Part11

"Jadi kau sudah yatim piatu?" Tanya wanita paruh baya itu dengan prihatin.

Setelah sampai Cafe, memesan makanan dan minuman, Indira menceritakan kehidupan nya yang sudah ditinggalkan sang Ayah ketika masih Sekolah Menengah Pertama, Dan sang ibu yang meninggalkan nya juga Satu bulan lalu. Indira juga menceritakan tentang dirinya yang meminjam uang dari Rentenir untuk biaya operasi ibunya.

"Iya, nyonya. Jadi saya hanya butuh pekerjaan, supaya saya bisa membayar cicilan utang saya, agar rumah peninggalan kedua orang tua saya tidak disita oleh mereka." Indira bercerita dengan wajah sendu tanpa terasa air matanya menetes. Dirinya sudah tidak punya siapa-siapa lagi, pedihnya kehidupan harus ia tanggung sendiri tanpa ada tempat untuk bersandar.

"Jika kamu memang berniat bekerja, saya bisa kasih kamu pekerjaan, tapi mungkin hanya untuk membantu bersih-bersih para Art dirumah, dan kamu masih bisa melanjutkan sekolah kamu." Ucap wanita itu dengan senyuman tulus.

Merasa prihatin dengan keadaan gadis yang masih belia tapi sudah menjalani kehidupan yang sulit. Apalagi sudah menjadi yatim piatu dan tanpa saudara.

"Terima kasih nyonya, saya sangat mau, asalkan saya mendapatkan uang dengan halal." Indira mencium tangan wanita itu dengan binar bahagia dan senyum mengembang.

"Sudah, __Wanita itu mengelus rambut Indira, __Dan jangan panggil saya nyonya, panggil saja Oma Lili ya, karena Oma juga sudah memiliki cucu yang juga masih SMA." Kata Oma Lili.

"Baik Oma, Indira nama saya Oma, biasa dipanggil Dira." Indira juga mengenalkan diri.

"Nama yang cantik seperti orang nya sangat cantik." Ucap Oma Lili memuji.

"Terimakasih Oma."

"Besok kamu bisa datang ke rumah Oma sepulang sekolah, ini alamat rumah Oma." Oma Lili memberikan kartu nama kepada Indira.

"Sekali lagi terima kasih Oma, Dira sangat bahagia." Ucap Indira dengan tatapan tulus menatap Oma Lili.

"Sama-sama sayang, Oma juga terima kasih kamu sudah menolong Oma dari jambret tadi."

"Sudah kewajiban sesama Oma untuk saling menolong."

Mereka berdua bercengkrama dengan akrab, Oma Lili yang ramah dan baik, sedangkan Indira adalah gadis yang mudah bergaul dan cepat akrab.

Dry..Drt..

Suara ponsel Oma bergetar.

"Halo.."

"Mama tidak apa-apa kan, kenapa mama bisa dijambret, apa mama terluka."

Serentetan pertanyaan suara dari sebrang telepon terdengar bernada cemas.

"Mama tidak apa-apa Al."

"Syukurlah kalau begitu, tadi mang Supri yang telpon kalau Mama hampir dijambret."

"Ya, tapi Mama baik-baik saja, karena ada gadis cantik yang nolongin Mama." Jawab Oma Lili.

"Yasudah Mama hati-hati ya, Al mau bekerja lagi."

Sebelum dijawab telpon sudah lebih dulu dimatikan sepihak.

"Ck dasar anak nakal." Gerutu Oma yang mendengar sambungan telpon sudah dimatikan.

"Kenapa Oma?" Tanya Indira yang melihat Oma kesal.

"Anak bungsu Oma, sudah mau berumur kepala tiga tapi masih betah sendiri, padahal kakak nya sudah memiliki anak remaja seperti dirimu." Curhat Oma.

"Mungkin belum ketemu jodohnya Oma." Jawab Indira.

"Ya mungkin kamu benar Nak."

"Sudah sore, Oma antar kamu pulang ya?"

Indira melihat jam yang melingkar ditangan nya yang ternyata memang pukul empat sore.

"Apa Oma tidak keberatan?" Tanya Indira.

"Tidak sayang, Oma juga sekalian ingin melihat tempat tinggalmu."

"Baiklah, ayo Oma."

Indira mengandeng lengan Oma, mungkin bagi Indira sangat menyenangkan dan bahagia bisa memiliki Oma yang baik seperti Oma Lili, karena yang dirinya tahu kedua Nenek dan kakek nya tidak menginginkan nya.

