EPISODE 15 Kembali dengan teman-teman

Selama diperjalanan, Steiner menyanyikan lagi Tanah Airku dan Weit ist der Weg zurück ins Heimatland untuk menghilangkan rasa bosan selama dua jam perjalanannya bersama dengan teman-temannya yang juga merasa bosan dan trauma.

"Tanah airku tidak kulupakan.... 'kan terkenang selama hidupku.... biarpun saya pergi jauh... tidak kan hilang dari kalbu... tanah ku yang kucintai.... engkau kuhargai... walaupun banyak negeri ku jalani.... yang masyur permai dikata orang.... tetapi kampung dan rumahku.... di sanalah kurasa senang.... tanah ku tak kulupakan.... engkau ku banggakan" Steiner sambil bernyanyi dengan penuh penghayatan.

"Lagi, Steiner. Mantap suaramu!" kata Apris.

"Yah, Steiner. Tambah lagi" tambah Syamsul.

"Oke, ini lagu berjudul Weit ist der Weg zurück ins Heimatland yang berarti 'jauh ialah jarak perjalanan kembali ke tanah air' " jawab Steiner.

"Weit ist der Weg zurück ins Heimatland, So weit... so weit Dort, wo die Sterne stehn am Waldesrand Blüht die neue Zeit, die neue Zeit Jeder brave Grenadier Sehnt heimlich sie nach dir ja... Weit ist der Weg zurück ins Heimatland, So weit... so weit Die Wolken ziehn dahin, daher, Sie ziehn wohl über's Meer Der mensch lebt nur einmal - und dan nicht mehr Die Wolken ziehn dahin, daher, Sie ziehn wohl über's Meer, Der mensch lebt nur einmal - und dan nicht mehr. Weit ist der Weg zurück ins Heimatland, So weit... so weit. Dort, wo die Sterne stehn am Waldesrand Blüht die neue Zeit, die neue Zeit Jeder brave Grenadier Sehnt heimlich sie nach dir ja.... Weit ist der Weg zurück ins Heimatland, So weit... so weit." tambah Steiner sambil bernyanyi penuh dengan penghayatan.

Lagu itu berisi tentang banyak prajurit yang ingin pulang ke kampung halamannya ketika perang sudah usai.

Mereka semua yang mendengar suara Steiner bernyanyi menjadi lebih tenang dan melupakan trauma berat yang dialami mereka semua. Tetapi, Amel masih saja teringat dengan kedua orang tuanya sambil menangis dan meminta maaf karena belum sempat membahagiakan orang tuanya.

Setelah mereka menempuh perjalanan menuju Kalimantan Timur, tiba-tiba radio komunikasi helikopter itu berbunyi. Radio komunikasi itu berbunyi dan memberitahu kepada seluruh Indonesia bahwa Kalimantan Timur diserang hingga ke Kalimantan Barat

"Kepada seluruh Indonesia, Kalimantan Utara, Timur Barat, Tengah, dan Selatan. Saat ini berhasil dikuasai oleh pasukan lawan. Status keadaan provinsi tersebut saat ini berstatus merah. TNI dan Polri kehilangan banyak anggotanya karena dibunuh oleh pasukan lawan, segera cari tempat aman agar dapat bertahan hidup bagi yang terjebak disana" ucap salah satu seseorang yang menggunakan radio komunikasi yang ada dipusat.

"Herzog!! kita akan kemana?!!" tanya Raditya dengan suara keras pada Herzog dibelakangnya.

"Kalimantan Timur pastinya!!" jawab Herzog.

"Kalimantan Timur berstatus zona merah, Herzog!! tidak aman jika kita kesana!!" kata Raditya.

"Ke Jawa Tengah sekarang!!" ucap Herzog.

"Siap!!" jawab Raditya.

Raditya pun mulai mengemudikan helikopternya ke Jawa Tengah dengan kecepatan sedang. Selama diperjalanan melewati laut, mereka banyak melihat kapal-kapal yang sedang membawa pengungsi untuk dibawa ke Pulau Jawa.

"Banyak sekali kapal" ucap Apris.

"Ini sudah seperti pasukan lawan yang akan menginvasi daerah lain" ucap Syamsul..

