di kamarnya, dan ia sedang memegang sebuah benda pipihnya dengan Hansed yang terpasang pada telinganya, ternyata Dhanu sedang menyaksikan pertengkaran ibu dan anak, lewat CCTV yang terpasang di HPnya, bahkan Dhanu memetik jarinya dengan senyum sinisnya.
"Bingoo!!"
___________
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys 🙏😉
Jangan pelit ngasih VOTEnya ya, dan jangan lupa juga untuk memberikan dukungannya seper ngasih Hadiahnya, dan juba LIKE Dan KOMENTAR OK😉🙏.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓫𝓪𝓰𝓾𝓼 𝓓𝓱𝓪𝓷𝓾 𝓶𝓾𝓵𝓪𝓲 𝓪𝓭𝓪 𝓫𝓾𝓴𝓽𝓲 𝓽𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓢𝓾𝓼𝓲👍👍👍👍
2022-09-23
1
Mardiana Se
Semakin seru nih... Semangat Author💪💪
2022-05-25
1
Arnie Srie
Good Job Dhanu... terbongkar rahasia besar..
2022-05-25
1