Part9

Sudah satu Minggu semenjak meninggalnya Nilam. Kehidupan Indira terasa sepi dan sendiri. Jika disekolah dirinya bisa terhibur oleh para sahabatnya dan setelah pulang kerumah Indira hanya bisa melamun dan menatap foto kedua orang tuanya.

"Aya kangen Mama sama papa." Indira mengelus bingkai foto itu dengan air mata yang mengalir. dirinya Serasa hilang tanpa arah untuk tujuan hidup.

"Apa yang akan Aya jalani hidup tanpa kalian didunia ini, __Aya tidak tau harus berbuat apa."

Dulu ketika orang tua nya masih hidup Indira ingin menjadi desainer dan memiliki butik sendiri, ingin membuat kedua orang tuanya bangga dengan dirinya. Tapi cita-cita itu sekarang seakan terkubur bersamaan dengan kepergian sang ibu.

Tok..tok..tok..

Suara ketukan pintu membuat Indira menyudahi kesedihannya. Dan segera beranjak dari kamar Nilam menuju ruang tamu untuk membukakan pintu.

Ceklek..

Dua orang pria bertubuh kekar dan memakai pakaian serba hitam, tanpa ditanya Indira sudah tahu suruhan siapa mereka.

"bagai mana nona, ini sudah jatuh tempo anda untuk membayar cicilan hutang Anda?!" Ucap pria berwajah hitam dan garang.

"Saya minta waktu, untuk bisa mencicil hutang saya." Jawab Indira sedikit gugup karena ditatap tajam dan melihat wajah sangar para rentenir itu.

"Anda jangan menyusahkan kami nona.__ingat anda dapat pinjaman tanpa dipersulit jadi anda juga jangan mempersulit untuk membayar." Menatap Indira tajam.

"Kasih saya waktu satu bulan, saya janji akan mencicilnya." Indira berucap dengan nada memohon.

"2minggu, jika dalam waktu 2minggu anda tidak membayar, maka segera angkat kaki dari rumah ini." Setelah mengatakan dua pria itu segera pergi.

Indira masuk kedalam dan duduk sofa, dirinya harus berpikir bagaimana untuk mendapatkan uang.

"Ya, aku harus mencari pekerjaan yang bisa aku kerjakan sambil sekolah."

..............................

"Hay gaess!!!" Ucap Indira.

"Tumben loe ceria amat Ben?" Tanya Kiki.

"Harus dong, yang namanya Indira gak boleh lama-lama sedih."

"Nah, itu baru sahabat Indira gue." Ucap Arum langsung merangkul bahu Indira.

Mereka bertiga berada dikelas masih asik mengobrol, karena bel masuk masih 15 menit lagi.

"Wah...wah.. ada anak yatim piatu miskin nih?" Flora dan kedua teman nya sengaja menghampiri kelas Indira, karena memang mereka tidak satu kelas.

Flora dan kawan mendekati meja yang Indira dan sahabatnya duduk. Mereka hanya diam dan acuh, malas jika harus berurusan dengan Trio cabe-cabean.

"Eh, loe udah gue peringati jangan pernah Deket sama Bimo! budek kuping loe hah!" Flora Berkata dengan keras dan menunjuk diri Indira.

"Ck. dasar titisan Maklampir, mana mau Bimo pangeran tampan dengan titisan Maklampir kek loe." Arum berkata dengan sinis melirik Flora.

"Hahahaha, terus yang mau sama titisan Mak lampir siapa beb?" Kiki tertawa mendengar ucapan Arum.

"Kali aja cucunya sendiri, yang namanya Gerandong."

"Hahahhaha." Ketiganya malah tertawa kencang, bahkan siswa yang berada didalam kelas juga ikut menertawakan Flora.

Flora geram bertambah marah, ketika dirinya dipermalukan.

"Loe bertiga awas ya!" Flora pergi diikuti kedua sahabatnya.

"Heleh mental kerupuk, cuma gitu aja melempem."

"Kata-kata loe terlalu sadis Rum" Ejek Indira.

"Biar kena mental." Jawab Kiki.

"Cakeep..!"

Mereka bertiga tertawa bersama. Dan jam sekolah sudah dimulai.

...........................

Dibelakang sekolah segerombolan anak laki-laki terdiri dari 10 orang berseragam sekolah ketangkap basah sedang bolos jam pelajaran.

Guru BK yang sedang berkeliling di temani ketua OSIS, mendapati siswa yang sedang asik nongkrong dan merokok.

Mereka semua digelandang menuju lapangan sekolah yang pasti sudah sepi karena jam pelajaran sedang berlangsung.

"Kalian ini mau jadi apa? Sekolah buat belajar bukan buat ajang tongkrongan." Ucap guru BK seorang laki-laki kepala botak dan kumis tebal berbentuk seperti bulan sabit. bayangin sendirinya kek apa,kikiki.

Pak Bondan nama guru BK yang galak dan kadang ngeselin, tapi para siswa menjulukinya pak Botak.

"Kamu Bimo, sebagai ketua basket dan murid berprestasi seharusnya memberi contoh yang baik. Bukan malah ikut-ikutan bolos." Mereka semua serempak menutup mata, jika tidak ingin tersembur air dari mulut pak Bondan.

Di antara sepuluh siswa Lima diantaranya adalah Bimo Cs. biasanya mereka melakukan bolos kelas karena malas mengikuti Mapel yang sangat membosankan.

"Sekarang kalian semua harus membersihkan halaman lapangan sampai bersih!"

"Yah, pak panas."

"Ahh gak keren pak mainan nya."

"Yang seru geh pak, kek anak cewek aja pake bersih-bersih."

Suara mereka bersahutan merasa malas untuk membersihkan halaman lapangan, karena memang saat ini kondisi lapangan sangat kotor banyak daun yang berserakan.

"Terserah kalian mau pilih bersihin lapangan atau saya panggil wali kalian kesekolah." Nah kalau sudah bawa orang tua mereka semua diam. Lebih baik membersihkan lapangan ketimbang wali mereka dipanggil.

"Ahh mainnya ancam-mengancam bapak ini." Gerutu Raka dengan sebal.

"Laksanakan hukuman kalian, sampai selesai." Setelah berucap pak Bondan pergi.

"Woy kalian semua buruan ambil alat kebersihan." Suruh Jingga kepada Lima orang adik kelasnya.

"Loe juga sana ngikut Jing." Guntur mendorong tubuh jingga.

"Mereka adik kelas, biar nurut sama senior." Ucap Raka membela jingga.

"Cakep loe Ka, memang sohib gue loe." Jingga merangkul leher Raka.

"Be*go sakit tau." Raka kesal, melepas rangkulan Jingga dilehernya.

Bimo dan Resa hanya diam duduk dipinggir lapangan, Bimo sudah melepas baju seragam nya dan hanya menyisakan kaos hitam polos membalut tubuh atletis nya.

Resa yang asik memainkan ponsel nya tanpa mau tau keributan yang berada disekitarnya.

Dari arah lorong kelas, terlihat cewek cantik sedang berjalan menuju toilet, Indira meminta ijin keluar kelas untuk ketoilet dirinya berjalan dengan bersenandung kecil melewati lapangan basket yang Bimo Cs sedang membersihkan lapangan.

"Cuittt...cuiitt.. neng Dira sayang, sini dong temani Abang." Goda Raka dengan gaya absurnya.

Bimo yang mendengar nama Indira disebut segera melihat kearah Indira berada.

"Neng Dira mah memang pujaan hati Abang." Guntur ikut saja menggoda Indira.

Indira berjalan mendekat kearah mereka, heran kenapa mereka berada di lapangan disaat jam istirahat.

"Loe pada ngapain,?" Ucap Indira.

"Maen lenong Neng Dira sayang." Seloroh Raka.

"Kita-kita lagi pengen jadi tukang kebun neng." Jawab Jingga.

Bimo berdiri menghampiri Indira. sedangkan Resa masih tidak bergeming.

"Mau kemana?" Datar dan terkesan cuek bertanya tapi suaranya nyebelin.

"Toilet. __Yaudah bay, kalian nikmati aja pekerjaan baru loe pada." Indira melangkah pergi menuju toilet siswi.