"Perang ini mungkin akan menjadi sangat dahsyat" Jawa Herzog.

Setelah beberapa jam melewati laut, mereka semua pun telah sampai di Jawa Tengah, Raditya memutuskan untuk mendarat di Bandara Internasional Adi Sucipto. Sebelum mendaratkan helikopter itu, ia meminta izin pada menara bandara itu untuk mendarat.

Menara bandara itu memberikan izin untuk mendarat. Raditya pun mendarat di bandara itu, ketika akan keluar dari pesawat mereka semua disambut baik oleh tentara TNI AU dan Panglima TNI disana atas keberhasilan mereka bertahan hidup di Tarakan walapun hanya dua hari.

Tetapi, Tarakan disebut oleh banyak tentara dengan sebutan Neraka dunia. kenapa disebut Neraka dunia, karena kemarin Para prajurit TNI yang dikerahkan tadi malam hilang tanpa kontak.

"Selamat atas keberhasilan kalian semua" kata Jenderal besar sambil memberikan kalung bunga sebagai tanda keberhasilan

"Sama-sama, Pak" jawab Raditya, Herzog dan Steiner sambil memberikan hormat dan berjabat tangan.

Tiba-tiba, mereka dikerumuni banyak wartawan untuk diminta keterangan saat berada di Tarakan, wartawan itu memenuhi mereka semua dengan sangat padat dan penuh sesak.

"Pak, Pak, bagaimana yang kalian rasakan saat berada di Tarakan?" tanya salah satu wartawan.

"Penuh dengan kehancuran yang sangat hebat, dimana aku terpisah oleh Steiner dan kawan-kawan" jawab Herzog.

"Bagaimana yang anda rasakan ketika sudah sampai di Pulau Jawa?" tanya salah satu wartawan.

"Sangat-sangat lega ketika sudah sampai di Pulau Jawa" jawab Raditya pada wartawan.

Tiba-tiba, teman-teman Herzog yang berasal dari tentara Jerman datang menemui mereka semua.

Steiner yang melihat pacarnya datang memakai pakaian tentaranya dengan sebuah tanda tim medis dilengan kanannya langsung menerobos para wartawan dan memeluknya karena bisa kembali dengan selamat.

"Erika! akhirnya bisa bertemu kembali" kata Steiner dengan berteriak ketika melihat pacarnya datang dan berpelukan dengannya.

Steiner berjalan menerobos para kerumunan wartawan yang sedang meminta jawaban dari Herzog dan Raditya. Dia juga mengangkat Erika.

"Akhirnya kita bisa bertemu lagi" jawab Erika sambil memeluk Steiner dengan perasaan gembira bercampur sedih.

Lalu, Herzog melihat Saudaranya yaitu Melani dan teman tentaranya yaitu Reigen Ryszard Royck Rommel dan kawan-kawan. Dia berjalan cepat dan memeluk keduanya dengan sangat bahagia.

"Herzog, akhirnya kita bisa bertemu kembali" kata Rommel sambil bersalaman memeluknya sebagai bentuk salam.

"Kak, akhirnya kakak selamat juga" jawab Melani sambil memeluknya.

"Aku rindu dengan kakak" tambahnya.

Teman-teman Herzog melihat Rommel bisa kembali dengan teman lamanya sangat terharu. Rommel dan teman-temannya datang kepada panglima TNI untuk memberi hormat dan mengucapkan terima kasih kepada Raditya.

"Raditya, terima kasih atas perbuatanmu, aku berhutang nyawa padamu" kata Rommel sambil berjabat tangan.

"Sama-sama, kita semua adalah sahabat saat masih berada di Jerman jadi kita harus saling tolong menolong" jawab Raditya.

"Lain kali Aku akan mengajakmu jalan-jalan setelah perang saudara berakhir" kata Rommel.

"Mantap" jawab Raditya sambil memberikan jempolnya.

"Rommel, bagaimana kamu tahu bahwa aku akan datang kesini?" tanya Herzog.

"Raditya memberitahu aku pada radio komunikasi" jawab Rommel.

Semua media dari Indonesia maupun dari luar Indonesia menayangkan tentang orang-orang yang selamat dari Neraka dunia, berita ini sampai menjadi trending topic nomor satu, yang mengejutkan bagi warga negara Jerman adalah terdapat dua orang tentara Jerman dan satu orang tentara Indonesia di sana.

