Selama diperjalanan, Steiner menyanyikan lagi Tanah Airku dan Weit ist der Weg zurück ins Heimatland untuk menghilangkan rasa bosan selama dua jam perjalanannya bersama dengan teman-temannya yang juga merasa bosan dan trauma.
"Tanah airku tidak kulupakan.... 'kan terkenang selama hidupku.... biarpun saya pergi jauh... tidak kan hilang dari kalbu... tanah ku yang kucintai.... engkau kuhargai... walaupun banyak negeri ku jalani.... yang masyur permai dikata orang.... tetapi kampung dan rumahku.... di sanalah kurasa senang.... tanah ku tak kulupakan.... engkau ku banggakan" Steiner sambil bernyanyi dengan penuh penghayatan.
"Lagi, Steiner. Mantap suaramu!" kata Apris.
"Yah, Steiner. Tambah lagi" tambah Syamsul.
"Oke, ini lagu berjudul Weit ist der Weg zurück ins Heimatland yang berarti 'jauh ialah jarak perjalanan kembali ke tanah air' " jawab Steiner.
"Weit ist der Weg zurück ins Heimatland, So weit... so weit Dort, wo die Sterne stehn am Waldesrand Blüht die neue Zeit, die neue Zeit Jeder brave Grenadier Sehnt heimlich sie nach dir ja... Weit ist der Weg zurück ins Heimatland, So weit... so weit Die Wolken ziehn dahin, daher, Sie ziehn wohl über's Meer Der mensch lebt nur einmal - und dan nicht mehr Die Wolken ziehn dahin, daher, Sie ziehn wohl über's Meer, Der mensch lebt nur einmal - und dan nicht mehr. Weit ist der Weg zurück ins Heimatland, So weit... so weit. Dort, wo die Sterne stehn am Waldesrand Blüht die neue Zeit, die neue Zeit Jeder brave Grenadier Sehnt heimlich sie nach dir ja.... Weit ist der Weg zurück ins Heimatland, So weit... so weit." tambah Steiner sambil bernyanyi penuh dengan penghayatan.
Lagu itu berisi tentang banyak prajurit yang ingin pulang ke kampung halamannya ketika perang sudah usai.
Mereka semua yang mendengar suara Steiner bernyanyi menjadi lebih tenang dan melupakan trauma berat yang dialami mereka semua. Tetapi, Amel masih saja teringat dengan kedua orang tuanya sambil menangis dan meminta maaf karena belum sempat membahagiakan orang tuanya.
Setelah mereka menempuh perjalanan menuju Kalimantan Timur, tiba-tiba radio komunikasi helikopter itu berbunyi. Radio komunikasi itu berbunyi dan memberitahu kepada seluruh Indonesia bahwa Kalimantan Timur diserang hingga ke Kalimantan Barat
"Kepada seluruh Indonesia, Kalimantan Utara, Timur Barat, Tengah, dan Selatan. Saat ini berhasil dikuasai oleh pasukan lawan. Status keadaan provinsi tersebut saat ini berstatus merah. TNI dan Polri kehilangan banyak anggotanya karena dibunuh oleh pasukan lawan, segera cari tempat aman agar dapat bertahan hidup bagi yang terjebak disana" ucap salah satu seseorang yang menggunakan radio komunikasi yang ada dipusat.
"Herzog!! kita akan kemana?!!" tanya Raditya dengan suara keras pada Herzog dibelakangnya.
"Kalimantan Timur pastinya!!" jawab Herzog.
"Kalimantan Timur berstatus zona merah, Herzog!! tidak aman jika kita kesana!!" kata Raditya.
"Ke Jawa Tengah sekarang!!" ucap Herzog.
"Siap!!" jawab Raditya.
Raditya pun mulai mengemudikan helikopternya ke Jawa Tengah dengan kecepatan sedang. Selama diperjalanan melewati laut, mereka banyak melihat kapal-kapal yang sedang membawa pengungsi untuk dibawa ke Pulau Jawa.
"Banyak sekali kapal" ucap Apris.
"Ini sudah seperti pasukan lawan yang akan menginvasi daerah lain" ucap Syamsul..
"Perang ini mungkin akan menjadi sangat dahsyat" Jawa Herzog.
Setelah beberapa jam melewati laut, mereka semua pun telah sampai di Jawa Tengah, Raditya memutuskan untuk mendarat di Bandara Internasional Adi Sucipto. Sebelum mendaratkan helikopter itu, ia meminta izin pada menara bandara itu untuk mendarat.
Menara bandara itu memberikan izin untuk mendarat. Raditya pun mendarat di bandara itu, ketika akan keluar dari pesawat mereka semua disambut baik oleh tentara TNI AU dan Panglima TNI disana atas keberhasilan mereka bertahan hidup di Tarakan walapun hanya dua hari.
Tetapi, Tarakan disebut oleh banyak tentara dengan sebutan Neraka dunia. kenapa disebut Neraka dunia, karena kemarin Para prajurit TNI yang dikerahkan tadi malam hilang tanpa kontak.
"Selamat atas keberhasilan kalian semua" kata Jenderal besar sambil memberikan kalung bunga sebagai tanda keberhasilan
"Sama-sama, Pak" jawab Raditya, Herzog dan Steiner sambil memberikan hormat dan berjabat tangan.
