Setelah makan malam Indira duduk didepan meja belajar yang ada dikamar nya. Dirinya sedang mempersiapkan jawaban untuk ulangan besok.
Ketika sedang serius belajar ponsel nya bergetar menandakan pesan masuk.
.......BajajBemo......
Lagi apa?
Dira mengerutkan keningnya, tidak biasanya Bimo mengirim chat.
^^^Belajar Bemo sayang..^^^
O..
"Lah dasar beruang kutub" Gerutu Indira melihat balasan Bimo yang super irit.
^^^Hm..^^^
Setelah berapa menit tidak ada balasan lagi, tapi suara ponsel Indira berdering.
"Ck. dasar Bemo, kenapa malah telpon si."
"Halo?"
"Keluar"
"Ngapain?"
Terdengar helaian nafas Bimo, "Gue diluar."
Tut..Tut..
"Lah bener-bener nih beruang kutub."
Indira berjalan menuju jendela, didepan gerbang rumah nya melihat Bimo yang bersandar di motor besar nya.
Bimo menegak kan badan nya dan membuang sisa Putung Ro*ok ditangan, ketika melihat Indira berjalan mendekatinya.
"Kenapa sih Bemo? Tumben kesini?" Berdiri didepan Bimo dengan menelisik penampilan cowok itu yang masih menggunakan seragam sekolah.
Bimo hanya menatap Indira dengan Menghela napas. "Temenin gue makan?"
Indira mengerutkan kening nya nih cowok kesambet apa datang-datang cuma mau minta temenin makan.
"Loe Dateng cuma minta temenin makan?"
"Mau gak?" Bimo berbalik dan naik keatas motor nya.
"Ck, Tapi jangan lama-lama ya, nyokap gue dirumah sendiri." Ucap Indira seraya naik dibelakang motor Bimo.
Disepanjang jalan mereka hanya diam, Indira yang memang jarang sekali keluar malam merasa senang menikmati angin malam di sepanjang jalan.
Bimo sedari tadi melirik kaca spion motornya membuat senyum tipis terbit dikedua sudut bibir nya, tidak ada pemandangan yang indah kecuali melihat senyum pujaan hati.
Setelah 15menit berkendara, Bimo berhenti dipinggir jalan yang terdapat banyak tenda penjual makanan.
"Loe biasa juga makan disini?" Setelah memesan makanan kini Bimo dan Indira saling duduk berhadapan.
"Rumayan, kenapa?"
"Ya gak pa-pa, kirain tongkrongan loe di Cafe elit." Ucap Indira sambil menerima pesanan yang diantar.
Indira merasa risih sejak masuk tenda banyak yang memperhatikan mereka berdua, para cewek yang berbisik-bisik menatap Bimo. Sedangkan para cowok tak kalah lapar menatap dirinya.
"Bim, gue risih mereka pada liatin loe kek mau nelen gue idup-idup." Indira berucap lirih sambil mencondongkan tubuh nya kedepan Bimo. Karena tubuh mereka terhalang meja.
Bimo yang ingin memasukan makanan kedalam mulut nya seketika berhenti, ketika melihat wajah Indira begitu dekat dengan nya.
Deg deg deg
Jantung Bimo merasa lebih cepat berdetak, hatinya berdesir ketika menatap wajah Indira yang begitu dekat, bola mata yang cantik, hidung mungil yang mancung, serta bibir tipis merah muda alami itu. Seketika pikiran Bimo berkelana, dirinya adalah pria normal, meskipun umurnya masih remaja tapi dirinya cukup tahu hal-hal yang berbau dewasa.
"Bim! Kok malah bengong sih." Indira menepuk lengan Bimo karena melihat Bimo yang hanya diam menatap dirinya.
Bimo tersadar dari lamunannya, "Biarin aja, buruan gih makan." Sambil makan pikiran Bimo masih berkelana, "S*al, gue beneran udah gila, gara-gara ni cewek."
.................
"Makasih ya udah tlaktir gue makan."
Setelah selesai makan mereka langsung pulang, karena Indira tidak bisa meninggalkan Nilam lama-lama.
"hemm, masuk gih." Bimo masih duduk diatas motor, tangan nya bertumpu diatas helm yang ia taruh di atas tangki motornya.
"Oke." Indira masih berdiri sambil tersenyum.
Tangan Bimo terulur mengusap kepala Indira pelan. "Udah malem, istirahat." Bimo segera memakai helm nya kembali.
Indira masih terpaku merasakan pertama kali Bimo menyentuh kepalnya dengan lembut.
"Emm hati-hati." Sadar setelah Bimo menghidupkan mesin motornya.
Bimo hanya mengangguk dan tersenyum dibalik helm yang dirinya pakai, dan segera pergi mengendarai motornya.
Begitu Bimo pergi Indira buru-buru lari masuk kedalam rumah dengan perasaan senang. Dirinya tidak pernah dekat dengan cowok dan baru juga Bimo yang baru-baru ini menjadi dekat dengan nya.
"Gila ini jantung kenapa kenceng banget kek abis lari maraton." Dira duduk diatas tempat tidur dengan memegangi dadanya. "Udah gak sehat nih jantung gue." Dira segera merebahkan dirinya, meskipun perasa-annya berasa bahagia, tapi jantung nya bikin maraton.