Raditya yang melihat Melani sedang berbincang-bincang pada Herzog dan kawan-kawan, tiba-tiba ia jatuh cinta padanya secara diam-diam. Dia juga terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh Melani.

"Waaah.... Adiknya Herzog sangat cantik sekali" ucap Raditya didalam hatinya sambil melihat Melani yang sedang tertawa bahagia disana.

Lalu, tanpa sengaja Melani menoleh kearah Raditya. Mereka berdua pun kedapatan saling bertatapan. Seketika mereka berdua pun membuang muka satu sama lain dengan keadaan wajah yang memerah. Sementara itu, Melani juga memiliki perasaan cinta pada Raditya, namun dia memendamnya dengan alasan ia tidak akan memiliki Raditya pada pujaan hatinya.

"Sial... Dia tadi menoleh kearahku" ucap Raditya didalam hatinya dengan wajah yang memerah.

"Waaah.... Seorang Laki-laki itu sangat gagah dan berwibawa sekali" ucap Melani didalam hatinya dengan wajah memerah dan memuji Raditya.

"Tapi sayang, beda agama dan keyakinan...." kata Raditya.

"Hey, Ferguzo" panggil Rommel sambil membuka minuman kaleng bersoda.

"Apa?" tanya Ferguzo.

"Raditya dan Melani memiliki perasaan cinta satu sama lain" jawab Rommel dengan tersenyum.

"Tadi aku melihatnya mereka berdua malu dan membuang mukanya" tambahnya.

"Sungguh?" tanya Ferguzo.

"Iya, seperti kita harus mengabadikan momen ini" jawab Rommel.

"Keluarkan kameramu, Ferguzo" tambahnya.

"Siap" jawab Ferguzo.

Ferguzo dan Rommel pun mulai mengeluarkan kamera yang mereka berdua miliki. Setelah itu, mereka berdua memotret Raditya dan Melani secara bersamaan dan mendapatkan hasil foto yang bagus. Rommel dan Ferguzo pun berniat mencuci fotonya.

