Aaaakkkhhhh!!!!!
Mendengar suara teriakan dari arah dapur Resa dengan cepat berlari kedapur melihat apa yang terjadi.
"Arum loe kenapa?!" Tanya Resa panik melihat Arum yang berjongkok dibawah dengan menutup wajah menggunakan tangan.
"Hiks..hiks..gue takut, a-ada tikus." Ucap Arum dengan suara bergetar.
"Beb mana tikusnya?" Kiki bartanya dari balik punggung Guntur.
"Gak ada tikus Rum." Resa segera berjongkok didepan Arum dan memeluknya.
"Kena loe Res." Jingga dan Raka bertos ria di belakang.
"Rese loe berdua." Bimo yang sudah tahu ulah mereka berdua segera menarik Indira kembali ke sofa.
"Eh,, kenapa ditarik?" Indira masih ingin melihat sahabatnya yang tiba-tiba dipeluk Resa menjadi penasaran.
"Gak mutu." Bimo kembali merebahkan kepalanya dipangkuan Indira, setelah gadis itu duduk.
"Iss Bim malu lah kalau mereka lihat." Indira tidak nyaman jika para sahabatnya kembali menggodanya.
Bimo hanya diam tidak menanggapi, dirinya memejamkan mata.
"Waah kek nya ada yang tumbuh-tumbuh rasa khawatir menjadi cinta nih." Celetuk Jingga menyadarkan dua insan yang lupa berpelukan dan masih jadi tontonan para sahabatnya.
Arum segera melepaskan rangkulan Resa di tubuhnya.
"Loe apa-apa an sih meluk-meluk gue!" Bentak Arum langsung berdiri.
"Dasar mulut bon cabe." Resa kesal karena Arum berkata keras.
"Apa loe bilang?!" Arum melotot tajam menatap Resa.
"Bon cabe." Resa menoyor kening Arum dan melenggang pergi.
Arum yang kesal mengejar langkah kaki Resa tidak peduli dipinggir pintu ada empat manusia yang menatap mereka dengan ekspresi yang berbeda-beda.
"Heh manusia robot, loe ngatain gue!" Arum melotot galak dengan berkacak pinggang di depan Resa.
Resa hanya menatap datar cewek yang nampak garang tapi menggemaskan bagi dirinya. Meskipun ingin tertawa tapi dirinya lebih bisa menutupi dengan wajah datarnya.
"Kenapa?" Tanya Resa kelewat santai.
Arum bertambah geram dan melotot tajam. "Loe,__" Belum sempat Arum melanjutkan ucapan nya Resa sudah lebih dulu mencium pipinya. "Cerewet." Resa langsung melenggang pergi meninggalkan Arum yang berdiri membeku karena dicium oleh Resa.
"Omo-omo, mereka ciuman." Kiki melongo dengan mata melotot dan bibir terbuka lebar karena terkejut dengan apa yang dilakukan Resa kepada sahabatnya.
"Wah, jebakan lebih ekstrim dan sangat menguntungkan." Cerocos Raka.
"Gila mata suci gue ternodai." Guntur berucap tapi dengan mata membulat.
"Ogeb, gaya loe." Jingga meraup wajah Guntur dengan tangan nya dan mereka juga pergi kembali keruang disana ada Bimo, Indira dan Resa.
"Beb loe gak pa-pakan,__Kiki menepuk bahu Arum, __Jantung loe jantung loe sehatkan." Ucap Kiki yang masih khawatir melihat Arum hanya diam membisu.
"Gue gak mimpi kan Ki, firs kiss gue." Arum merona dan malu mengingat ciuman pertamanya diambil oleh Resa, meskipun hanya dipipi tapi dirinya tidak pernah bersentuhan dengan lawan jenis.
"Gila si manusia robot bisa nyosor juga." Kiki malah membayangkan Resa yang tiba-tiba mencium pipi Arum.
"Gimana dong Ki, malu gue." Arum panik dan keki jika bertemu Resa. Hatinya serasa banyak kupu-kupu berterbangan ketika mengingat ciuman tadi.
.......................
Mereka semua kini kembali ketempat diawal mereka kumpul, dengan Arum yang nampak lebih pendiam dan manjadi kikuk, sedangkan Resa hanya diam dan cuek, memang itulah sifat nya.
"Ehem, kek nya bentar lagi ada dua sejoli yang ngadain pesta jadian nih." Guntur mencoba meledek Resa.
"Gimana mau pajak, yang sedang kasmaran aja manusia Es semua. kagak jamin gua." Jingga memprofokator.
"Kalo gak ada yang ngasih jatah PJ. Jangan harap kita bertiga mau nurut sama loe dua pada." Raka mengancam.
"Ba*cot loe pada." Bimo mendengus kesal, dan segera berdiri didepan Indira yang masih duduk.