Tiba-tiba, mereka dikerumuni banyak wartawan untuk diminta keterangan saat berada di Tarakan, wartawan itu memenuhi mereka semua dengan sangat padat dan penuh sesak.
"Pak, Pak, bagaimana yang kalian rasakan saat berada di Tarakan?" tanya salah satu wartawan.
"Penuh dengan kehancuran yang sangat hebat, dimana aku terpisah oleh Steiner dan kawan-kawan" jawab Herzog.
"Bagaimana yang anda rasakan ketika sudah sampai di Pulau Jawa?" tanya salah satu wartawan.
"Sangat-sangat lega ketika sudah sampai di Pulau Jawa" jawab Raditya pada wartawan.
Tiba-tiba, teman-teman Herzog yang berasal dari tentara Jerman datang menemui mereka semua.
Steiner yang melihat pacarnya datang memakai pakaian tentaranya dengan sebuah tanda tim medis dilengan kanannya langsung menerobos para wartawan dan memeluknya karena bisa kembali dengan selamat.
"Erika! akhirnya bisa bertemu kembali" kata Steiner dengan berteriak ketika melihat pacarnya datang dan berpelukan dengannya.
Steiner berjalan menerobos para kerumunan wartawan yang sedang meminta jawaban dari Herzog dan Raditya. Dia juga mengangkat Erika.
"Akhirnya kita bisa bertemu lagi" jawab Erika sambil memeluk Steiner dengan perasaan gembira bercampur sedih.
Lalu, Herzog melihat Saudaranya yaitu Melani dan teman tentaranya yaitu Reigen Ryszard Royck Rommel dan kawan-kawan. Dia berjalan cepat dan memeluk keduanya dengan sangat bahagia.
"Herzog, akhirnya kita bisa bertemu kembali" kata Rommel sambil bersalaman memeluknya sebagai bentuk salam.
"Kak, akhirnya kakak selamat juga" jawab Melani sambil memeluknya.
"Aku rindu dengan kakak" tambahnya.
Teman-teman Herzog melihat Rommel bisa kembali dengan teman lamanya sangat terharu. Rommel dan teman-temannya datang kepada panglima TNI untuk memberi hormat dan mengucapkan terima kasih kepada Raditya.
"Raditya, terima kasih atas perbuatanmu, aku berhutang nyawa padamu" kata Rommel sambil berjabat tangan.
"Sama-sama, kita semua adalah sahabat saat masih berada di Jerman jadi kita harus saling tolong menolong" jawab Raditya.
"Lain kali Aku akan mengajakmu jalan-jalan setelah perang saudara berakhir" kata Rommel.
"Mantap" jawab Raditya sambil memberikan jempolnya.
"Rommel, bagaimana kamu tahu bahwa aku akan datang kesini?" tanya Herzog.
"Raditya memberitahu aku pada radio komunikasi" jawab Rommel.
Semua media dari Indonesia maupun dari luar Indonesia menayangkan tentang orang-orang yang selamat dari Neraka dunia, berita ini sampai menjadi trending topic nomor satu, yang mengejutkan bagi warga negara Jerman adalah terdapat dua orang tentara Jerman dan satu orang tentara Indonesia di sana.
Raditya yang melihat Melani sedang berbincang-bincang pada Herzog dan kawan-kawan, tiba-tiba ia jatuh cinta padanya secara diam-diam. Dia juga terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh Melani.
"Waaah.... Adiknya Herzog sangat cantik sekali" ucap Raditya didalam hatinya sambil melihat Melani yang sedang tertawa bahagia disana.
Lalu, tanpa sengaja Melani menoleh kearah Raditya. Mereka berdua pun kedapatan saling bertatapan. Seketika mereka berdua pun membuang muka satu sama lain dengan keadaan wajah yang memerah. Sementara itu, Melani juga memiliki perasaan cinta pada Raditya, namun dia memendamnya dengan alasan ia tidak akan memiliki Raditya pada pujaan hatinya.
"Sial... Dia tadi menoleh kearahku" ucap Raditya didalam hatinya dengan wajah yang memerah.
"Waaah.... Seorang Laki-laki itu sangat gagah dan berwibawa sekali" ucap Melani didalam hatinya dengan wajah memerah dan memuji Raditya.
"Tapi sayang, beda agama dan keyakinan...." kata Raditya.
"Hey, Ferguzo" panggil Rommel sambil membuka minuman kaleng bersoda.
"Apa?" tanya Ferguzo.
"Raditya dan Melani memiliki perasaan cinta satu sama lain" jawab Rommel dengan tersenyum.
"Tadi aku melihatnya mereka berdua malu dan membuang mukanya" tambahnya.
"Sungguh?" tanya Ferguzo.
"Iya, seperti kita harus mengabadikan momen ini" jawab Rommel.
"Keluarkan kameramu, Ferguzo" tambahnya.
"Siap" jawab Ferguzo.
Ferguzo dan Rommel pun mulai mengeluarkan kamera yang mereka berdua miliki. Setelah itu, mereka berdua memotret Raditya dan Melani secara bersamaan dan mendapatkan hasil foto yang bagus. Rommel dan Ferguzo pun berniat mencuci fotonya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments