Waktu begitu cepat berlalu sudah satu Minggu Indira bekerja membantu Oma Lili merawat kebun bunga nya, meskipun tidak setiap hari karena Oma Lili memberi hari libur dihari Minggu untuk Indira bisa bermain dengan sahabatnya, karena gadis seusia Indira masih sangat suka dan senang bermain.
Hari ini kebetulan Oma sedang ingin memasak makanan kesukaan anak-anak nya karena Leina yang ingin berkunjung dan Al yang kebetulan akan pulang lebih awal.
"Dira hari ini bantuin Oma masak di dapur saja ya, kebetulan anak perempuan Oma akan datang nanti." Oma bicara dengan Dira yang sedang membantu mbok Nah membersihkan sayuran.
"Siap Oma." Indira yang juga hobi masak sangat bersemangat membantu Oma Lili.
"Apa kamu bisa masak?" Tanya Oma.
"Sedikit Oma, karena Almarhum Mama dulu suka ajarin Dira masak, katanya anak perempuan harus bisa masak gitu Oma." Indira berceloteh dengan riang, tangan nya pun bekerja membersihkan sayuran.
"Wah, kamu gadis hebat nak, beruntung jika suatu saat nanti pria yang mendapatkan mu." Puji Oma dengan senyum lebar.
"Iss Oma, semua wanita juga bisa masak kali, apa lagi cewek kek Dira, yang harus apa-apa sendiri." Curhat Dira dengan suara cerewetnya.
"Tidak semua bisa nak, putri Oma contohnya sampai sekarang pun masih suka belum pas rasanya jika memasak makanan."
"Hihi, iya juga ya Oma, tapi kan ada bibi yang bisa masakin." Ucap Indira sambil terkikik.
"Ada kalanya suami juga ingin merasakan masakan seorang istri nak, jika kamu sudah menikah nanti pasti kamu akan merasakan." Tutur Oma Lili.
"Iya Oma."
"Sekarang coba kamu masakin sambal kentang balado ati, kesukaan Al?" Oma ingin melihat bagaimana Indira bisa memasak makanan kesukaan Al, karena Al hanya akan memakan makanan yang sangat dirinya sukai dari tangan sang Mama.
"Dira takut gak enak Oma, nanti malah Abang Al gak suka." Jawab Indira. Padahal dirinya selama seminggu membantu dirumah Oma belum pernah bertemu dengan yang namanya Allanaro.
"Dicoba dulu sayang, jika Al suka maka mungkin kamu bisa masuk daftar calon mantu Oma." Oma menjawab dengan tertawa.
"Ya ampun Oma Dira aja belum kelar sekolah udah di lirik aja jadi calon mantu." Indira menanggapi dengan candaan.
"Sapa tahu jodoh sayang, apa mau dengan cucu Oma?" Oma menggoda Indira dengan menaik turunkan alisnya.
"Oma ahh kenapa jadi jodoh-jodohin Dira sih." Dira mengerucutkan bibirnya lucu.
"Kenapa Oma suka sama kamu, selain cantik hati kamu juga baik." Tutur Oma dengan jujur.
"Dira nanti kege-eran terus terbang loh Oma." Kelakar Indira.
"Kamu mah, Oma serius malah dicandain." Oma Lili mencubit hidung kecil Indira.
Mereka berdua dibantu dengan mbok Nah memasak makanan yang enak dan banyak bahkan Oma Lili menyerahkan semua pada Indira untuk memasak makanan kesukaan anak-anak nya, Oma hanya membantu apa saja yang harus dimasak dan mengoreksi rasa saja.
teriknya sinar matahari sudah digantikan dengan senja, menandakan waktu sebentar lagi akan petang. Indira baru saja selesai membersihkan diri dikamar belakang. Kamar yang dikhususkan untuk para pelayan, sebenarnya rumah Oma Lili ada tiga pelayan wanita dan dua orang pria. satu pelayan wanita bertugas membersihkan halaman rumah dibantu dengan suaminya bernama Arip. Dan pelayan satunya bertugas membersihkan rumah kecuali kamar Oma, Al, kamar pribadi lainnya dan ruang kerja Al, karena area itu adalah pekerjaan mbok Nah, orang yang dipercaya keluarga Aditama sebagai kepala pelayan, karena mbok Nah dan mang Bejo(satpam gerbang) adalah suami dari mbok Nah yang sudah mengabdi semenjak Allanaro lahir.
"Mbok Nah Dira pulang dulu ya, takut keburu gelep." Pamit Indira pada mbok Nah yang sedang membersihkan dapur.
"Kata Oma neng kan suruh ikut makan malam, kenapa pulang?" Mbok Nah bertanya.
"Dira banyak PR hari ini mbok, jadi Dira akan belajar." Jawab Indira dengan menyalimi tangan mbok Nah.
"Yaudah neng hati-hati ya dijalan." Pesan mbok Nah.
"Siap mboh Nah sayang..tolong bilang sama Oma kalo Dira pulang ya mbok."
Indira segera berjalan menuju keluar rumah lewat pintu samping. Dirinya sudah memesan Ojol dan sudah menunggu didepan.