Indira hanya mendongak dan menatap heran Bimo.
"Gue pulang, loe hati-hati dirumah." Bimo tersenyum dan mengacak rambut Indira pelan.
"Aduh bang, adek meleleh lihat senyum Abang ganteng." Kiki meleyot menyandar ke badan Jingga.
"Iss, lebay loe ah." Jingga mendorong Kiki agar menjauh.
"Udah malem gaes, cabut." Resa berdiri dan berjalan sambil berjalan menggandeng tangan Arum yang masih pamitan pada Indira.
"Eh, robot ngapain loe tarik-tarik gue!" Arumi mencoba melepas tangan ya dari Resa.
"Cie... yang lagi gandengan." Jingga dan Raka terus menggoda.
"Apalah aku yang sedang jomblo." Guntur menyandar dibagi Kiki.
"Eh, gledek awas tar kesamber gue Deket loe." Kiki melengos keluar setelah pamitan dengan Indira.
"Dasar, Kiki Mariki." Ledek Guntur menirukan ucapan Jingga.
"Dasar gledek." Kiki bersungut kesal berjalan sambil menghentakkan kakinya.
"Kalo ada apa-apa cepat hubungin gue." Bimo masih berdiri disamping motornya dengan Indira didepan nya.
"Iya Bemo sayang." Indira sengaja menggoda Bimo dengan panggilan khusus nya.
"Hem, gemess." Bimo menarik hidung kecil Indira.
"Awuwuwu nasib para jomblo." Raka bersorak dengan Jingga yang membonceng nya.
Sedang kan Resa dan Arum masih berdebat, dengan Resa yang memaksa Arum untuk menaiki motornya, sedangkan Arum ngotot ingin dibonceng Guntur. Padahal Guntur sudah membonceng Kiki.
"Loe gak liat Kiki udah nangkring kek semut sama Guntur." Ucap Resa kesal.
"Biarin, kan bisa Kiki pindah dimotor loe." Arum masih saja kekeh.
Resa segera mencekal tangan Arum ketika gadis itu ingin menghampiri motor Guntur, __Gun loe buru cabut duluan." Arum melotot, __Lepasin!"
"Ok.. gas Man." Guntur dan Jingga melajukan motornya duluan.
"Loe gila!" Arum kesal tapi dirinya juga tidak bisa menolak paksaan Resa, meskipun rasa malu masih menggelayuti hatinya tapi melihat sikap Resa yang cuek dirinya mencoba biasa saja.
"Buruan naik, atau loe pengen liat mereka ciuman."
Mendengar ucapan Resa buru-buru Arum naik ke jok belakang motor Resa.
"Buruan jalan." Suruh Arum ketus.
"Laga loe, ogah-ogahan." Resa menggerutu dibalik helm dengan senyum tipis.
"Serah." Arum yang masih mendengar masa bodoh.
"Udah gue balik, sahabat loe udah pada jalan noh."
"Gak rela, tapi,__" Bimo menatap wajah Indira intens serasa tidak rela meninggalkan gadis ini sendirian. Padahal juga biasanya Indira sendirian.
"Lebay loe Bim." Indira tersenyum gemas sendiri melihat tingkah Bimo.
"Gue pulang."
"Iya udah sana, bosen gue denger loe pamit mulu." Indira mendorong tubuh Bimo agar segera menaiki motor nya dan pergi.
"Ay, lihat disana ada apa?" Ucap Bimo dituruti oleh Indira.
Cup
"Bimo..!!" Indira memekik karena terkejut Bimo mencium pipinya.
"Bontot buat dijalan pulang Ay." Ucap Bimo tanpa dosa dan segera menaiki motornya untuk pergi.
"Dasar Bemo mesum." Indira tersenyum, malu sendiri membuat wajahnya panas. "Gila, bisa jantung kronis kalo deket-deket sama Bemo." Indira masuk kerumah dengan memegangi dadanya yang jedak jeduk.
Diperjalanan senyum Bimo terus mengembang, pikirnya memikirkan wajah Indira yang merona malu ketika dirinya ia cium.
"Ck. gue udah gak waras gara-gara loe Ay."
Bimo segera menambah laju kecepatan nya agar segera sampai di apartemen nya.
.
.
.
.
.
Like
Komen
Tinggalkan jejak kalian.🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Elisanoor
De javu, gw pernh kaya si Arum 🤣
2023-12-11
0
Ita rahmawati
suka sm ceritanya tp kok cemas juga nih hehara si oma,takut bakalan ad cwo baru nih buat jodoh dira 😩😩
2023-10-19
0
Ira Wati
thor,aq bu RT ank 2 baca karya mu jd png muda lagi kekkekkekeke.... kebangetan lo thor bikin gwe kurang sehat karna snym2 sndri
2022-12-29
0