Karena itulah Indira merasa nyaman dan senang ketika mendapat perlakuan baik dari Oma Lili.

................................

"Ini tempat tinggal Dira Oma."

Setelah 25 menit berkendara mobil yang membawa Oma dan Indira sampai didepan rumah Indira yang sederhana.

"Baiklah Oma sudah tau tempat tinggal kamu, maaf Oma belum bisa mampir karena sudah sore." Ucap Oma dengan lembut.

"Tidak pa-pa Oma, lain kali Oma bisa kesini kapan saja." Indira berpamitan mencium tangan Oma.

"Oma hati-hati dijalan."

Indira melambaikan tangan dan bergegas masuk kerumahnya setelah mobil Oma sudah tak terlihat lagi.

"Huuff rasanya sepi sekali, dirumah sendiri." Indira berjalan menuju kamar mandi setelah menaruh tas Sekolahnya.

Setelah selesai membersihkan diri Indira menuju dapur untuk membuat segelas coklat panas, dirinya terlalu lelah seharian berjalan mencari pekerjaan dan bersyukurnya Tuhan memberi jalan kepada nya.

Setelah selesai membuat coklat panas dirinya berjalan menuju ruang tv, duduk sambil menonton tv adalah pekerjaan nya setelah dirumah tanpa kegiatan lain nya.

Lelah karena seharian berada diluar tidak sadar Indira menguap dan tertidur disofa dengan tv menyala, dirinya tidur dengan posisi duduk.

Jam menunjukan pukul 19:40 Malam, Indira mengerjapkan matanya ketika mendengan ada yang mengetuk pintu rumahnya.

"Jam berapa sih." Indira meraih ponsel nya yang ada diatas meja. Mendengar pintu masih diketuk membuatnya beranjak berjalan membukakan pintu.

Ceklek.

"Surprise..!!!!" Suara lengkingan teriakan ketika Indira membuka pintu, ternyata adalah para sahabatnya Arum dan Kiki, dan ada kelima pria yang Indira sangat kenal.

"Kalian." Indira segera menghambur memeluk mereka berdua karena senang melihat kedua sahabatnya datang kerumah.

"Kok gak bilang-bilang sih kalau kalian mau main?" Tanya Indira dengan membawa gelas kosong setelah menyuruh mereka masuk dan mereka duduk di ruang depan tv. Karena mereka datang membawa banyak cemilan dan minuman juga kotak makanan.

"Kalau bilang bukan kejutan namanya Dira sayang." Raka yang sedang makan cemilan menjawab.

"iya, lagian para cowok tadi yang nyamperin kita duluan iya gak Rum?" Ucap Kiki dengan membuka minuman berwarna oranye.

"Ck. bukan loe aja kali Ki." Sahut Guntur.

"Kita semua dichat sama pak Ketu, buat kumpul dan jemput kalian bawa kesini." Si Jingga memang tidak bisa tutup mulut.

Bimo hanya diam duduk tanpa bereaksi meskipun dirinya sedang dibicarakan. Dia memilih diam dengan kepala menyender di bahu Indira karena mereka duduk bersebelahan.

"Kek nya ada bau-bau orang baru jadian ini?" Selidik Arum menatap kedua sejoli yang hanya diam.

"Wah PJ nya harus cair dong, masa cuma makan cemilan Sama minuman kaleng gak keren ah." Ujar Kiki dengan menyindir.

"Apaan sih kalian ini ngaco kalo ngomong." Indira buka suara, dirinya segera menjauhkan kepala Bimo yang bersandar di bahunya agar Bimo duduk dengan tegak.

Bimo hanya diam dan menuruti tangan Indira yang menyuruhnya geser.

"Lah emang kalian udah jadian?" Tanya Raka.

"Wahh parah loe bos kagak ada angin atau ujan tau-tau udah punya doi." Jingga menyenggol kaki Bimo yang berada di belakang nya, karena posisi Jingga duduk di karpet depan sofa.

"Res tar loe diam-diam juga menghanyutkan." Ucap Guntur melirik Resa yang hanya diam makan cemilan.

"Apa?" Sekalinya menjawab bikin orang jengkel.

"Gue tu tanya sama loe Res, tapi malah loe balik tanya." Kesal Guntur melempar bungkus Chiki kearah Resa.

"Gue yakin bentar lagi resa akan bikin kita tahu siapa cewek yang Resa incar." Raka menaik turunkan kedua alisnya menggoda Resa, sedangkan yang digoda hanya mengerutkan keningnya tidak mengerti menatap Raka.

"Tunggu aja Man."

