-
-
" Bel coba buka matamu .. lihat .. lihat pak Milan sangat tampan. Kalau aku jadi kamu aku mau banget jadi pacarnya kalau perlu jadi istrinya." bisik Aulia pada Bella yang duduk disebelahnya. Keduanya menunggu Milan yang baru saja datang ke kafe langganan mereka
Dari jauh Milan sudah tersenyum pada Bella yang menatapnya, Bella tak mengerti kenapa ia sulit sekali membuka diri dan membuka hatinya untuk pria lain dan malah menunggu Delan yang belum pasti untuknya. Setelah malam itu Bella bahkan tak tahu lagi kabar Delan, ia hanya tahu Delan melanjutkan sekolahnya di Harvard. Delan memang bermimpi menjadi seorang dokter spesialis bedah jantung dan Bella yang polos mencoba memaklumi Delan yang mengejar mimpinya dan berkeyakinan Delan akan kembali, ia tak pernah menanyakan Delan pada siapapun karena saat itu tidak ada seorangpun yang tahu kedekatannya bersama Delan
" Kalian sudah memesan?" pertanyaan itu menyadarkan Bella dari lamunannya tentang Delan
" Belum pak." Aulia yang menyahut dengan cengiran yang membuat kedua pipinya semakin chuby
" Bell kamu mau pesan apa?" tanya Milan pada Bella
" Terserah Aulia saja pak."
" Kok aku sih Bell?"
" Iya samain aja Ul, biasanya juga kan kita samaan."
" Ya sudah kita pesan nasi goreng aja."
" Lho kok nasi goreng, ini kan sudah malam Ul bikin gemuk ah."
" Katanya terserah. Emang bener-benar ya kamu suka bikin kesel." gerutu Aulia membuat Bella tertawa. Tawa itu sukses membuat Milan tersenyum, ia selalu terpesona pada Bella apalagi dua lesung pipit Bella yang semakin menambah daya tarik wanita itu
Akhirnya ketiganya memesan makan malam yang sama yaitu nasi goreng. Milan sering sekali makan malam seperti ini bersama Bella dan Aulia, sebenarnya tujuannya hanya ingin dan dekat dengan Bella namun sampai detik ini Bella tak pernah bisa ia dekati, wanita itu tertutup dalam hal apapun dan mereka hanya dekat satu sama lain saat jam kerja saja
Saat itu jam menunjukan pukul 09:30 malam. Setelah menghabiskan makan malam, Bella mengajak Milan dan Aulia untuk segera pulang. Milan hanya mengiyakan, ia tak bisa menolak wajah memelas Bella, padahal dalam hatinya masih ingin menatap wajah cantik itu
Seperti biasanya Milan mengantar kedua wanita itu menuju Apartementnya karena kebetulan juga rumah mereka searah. Mereka menaiki mobil masing-masing dengan Milan yang mengikuti dibelakang
Tapi malam ini Milan terlihat berbeda, biasanya pria itu hanya melihat Bella dari dalam mobilnya sampai Bella masuk kedalam rumahnya. Namun kali ini Pria itu mengikuti Bella keluar dari mobil dan masuk kegedung membuat Bella canggung apalagi Aulia malah meninggalkannya sendiri
Tepat didepan pintu, Bella berdiri lalu memutar tubuhnya menghadap Milan.."Pak, A&D crop mengirim email lagi." ucap Bella mencoba mengusir rasa canggungnya
" Bell kita sedang diluar kantor, jangan membicarakan pekerjaan." saut Milan, jika bersama Milan, Bella selalu saja membicarakan pekerjaan padahal mereka sedang diluar kantor
" Lalu aku harus membicarakan apa?." gumam Bella dan terdengar jelas ditelinga Milan
Milan tersenyum meraih satu tangan Bella untuk ia genggam." Bagaimana kalau kita membicarakan tentang kita?" Bella terdiam, inilah yang paling Bella hindari jika berdua bersama Milan
" Bell kita sudah sama-sama dewasa, memangnya kamu tidak mau menikah?"
" Menikah?" tanya Bella gugup
" Iya Bell, aku serius-"
" Pak, sepertinya bapak salah paham." potong Bella seraya melepaskan tangannya namun Milan tak membiarkan itu malah semakin menggenggamnya dengan erat
" Aku sangat menyukaimu, bahkan lebih dari itu. Aku mau menjagamu, berilah aku kesempatan."
" Maaf pak, aku belum siap menjalin hubungan dengan siapapun." saut Bella cepat dan memaksa menarik jemarinya dari Milan. Cepat-cepat ia menekan passcode rumahnya lalu menoleh lagi pada Milan
" Ini sudah malam, selamat istirahat." ucapan itu membuat Milan menghela nafas untuk kesekian kalinya. Ini pertama kalinya ia mengutarakan keinginannya pada Bella namun tak disangka wanita itu menolak tanpa memikirkan semuanya terlebih dulu
Bella mengusap dadanya dibelakang pintu." Apa dia akan marah." gumam Bella
Bip bip
Bella segera mengambil ponselnya yang berbunyi dalam tas kerjanya lalu mengangkat panggilan telepon itu
" Kenapa aku punya teman yang sangat bodoh sepertimu!!" teriakan cempreng itu membuat Bella menjauhkan ponselnya dari telinga
" Hey kamu menguping?"
" Iya dan kamu sangat bodoh, astaga apa yang kamu pikirkan. Pak Milan Bell .. dia sepertinya akan melamarmu tadi." tanpa menjawab Bella mematikan panggilan Aulia itu, ia masuk kedalam kamar dan menghempaskan tubuhnya keatas kasur tanpa melepaskan sepatu dan tas kerjanya
" Kamu tidak mengerti Ul .. kalian tidak mengerti .."
gumam Bella lalu menutup kedua mata dengan lengannya. Bella mulai menangis
" Delan .. " panggilnya terisak
" Berapa lagi pria yang harus kulewatkan untuk menunggumu .. "
🌹🌹🌹
Sementara ditempat lain Delan sedang tersenyum memandang langit malam yang tampak sangat cerah malam ini. Ditemani sebotol wine dan seorang wanita cantik yang sudah dua tahun ini menemaninya mengarungi rumah tangga. Suka duka Delan lewati bersama Angela. Angela tak pernah kekurangan apapun, materi dan kasih sayang Delan berikan untuk Angela meski ada satu hal yang belum mereka dapatkan saat ini yaitu seorang anak
" Emmhh sayang, apa yang sudah kamu siapkan untuk ulang tahunku bulan depan?" tanya wanita itu dengan tubuh memeluk Delan. Keduanya sedang duduk santai dibalkon kamar mereka
" Seperti tahun lalu, aku akan membuat semuanya special untukmu." saut Delan lalu mengecup kening berponi Angela
" Aku ingin pesta yang besar-besaran, mewah dan elegant." Delan hanya mengangguk membuat sang wanita tersenyum dan menghujani pipinya dengan kecupan lembut. Delan semakin mendekap tubuh itu tanpa memalingkan pandangannya dari langit malam yang dipenuhi bintang serta rembulan yang terang
Lalu Delan mengambil botol wine diatas meja, ia tuangkan kedalam gelas. Delan menyesapnya sesaat lalu meneguknya hingga setengah. Jakun naik turun itu menarik perhatian Angela, wanita itu mengambil gelas ditangan Delan. Dengan senyum menggoda pada Delan, Angela menuangkan red wine itu ke gaun tidurnya yang seksi
" Sayang nanti kamu kedinginan." ucap Delan mengusap-usap bagian dada Angel yang basah
" Bukankah ada kamu yang menghangatkanku?" tanyanya dengan kedua tangan merambat naik pada kancing piyama Delan
" Aku ada meeting besok pagi." saut Delan
" Kita sudah lama tidak melakukannya, memangny a kamu tidak rindu tubuhku?" Delan hanya terdiam sedetiknya ia menghela nafas pelan saat Angela menariknya untuk berdiri. Delan mengikuti langkah gemulai Angela menuju kamarnya, wanita itu terus menarik Delan menuju ranjang besar dikamar luas mereka
Angela membaringkan diri sambil melepaskan seluruh kain yang melekat ditubuhnya. Ia menarik Delan hingga pria itu berada diatasnya. Delan menatap Angela dengan pandangan yang tak bisa diartikan beberapa saat sebelum melakukan tugasnya sebagai seorang suami
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Endang Priya
thor kok disini adegan hotnya. diskip g seperti di jenny n Bryan biar seru ngehalunya thor.
2022-01-13
2
Putri Wulan Tika Sitorus
kira2 Angela waktu MP masi virgin gak ya..kurang seru Thor..GK kasi kisi kisi Bercintanya,hahahaha
2022-01-12
0
Sri Elvira
kasian banget bella...habis manis sepah dibuang
2022-01-12
2