Cry

“Dek? Dek?”

Aku dengan segera saja mengangkat kepalaku dan menatap lurus tepat ke arah Kak Rendi yang mana saat ini sedang menatap ke arahku. Aku menegakkan tubuhku dan mencoba tersenyum. “Iya Kak? Kenapa?” Aku bertanya.

“Tidak ada. Hanya saja dari tadi kamu hanya terdiam, jadi aku merasa sangatlah penasaran. Apa kamu sedang memikirkan sesuatu sekarang? Apakah ada yang mengganggu kamu di kampus? Katakan saja kepada kakak.” Jawab Kak Rendi sambil menatap lurus ke arah jalanan yang ada di hadapannya itu saat ini juga.

Dan ya, saat ini kami sedang di dalam perjalanan pulang bersama dengan menggunakan mobil. Aku seketika saja dengan gerakan yang sangatlah cepat menggelengkan kepala. “Tidak. Tidak ada sama sekali. Dan... aku juga tidak sedang melamun kok. Aku hanya melihat keadaan yang ada di luar mobil. Itu saja. Kakak tidak perlu merasa khawatir. Oke?” Aku menjawab seadanya. Meski, aku sendiri pun tahu jika Kak Rendi tidak akan dengan mudah mempercayai diriku. Karena aku sendiri pun sama sekali tidak pandai dalam berbohong.

Seketika saja aku mendengar jika Kak Rendi menghela napasnya dengan perlahan. Dan ya, mungkin tebakanku benar adanya. Kak Rendi tidak akan semudah itu percaya kepadaku. “Baiklah.” Dia bergumam dan suasana di dalam mobil ini kembali menjadi sunyi lagi.

Aku kembali menyandarkan tubuhku di kursi mobil dan menatap lurus ke arah luar melalui jendela mobil. Aku terdiam. Masih terdiam. Tapi pikiranku terasa sangatlah kalut sekarang ini juga. Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang aku pikirkan. Ada banyak hal yang menyerang pikiranku dan itu terasa sangatlah menyesakan. Mengingat kembali dengan apa yang aku lihat di antara Ryan dan juga Tina. Aku rasa, mereka berdua memang sedang menyembunyikan suatu hal dariku. Mereka seolah-olah sedang menghindari dari diriku dan aku merasa aneh. Ketika kedua sahabatku itu bahkan tidak mengatakan apa pun lagi kepadaku. Biasanya, kami bertiga selalu berbagi hal yang sama, meski senang dan menyakitkan sekaligus. Tapi sekarang, kenapa semuanya terasa sangatlah berbeda?

Dan ketika aku melihat mereka berdua di perpustakaan itu, seketika saja aku merasa lelah. Dan memutuskan untuk langsung pulang setelah mengirim sebuah pesan singkat kepada Tina, jika aku tidak bisa melakukan dikusi kelompok tadi, karena sedang tidak enak badan secara tiba-tiba saja. Dan aku bahkan merasa tidak lagi peduli jika dia mempercayaiku atau tidak. Karena nyatanya, aku memang merasa lelah secara tiba-tiba saja. Dan aku dengan segera saja menghubungi Kak Rendi untuk bisa menjemputku di kampus. Aku bahkan secara tidak sadar berlari meninggalkan perpustakaan. Ini seperti aku menghindar dari mereka berdua saat ini.

“Lili, ayo turun.” Ucap Kak Rendi secara tiba-tiba.

Aku bahkan sama sekali tidak menyadari sedikit pun jika kami berdua sudah sampai tepat di depan rumah. Dan dengan segera saja, aku keluar dari dalam mobil bersamaan dengan Kak Rendi yang menyusul. Aku berjalan cepat ke arah dapur dan mulai membuka kulkas di sana. Mengambil jus jeruk dingin yang memang selalu ada di sana. Lalu mulai menuangkannya ke dalam sebuah gelas. Meminumnya hingga tandas. Aku merasa bahwa seluruh tubuhku terasa lelah dan panas. Dan itu memuakkan. Aku ingin menyangkal apa yang sudah sejak tadi aku pikirkan, tapi hal itu terus saja membuat hatiku ragu. Dan aku tidak yakin apakah yang ada di dalam pikiranku itu adalah hal yang benar, atau hal yang salah. Aku tidak ingin memikirkan hal apa pun lagi sekarang ini juga.

“Lili? Kamu yakin jika kamu baik-naik saja sekarang?” Kak Rendi bertanya lagi saat aku baru saja selesai minum jus jerukku. Dia menatapku dengan khawatir dan juga kebingungan secara bersama-sama di sana itu.

Aku meletakkan gelas itu dan menggelengkan kepalaku dengan gerakan yang sangatlah kaku. “Tidak, Kak. Aku baik-baik saja kok. Em, aku hanya kelelahan itu saja. Jadi, aku merasa haus. Dan, baiklah aku harus segera masuk ke dalam kamar dan istirahat. Kakak istirahatlah juga, ya?”

Aku menjawab dengan seadanya dan juga sebisanya saja. Dan setelah itu, aku memasukkan kembali jus itu ke dalam kulkas. Dan dengan segera saja berjalan cepat menuju kamar. Aku bahkan sama sekali tidak menghiraukan bagaimana Kak Rendi menatapku selama ini. yang aku lakukan sekarang adalah aku ingin bersembunyi untuk meyakinkan diriku sendiri.

Klek

Aku mengunci pintu kamar dan melempar tasku ke arah yang sembarangan. Dan aku tidak lagi peduli dengan kondisi kamarku yang gelap gulita saat ini juga. Aku dengan segera saja membaringkan tubuhku tepat di atas ranjang dan menatap lurus tepat ke arah langit-langit kamar. Tatapan kedua mataku mulai memanas. Kembali teringat dengan bagaimana cara Ryan dan juga Tina yang berbincang begitu dekat. Dengan suatu interaksi yang bahkan belum pernah terjadi di antara mereka berdua ketika ada aku di dekat mereka. Lalu apa? Apa yang sebenarnya terjadi? Sehingga aku menjadi sangatlah kesulitan untuk bisa mendapatkan jawabannya sekarang. Yang mana seketika saja membuatku merasa asing dengan perasaan diriku sendiri sekarang ini juga.

Aku membalikkan tubuhku dan memeluk erat bantal. Meredam tangisanku sendiri di sana. Dan pemikiran yang memang sudah sejak tadi ada di dalam pikiranku itu pun sekali lagi kembali masuk dan membuatku merasa resah. Mungkinkah jika Ryan ternyata menyukai Tina? Mungkinkah jika mereka berdua sudah menjalin hubungan bersama tanpa memberitahukan hal itu sedikit pun kepadaku? Lalu kenapa mereka berdua menjadi terasa sangatlah dingin terhadap diriku? Aku bahkan sama sekali tidak melakukan hal-hal yang salah...

Mungkinkah jika mereka memang menyembunyikan hubungan mereka karena mereka tidak lagi ingin aku ada di antara mereka? Atau mungkinkah mereka berpikir jika aku akan menjadi penghalang di antara hubungan mereka berdua?

Terpopuler

Comments

Susana

Susana

aq terharu... 😭😭😭😭

2020-12-09

0

LaDy IiRiE_YuE

LaDy IiRiE_YuE

bgus certnya tdk bertele tele

2019-12-07

1

170791

170791

siapa sie malem2 yg naruh ini bawang Bombay d sini😭😭😭aq Khan jdi mewekkkk

2019-09-28

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!