🌹🌹🌹🌹
" Delan, kenapa hanya ada satu kamar?" tanya Bella yang duduk diranjang pada Delan yang tampak melihat-lihat kamar untuk mereka, benar-benar luas untuk Bella karena terdapat walk in closet disana. Semuanya sudah benar rapi dan lengkap, bahkan Bella tak perlu lagi membeli perabotan rumah
" Kita hanya berdua, untuk apa banyak kamar?" tanya Delan
" Benar juga." saut Bella memaksakan senyumnya. Tapi hatinya merasa sedih, apa pernikahannya dan Delan tak akan memiliki masa depan? apa mereka tak akan memiliki anak seperti yang selalu Bella impikan selama ini. Tapi meskipun begitu Bella akan tetap bersyukur karena diijinkan hidup bersama Delan
Saat itu Delan mendudukan dirinya disebelah Bella, menarik kedua tangan Bella untuk ia genggam." Bella bukankah kamu masih punya keluarga?"
Bella hanya mengangguk
" Ayo kita bertemu mereka. Aku akan melamar dan memintamu pada mereka." Saat itu juga kedua mata Bella berkaca
" Delan kamu sungguh mau menikahiku? kenapa?"
" Iya, aku akan menikahimu secepatnya." saut Delan kedua tangannya berpindah menangkup wajah Bella
" Aku akan menikahimu, seperti janjiku dulu aku akan bertanggung jawab. Keperawananmu, aku bertanggung jawab atas itu." kini Delan benar-benar ingin menikahi Bella. Alasan pria itu hanya satu yaitu ingin menikmati tubuh Bella tanpa menjadikan wanita itu wanita murahan, ia sangat penasaran kenapa ia menjadi lemah saat bersama Angela. Bukankah dulu saat melakukannya bersama Bella ia mampu bertahan sampai setengah jam lamanya
Delan segera menghapus airmata yang mulai menitik itu lalu membawa Bella dalam pelukannya. Delan tak memikirkan apapun, saat ini ia hanya ingin menikahi Bella. Ia tak memikirkan bagaimana ia dan Bella kedepannya nanti. Apa yang akan ia lakukan pada Angela, Delan belum memikirkan hal itu sampai sekarang. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah menikahi Bella, menjadikan wanita itu istri keduanya
Tak lama keduanya keluar dari sana. Sore itu juga Bella membawa Delan kedaerah Bogor dimana keluarganya tinggal. Delan sesekali melirik Bella yang tampak bahagia hingga ia mengulurkan jemarinya untuk mengusap puncak kepala Bella
" Bella, bagaimana bisa kamu hidup dipedalaman seperti ini?"
" Ini bukan pedalaman, ini dikaki gunung." saut Bella terkekeh lucu
" Itu sama saja." keluh Delan yang sedikit kesal karena ternyata tempat tinggal keluarga Bella sangat jauh dari keramaian kota sehingga mobilnya naik turun gunung serta jalan yang bebatuan. Untung saja kali ini Delan memakai mobil yang mampu menerjang segala medan
4 jam mereka bergelut dijalanan yang sepi karena malam ini hujan turun lebat. Saat sampai Bella segera menyuruh Delan berhenti. Delan menurut lalu memarkirkan mobilnya disebuah rumah minimalis sederhana yang diyakini rumah paman dan tante Bella
Keduanya keluar dari mobil. Bella menggandeng Delan memasuki pekarangan rumah itu lalu mengetuk pintu rumah bercat orange dan cat coklat dipintu rumah tersebut." Bella .. " suara teriakan nyaring itu membuat Bella segera memeluk sang pemilik suara
"Sayang, tante sangat merindukanmu. Kenapa malam sekali, memangnya tidak takut dijalan." cerocosan itu membuat Bella tersenyum dan mengurai pelukannya. Lalu Bella melirik Delan." Tante kenalkan .. "
" Saya calon suami Bella." Delan menyaut dengan begitu percaya diri seraya mengulurkan tangannya untuk bersalaman
" Bella si jomlo ini punya calon suami? " tanya tante yang bernama Mery itu dengan wajah heran
" Tante kenapa bicara seperti itu."
" Ini sangat aneh, tante melihatmu membawa seorang pria, tampan pula .. ini sangat aneh." saut tante Mery membalas uluran tangan Delan dan meneliti wajah tampan itu
" Yang benar saja, kenapa menjelekankku dihadapan Delan." gerutu Bella mengerucutkan bibirnya dan itu sukses membuat Delan tersenyum lucu
Mengabaikan Bella tante Mery malah menggandeng Delan. Membawa pria itu masuk kedalam dan berteriak bak dihutan pada semua penghuni disana yaitu suami dan kedua anaknya yang seumuran Bella
" Pah, papah .. lihat siapa yang bersama Mama." teriaknya senang
Pria dengan kumis tebal itu tampak meneliti Delan dari ujung kepala hingga ujung kaki." Dia pacar Bella." teriak tante Mery
" Bella, dimana dia?" tanya pria itu celingukan
Mendengar suara sang paman, Bella segera berlari dari ambang pintu menuju kedalam. Ia langsung menghamburkan dirinya memeluk adik ayahnya itu." Paman, Bella sangat merindukan paman." ucap Bella
" Itu salahmu, kenapa jarang mengunjungi paman." gerutunya
" Mobilku tidak sanggup menaiki gunung ini." gerutu Bella dan mendapat sentilan keras didahinya oleh sang paman. Lalu paman yang bernama Aldi itu menengok pada Delan yang masih dalam gandengan Mery, yang terdiam memandangi keduanya
" Paman dia .. "
" Saya datang kesini untuk melamar Bella." saut Delan mantap dan tanpa basa-basi
Paman Aldi tersenyum dengan keberanian itu lalu menatap Bella. " Kamu sudah dewasa, paman tidak akan menahanmu untuk berkeluarga. Jika pria ini benar-benar pilihanmu Paman tidak akan melarangmu. Paman akan menjadi wali menggantikan ayahmu." sautnya dengan kedua mata berkaca
" Terima kasih paman." Bella kembali memeluk Aldi untuk beberapa saat sebelum memeluk kedua saudaranya yaitu Vena dan Melinda
Lalu semuanya duduk disofa ruang tamu. Delan kali ini tampak gugup karena terus diberi pertanyaan oleh paman Aldi. Sementara Bella hanya terdiam menatap Delan yang kian serius bicara dengan pamannya. Jantung Bella berdebar dengan keberanian pria itu didepan keluarganya
" Kenapa menikah siri?" tanya Aldi
" Keluarga saya masih diluar negri, mereka belum pulang." saut Delan berbohong
" Setelah mereka pulang saya akan menikahi Bella secara agama dan hukum." raut wajah Bella merasa bersalah melihat keluarganya yang tampak percaya dengan ucapan Delan
" Baiklah, jadi kiranya kapan nak Delan ini mau menikahi Bella? bulan depan, atau bulan depannya lagi?"
