Why?

Tok

Tok

Tok

“Kak, aku pulang!”

Aku memanggil ketika baru saja masuk ke dalam pekarangan rumah. Di mana sudah ada mobil Kak Rendi di sana terparkir. Selain itu juga, aku melihat sepeda motor yang biasanya digunakan oleh Ryan juga ikut terparkir tepat di samping mobil Kak Rendi. Aku sama sekali tidak berpikir jika dia akan muncul di sini sekarang. Aku sendiri sudah beberapa kali mengetuk pintu rumah, dan bersama dengan Pak Deo di sampingku. Kami berdua menunggu pintu rumahku itu bisa untuk terbuka.

Klek

Pintu rumah terbuka dan secara langsung saja memperlihatkan Kak Rendi dengan ekspresi wajahnya yang terlihat sangatlah kesal. “Lili, kamu dari mana saja hah?! Kakak sudah sejak tadi mencoba untuk bisa menelepon kamu dan apa yang kamu lakukan? Kamu bahkan sama sekali tidak mengangkat atau pun membaca dan menjawab pesan dan panggilan yang kakak lakukan sejak tadi. Katakan, dari mana saja kamu hah?! Kenapa baru pulang sekarang?!” Kak Rendi bertanya dengan banyaknya pertanyaan dan juga nada suaranya yang terdengar sangatlah menuntut di sana itu sekarang ini juga.

“Kak Rendi, tenanglah sebentar. Aku tadi sedang ada di perjalanan pulang, jadi tidak bisa mengangkat ponsel itu saja. dan aku baru dari kampus. Aku tidak kemana – mana kok.” Aku menjawabnya dengan nada suaraku yang terdengar tenang.

Dan di saat itulah aku melihat Ryan yang berjalan dari arah dapur menuju pintu depan ini. wajahnya juga terlihat ikut khawatir di sana itu sekarang ini juga. Tapi aku tidak lama-lama menatap ke arahnya. “Lili, lalu ini siapa?” Kak Rendi secara tiba-tiba saja bertanya ketika melihat Pak Deo yang masih saja berdiri tepat ke arah Pak Deo yang ada di sana itu sekarang ini juga.

Aku menolehkan kepalaku dan mencoba untuk tersenyum, tapi aku tahu jika itu adalah senyuman yang sangatlah kaku rasanya. “Kak, kenalkan dia adalah Deo. Dosen baru yang ada di kampusku. Dan dia juga adalah kekasihku sekaang.” Aku menjawabnya dengan serius.

Dan di saat itulah Pak Deo mulai tersenyum lebar dan mengulurkan telapak tangan kanannya di sana untuk bisa berjabat tangan dengan Kak Rendi. Sedangkan Kak Rendi dan juga Ryan, bahkan sama sekali tidak bisa menutupi rasa terkejut mereka di sana itu sekarang ini juga. Dan dengan perasaan yang sangatlah ragu Kak Rendi mulai membalas uluran tangan Pak Deo dan mereka berdua mulai berjabat tangan sekarang.

“Pacar? Beneran? Kalian berdua pacaran? Tap-tapi kan...” Ryan bergumam dengan penuh tidak percaya. Dia bahkan sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangan kedua matanya dari arahku dan juga Pak Deo di sana itu sekarang ini juga.

Aku dengan cepat menatap ke arahnya dengan cukup datar. Aku tidak punya semangat untuk berbicang dengan dirinya. Tapi ini harus tetap aku lakukan. “Iya, kami baru berpacaran. Kenapa?” Aku menantang dirinya. Mungkin ini semua bisa menjadi lebih baik. benar kan?

“Tapi.. dia kan dosen. Maksudku, bagaimana bisa kamu menjalin hubungan dengan seorang dosen, Lili? Dia adalah dosen dan kamu adalah mahasiswinya. Kenapa kamu malah menjadi seperti ini sekarang?” tanya Ryan di sana dengan nada suaranya yang terdengar sangatlah keras di sana itu.

Aku mengerutkan dahiku dengan cukup dalam. sama sekali tidak percaya jika Ryan baru saja berbicara dengan nada suaranya yang terdengar sangatlah lantang di sana itu kepada diriku. Ini bahkan belum pernah dilakukan sekalipun oleh diri Ryan yang sebelumnya. Sebelum aku bisa menjawab, aku melihat Pak Deo yang melangkah dan berdiri tepat di hadapanku. Aku bisa melihat dirinya mengerut dengan marah yang terlihat jelas sekali di wajahnya.

“Apa masalahnya jika kami berdua menjalin hubungan? Lagi pula, di kampus bahkan sama sekali tidak ada larangan akan hal itu. jadi semua ini bukan lagi menjadi masalah yang besar. Dan juga kami saling mencintai dan juga menyukai. Apa yang menjadi masalah bagi kamu kalau begitu?” Pak Deo seakan-akan sedang menantang Ryan saat ini.

Dan aku merasa gelisah seketika saja sekarang. Aku melihat Ryan yang mulai menundukkan kepalanya di sana, dan menatap ragu ke arahku. Dan aku hanya memalingkan wajahku. “Aku tidak akan mengatakan apa pun lagi kalau begitu.” Jawab Ryan di sana.

Dan aku berpikir dalam, jika saja Ryan memang menyukai Tina dan sudah memiliki hubungan yang serius, kenapa dia terlihat sangat gelisah ketika aku mengatakan jika aku dan Pak Deo adalah sepasang kekasih. Kenapa?

Terpopuler

Comments

Yuuna

Yuuna

ahhh indah

2019-08-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!