Sudah tiga hari berlalu, dan hubungan yang terjadi di antara aku dan juga Pak Deo sepertinya terlihat baik-baik saja. Maksudku adalah kami seperti memang benar-benar sepasang kekasih. Terlebih lagi sikap Pak Deo yang benar-benar hangat dan perhatian kepadaku. Dia bahkan akan membawaku untuk bisa menemui ibunya lusa. Dan entah kenapa aku menjadi sangatlah gugup dikarenakan hal itu. Benar-benar sebuah kejutan. Aku bahkan mulai banyak tersenyum dan jarang memikirkan apa yang sudah terjadi di antara Ryan dan juga Tina.
Mengingat hal itu lagi, mereka berdua masih belum mengatakan hal apa pun kepadaku. Terlebih lagi dengan sikap aneh yang diperlihatkan oleh Ryan tiga hari yang lalu. Masih saja terasa aneh dan benar-benar dapat membuatku merasa sangatlah penasaran. Meski begitu, aku tidak lagi melihat Ryan dan juga Tina bersama. Mereka berdua bahkan terlihat saling menghindar, meski aku sama sekali tidak tahu apa alasan yang ada di balik hal itu sebenarnya.
Tapi, meski begitu masih ada banyak pertanyaan di dalam pikiranku saat ini. Yang pertama karena Ryan dan juga Tina, mereka berdua yang seakan terlihat menghindar satu sama lain, bahkan mereka berdua juga menjadi sangatlah jarang berbicara denganku. Dan entah kenapa aku merasa bahwa aku baik-baik saja dengan hal itu sekarang. Dan juga aku merasa sangat santai dikarenakannya. Lalu yang kedua, itu dikarenakan oleh Pak Deo. Terlebih lagi, status kami yang berpacaran secara bohongan. Tentu saja. Lalu secara tiba-tiba saja Pak Deo bahkan sama sekali tidak merasa sungkan atau pun juga malu-malu untuk memperlakukan aku sebagai kekasihnya yang sesungguhnya terhadap para rekan dosennya. Meski aku senang dengan hal itu, tapi tentu saja ada rasa yang tidak nyaman.
Terlebih lagi semua dosen di fakultas ini terlihat senang dengan hubungan kami. Dan juga hal yang lainnya adalah ketika Pak Deo yang secara tiba-tiba saja mengajakku untuk bisa pergi bertemu dengan ibunya. Lalu bagaimana jika semua kebenaran ini terugkap. Bagaimana jika semua orang tahu jika hubungan kami awalnya hanya untuk membuatku merasa layak? Bagaimana jika semua orang tahu jika kami menjalin hubungan yang palsu? Lalu bagaimana dengan ibu Pak Deo nantinya? Apa yang akan beliau pikirkan tentang diriku nantinya?
Astaga. Ada banyak begitu pertanyaan yang bahkan akan sangat sulit bagiku untuk bisa menjawabnya. Bahkan aku sama sekali tidak akan berani untuk mengutarakan semua hal yang ada di dalam pikiran aku saat ini kepada Kak Rendi, jika tidak, dia pasti juga akan merasa kecewa terhadapku. Dan aku sama sekali tidak ingin jika hal itu bisa terjadi nantinya. Dan kini, aku sedang makan siang di kantin kampus. Tidak sendirian, tentu saja. Aku bersama dengan Pak Deo yang bahkan sedang tersenyum sambil terus memakan makanannya di hadapannya itu sekarang. Aku sendiri berusaha untuk bisa membalaskan senyumannya dengan senyuman yang kecil. Aku tahu jika saja saat ini aku sedang berbunga-bunga, meski aku harus sebisa mungkin untuk menyembunyikannya dengan sangatlah baik sekarang ini juga.
“Apa kamu suka makanannya? Aku pikir, aku bisa saja memesankan kamu makanan yang lainnya. Karena kamu terlihat sangatlah diam...” gumam Pak Deo di sana yang seketika saja membuat diriku tersadar.
“Tidak... maksudku, tentu saja aku suka makanannya. Dan aku terdiam karena sedang banyak tugas. Jadi aku memikirkan tugasku, itu saja. Jangan merasa prihatin..” jawabku seadanya dan kembali tersenyum.
Pak Deo terlihat menganggukkan kepalanya dengan gerakan yang sangatlah perlahan di sana itu sekarang. Lalu kami pun melanjutkan makan kami di sana. Meski begitu kedua mataku menatap tepat ke arah sekitar, dan menemukan bahwa Ryan yang juga sedang duduk di salah satu meja kantin dengan makanannya di sana. Aku tidak terlalu memperhatikannya, ketika menyadari jika saat ini Ryan sedang menatap lurus tepat ke arahku dan juga Pak Deo. Lalu aku mengalihkan pandanganku.
Aku menatap lurus tepat ke arah Pak Deo, dia terlihat sangat tampan. Tentu saja. Selain itu juga, dia terlihat sangatlah manis. Maksudku, jika saja aku benar-benar menyukai dan juga jatuh cinta kepadanya, mungkin ini semua akan menjadi sangatlah mudah untuk bisa dilakukan. Meski begitu, entah kenapa aku bahkan sama sekali tidak menyesali keputusan yang aku dan juga Pak Deo lakukan, untuk bisa menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih seperti sekarang ini juga.
“Oya, Lili.” Panggil Pak Deo di sana setelah meminum sedikit es tehnya di sana itu sekarang ini juga.
“Iya?” aku bergumam dan bertanya.
Dan di saat itulah aku bisa melihat kedua mata Pak Deo yang terlihat sangatlah berbinar. Dia terlihat senang dan juga ceria. Aku bahkan tidak lagi peduli dengan banyaknya orang di kantin sekarang,yang mana mungkin saja sedang menatap lurus tepat ke arah ku dan juga Pak Deo. “Aku ingin kamu ingat, jika lusa, aku akan mengajakmu untuk bisa bertemu dengan ibuku. Aku juga sudah mengatakan kepada ibuku, jika aku akan memperkenalkan kamu kepadanya. Kamu tidak lupa akan hal itu, bukan?” tanya Pak Deo untuk bisa memastikan hal itu kembali.
“Tentu saja, aku tidak akan lupa. Aku juga akan mengatakan hal ini nanti kepada Kak Rendi.” Jawabku dengan senang.
Aku seperti benar-benar ada di dalam suatu suasana euforia saat ini. Aku merasa seperti benar-benar sebagai kekasih Pak Deo, dan aku merasa bahagia karena hal itu. Dan sepertinya, aku hanya perlu memastikan beberapa hal saja setelah ini, yaitu bagaimana kelanjutan hubungan pura-pura yang terjadi di antara kami berdua sekarang ini juga itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Soleca Utami
saya sama tu kaya lily beda 6th
2019-09-18
4
Erna Rarere
aq ma suami bedah 20thn😊😊
2019-09-10
4
Lieya Yudha
usia Q sma suami Q slisih 13 thun , kyak nikah sma om" gtu lha tp ttap aman damai , sjahtra ajha thu g dha msalh ,,plingan cmn debat kecil ,,,,
2019-09-04
6