EPISODE 13 Tidak dapat Terpisahkan

Mereka berdua berhasil masuk kedalam Pantai Amal Lama, di depan pintu masuk, banyak terdapat mayat-mayat yang digantung diatas lampu jalan.

Sebagian besar mayat perempuan diperkosa seperti budak ****. Pasukan pemberontak itu banyak membunuh warga sipil yang berada di daerah itu.

Di kaki bukit, mereka berdua merasa lega karena telah menemukan Steiner dan kawan-kawan.

"Akhirnya..... Kita berdua sampai ditujuan, juga" kata Herzog dengan lega.

"Benar sekali, usaha kita tidak sia-sia, yaahh walaupun hanya berjalan dan bertahan dalam ganasnya peperangan disini" jawab Raditya.

Mereka pun sampai di bukit dimana dia melihat Steiner yang sedang menunggu Herzog.

"Raditya, aku mempunyai rencana bagus, bagaimana kita berdua mengejutkan mereka?" tanya Herzog tersenyum dengan rencana jahilnya.

"Wah ide yang sangat bagus. Begini, bagaimana kita menyamar jadi pasukan pemberontak?" tanya Raditya dengan ekspresi wajah jahilnya.

"Boleh juga, kita akan mengulangi hal ini saat Steiner berulang tahun" jawab Herzog.

"Siaaap" ucap Raditya.

mereka berdua pun secara diam-diam menaiki bukit tempat Steiner dan kawan-kawan berada. Sesampainya mereka berdua dibukit, Herzog dan Raditya melihat Steiner yang sedang duduk sendirian didekat mobil sambil mendengar lagu dari radionya miliknya.

Herzog dan Raditya berjalan perlahan dan menjaga langkah kakinya agar tidak terdengar oleh Steiner. Mereka berdua sampai dibelakangnya Steiner, mereka berdua sempat bercanda ditengah-tengah keseriusan disana.

"Berdiri, sekarang berdiri" jawab mereka berdua.

Herzog dan Raditya berhasil mengejutkan Steiner, Steiner yang terkejut sedang minum kopi malah memuncratkan kopinya dari mulutnya

"PASUKAN LAWAN DATAAAAAANG!! CEPAT SEMBUNYIIIII!!!" teriak Steiner dengan sangat keras.

Steiner berbalik kebelakang dan dia mendapati Herzog dan Raditya yang berdiri belakangnya sambil memegang senjatanya.

Dia langsung memeluk Herzog dan tertawa karena sangat bahagia bisa bertemu dengan dia. Suara tertawanya yang sangat keras mengakibatkan semua orang yang sedang tertidur tiba-tiba terbangun.

Amel, Nadia, Apris, dan Syamsul serta yang lain melihat kejadian yang sangat mengharukan itu, mereka berdua berdiri di samping Raditya

"Colonel, akhirnya ketemu juga hahahaha!" kata Steiner sambil tertawa

Raditya melihat keduanya bisa tersatukan kembali layaknya saudara, dia juga terharu melihat Steiner bisa bertemu

"Bagaimana kau tahu Steiner kalau aku masih hidup?" tanya Herzog.

"Colonel yang mengirim pesan tadi malam" kata Steiner

"Oh yah? sebenarnya aku mencobanya 5 kali untuk mengirim pesan" jawab Herzog.

Herzog dan Steiner bercakap-cakap tentang keadaannya dan keadaan kota Tarakan, sementara itu Raditya berkenalan dengan Apris dan Syamsul.

"Lihat itu, mereka berdua tidak dapat terpisahkan, oh yah perkenalkan namaku Hans K. Raditya, aku seorang prajurit TNI AD dari Batalyon 613 dan salah satu teman kecil Herzog saat di Jerman dan umurku terbilang sangat muda dibanding Herzog dengan Steiner yaitu 28 tahun, salam kenal" kata Raditya.