"Yah, gak semangat neng kalo neng Dira pergi mah." Ucap Guntur yang mendapat pelototan mata dari Bimo.

Setelah selesai dengan urusan toilet, Indira segera keluar dari dalam. Ketika ingin berbelok dirinya dikejutkan oleh Bimo yang sedang berdiri bersandar didinding dengan tangan dimasukkan kedalam saku celana.

"Astaga, loe ngagetin aja sih." Indira terlonjak kaget ketika tiba-tiba melihat Bimo berdiri di depan nya.

"Ngapain disini, mau ngintip?" Indira menelisik wajah Bimo yang tampak santai dan datar. Dirinya heran kenapa cowok ini bisa berada disini.

Bimo berdiri didepan Indira. "Nungguin loe,"

"Buat apa?" Indira bingung.

"Ikut gue."

Bimo menarik lengan Indira, "Ehh, mau kemana Bemo, gue masih ada kelas." Indira mencoba melepas tangan Bimo tapi terlalu kuat.

"Ikut aja."

Indira hanya mendengus kesal, selama hampir tiga tahun sekolah dirinya tidak pernah bolos Mata pelajaran. Sekarang gara-gara cowok didepan nya ini dirinya bolos pelajaran.

Bimo mengajak Indira keroftof sekolah, Bimo biasa datang kesini jika dirinya sedang badmood.

Indira berdiri dipinggir atap, dari atas sana dirinya bisa melihat pemandangan kota dengan berpegangan dinding pembatas setinggi dada.

Bimo duduk diam seraya mengamati wajah cantik Indira yang tersenyum menikmati angin pagi menjelang siang itu, angin bertiup dengan semilir menerbangkan rambutnya yang tidak diikat.

Melihat pemandangan gadis didepan nya membuat hati Bimo berdesir dan jantung nya memompa lebih cepat.

"Dira,!" Bimo memanggil.

Indira menoleh dan berjalan mendekati dimana Bimo duduk disebuah kursi kayu yang sedikit panjang.

"Apa,?" Indira berdiri didepan Bimo yang duduk menunggu Bimo bicara.

"Duduk sini." Bimo menepuk tempat duduk sebelahnya, bermaksud menyuruh Indira duduk.

Indira menurut dan duduk disebelah Bimo dengan wajah biasa saja, lain dengan Bimo yang sudah deg-degan.

"Eh, loe apaan sih Bim!"

Indira kaget dan merasa kikuk, karena tiba-tiba Bimo merebahkan kepalanya dipangkuan nya.

"Sebentar saja gue ngantuk." Ucap Bimo tanpa mendengar protes Indira.

Bimo menaruh lengan kirinya menutupi matanya, tangan satunya ia taruh diatas perutnya.

"Kalo mau molor kenapa sekolah, pulang gih tidur dirumah." Indira kesal dan juga dag-dig-dug. Karena baru kali ini dirinya berdekatan sangat intens sama cowok.

"Dir?" Ucap Bimo tanpa mengubah posisi.

"Kenapa?" Indira bingung harus berbuat apa, dirinya hanya diam, tangan nya ia letakkan di samping tubuhnya.

"Gue kalo Deket loe jantung gue serasa habis lari maraton, Itu tandanya apa?"

Indira yang mendengar ucapan Bimo hanya diam membisu, apakah Bimo menyukainya. Tapi tidak mungkin selera Bimo pasti bukan cewek seperti dirinya.

......

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

tandany cinta bang

2023-10-19

0

Mila Jamila

Mila Jamila

tembak aza lgsg koq pakai berbelit2 sich bemo sayang

2023-01-02

0

Pooh

Pooh

kelamaan bemo langsung aja tembak dira nya buruaan sebelum dipatok ayam tetangga sebelah🤣🤣🤣🤣