"Maaf pak nunggu lama." Indira menerima helm yang diberikan bapak Ojol.
"Gak pa-pa neng, bapak juga baru sampai."
Indira menaiki jok belakang motor pak Ojol.
"Ayo pak jalan."
Tidak jauh dibelakang Ojol yang Indira naiki, sebuah mobil mewah mendekat kearah rumah Oma Lili.
"Kenap ada yang naik Ojol disini?" Pria dibalik kemudi melihat perempuan yang menaiki Ojol tepat didepan gerbang rumahnya. Ketika mobilnya sudah mendekat Ingin berbelok kebetulan Ojol itupun juga pergi.
Pria itu hanya melihat siluet Indira bagian punggung nya.
Mobil yang dikendarai Allanaro memasuki gerbang rumah dan parkir digaransi.
Allanaro keluar dengan membawa tas kerjanya, didepan pintu dirinya sudah disambut mbok Nah yang menunggunya untuk membawakan tas dan jas kerjanya.
"Makasih mbok, Mama dimana?" Tanyanya ketika memberikan tas dan jasnya.
"Nyonya ada di kamar den."
Allanaro Putra Aditama, atau biasa akrab dipanggil Al oleh keluarganya dan Allan untuk para sahabat dan para kolega bisnisnya, Allanaro adalah anak kedua dari pasangan Alfikri Aditama dan Lili Aditama.
Anak pertama mereka perempuan yang bernama Leina Putri Aditama, Leina sendiri sudah menikah dan mempunyai satu anak laki-laki. Leina juga sama seperti ibunya ingin mempunyai anak dan ketika hamil pernah mengalami keguguran juga.
Allanaro berjalan menaiki tangga kelantai dua tujuan nya adalah menuju kamar untuk membersihkan diri. Hari ini dirinya sengaja pulang cepat karena ingin berkumpul dengan kakaknya yang memberi kabar akan berkunjung. Meskipun tempat tinggal kakaknya masih satu kota dan tidak perlu memakan waktu lama, tapi karena kesibukan mereka jadi jarang kumpul dan hanya seminggu sekali.
Allanaro yang disibukkan dengan banyak pekerjaan kantor, apalagi dirinya membuka cabang hotel dan resort baru di luar daerah dan hal itu cukup menguras waktunya untuk berkumpul dengan keluarga bahkan dengan Mama nya saja dirinya jarang mengobrol. Semenjak ayah nya meninggal Allan menjadi pria Workaholic atau pecandu kerja. Maka tidak heran dirinya dijuluki raja bisnis termuda di Asia, tidak hanya di Asia usahanya pun sudah merambah ke Manca Negara.
"Mamah Leina datang." Seruan dari ruang tamu menggema, Lili yang sedang berada di dapur segera berjalan mendekati anak perempuan nya yang sudah datang.
"Leina." Ucap Lili.
Leina tersenyum dan segera memeluk Mama nya dan mencium pipi Lili. "Mama Leina kangen."
"Mama juga nak, apa kabar Ren?" Lili juga menyapa menantunya yang berdiri dibelakang Leina.
"Baik mah, mama sendiri apa kabar." Tanya Rendy balik.
"Mama juga baik dan sehat, Dimana cucu Mama apa tidak ikut?" Tanya Lili dengan melongok kedepan tidak ada siapa-siapa.
"Mama kayak tidak tahu kelakuan cucu Mama, yang suka menyendiri pulang aja kalo pas lagi inget rumah." Leina bercerita dengan wajah masam.
"Dirumah mungkin dirinya juga kesepian karena kalian sibuk kerja." Bela Lili kepada cucunya.
Mereka bertiga sambil berjalan menuju meja makan.
"Tapikan aku sebagai ibu nya juga ingin didekat anak aku mah, masa kalau aku kangen harus datang keapartemen nya."
"Ya makanya kurangilah kesibukkan kalian, luangkan waktu untuk bersama anak kalian." Lili memberi pengertian.
"Pengen nya begitu mah, tapi pekerjaan kita sekarang lagi sibuk-sibuknya." Rendy ikut menimpali.
Dari arah tangga Allan berjalan menuju sumber suara, "Kakak sudah datang?" Allan memeluk kakak perempuan satu-satunya, yang dibalas Leina dengan senang hati, __Sudah, tumben kamu sudah pulang Al?" Tanya Leina.
"Sengaja pengen ketemu kakak sama Mas Rendy." Allan juga memeluk kakak ipar nya, __Apa kabar Mas?" Tanya Allan.
"Baik Al, kamu sendiri?"
"Yah, seperti yang Mas lihat." Allan menjawab.
"Sudah ngobrolnya nanti, kita sekarang makan." Sela Lili.
"Iya Mah,"
Mereka akhirnya mengambil posisi kursi masing-masing.
.
.
.
.
.
.
Like
Komen
Tinggalkan jejak kalian, terima kasih🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Astri
fix bemo
2024-02-04
0
Astri
typoo
2024-02-04
0
Astri
typo
2024-02-04
0