"Perkenalkan nama saya Syamsul dan ini adalah Apris temanku, salam kenal juga" jawab Syamsul

"Hmmm.... Biar ku tebak, kalian berdua pasti orang yang terjebak di SMP 9 Tarakan kan?" tanya Raditya.

"Darimana abang tahu itu?" tanya Apris dan bertanya.

"Herzog yang memberi tahu aku waktu kami berdua bertemu" jawab Raditya.

Lalu, Steiner pergi kehadapan Raditya dan menjulurkan tangannya sebagai rasa terimakasih.

"Raditya terima kasih telah mempertemukan kami berdua kembali, aku berhutang nyawa padamu" kata Steiner sambil berjabat tangan dengan Raditya.

"Sama-sama, setelah ini kita akan pergi"

"Siaaap" jawab Steiner.

"Steiner, kemari" panggil Herzog.

"Ada, Colonel?" tanya Steiner dengan menghampiri Herzog.

"Suruh mereka berkemas-kemas kita akan pergi ke bandara sekarang, ada sebuah helikopter yang bisa kita gunakan" kata Herzog.

"Siap!" jawab Steiner

Steiner pun memberitahukan kepada yang lain untuk segera berkemas-kemas bahwa hari ini mereka semua akan segera meninggalkan Kota Tarakan.

Dari arah timur sinar matahari mulai tampak terang dan disusul dengan keindahannya. Mereka semua sudah membereskan barang bawaannya, Herzog menyuruh mereka naik ke mobil dengan cepat.

Tiba-tiba dia mendengar suara kendaraan yang menuju kearahnya, Herzog naik keatas mobil dia melihat banyaknya Tank dan pasukan pemberontak yang menuju bukit.

"Cepat! pasukan pemberontak akan mendatangi bukit ini!" kata Herzog dengan suara keras.

"Baik!" jawab Raditya dengan yang lain.

Mereka semua menaiki mobilnya, keadaannya sangat bising karena diakibatkan oleh suara Tank pasukan pemberontak.

"Raditya, gunakan senjata M2 Browning HMG ketika kita turun dari bukit" kata Herzog.

"Oke, ini akan sangat seru hahaha" jawab Raditya dengan tertawanya.

Ketika mobil itu akan jalan, Herzog melihat dibelakangnya mobil terdapat seseorang yang berseragam pasukan pemberontak, orang itu langsung menembak Saftoro yang hendak naik ke mobil.

"Tidak, Saftoro" ucap Herzog dengan terkejut melihat Saftoro tewas.

Herzog pun marah dan bercampur rasa sedih ketika teman lamanya mati tertembak oleh orang yang berseragam pasukan pemberontak.

Dipakaiannya, Herzog melihat sebuah nama yang bertuliskan Mico Widyantoro. Herzog yang melihat teman lama SMP-nya memakai seragam pasukan pemberontak langsung mengeluarkan pistolnya dan memberikan lima tembakan padanya.

"Herzog, kenapa kau menembaknya?! padahal dia bisa ikut dengan kita" tanya Raditya

"Arrghh!!! dia adalah teman SMP-ku beberapa tahun yang lalu aku selalu dibully olehnya, aku masih sabar dengan perbuatannya, tetapi dia sudah terhasut oleh pasukan pemberontak. Lebih baik dia mati daripada hidup!!" jawab Herzog dengan sangat marah.

Mereka semua pun jalan meninggalkan bukit itu. Selain itu mereka juga menuruni bukit yang curam, mobilnya tergoyang karena melewati jalan yang rusak.

"Steiner, pelan-pelan!" kata Raditya.

"Aduh... Tidak bisa Raditya, jalanannya sangat curam dan rusak" jawab Steiner.

Sesampainya mereka dibawah, mereka semua melihat Tank yang diiringi pasukan pemberontak yang jumlahnya sangat banyak.

"Raditya lakukan tugasmu sebagai prajuritnya TNI yang berwibawa dan pemberani" kata Herzog.

"Siap" jawab Raditya

"Syamsul, Apris, kalian tahu apa yang harus dilakukan oleh kita bertiga?" tanya Raditya

"kami berdua tahu" jawab mereka berdua

Steiner menerobos pasukan pemberontak yang ada di depannya, Raditya, Syamsul, dan Apris memberondong pasukan pemberontak menggunakan senjata M2 Browning HMG dan MG-42.

Setelah melewati banyak pasukan pemberontak, mereka berdua akhirnya sampai di bandara. Keadaan di bandara sangat kacau dan berantakan, mayat-mayat berserakan di jalan dan didalam bandara.

"Ini adalah akhir dari pelarian kita di Tarakan, Pulau Jawa, aku akan datang" kata Herzog saat turun dari mobil dan menginjakkan kakinya di bandara.

Episodes
1 EPISODE 1 - Serangan dimulai
2 EPISODE 2 - Pelindung
3 EPISODE 3 Perjalanan
4 EPISODE 4 sang penyelamat tim
5 EPISODE 5 Herzog kembali
6 EPISODE 6 Penyerangan
7 EPISODE 7 Penyerangan vol 2
8 EPISODE 8 Pencarian dan Perkumpulan
9 EPISODE 9 Teman Lama
10 EPISODE 10 Sebentar Lagi
11 EPISODE 11 Cerita Dan Keadaan
12 EPISODE 12 Sampai tujuan
13 EPISODE 13 Tidak dapat Terpisahkan
14 EPISODE 14 Akhir dari Tarakan
15 EPISODE 15 Kembali dengan teman-teman
16 EPISODE 16 Permulaan kedua
17 EPISODE 17 Keadaan
18 EPISODE 18 Bercanda sebelum pergi
19 EPISODE 19 Kehancuran dan penyerangan di Kalimantan Selatan
20 EPISODE 20 Cerita dua orang
21 EPISODE 21 Kembali ke Pulau Jawa
22 EPISODE 22 Kebangkitan Herzog
23 EPISODE 23 Awal pertempuran dimulai
24 EPISODE 24 Pertarungan Sadis Herzog
25 EPISODE 25 Teramiter
26 EPISODE 26 Penelitian Roter
27 EPISODE 27 Hari mulai suram
28 EPISODE 28 Pertikaian kecil
29 EPISODE 29 Kematian Ibu dan Ayah Herzog
30 EPISODE 30 Kabar duka dan gembira
31 EPISODE 31 Subject-330
32 EPISODE 32 Keadaan makin buruk
33 EPISODE 33 Vanback Eyes
34 EPISODE 34 Serangan Herzog
35 EPISODE 35 Aksi berbahaya Roter
36 EPISODE 36 Diskusi
37 EPISODE 37 Kejadian buruk
38 EPISODE 38 Pemakaman Herzog
39 EPISODE 39 Kebangkitan Herzog
40 EPISODE 40 Perjalanan kembali ke asramanya
41 EPISODE 41 Tank baru untuk Roter
42 EPISODE 42 Kedatangan kedua saudara Herzog, Prajurit Rusia dan Prajurit Jerman
43 EPISODE 43 Herzog mengejutkan semua teman-temannya
44 EPISODE 44 Herzog mengejutkan teman-temannya dan ketakutan Roter
45 EPISODE 45 Peperangan pasukan Tank Albert dan dibantu oleh rival Teramiter
46 EPISODE 46 Rapat Strategi Vol 1
47 EPISODE 47 Kejadian yang tak terduga
48 EPISODE 48 Roter dan Erika.
49 EPISODE 49 Monika marah dengan Roter
50 EPISODE 50 Kedatangan Kuromogramo ke Teramiter
51 EPISODE 51 Rapat Strategi Vol. 2
52 EPISODE 52 Masa lalu SMA di Köln
53 EPISODE 53 Kijang-1, Kijang-2, dan Kijang-3
54 EPISODE 54 Masa lalu yang kelam dan sampai di Jepang
55 EPISODE 55 Memulai hari dengan Black Eyes
56 EPISODE 56 Tidak terlibatkan dan berangkat ke medan perang
57 EPISODE 57 Serangan pertama Teramiter dan Kuromogramo
58 EPISODE 58 Berakhirnya konflik panjang Monika dan Roter
59 EPISODE 59 Hari-H
60 EPISODE 60 - Komandan baru Kuromogramo dan Albert kembali
61 EPISODE 61 - Hal konyol Monika pada Roter
62 EPISODE 62 - Maju terus
63 EPISODE 63 - Pemandangan yang indah
64 EPISODE 64 - Ankunft (Kedatangan)
65 EPISODE 65 - Kru Tank
66 EPISODE 66 - Tugas suci kita
67 EPISODE 67 - Ini adalah pertempuran yang nyata
68 EPISODE 68 - Peperangan masih terus berlanjut
69 EPISODE 69 - Menyusun strategi dan Hari yang bahagia
70 EPISODE 70 - Nama untuknya
71 EPISODE 71 - Mengingat masa lalu yang seram
72 EPISODE 72 - Sisi lain
73 EPISODE 73 - Menyerbu sendirian Vol. 1
74 EPISODE 74 - Menyerbu sendirian Vol. 2
75 EPISODE 75 - Dikala ingin menandingi organisasi sebelah
76 EPISODE 76 - Melawan satu batalyon dengan sendirian
77 EPISODE 77 - Beberapa partisan dan kedatangan kedua Jenderal
78 EPISODE 78 - Teror
79 EPISODE 79 - Kembali menjadi komandan
80 EPISODE 80 - Dipukul mundur
81 EPISODE 81 - Dipukul mundur part 2
82 EPISODE 82 - Masa lalu suram dan rencana Arley
83 EPISODE 83 - Serangan udara
84 EPISODE 84 - Rencana kotor serta nekat Aditya dan Jend. Adamson
85 EPISODE 85 - Serangan akan dimulai
86 EPISODE 86 - Dimulainya serangan
87 EPISODE 87 - Serangan dan pertikaian
88 EPISODE 88 - Persiapan penculikan
89 EPISODE 89 - Bersiap menculik dan bahagia
90 EPISODE 90 - Terculik!
91 EPISODE 91 - Belum dicurigai
92 EPISODE 92 - Baru menyadari
93 EPISODE 93 - Persiapan unjuk rasa
94 EPISODE 94 - Akan dimulai
95 EPISODE 95 - Terungkapkan
96 EPISODE 96 - Keadaan makin memanas
97 EPISODE 97 - Berakhirnya aksi unjuk rasa
98 EPISODE 98 - Mendapatkan tantangan
99 EPISODE 99 - Keromantisan dan cerita seram
100 EPISODE 100 - Akan segera ku buktikan nanti
101 EPISODE 101 - Wunderwaffe dan kru Tank Gerrald
102 EPISODE 102 - Selamat datang dan berangkat!
103 EPISODE 103 - Pasukan Aditya semakin ganas
104 EPISODE 104 - Serangan Dahsyat
105 EPISODE 105 - Dua mesin tempur yang hebat
106 EPISODE 106 - Drugo vs Gerrald
107 EPISODE 107 - Serangan Reihan dan Kavaro
108 EPISODE 108 - Menyelamatkan kolonel
109 EPISODE 109 - Deklarasi negara baru dan Erika ditangkap
110 EPISODE 110 - Menyelamatkan Erika
111 EPISODE 111 Jawohl
112 EPISODE 112 - Simpan perkataanmu itu!
113 EPISODE 113 - Great war is begin
114 EPISODE 114 - Mempersiapkan serangan
115 EPISODE 115 - Tembok pantai
116 EPISODE 116 - Hari Gajian
117 EPISODE 117 - Pertarungan besar
118 EPISODE 118 - Gajian telah tiba!
119 EPISODE 119 - Perang masih berlanjut
120 EPISODE 120 - Kedua rival
121 EPISODE 121 - Sebuah peperangan sedang
122 EPISODE 122 - Rivalen
123 EPISODE 123 - Menyerang gunung
124 EPISODE 124 - Serangan Kota Magelang
125 EPISODE 125 - Kejar-kejaran diudara
126 EPISODE 126 - Akhir dari peperangan panjang
127 EPISODE 127 - Oktober Borneo
128 EPISODE 128 - Melawan pasukan Vanback
129 EPISODE 129 - Bersatu
130 EPISODE 130 - Membebaskan Tanjung Selor
131 EPISODE 131 - Perang skala besar telah pecah
132 EPISODE 132 - Selamat jalan....
133 EPISODE 133 - Memasuki Tarakan
134 EPISODE 134 - Kota
135 EPISODE 135 - Tetap mempertahankan Tarakan
136 EPISODE 136 - Lawan dan kawan
137 EPISODE 137 - Satu hari sebelum Aditya kena mental
138 EPISODE 138 - Dikala ingin meraih kemenangan dengan cepat
139 EPISODE 139 - Diam tak berguna, bergerak meratakan Donetznesia
140 EPISODE 140 - Kawan dalam lawan
141 EPISODE 141 - Saling berebut
142 EPISODE 142 - Dan terjadilah....
143 EPISODE 143 - Petempur handal
144 EPISODE 144 - Strategi akhir
145 EPISODE 145 - Bersiap untuk Ibu Pertiwi
146 EPISODE 146 - Malam yang tidak biasa
147 EPISODE 147 - Situasi yang menegangkan
148 EPISODE 148 - Pertempuran malam telah berakhir
149 EPISODE 149 - Selangkah lagi
150 EPISODE 150 - Wilayah terakhir
151 EPISODE 151 - Merebut kembali
152 EPISODE 152 - Bergerak menghancurkan mental lawan
153 EPISODE 153 - Musibah
154 EPISODE 154 - Hari yang bahagia
155 EPISODE 155 - Malam siaga
156 EPISODE 156 - Perang terakhir
157 EPISODE 157 - Kemenangan besar
158 EPISODE 158 - Dua orang berlawanan
159 EPISODE 159 - Sampai jumpa
160 Latar Belakang Aditya
161 Gerakan Revolusi Dimulai
162 Jangan Remehkan Kami!
163 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 163 Episodes

1
EPISODE 1 - Serangan dimulai
2
EPISODE 2 - Pelindung
3
EPISODE 3 Perjalanan
4
EPISODE 4 sang penyelamat tim
5
EPISODE 5 Herzog kembali
6
EPISODE 6 Penyerangan
7
EPISODE 7 Penyerangan vol 2
8
EPISODE 8 Pencarian dan Perkumpulan
9
EPISODE 9 Teman Lama
10
EPISODE 10 Sebentar Lagi
11
EPISODE 11 Cerita Dan Keadaan
12
EPISODE 12 Sampai tujuan
13
EPISODE 13 Tidak dapat Terpisahkan
14
EPISODE 14 Akhir dari Tarakan
15
EPISODE 15 Kembali dengan teman-teman
16
EPISODE 16 Permulaan kedua
17
EPISODE 17 Keadaan
18
EPISODE 18 Bercanda sebelum pergi
19
EPISODE 19 Kehancuran dan penyerangan di Kalimantan Selatan
20
EPISODE 20 Cerita dua orang
21
EPISODE 21 Kembali ke Pulau Jawa
22
EPISODE 22 Kebangkitan Herzog
23
EPISODE 23 Awal pertempuran dimulai
24
EPISODE 24 Pertarungan Sadis Herzog
25
EPISODE 25 Teramiter
26
EPISODE 26 Penelitian Roter
27
EPISODE 27 Hari mulai suram
28
EPISODE 28 Pertikaian kecil
29
EPISODE 29 Kematian Ibu dan Ayah Herzog
30
EPISODE 30 Kabar duka dan gembira
31
EPISODE 31 Subject-330
32
EPISODE 32 Keadaan makin buruk
33
EPISODE 33 Vanback Eyes
34
EPISODE 34 Serangan Herzog
35
EPISODE 35 Aksi berbahaya Roter
36
EPISODE 36 Diskusi
37
EPISODE 37 Kejadian buruk
38
EPISODE 38 Pemakaman Herzog
39
EPISODE 39 Kebangkitan Herzog
40
EPISODE 40 Perjalanan kembali ke asramanya
41
EPISODE 41 Tank baru untuk Roter
42
EPISODE 42 Kedatangan kedua saudara Herzog, Prajurit Rusia dan Prajurit Jerman
43
EPISODE 43 Herzog mengejutkan semua teman-temannya
44
EPISODE 44 Herzog mengejutkan teman-temannya dan ketakutan Roter
45
EPISODE 45 Peperangan pasukan Tank Albert dan dibantu oleh rival Teramiter
46
EPISODE 46 Rapat Strategi Vol 1
47
EPISODE 47 Kejadian yang tak terduga
48
EPISODE 48 Roter dan Erika.
49
EPISODE 49 Monika marah dengan Roter
50
EPISODE 50 Kedatangan Kuromogramo ke Teramiter
51
EPISODE 51 Rapat Strategi Vol. 2
52
EPISODE 52 Masa lalu SMA di Köln
53
EPISODE 53 Kijang-1, Kijang-2, dan Kijang-3
54
EPISODE 54 Masa lalu yang kelam dan sampai di Jepang
55
EPISODE 55 Memulai hari dengan Black Eyes
56
EPISODE 56 Tidak terlibatkan dan berangkat ke medan perang
57
EPISODE 57 Serangan pertama Teramiter dan Kuromogramo
58
EPISODE 58 Berakhirnya konflik panjang Monika dan Roter
59
EPISODE 59 Hari-H
60
EPISODE 60 - Komandan baru Kuromogramo dan Albert kembali
61
EPISODE 61 - Hal konyol Monika pada Roter
62
EPISODE 62 - Maju terus
63
EPISODE 63 - Pemandangan yang indah
64
EPISODE 64 - Ankunft (Kedatangan)
65
EPISODE 65 - Kru Tank
66
EPISODE 66 - Tugas suci kita
67
EPISODE 67 - Ini adalah pertempuran yang nyata
68
EPISODE 68 - Peperangan masih terus berlanjut
69
EPISODE 69 - Menyusun strategi dan Hari yang bahagia
70
EPISODE 70 - Nama untuknya
71
EPISODE 71 - Mengingat masa lalu yang seram
72
EPISODE 72 - Sisi lain
73
EPISODE 73 - Menyerbu sendirian Vol. 1
74
EPISODE 74 - Menyerbu sendirian Vol. 2
75
EPISODE 75 - Dikala ingin menandingi organisasi sebelah
76
EPISODE 76 - Melawan satu batalyon dengan sendirian
77
EPISODE 77 - Beberapa partisan dan kedatangan kedua Jenderal
78
EPISODE 78 - Teror
79
EPISODE 79 - Kembali menjadi komandan
80
EPISODE 80 - Dipukul mundur
81
EPISODE 81 - Dipukul mundur part 2
82
EPISODE 82 - Masa lalu suram dan rencana Arley