Episodes
1 EPISODE 1 - Serangan dimulai
2 EPISODE 2 - Pelindung
3 EPISODE 3 Perjalanan
4 EPISODE 4 sang penyelamat tim
5 EPISODE 5 Herzog kembali
6 EPISODE 6 Penyerangan
7 EPISODE 7 Penyerangan vol 2
8 EPISODE 8 Pencarian dan Perkumpulan
9 EPISODE 9 Teman Lama
10 EPISODE 10 Sebentar Lagi
11 EPISODE 11 Cerita Dan Keadaan
12 EPISODE 12 Sampai tujuan
13 EPISODE 13 Tidak dapat Terpisahkan
14 EPISODE 14 Akhir dari Tarakan
15 EPISODE 15 Kembali dengan teman-teman
16 EPISODE 16 Permulaan kedua
17 EPISODE 17 Keadaan
18 EPISODE 18 Bercanda sebelum pergi
19 EPISODE 19 Kehancuran dan penyerangan di Kalimantan Selatan
20 EPISODE 20 Cerita dua orang
21 EPISODE 21 Kembali ke Pulau Jawa
22 EPISODE 22 Kebangkitan Herzog
23 EPISODE 23 Awal pertempuran dimulai
24 EPISODE 24 Pertarungan Sadis Herzog
25 EPISODE 25 Teramiter
26 EPISODE 26 Penelitian Roter
27 EPISODE 27 Hari mulai suram
28 EPISODE 28 Pertikaian kecil
29 EPISODE 29 Kematian Ibu dan Ayah Herzog
30 EPISODE 30 Kabar duka dan gembira
31 EPISODE 31 Subject-330
32 EPISODE 32 Keadaan makin buruk
33 EPISODE 33 Vanback Eyes
34 EPISODE 34 Serangan Herzog
35 EPISODE 35 Aksi berbahaya Roter
36 EPISODE 36 Diskusi
37 EPISODE 37 Kejadian buruk
38 EPISODE 38 Pemakaman Herzog
39 EPISODE 39 Kebangkitan Herzog
40 EPISODE 40 Perjalanan kembali ke asramanya
41 EPISODE 41 Tank baru untuk Roter
42 EPISODE 42 Kedatangan kedua saudara Herzog, Prajurit Rusia dan Prajurit Jerman
43 EPISODE 43 Herzog mengejutkan semua teman-temannya
44 EPISODE 44 Herzog mengejutkan teman-temannya dan ketakutan Roter
45 EPISODE 45 Peperangan pasukan Tank Albert dan dibantu oleh rival Teramiter
46 EPISODE 46 Rapat Strategi Vol 1
47 EPISODE 47 Kejadian yang tak terduga
48 EPISODE 48 Roter dan Erika.
49 EPISODE 49 Monika marah dengan Roter
50 EPISODE 50 Kedatangan Kuromogramo ke Teramiter
51 EPISODE 51 Rapat Strategi Vol. 2
52 EPISODE 52 Masa lalu SMA di Köln
53 EPISODE 53 Kijang-1, Kijang-2, dan Kijang-3
54 EPISODE 54 Masa lalu yang kelam dan sampai di Jepang
55 EPISODE 55 Memulai hari dengan Black Eyes
56 EPISODE 56 Tidak terlibatkan dan berangkat ke medan perang
57 EPISODE 57 Serangan pertama Teramiter dan Kuromogramo
58 EPISODE 58 Berakhirnya konflik panjang Monika dan Roter
59 EPISODE 59 Hari-H
60 EPISODE 60 - Komandan baru Kuromogramo dan Albert kembali
61 EPISODE 61 - Hal konyol Monika pada Roter
62 EPISODE 62 - Maju terus
63 EPISODE 63 - Pemandangan yang indah
64 EPISODE 64 - Ankunft (Kedatangan)
65 EPISODE 65 - Kru Tank
66 EPISODE 66 - Tugas suci kita
67 EPISODE 67 - Ini adalah pertempuran yang nyata
68 EPISODE 68 - Peperangan masih terus berlanjut
69 EPISODE 69 - Menyusun strategi dan Hari yang bahagia
70 EPISODE 70 - Nama untuknya
71 EPISODE 71 - Mengingat masa lalu yang seram
72 EPISODE 72 - Sisi lain
73 EPISODE 73 - Menyerbu sendirian Vol. 1
74 EPISODE 74 - Menyerbu sendirian Vol. 2
75 EPISODE 75 - Dikala ingin menandingi organisasi sebelah
76 EPISODE 76 - Melawan satu batalyon dengan sendirian
77 EPISODE 77 - Beberapa partisan dan kedatangan kedua Jenderal
78 EPISODE 78 - Teror
79 EPISODE 79 - Kembali menjadi komandan
80 EPISODE 80 - Dipukul mundur
81 EPISODE 81 - Dipukul mundur part 2
82 EPISODE 82 - Masa lalu suram dan rencana Arley
83 EPISODE 83 - Serangan udara
84 EPISODE 84 - Rencana kotor serta nekat Aditya dan Jend. Adamson
85 EPISODE 85 - Serangan akan dimulai
86 EPISODE 86 - Dimulainya serangan
87 EPISODE 87 - Serangan dan pertikaian
88 EPISODE 88 - Persiapan penculikan
89 EPISODE 89 - Bersiap menculik dan bahagia
90 EPISODE 90 - Terculik!
91 EPISODE 91 - Belum dicurigai
92 EPISODE 92 - Baru menyadari
93 EPISODE 93 - Persiapan unjuk rasa
94 EPISODE 94 - Akan dimulai
95 EPISODE 95 - Terungkapkan
96 EPISODE 96 - Keadaan makin memanas
97 EPISODE 97 - Berakhirnya aksi unjuk rasa
98 EPISODE 98 - Mendapatkan tantangan
99 EPISODE 99 - Keromantisan dan cerita seram
100 EPISODE 100 - Akan segera ku buktikan nanti
101 EPISODE 101 - Wunderwaffe dan kru Tank Gerrald
102 EPISODE 102 - Selamat datang dan berangkat!
103 EPISODE 103 - Pasukan Aditya semakin ganas
104 EPISODE 104 - Serangan Dahsyat
105 EPISODE 105 - Dua mesin tempur yang hebat
106 EPISODE 106 - Drugo vs Gerrald
107 EPISODE 107 - Serangan Reihan dan Kavaro
108 EPISODE 108 - Menyelamatkan kolonel
109 EPISODE 109 - Deklarasi negara baru dan Erika ditangkap
110 EPISODE 110 - Menyelamatkan Erika
111 EPISODE 111 Jawohl
112 EPISODE 112 - Simpan perkataanmu itu!
113 EPISODE 113 - Great war is begin
114 EPISODE 114 - Mempersiapkan serangan
115 EPISODE 115 - Tembok pantai
116 EPISODE 116 - Hari Gajian
117 EPISODE 117 - Pertarungan besar
118 EPISODE 118 - Gajian telah tiba!
119 EPISODE 119 - Perang masih berlanjut
120 EPISODE 120 - Kedua rival
121 EPISODE 121 - Sebuah peperangan sedang
122 EPISODE 122 - Rivalen
123 EPISODE 123 - Menyerang gunung
124 EPISODE 124 - Serangan Kota Magelang
125 EPISODE 125 - Kejar-kejaran diudara
126 EPISODE 126 - Akhir dari peperangan panjang
127 EPISODE 127 - Oktober Borneo
128 EPISODE 128 - Melawan pasukan Vanback
129 EPISODE 129 - Bersatu
130 EPISODE 130 - Membebaskan Tanjung Selor
131 EPISODE 131 - Perang skala besar telah pecah
132 EPISODE 132 - Selamat jalan....
133 EPISODE 133 - Memasuki Tarakan
134 EPISODE 134 - Kota
135 EPISODE 135 - Tetap mempertahankan Tarakan
136 EPISODE 136 - Lawan dan kawan
137 EPISODE 137 - Satu hari sebelum Aditya kena mental
138 EPISODE 138 - Dikala ingin meraih kemenangan dengan cepat
139 EPISODE 139 - Diam tak berguna, bergerak meratakan Donetznesia
140 EPISODE 140 - Kawan dalam lawan
141 EPISODE 141 - Saling berebut
142 EPISODE 142 - Dan terjadilah....
143 EPISODE 143 - Petempur handal
144 EPISODE 144 - Strategi akhir
145 EPISODE 145 - Bersiap untuk Ibu Pertiwi
146 EPISODE 146 - Malam yang tidak biasa
147 EPISODE 147 - Situasi yang menegangkan
148 EPISODE 148 - Pertempuran malam telah berakhir
149 EPISODE 149 - Selangkah lagi
150 EPISODE 150 - Wilayah terakhir
151 EPISODE 151 - Merebut kembali
152 EPISODE 152 - Bergerak menghancurkan mental lawan
153 EPISODE 153 - Musibah
154 EPISODE 154 - Hari yang bahagia
155 EPISODE 155 - Malam siaga
156 EPISODE 156 - Perang terakhir
157 EPISODE 157 - Kemenangan besar
158 EPISODE 158 - Dua orang berlawanan
159 EPISODE 159 - Sampai jumpa
160 Latar Belakang Aditya
161 Gerakan Revolusi Dimulai
162 Jangan Remehkan Kami!
163 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 163 Episodes

1
EPISODE 1 - Serangan dimulai
2
EPISODE 2 - Pelindung
3
EPISODE 3 Perjalanan
4
EPISODE 4 sang penyelamat tim
5
EPISODE 5 Herzog kembali
6
EPISODE 6 Penyerangan
7
EPISODE 7 Penyerangan vol 2
8
EPISODE 8 Pencarian dan Perkumpulan
9
EPISODE 9 Teman Lama
10
EPISODE 10 Sebentar Lagi
11
EPISODE 11 Cerita Dan Keadaan
12
EPISODE 12 Sampai tujuan
13
EPISODE 13 Tidak dapat Terpisahkan
14
EPISODE 14 Akhir dari Tarakan
15
EPISODE 15 Kembali dengan teman-teman
16
EPISODE 16 Permulaan kedua
17
EPISODE 17 Keadaan
18
EPISODE 18 Bercanda sebelum pergi
19
EPISODE 19 Kehancuran dan penyerangan di Kalimantan Selatan
20
EPISODE 20 Cerita dua orang
21
EPISODE 21 Kembali ke Pulau Jawa
22
EPISODE 22 Kebangkitan Herzog
23
EPISODE 23 Awal pertempuran dimulai
24
EPISODE 24 Pertarungan Sadis Herzog
25
EPISODE 25 Teramiter
26
EPISODE 26 Penelitian Roter
27
EPISODE 27 Hari mulai suram
28
EPISODE 28 Pertikaian kecil
29
EPISODE 29 Kematian Ibu dan Ayah Herzog
30
EPISODE 30 Kabar duka dan gembira
31
EPISODE 31 Subject-330
32
EPISODE 32 Keadaan makin buruk
33
EPISODE 33 Vanback Eyes
34
EPISODE 34 Serangan Herzog
35
EPISODE 35 Aksi berbahaya Roter
36
EPISODE 36 Diskusi
37
EPISODE 37 Kejadian buruk
38
EPISODE 38 Pemakaman Herzog
39
EPISODE 39 Kebangkitan Herzog
40
EPISODE 40 Perjalanan kembali ke asramanya
41
EPISODE 41 Tank baru untuk Roter
42
EPISODE 42 Kedatangan kedua saudara Herzog, Prajurit Rusia dan Prajurit Jerman
43
EPISODE 43 Herzog mengejutkan semua teman-temannya
44
EPISODE 44 Herzog mengejutkan teman-temannya dan ketakutan Roter
45
EPISODE 45 Peperangan pasukan Tank Albert dan dibantu oleh rival Teramiter
46
EPISODE 46 Rapat Strategi Vol 1
47
EPISODE 47 Kejadian yang tak terduga
48
EPISODE 48 Roter dan Erika.
49
EPISODE 49 Monika marah dengan Roter
50
EPISODE 50 Kedatangan Kuromogramo ke Teramiter
51
EPISODE 51 Rapat Strategi Vol. 2
52
EPISODE 52 Masa lalu SMA di Köln
53
EPISODE 53 Kijang-1, Kijang-2, dan Kijang-3
54
EPISODE 54 Masa lalu yang kelam dan sampai di Jepang
55
EPISODE 55 Memulai hari dengan Black Eyes
56
EPISODE 56 Tidak terlibatkan dan berangkat ke medan perang
57
EPISODE 57 Serangan pertama Teramiter dan Kuromogramo
58
EPISODE 58 Berakhirnya konflik panjang Monika dan Roter
59
EPISODE 59 Hari-H
60
EPISODE 60 - Komandan baru Kuromogramo dan Albert kembali
61
EPISODE 61 - Hal konyol Monika pada Roter
62
EPISODE 62 - Maju terus
63
EPISODE 63 - Pemandangan yang indah
64
EPISODE 64 - Ankunft (Kedatangan)
65
EPISODE 65 - Kru Tank
66
EPISODE 66 - Tugas suci kita
67
EPISODE 67 - Ini adalah pertempuran yang nyata
68
EPISODE 68 - Peperangan masih terus berlanjut
69
EPISODE 69 - Menyusun strategi dan Hari yang bahagia
70
EPISODE 70 - Nama untuknya
71
EPISODE 71 - Mengingat masa lalu yang seram
72
EPISODE 72 - Sisi lain
73
EPISODE 73 - Menyerbu sendirian Vol. 1
74
EPISODE 74 - Menyerbu sendirian Vol. 2
75
EPISODE 75 - Dikala ingin menandingi organisasi sebelah
76
EPISODE 76 - Melawan satu batalyon dengan sendirian
77
EPISODE 77 - Beberapa partisan dan kedatangan kedua Jenderal
78
EPISODE 78 - Teror
79
EPISODE 79 - Kembali menjadi komandan
80
EPISODE 80 - Dipukul mundur
81
EPISODE 81 - Dipukul mundur part 2
82
EPISODE 82 - Masa lalu suram dan rencana Arley
83
EPISODE 83 - Serangan udara
84
EPISODE 84 - Rencana kotor serta nekat Aditya dan Jend. Adamson
85
EPISODE 85 - Serangan akan dimulai
86
EPISODE 86 - Dimulainya serangan
87
EPISODE 87 - Serangan dan pertikaian
88
EPISODE 88 - Persiapan penculikan
89
EPISODE 89 - Bersiap menculik dan bahagia
90
EPISODE 90 - Terculik!
91
EPISODE 91 - Belum dicurigai
92
EPISODE 92 - Baru menyadari
93
EPISODE 93 - Persiapan unjuk rasa
94
EPISODE 94 - Akan dimulai
95
EPISODE 95 - Terungkapkan
96
EPISODE 96 - Keadaan makin memanas
97
EPISODE 97 - Berakhirnya aksi unjuk rasa
98
EPISODE 98 - Mendapatkan tantangan
99
EPISODE 99 - Keromantisan dan cerita seram
100
EPISODE 100 - Akan segera ku buktikan nanti
101
EPISODE 101 - Wunderwaffe dan kru Tank Gerrald
102
EPISODE 102 - Selamat datang dan berangkat!
103
EPISODE 103 - Pasukan Aditya semakin ganas
104
EPISODE 104 - Serangan Dahsyat
105
EPISODE 105 - Dua mesin tempur yang hebat
106
EPISODE 106 - Drugo vs Gerrald
107
EPISODE 107 - Serangan Reihan dan Kavaro
108
EPISODE 108 - Menyelamatkan kolonel
109
EPISODE 109 - Deklarasi negara baru dan Erika ditangkap
110
EPISODE 110 - Menyelamatkan Erika
111
EPISODE 111 Jawohl
112
EPISODE 112 - Simpan perkataanmu itu!
113
EPISODE 113 - Great war is begin
114
EPISODE 114 - Mempersiapkan serangan
115
EPISODE 115 - Tembok pantai
116
EPISODE 116 - Hari Gajian
117
EPISODE 117 - Pertarungan besar
118
EPISODE 118 - Gajian telah tiba!
119
EPISODE 119 - Perang masih berlanjut
120
EPISODE 120 - Kedua rival
121
EPISODE 121 - Sebuah peperangan sedang
122
EPISODE 122 - Rivalen
123
EPISODE 123 - Menyerang gunung
124
EPISODE 124 - Serangan Kota Magelang
125
EPISODE 125 - Kejar-kejaran diudara
126
EPISODE 126 - Akhir dari peperangan panjang
127
EPISODE 127 - Oktober Borneo
128
EPISODE 128 - Melawan pasukan Vanback
129
EPISODE 129 - Bersatu
130
EPISODE 130 - Membebaskan Tanjung Selor
131
EPISODE 131 - Perang skala besar telah pecah
132
EPISODE 132 - Selamat jalan....
133
EPISODE 133 - Memasuki Tarakan
134
EPISODE 134 - Kota
135
EPISODE 135 - Tetap mempertahankan Tarakan
136
EPISODE 136 - Lawan dan kawan
137
EPISODE 137 - Satu hari sebelum Aditya kena mental
138
EPISODE 138 - Dikala ingin meraih kemenangan dengan cepat
139
EPISODE 139 - Diam tak berguna, bergerak meratakan Donetznesia
140
EPISODE 140 - Kawan dalam lawan
141
EPISODE 141 - Saling berebut
142
EPISODE 142 - Dan terjadilah....
143
EPISODE 143 - Petempur handal
144
EPISODE 144 - Strategi akhir
145
EPISODE 145 - Bersiap untuk Ibu Pertiwi
146
EPISODE 146 - Malam yang tidak biasa
147
EPISODE 147 - Situasi yang menegangkan
148
EPISODE 148 - Pertempuran malam telah berakhir
149
EPISODE 149 - Selangkah lagi
150
EPISODE 150 - Wilayah terakhir
151
EPISODE 151 - Merebut kembali
152
EPISODE 152 - Bergerak menghancurkan mental lawan
153
EPISODE 153 - Musibah
154
EPISODE 154 - Hari yang bahagia
155
EPISODE 155 - Malam siaga
156
EPISODE 156 - Perang terakhir
157
EPISODE 157 - Kemenangan besar
158
EPISODE 158 - Dua orang berlawanan
159
EPISODE 159 - Sampai jumpa
160
Latar Belakang Aditya
161
Gerakan Revolusi Dimulai
162
Jangan Remehkan Kami!
163
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!