🌹🌹🌹
Bella menghela nafasnya, ini awal yang baru untuk hidupnya. Awal kehidupannya bersama Delan, awal mimpi dan semoga ini awal kebahagiaan Bella yang akan hidup bersama Delan. Mulai hari ini Bella harus siap, ia tak hidup sendiri lagi, ada Delan dihidupnya. Ia harus membaginya bersama Delan entah itu suka ataupun duka
Digandeng kedua saudara sepupunya. Bella yang semakin cantik dengan balutan kebaya pengantin putih vanila dan mahkota kecil dikepalanya itu melangkah menuju halaman rumah sang paman. Disitu pernikahan Bella dan Delan diadakan. Acara itu sangat sederhana untuk Delan, pria itu hanya menghabiskan 150 juta untuk menghalalkan Bella
Kedua mata Bella mulai berkaca disetiap langkahnya saat melihat Delan telah siap bersama yang lainnya. Pria itu juga sangat tampan dengan pakaian pengantin yang senada dengannya. Mimpi indah Bella selama ini akhirnya terwujud. Ia benar-benar menikahi pria pujaannya sejak bertahun-tahun silam itu
Sementara Delan tampak tak berkediap melihat wanita yang sebentar lagi menjadi istrinya itu. Bella terlalu cantik untuk Delan bahkan kini dalam benaknya Delan mulai membanding-bandingkan dengan Angela, mengenai wanita itu Delan bahkan tak mengingatnya lagi jika bersama Bella
Dengan wajah gugup Bella duduk disamping Delan. Wanita itu bahkan tak berani menatap sang pria yang dimatanya juga sangat tampan. Apalagi jika mengingat ciuman semalam, hangatnya bibir Delan masih terasa dibibirnya
" Saudara Delan apa anda sudah siap?" tanya penghulu
Delan mengangguk lalu menjabat tangan Paman Aldi, pria itu tampak serius dalam menghalalkan Bella menjadi istrinya. Semuanya menunggu Delan, pria itu terdiam untuk beberapa saat sebelum ..
Saya terima nikah dan kawinnya Isyabella akbar binti Syahiq dengan mas kawin tersebut dibayar tunai
Demi Tuhan, Bella menitikan airmatanya mendengar suara lantang pria yang detik ini telah sah menjadi suaminya itu. Dan semakin terisak saat Delan menarik tubuh Bella agar menghadapnya. Delan memasangkan kalung sebagai mas kawinnya untuk Bella dileher wanita itu
" Bella, kamu istriku sekarang." bisik Delan membuat Bella mengangkat wajah, Bella tersenyum disela tangisan itu. Kedua tangan Delan yang dipundak Bella berpindah pada pipi wanita itu untuk mengusap airmata Bella
Cup
Delan mencium kening itu dengan begitu lama dan penuh penghayatan hingga memejamkan mata membuat keluarga Bella menangis terharu menyaksikan acara sakral itu. Keduanya benar-benar telah sah menjadi sepasang suami istri
Lalu keduanya diaping menuju kursi pelaminan. Bella tampak senang saat ini, raut wajahnya memancarkan kebahagiaan bahkan tangannya tak terlepas sedikitpun dari pegangannya pada lengan Delan
" Akhirnya teman kita ini menikah juga." mendengar itu Bella berjingkrak senang, ia memeluk teman-temannya yang masing-masing sudah memiliki anak itu bergantian
" Bella kamu sangat cantik, kamu juga beruntung punya suami tampan dan sepertinya orang kaya." Bella terkekeh lucu dengan bisikan itu, kini semua orang dikampung yang awalnya mencibir Bella sebagai perawan tua itu kini malah balik memuji Bella, memuji betapa beruntungnya Bella menikah dengan pria kota yang tampan dan tampak kaya mengingat dimata mereka pernikahan mendadak ini terasa mewah. Padahal mereka tidak tahu bahwa pria tampan yang berasal dari kota itu sudah memiliki istri dan Bella hanya menjadi istri sirinya
" Terima kasih Dera." saut Bella dengan senyum manis hingga lesung pipinya terlihat. Delan tersenyum menyentuh lesung pipi itu dengan jari telunjukmya membuat teman-teman mereka tertawa
" Pasti sudah tidak sabar untuk melakukan malam pertama." goda Dera membuat Bella tersipu malu tapi tidak dengan Delan, pria itu malah melingkarkan satu tangannya dipinggang ramping Bella
" Tuh lihat." godanya lagi, kali ini Bella tertawa kencang dan balas melingkarkan tangannya dipinggang Delan serta meletakan kepalanya dipundak Delan membuat teman-temannya yang hadir dalam undangan mendadak itu tertawa
" Aku doain kamu langgeng terus cepat-cepat dapat momongan, secara umur kamu udah 26 udah pantes momong anak." ucap salah satunya, tapi kali ini Bella tak senang, wanita itu hanya memaksakan senyumnya
" Terima kasih." Delan menyahut dengan senyum tipisnya
Dan acara pernikahan itu berakhir pada sore hari setelah melakukan rangkaian prosesi adat khas kampung itu yang mana membuat Delan sedikit heran dengan acara pernikahannya dan Bella, Delan rasa pernikahannya kali ini sedikit unik
Delan dan Bella masuk kedalam kamar pengantin mereka. Saat itu juga Delan tampak meneliti kamar yang tak luas itu, Delan tampak berpikir lalu menoleh pada Bella." Bella bagaimana kalau kita pulang saja."