83
EPISODE 83 - Serangan udara
84
EPISODE 84 - Rencana kotor serta nekat Aditya dan Jend. Adamson
85
EPISODE 85 - Serangan akan dimulai
86
EPISODE 86 - Dimulainya serangan
87
EPISODE 87 - Serangan dan pertikaian
88
EPISODE 88 - Persiapan penculikan
89
EPISODE 89 - Bersiap menculik dan bahagia
90
EPISODE 90 - Terculik!
91
EPISODE 91 - Belum dicurigai
92
EPISODE 92 - Baru menyadari
93
EPISODE 93 - Persiapan unjuk rasa
94
EPISODE 94 - Akan dimulai
95
EPISODE 95 - Terungkapkan
96
EPISODE 96 - Keadaan makin memanas
97
EPISODE 97 - Berakhirnya aksi unjuk rasa
98
EPISODE 98 - Mendapatkan tantangan
99
EPISODE 99 - Keromantisan dan cerita seram
100
EPISODE 100 - Akan segera ku buktikan nanti
101
EPISODE 101 - Wunderwaffe dan kru Tank Gerrald
102
EPISODE 102 - Selamat datang dan berangkat!
103
EPISODE 103 - Pasukan Aditya semakin ganas
104
EPISODE 104 - Serangan Dahsyat
105
EPISODE 105 - Dua mesin tempur yang hebat
106
EPISODE 106 - Drugo vs Gerrald
107
EPISODE 107 - Serangan Reihan dan Kavaro
108
EPISODE 108 - Menyelamatkan kolonel
109
EPISODE 109 - Deklarasi negara baru dan Erika ditangkap
110
EPISODE 110 - Menyelamatkan Erika
111
EPISODE 111 Jawohl
112
EPISODE 112 - Simpan perkataanmu itu!
113
EPISODE 113 - Great war is begin
114
EPISODE 114 - Mempersiapkan serangan
115
EPISODE 115 - Tembok pantai
116
EPISODE 116 - Hari Gajian
117
EPISODE 117 - Pertarungan besar
118
EPISODE 118 - Gajian telah tiba!
119
EPISODE 119 - Perang masih berlanjut
120
EPISODE 120 - Kedua rival
121
EPISODE 121 - Sebuah peperangan sedang
122
EPISODE 122 - Rivalen
123
EPISODE 123 - Menyerang gunung
124
EPISODE 124 - Serangan Kota Magelang
125
EPISODE 125 - Kejar-kejaran diudara
126
EPISODE 126 - Akhir dari peperangan panjang
127
EPISODE 127 - Oktober Borneo
128
EPISODE 128 - Melawan pasukan Vanback
129
EPISODE 129 - Bersatu
130
EPISODE 130 - Membebaskan Tanjung Selor
131
EPISODE 131 - Perang skala besar telah pecah
132
EPISODE 132 - Selamat jalan....
133
EPISODE 133 - Memasuki Tarakan
134
EPISODE 134 - Kota
135
EPISODE 135 - Tetap mempertahankan Tarakan
136
EPISODE 136 - Lawan dan kawan
137
EPISODE 137 - Satu hari sebelum Aditya kena mental
138
EPISODE 138 - Dikala ingin meraih kemenangan dengan cepat
139
EPISODE 139 - Diam tak berguna, bergerak meratakan Donetznesia
140
EPISODE 140 - Kawan dalam lawan
141
EPISODE 141 - Saling berebut
142
EPISODE 142 - Dan terjadilah....
143
EPISODE 143 - Petempur handal
144
EPISODE 144 - Strategi akhir
145
EPISODE 145 - Bersiap untuk Ibu Pertiwi
146
EPISODE 146 - Malam yang tidak biasa
147
EPISODE 147 - Situasi yang menegangkan
148
EPISODE 148 - Pertempuran malam telah berakhir
149
EPISODE 149 - Selangkah lagi
150
EPISODE 150 - Wilayah terakhir
151
EPISODE 151 - Merebut kembali
152
EPISODE 152 - Bergerak menghancurkan mental lawan
153
EPISODE 153 - Musibah
154
EPISODE 154 - Hari yang bahagia
155
EPISODE 155 - Malam siaga
156
EPISODE 156 - Perang terakhir
157
EPISODE 157 - Kemenangan besar
158
EPISODE 158 - Dua orang berlawanan
159
EPISODE 159 - Sampai jumpa
160
Latar Belakang Aditya
161
Gerakan Revolusi Dimulai
162
Jangan Remehkan Kami!
163
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!