🌹🌹🌹
Setelah tiga hari berdiam diri dan melakukan perawatan pada kakinya. Akhirnya Bella kini kembali seperti sedia kala, ia sudah bisa berjalan lagi dan tentunya melanjutkan pekerjaan yang tertunda karena insiden kecelakaannya membuat semua orang juga menunggunya sehingga Delan yang tadinya berniat seminggu di Jakarta menjadi melar jadi 10 hari
Hari ini Bella sudah ditunggu keempat pria disebuah Restaurant unik dikawasan kota Jakarta barat. Mereka berencana untuk melakukan makan malam dan berkuliner keliling kota sambil mencari makanan-makanan khas Indonesia yang akan menjadi andalan dihotel mereka nanti
Wanita berlesung pipit itu melambaikan tangannya pada keempat pria tampan yang sudah menunggu dengan setia di meja bundar. Bella segera mendekat, dress santai merah membuat wanita itu kian mempesona. Bella mendudukan dirinya disamping Milan
" Bella kamu memang cantik." puji Dave dengan senyum manisnya. Bella hanya tersipu menyelipkan rambutnya kebelakang telinga
" Bella coba ini." perintah Milan menggandeng bahu Bella dengan mesra hingga mendapat sorakan kecil ketiga pria itu termasuk Delan. Pria itu tampaknya setuju bila Bella bersama Milan, ia tahu Milan pria yang baik dan cocok untuk Bella
Tapi tidak dengan Bella, dalam hatinya ia sangat marah melihat Delan yang ikut-ikutan para pria itu. Sudah beberapa hari ini Bella pikir Delan sengaja terus mendorongnya pada Milan, apa pria itu berpikir untuk menjodohkannya dan Milan? agar Delan merasa bebas dan tidak terganggu perasaab Bella? pikir Bella dengan hati memanas
Setelah mencoba beberapa menu disana mereka berpindah tempat ketempat yang lain. Memesan begitu banyak makanan dan mencobanya lagi. Namun mereka pikir belum menemukan satupun makanan yang cocok dengan kriteria mereka
" Ini sudah malam biarkan Bella pulang." ucap Dave sambil menatap Bella
" Kalau mengijinkan aku pulang, aku bisa apa?" Bella masih saja bercanda dan membuat mereka tertawa, kecuali Delan pria itu sangat jarang tertawa
" Aku akan mengantarmu."
" Tidak usah Pak Milan, aku bisa sendiri."
" Tidak apa-apa, lagipulan seorang wanita tidak baik pulang sendiri." kekeh Milan
" Milan benar, kamu ini seorang wanita. Bagaimana jika terjadi sesuatu?" benar saja, Delan terus mendorongnya pada Milan itu membuat Bella marah, menggerutu dalam hati tapi wanita itu mengiyakan Milan dengan terpaksa
" Astaga aku kalah cepat." ucap Dave dengan wajah yang pura-pura sedih
" Semoga berhasil Milan ayolah semangat." ucap Monceli tapi Delan, pria itu hanya memberikan senyuman dan jempolnya untuk Milan semakin membuat Bella muak pada Delan, wanita itu memberikan delikan kesalnya pada Delan, kening Delan berkerut tak mengerti
Bella tak dapat menyembunyikan rasa kesal dan kecewanya pada Delan. Sepanjang jalan ia hanya terdiam tak bersuara membuat Milan canggung dan bingung harus memulai percakapan darimana. Sampai dirumahnya pun Bella hanya terdiam menundukan wajahnya dihadapan Milab
" Bella .. ada apa?" tanya Milan
" Aku hanya lelah dan butuh istrirahat." jawab Bella memaksakan senyumnya. Lagi-lagi Milan mengalah, padahal ia sangat ingin mampir kerumah Bella untuk sekedar minum kopi dan berbincang dengan wanita itu
" Baiklah, selamat istirahat." Bella mengangguk, ia memperhatikan punggung Milan. Bella pikir kenapa Delan tak seperti Milan yang sangat memperhatikannya, lagi-lagi Bella mmeikirkan suami orang seakan tak ada habisnya
" Bella. " suara itu membuat tatapan Bella berubah tajam, ia berbalik dan Delan berada tak jauh beberapa meter darinya. Tadi Delan memang mengikutinya dan Milan, ia sengaja karena ingin tahu seberapa baik Milan
Bella segera melangkah untuk membuka pintu namun dihentikan Delan, pria itu segera berlari menahan lengan Bella." Jangan menyentuhku, kenapa suka sekali menyentuh orang. Bukankah kamu sudah beristri?" tanya Bella, lihatlah kedua matanya kembali berkaca karena Delan
" Bella bisakah kita bicara?"
" Kenapa? mau membicarakanku dan Milan? mendorongku pada Milan? seperti itu?"