" Memangnya kenapa? kamu tidak nyaman dengan kamarku, apa ini terlalu kecil?."
" Bukan seperti itu, emmmm .. " Delan tampak terus berpikir lalu mendekati Bella. Delan benar-benar tak ingin malam specialnya bersama Bella terganggu
" Aku takut kamu berisik, dulu juga kamu sangat berisik." bisik Delan membuat Bella terkekeh dan menepuk dadanya
" Baiklah, kita pulang." saut Bella lalu mendekati lemari untuk mengambil pakaiannya
" Mau kemana?" tanya Delan menangkap lengan Bella yang berjalan menuju keluar
" Kekamar mandi, aku akan berganti baju."
" Kenapa tidak disini saja, aku kan suamimu sekarang." Delan mengulum senyumnya
"Belum saatnya, nanti aku berisik." goda Bella membuat Delan gemas dan menampar bokongnya dengan kasar
Bella tertawa lalu keluar kamar untuk berganti pakaian. Tak sampai 15 menit ia kembali kekamar dengan pakaian baru begitpun Delan yang sudah membuka jas pengantin dan menyisakan kemeja putihnya saja
Keduanya keluar kamar dan saat itu rumah masih ramai dengan sanak saudara Bella. Wanita itu tersenyum melihat keriwehan dirumah pamannya lalu mendekat dengan tubuh tak berjauhan dengan Delan, Bella sangat menempel kedua tangannya bergelayut manja dilengan Delan
" Paman, kami akan kembali ke Jakarta."
" Bella, kenapa cepat sekali. Memangnya kenapa apa nak Delan tak nyaman tinggal dirumah kami?" tanya Mery
" Kami berdua akan langsung pergi honeymoon tante." Lagi-lagi Delan berbohong namun kali ini Bella tersenyum dengan kebohongan Delan
" Oh kalau itu sih paman dan tante tidak bisa melarang, toh kami juga ingin segera punya cucu." saut paman Aldi. Bella dibuat kembali tertegun jika membahas momongan
Setelah mendapatkan ijin, kini keduanya kembali keJakarta. Mereka kembali ke Apartement lama Bella pukul 09:30 malam. Saat itu Delan langsung masuk kekamar mandi karena tubuhnya yang benar-benar terasa lengket butuh penyegaran
Delan keluar dari kamar mandi dengan handuk Bella yang berwarna hijau muda dipinggangnya. Kedua pipi Bella memanas melihat itu, dulu ia pernah melihat tubuh Delan namun tak terlalu kekar seperti sekarang, dimata Bella wajah dan tubuh itu sangat sempurna. Lalu Bella memutuskan untuk pergi kekamar mandi menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah karena Delan
Bella sangat lama, ia melakukan ritual mandi seperti yang dibilang sang tante. Bella memakai berbagai macam rempahan yang dibekalkan tante Mery untuknya. Bella tersenyum dalam bak mandi dengan air hangat serta rempahan itu
" Bella, ini rempahan turun temurun, ini sangat bagus untuk kewanitaanmu. Kamu punya suami yang tampan dan kaya, tentu kamu harus menjaga suamimu dengan baik. Bella jika kamu memakai rempahan ini, suamimu akan betah dan tak mau keluar rumah. Maunya nempel terus sama kamu apalagi kalian pengantin baru. Kamu lihat sendiri pamanmu tidak pernah melirik wanita manapun, ini karena rempahan ini tante sudah memakainya semenjak menikah dengan pamanmu." Bella sungguh tertawa bak orang gila kali ini mengingat ucapan sang tante sebelum dirinya pergi bersama Delan
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
langitsenja
beruntungnya Bella punya paman n bibi yg sayang banget sama dia
2022-06-13
0
Tunk's Riffa Meyllina
burung delan bisa panjang nih durasi.y....
2022-01-17
0
Siti Ashari
siip
2022-01-17
0