2022-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part5
6 Part6
7 Part7
8 Part8
9 Part9
10 Part10
11 Part11
12 Part12
13 Part13
14 Part14
15 Part15
16 Part16
17 Part17
18 Part18
19 Part19
20 Part20
21 Part21
22 Part22
23 Part23
24 Part24
25 Part25
26 Part26
27 Part27
28 Part28
29 Part29
30 Part30
31 Part31
32 Part32
33 Part33
34 Part34
35 Part35
36 Part36
37 Part37
38 Part38
39 Part39
40 Part40
41 Part41
42 Part42
43 Part43
44 Part44
45 Part45
46 Part46
47 Part47
48 Part48
49 Part49
50 Part50
51 Part51
52 Part52
53 Part53
54 Part54
55 Part55
56 part56
57 Part57
58 Part58
59 Part59
60 Part60
61 Part61
62 Part62
63 Part63
64 Part64
65 Part65
66 Part66
67 Part67
68 Part68
69 Part69
70 Part70
71 Part71
72 Part72
73 Part73
74 Part74
75 Part75
76 Part76
77 Part77
78 Part78
79 Part79
80 Part80
81 Part81
82 Bukan UP !!!!
83 Part82
84 Part83
85 Part84
86 Part85
87 Part86
88 Part87
89 Part88
90 Part89
91 Part90
92 Part91
93 Part92
94 Part93
95 Part94
96 Part95
97 Part96
98 Part97
99 Part98
100 Part99
101 Part100
102 Part101
103 Part102
104 Part103
105 Part104
106 Part105
107 Part106
108 Part106
109 Part107
110 Part108
111 Part109
112 Part110
113 Part111
114 Part112
115 Part113
116 Part114
117 Part115
118 Part116
119 Part117
120 Part118
121 Part119
122 Part120
123 Part121
124 Part122
125 Part123
126 Part124
127 Part125
128 Part126
129 Part 127
130 Part128
131 Part129
132 Part130
133 Part131
134 Bukan Up..!!!
135 Extra part 1
136 Extra part2
137 Extra part3
138 Extra part4
139 Extra part5
140 Happy Ending
141 Squel
142 Novel Baru..!!!
143 Novel karya baru..!!
144 Karya Nirwana Asri
145 Karya Baru
146 PENGUMUMAN..!!!
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part5
6
Part6
7
Part7
8
Part8
9
Part9
10
Part10
11
Part11
12
Part12
13
Part13
14
Part14
15
Part15
16
Part16
17
Part17
18
Part18
19
Part19
20
Part20
21
Part21
22
Part22
23
Part23
24
Part24
25
Part25
26
Part26
27
Part27
28
Part28
29
Part29
30
Part30
31
Part31
32
Part32
33
Part33
34
Part34
35
Part35
36
Part36
37
Part37
38
Part38
39
Part39
40
Part40
41
Part41
42
Part42
43
Part43
44
Part44
45
Part45
46
Part46
47
Part47
48
Part48
49
Part49
50
Part50
51
Part51
52
Part52
53
Part53
54
Part54
55
Part55
56
part56
57
Part57
58
Part58
59
Part59
60
Part60
61
Part61
62
Part62
63
Part63
64
Part64
65
Part65
66
Part66
67
Part67
68
Part68
69
Part69
70
Part70
71
Part71
72
Part72
73
Part73
74
Part74
75
Part75
76
Part76
77
Part77
78
Part78
79
Part79
80
Part80
81
Part81
82
Bukan UP !!!!
83
Part82
84
Part83
85
Part84
86
Part85
87
Part86
88
Part87
89
Part88
90
Part89
91
Part90
92
Part91
93
Part92
94
Part93
95
Part94
96
Part95
97
Part96
98
Part97
99
Part98
100
Part99
101
Part100
102
Part101
103
Part102
104
Part103
105
Part104
106
Part105
107
Part106
108
Part106
109
Part107
110
Part108
111
Part109
112
Part110
113
Part111
114
Part112
115
Part113
116
Part114
117
Part115
118
Part116
119
Part117
120
Part118
121
Part119
122
Part120
123
Part121
124
Part122
125
Part123
126
Part124
127
Part125
128
Part126
129
Part 127
130
Part128
131
Part129
132
Part130
133
Part131
134
Bukan Up..!!!
135
Extra part 1
136
Extra part2
137
Extra part3
138
Extra part4
139
Extra part5
140
Happy Ending
141
Squel
142
Novel Baru..!!!
143
Novel karya baru..!!
144
Karya Nirwana Asri
145
Karya Baru
146
PENGUMUMAN..!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!