" Bella, Milan pria yang baik aku sangat mengenalnya. Tidakkah kamu berpi-"
" Siapa kamu ikut campur urusanku, uruslah pernikahanmu kenapa sibuk mengurusiku?" Kali ini suara Bella membentak
" Aku hanya ingin kamu bahagia, itu saja. Aku melihat kamu tidak menikmati hidupmu. Bella jangan menungguku lagi, mulai sekarang nikmati hidupmu layaknya perempuan seusiamu." Delan memegang kedua bahu Bella dengan kedua tangannya, menatap lurus manik Bella yang mulai mengeluarkan airmatanya
" Apa yang harus kulakukan? aku tahu kamu belum memaafkanku, apa yang harus kulakukan?"
" Enyah dari hadapanku karena aku sangat membencimu." Perlahan kedua tangan itu terlepas dari bahu Bella. Delan segera memutar tubuhnya dan melangkah menjauh. Delan mengepalkan kedua tangannya, ia tak suka mendengar ucapan Bella. Delan menggelengkan kepalanya, tidak bisa .. Delan tidak bisa dibenci Bella, sejak dulu Delan selalu dipuja
Malam ini juga Delan memutuskan untuk kembali ke Paris. Sudah hampir dua minggu ia melakukan pekerjaannya disana dan Delan tiba-tiba merindukan Angela. Ketidaksukaannya akan ucapan Bella membuat Delan ingin segera pulang, ia tak mau terus dalam perasaan kacau. Ia ingin bertemu Angela, wanita itu selalu membuatnya nyaman dan merasa tenang sangat berbeda dengan Bella yang terus mengacaukan mood dan hati Delan
Setelah mengapung selama 16 jam lamanya. Delan akhirnya kembali dirumahnya yang sangat luas itu. Ia menapakan kaki dilantai dan membuka pintu rumahnya. Delan memang mempunyai kunci rumahnya sendiri karena ya seperti sekarang Delan selalu pulang tiba-tiba
Delan tersenyum membayangkan sang istri kini masih tidur dikamar mereka. Bayangkan saja Delan tiba pukul 11.00 malam. Tapi mendadak dahi Delan berkerut saat didepan pintu kamarnya. Ia mendengar suara-suara istrinya dan suara seorang pria yang juga Delan sangat kenali
Jantung Delan serasa copot saat ini, suara itu Delan sangat hapal, suara mesum sedang bercint*. Suara Angela begitu jelas, begitu menikmati hingga terdengar menjerit. Delan membuka mulutnya, nafasnya terasa sesak hingga kedua matanya berkaca
" Terima kasih Alvin, kamu selalu membuatku puas." begitulah suara Angela yang terdengar ditelinga Delan
" Angel memangnya suamimu kemana? aku sudah lama tidak melihatnya."
" Kamu seperti tidak tahu saja Delan, dia itu gila kerja aku hanya nomer dua." tawa Alvin terdengar begitu jelas
" Itu artinya kamu istri kesepian?"
" Bukan kesepian lagi .. huff kamu tidak tahu saja." Alvin tertawa lagi begitu renyah
" Kamu tahu Delan itu pria yang lemah, sangat payah." ucap Angela
" Ayolah sayang apa maksudmu, kenapa menjelekkan suami tampanmu itu." nada itu terdengar seperti meledek Angela
" Kamu tahu, itu membuatku kesal. Bisa kamu bayangkan betapa payahnya Delan .. dia tidak pernah bertahan lebih dari dua meniiiit."
" Sungguh? bagaimana bisa? dengan tubuh segagah itu?." tanya Alvin dengan tawa
" Jika saja dia tak punya wajah tampan dan uang yang banyak. Aku mungkin .. ah sudahlah membuatku kesal."
" Ternyata itu alasan kamu menyukai permainankuku, karena suamimu .. payah .. " tawa Angela dan Alvin menguar dari kamar itu
" Ya kelebihannya diranjang hanya satu." saut Angela disela tawanya
" Jadi ada kelebihannya juga?"
" Miliknya lebih besar daripada punyamu."
" Pantas saja kamu longgar saat kupakai."
" Alvin... " teriakan manja disertai tawa itu kian membuat amarah Delan memuncak, wajahnya memerah. Ia ingin sekali masuk kedalam dan memergoki keduanya, membunuhnya satupersatu tapi tak Delan lakukan. Angela bermain licik tentu ia juga harus
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Rasain kamu Delan akhirnya malah Angela yg berkhianat
2023-05-31
0
Holis Miciww
haha besar tapi 2 menit.....
2022-09-29
0
Ika Wulan
hahaha ketawa ngakak aku... mampus g Lo delan, istri tercintamu selingkuh 😂😂😂😂
2022-07-11
0