" Besok." saut Delan singkat membuat keluarga Bella terkejut begitupun Bella, tapi wanita itu menyembunyikan rasa terkejutnya dengan senyum manis
" Kenapa secepat itu apa kalian .. " tante Mery menatap perut Bella dengan lekat
" Ah tidak, kenapa tante bicara seperti itu." gerutu Bella
" Hanya heran saja, kenapa cepat sekali. Bella ini pernikahan, tentu harus dipersiapkan secara matang."
" Saya yang akan mengurus semuanya tante, paman. Soal biaya dan segala macamnya, saya akan mengurus semuanya." saut Delan menatap keduanya bergantian dengan serius
🌹🌹🌹
Malam itu setelah disetujui untuk menikah. Delan masuk kekamar tamu begitupun Bella yang masuk kekamarnya. Delan menatap langit-langit kamar lalu ia mengingat satu hal, ia mengambil sebuah kotak hitam yang ia pesan kemarin malam dari Paris melalui sebuah paket kilat
Delan segera bangkit setelah mengambil sesuatu dalam kotak hitam itu dan keluar dari kamar. Ia menuju kamar Bella dan mengetuk pintu kamarnya. Seketika kamar itu terbuka menampilkan Bella dengan piyama tidurnya
" Bella ikutlah denganku sebentar." bisik Delan menarik tangan Bella
" Delan ini sudah malam."
" Hanya sebentar." saut Delan menarik Bella keluar dari kamarnya
Delan membawa Bella keluar dan masuk kedalam mobil dikursi belakang. Wanita itu hanya diam memandangi Delan yang juga terdiam menatapnya. Delan mengambil sebuah cincin dengan mata kecil yang berwarna merah menyala dikelingkingnya lalu meraih tangan kiri Bella
" Bella will you marry me?" tanya Delan membuat Bella mematung beberapa saat lalu tersenyum begitu lebar, ia tak menyangka Bella bisa semanis ini
" Delan pasangkan dijariku." Delan tersenyum dengan jawaban Bella lalu memasangkan cincin itu dijari manis Bella yang beruntungnya sangat pas dijari lentik itu. Delan mengangkat jemari itu lalu memberi kecupan lembutnya membuat kedua pipi Bella memerah
Keduanya saling menatap cukup lama. Delan mengulurkan jemarinya membelai pipi Bella. Ia kian mendekat dan memiringkan kepalanya. Kali ini Bella tak menolak, membiarkan Delan menyentuh bibirnya. Rasanya kenyal dan hangat untuk Bella hingga ia memejamkan mata, ini pertama kalinya lagi untuk mereka
Ciuman lembut dengan gerakan pelan itu membuat darah Bella berdesir, ia mencoba membalas pagutan bibir itu namun Delan yang kini lihai dalam berciuman tak bisa ia imbangi
Delan semakin menghimpit tubuh Bella pada kursi belakang. Ciuman itupun mulai memanas, Delan mulai memakai lidahnya hingga membuat Bella tak tahan dan merema* lengan atas Delan. Kini jemari Delan mulai masuk kebalik piyama tidur Bella, rasanya terlalu nikmat untuk Delan. Ia merasakan kembali bibir manis Bella hingga tak bisa menahan semuanya lagi, hasratnya pada Bella
Delan menyentuh perut dengan kulit halus itu dan mulai menjalar naik keatas, menangkup satu buah dada Bella yang masih tertutupi bra. Saat itu Delan tersadar dan menghentikan ciuman panasnya. Delan menatap Bella, menarik tanganya dan mengusap bibir yang semerah chery itu dengan ibu jarinya
" Besok saat kamu sudah menjadi milikku, aku akan mengajarimu lagi cara berciuman dengan benar." ucap Delan
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Gutty Agustina Tajhar
gini ni kalau udah cinta... bagaimana pun biar beristri ttp mau... salahkan lah cinta
2022-01-17
1
Sriwati Ika Febriana
Bella Bella
2022-01-16
1
Jovita Deliana
knp sih by Bella lemah..seharusnya biarkan delan mengejar Bella dlu thor..ya tp fakta cnt sll mengaalahkan logika 🙄
2022-01-16
1