Raka membisikan sesuatu kepada Jingga, membuat rencana agar Resa segera mengungkap kan perasaan nya.

Setelah mendengar bisikan Raka Jingga hanya manggut-manggut mengerti dan menyeringai iblis.

"Kalian ngomongin apa sih, pake bisik-bisik segala." Kiki komentar.

"Iya kek cewek aja loe dua." Guntur menimpali.

"Rahasia dong." Ucap Raka dan Jingga bersamaan.

Mereka asik berbincang renyah, sedang kan Resa diam-diam matanya tidak lepas dari wajah seorang gadis yang asik tertawa bersama sahabatnya.

"Loe udah makan Ay?" Bimo baru membuka suara.

"Emm, belum sempet karena tadi ketiduran, heee." Indira nyengir memperlihatkan deretan giginya.

"Emm makan." Bimo menarik satu nasi kotak yang sengaja ia beli karena dirinya juga belum makan dan sengaja ingin makan bersama Indira.

Bimo membuka kotak yang berisikan nasi goreng dirinya menyuapi Indira, kalau dirinya sendiri.

"Cie...ciee... yang gak mau ngaku kalo udah jadian, makan nya aja udah suap-suapan..Meleleh adek bang." Ucap Kiki dengan menaruh kedua tangan nya dipipi.

Indira hanya memutar bolanya malas, dirinya tidak risih ketika para sahabat mengejeknya dan malah terkesan cuek. Karena memang dirinya dan Bimo tidak ada hubungan, tapi hanya dirinya dan Bimo lah yang mengetahui isi hati mereka berdua.

Bimo tidak peduli dengan ocehan para sahabatnya dirinya masih tetap asik menyuapi Indira makan.

"Huh, dasar bucin akut, dunia serasa punya berdua." Guntur mendengus.

"Yang lain ngontrak bro." Timpal Raka.

"Makanya kalian pada punya pacar biar gak Jones." Celetuk Arum tiba-tiba.

"Ciee kayak loe punya cowok aja, lagak loe Rum." Ledek Jingga.

"Seenggaknya gue cewek, hanya menunggu.lah loe pada kan cowok, harus mencari dong." Ucap Arum.

"Kemana Jing." Tanya Guntur.

"Kam*pret loe gun." Jingga pergi ke dapur melakukan sesuatu.

"Hahaha." Guntur dan Raka tertawa.

"Udah Bim, kenyang gue." Indira meneguk air minum setelah merasa kenyang.

"Ya udah." Bimo menaruh kotak yang sudah kosong di bawah meja.

Bimo langsung menyambar air didalam gelas bekas Indira minum.

"Bim bekas gue." Ucap Indira telat karena Bimo sudah menenggaknya habis.

"Hm, emang." Bimo mengelap mulut nya dengan tisu, kemudian menyingkir duduk dibawah karena ingin menghidupkan rokok.

Jingga sudah kembali dari dapur setelah selesai dengan misinya.

"Ehh pelangi abis ngapain loe?" Tanya Kiki menyelidik.

"Kepo loe Kiki Mariki." Jawab Jingga.

"Eh,, sialan nama gue kenapa loe ganti." Kiki kesal melempar bantal kursi kearah Jingga.

Bugh

Tepat sasaran mengenai wajah Jingga.

"Wah ngajak war loe Kiki Mariki." Ucap Jingga melempar kembali bantal kearah Kiki.

Dan akhirnya mereka berdua kejar-kejaran seperti anak kecil.

"Rum potongin gue buah dong?" Suruh Raka.

"Lah loe kira gue babu loe apa?" Arum sewot.

"Kan loe yang tau rumah ini, gue kan tamu." Ucap Raka dengan cengengesan.

"Dasar nyebelin!" Arum berjalan kedapur dengan menenteng kresek buah yang mereka bawa tadi. Sambil berjalan Arum menggerutu kesal.

"Saudara bukan, pacar bukan dasar Raka nyebelin."

Tak berselang lama setelah Arum pergi kedapur, mereka semua mendengarkan suara teriakan keras.

Aaaaaaaaakkkkkkk!!!!!!