..................
Bimo sampai di Apartemennya, setelah mengantar pulang Indira dirinya sempat membaca pesan jika Resa dan teman-temannya datang keapartemen nya.
"Udah lama?" Tanya Bimo pada empat teman nya sambil menekan pascode.
"Pak Ketu dari mana? tumben keluyuran." Ucap Raka sambil nyelonong masuk setelah pintu terbuka.
"Dasar jin Tomang, kagak ada sopan santun loe bro." Jingga menerobos mengikuti Raka didepan.
"Lah tu bocah tuyul dua kagak ada ahlak. Yang punya aja ketinggalan dibelakang." Guntur masuk setelah Bimo dan Resa masuk.
Mereka berempat langsung menuju ruang santai yang ada di apartemen Bimo. Apartemen yang cukup mewah bagi seorang siswa seperti Bimo, karena memang keluarga Bimo adalah keluarga terkaya dikota besar ini.
Raka dan Guntur mengambil posisi duduk diatas karpet bulu dengan tangan yang sudah menggenggam PS. Sedangkan Jingga langsung nyelonong pergi ke dapur mencari minuman kaleng dan cemilan.
Bimo mendaratkan tubuhnya disofa belakang Raka dan Guntur duduk. Disusul Resa duduk sebelahnya.
"Loe kalo kalah tlaktir gue selama seminggu Tur." Ucap Raka sambil mencari posisi aman.
"Kalo gue yang menang Amel buat gue." Tantang Guntur dengan mengulurkan tangan kepada Raka.
"Ok. Deal!" Raka menerima uluran tangan Guntur tanda sepakat.
"Dengerin ya Bim, Res. Loe berdua saksinya.. Raka Danuarta pasti menang!"
"Lagak loe." Resa menoyor bahu Raka dari samping.
Bimo sedari tadi hanya diam mendengarkan ocehan mereka, dirinya masih mengingat ketika Indira tersenyum dan merentangkan kedua tangan nya diatas motor bersamanya. Senyum manis gadis itu masih membekas di pikiran nya. Hingga tanpa sadar dirinya tersenyum sendiri.
"Hoy bos kesambet loe." Jingga yang baru datang membawa minuman dan makanan sekilas melihat Bimo yang tersenyum sendiri.
"Hemm.." Tanpa menjawab Bimo meraih satu kaleng minuman dingin.
"Loe dari mana, masih pake celana sekolah gini?" Memang hanya Resa yang memperhatikan penampilan Bimo yang masih menggunakan seragam sekolah.
Sehabis pulang sekolah Bimo pergi ke Panti Asuhan yang biasa dirinya kunjungi. Bimo sering menghabiskan sisa waktunya hanya berada di Panti bersama anak-anak penghuni Panti.
"Biasa tempat bunda." Memang semua sahabat nya tahu bahkan mereka juga kadang sering berkunjung bersama ke Panti yang dipimpin bunda Aisyah.
"Loe gak ngajak kita-kita bos?" Tanya Jingga yang ternyata ikut menyimak.
"Kapan-kapan, gua mandi dulu." Bimo berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
"Kalian pada ngerasa gak sih kalo akhir-akhir ini si bos sering tersenyum." Ucap Jingga.
Resa hanya diam sambil memainkan ponselnya tanpa minat menanggapi ucapan Jingga.
"Lah ditanya malah dikacangin gue." Jingga ngedumel.
"Yah..yah..yah.. curang loe Gledek, kagak bisa lah gue yang menang." Raka heboh sendiri setelah kalah dari Guntur.
"Yes..yes..yes.. Tepati janji loe, Amel buat gue." Guntur berdiri sambil mengangkat tangan nya ke udara karena dia yang menang.
"Kagak bisalah Amel bukan barang!" Raka teriak sambil berdiri.
"Ayo gelud, gue jadi wasitnya." Jingga malah mengompori.
"Enak aja loe udah deal ya kesepakatan kita siapa yang menang!" Guntur tak kalah keras menjawab.
"Oh No! kagak rela gue." Raka maju dengan mata mendelik ke arah Guntur.
Mereka berdua sudah sama-sama ingin saling terkam, tapi tiba-tiba mendengar suara yang bikin mereka bertambah emosi.
Brruuttttt....
Jingga sang pelaku hanya diam dan nyengir melihatkan barisan giginya yang rapi, ketika mendapat tatapan horor dari ketiga teman nya.
"Hee maap remnya Los Dol."
Melihat teman nya akan menerkamnya Jingga segera mengambil ancang-ancang menyelamatkan diri. Tapi belum sempat tubuh nya bergeser Resa sudah berhasil menarik kerah baju belakang Jingga.
"Ampun bro, kagak sengaja."
Alhasil Raka, Guntur tidak jadi gelud. Dan sekarang Jingga lah yang jadi kroyokan mereka bertiga.
_
_
_
Like
komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
May Keisya
somplak😂😂
2024-05-11
0
Astri
apa bimo yah pasanganx dira sprtix aku kurang srekkk
2024-02-04
0
Ita rahmawati
laki² tah si jingga ini 🤔 ak pikir cwe 🤭🤭
2023-10-19
0