Terpopuler

Comments

Astri

Astri

fix omx bima calon jodohx dira😂

2024-02-04

0

Astri

Astri

wahh ini kayakx pasangan dira.. bisa jadi om bimo🤣

2024-02-04

0

Astri

Astri

hmm bimo.. tp aku rasa bimo ini kegx bukan jodox dira deh

2024-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part5
6 Part6
7 Part7
8 Part8
9 Part9
10 Part10
11 Part11
12 Part12
13 Part13
14 Part14
15 Part15
16 Part16
17 Part17
18 Part18
19 Part19
20 Part20
21 Part21
22 Part22
23 Part23
24 Part24
25 Part25
26 Part26
27 Part27
28 Part28
29 Part29
30 Part30
31 Part31
32 Part32
33 Part33
34 Part34
35 Part35
36 Part36
37 Part37
38 Part38
39 Part39
40 Part40
41 Part41
42 Part42
43 Part43
44 Part44
45 Part45
46 Part46
47 Part47
48 Part48
49 Part49
50 Part50
51 Part51
52 Part52
53 Part53
54 Part54
55 Part55
56 part56
57 Part57
58 Part58
59 Part59
60 Part60
61 Part61
62 Part62
63 Part63
64 Part64
65 Part65
66 Part66
67 Part67
68 Part68
69 Part69
70 Part70
71 Part71
72 Part72
73 Part73
74 Part74
75 Part75
76 Part76
77 Part77
78 Part78
79 Part79
80 Part80
81 Part81
82 Bukan UP !!!!
83 Part82
84 Part83
85 Part84
86 Part85
87 Part86
88 Part87
89 Part88
90 Part89
91 Part90
92 Part91
93 Part92
94 Part93
95 Part94
96 Part95
97 Part96
98 Part97
99 Part98
100 Part99
101 Part100
102 Part101
103 Part102
104 Part103
105 Part104
106 Part105
107 Part106
108 Part106
109 Part107
110 Part108
111 Part109
112 Part110
113 Part111
114 Part112
115 Part113
116 Part114
117 Part115
118 Part116
119 Part117
120 Part118
121 Part119
122 Part120
123 Part121
124 Part122
125 Part123
126 Part124
127 Part125
128 Part126
129 Part 127
130 Part128
131 Part129
132 Part130
133 Part131
134 Bukan Up..!!!
135 Extra part 1
136 Extra part2
137 Extra part3
138 Extra part4
139 Extra part5
140 Happy Ending
141 Squel
142 Novel Baru..!!!
143 Novel karya baru..!!
144 Karya Nirwana Asri
145 Karya Baru
146 PENGUMUMAN..!!!
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part5
6
Part6
7
Part7
8
Part8
9
Part9
10
Part10
11
Part11
12
Part12
13
Part13
14
Part14
15
Part15
16
Part16
17
Part17
18
Part18
19
Part19
20
Part20
21
Part21
22
Part22
23
Part23
24
Part24
25
Part25
26
Part26
27
Part27
28
Part28
29
Part29
30
Part30
31
Part31
32
Part32
33
Part33
34
Part34
35
Part35
36
Part36
37
Part37
38
Part38
39
Part39
40
Part40
41
Part41
42
Part42
43
Part43
44
Part44
45
Part45
46
Part46
47
Part47
48
Part48
49
Part49
50
Part50
51
Part51
52
Part52
53
Part53
54
Part54
55
Part55
56
part56
57
Part57
58
Part58
59
Part59
60
Part60
61
Part61
62
Part62
63
Part63
64
Part64
65
Part65
66
Part66
67
Part67
68
Part68
69
Part69
70
Part70
71
Part71
72
Part72
73
Part73
74
Part74
75
Part75
76
Part76
77
Part77
78
Part78
79
Part79
80
Part80
81
Part81
82
Bukan UP !!!!
83
Part82
84
Part83
85
Part84
86
Part85
87
Part86
88
Part87
89
Part88
90
Part89
91
Part90
92
Part91
93
Part92
94
Part93
95
Part94
96
Part95
97
Part96
98
Part97
99
Part98
100
Part99
101
Part100
102
Part101
103
Part102
104
Part103
105
Part104
106
Part105
107
Part106
108
Part106
109
Part107
110
Part108
111
Part109
112
Part110
113
Part111
114
Part112
115
Part113
116
Part114
117
Part115
118
Part116
119
Part117
120
Part118
121
Part119
122
Part120
123
Part121
124
Part122
125
Part123
126
Part124
127
Part125
128
Part126
129
Part 127
130
Part128
131
Part129
132
Part130
133
Part131
134
Bukan Up..!!!
135
Extra part 1
136
Extra part2
137
Extra part3
138
Extra part4
139
Extra part5
140
Happy Ending
141
Squel
142
Novel Baru..!!!
143
Novel karya baru..!!
144
Karya Nirwana Asri
145
Karya Baru
146
PENGUMUMAN..!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!