-
🌹🌹🌹
Dengan langkah lunglai Delan meninggalkan kediamannya. Pengkhianatan dan penghinaan Angela benar-benar membuat Delan sakit. Hatinya hancur berkeping menjadi debu. Apa selama ini yang kurang dari Delan pada Angela, ia memberikan semuanya
Jika kehangatan ranjang menjadi masalah, Delan akui ia memang salah karena selama ini ia jarang menyentuh Angela. Dalam dua tahun pernikahannya ia dapat menghitung berapa kali ia dan Angela berhubungan badan, tak terhitung mungkin sampai 30 kali. Delan terlalu sibuk, ya karena Delan berusaha menyibukan dirinya, ia menghindari Angela karena ketidakmampuhannya dalam memuaskan wanita itu, Entahlah Delan merasa tidak terlalu berselera berhubungan badan bersama Angela
Delan membuang sebuah cake coklat kesukaan Angela ke tong sampah didepan rumahnya. Lalu kembali melajukan mobilnya dengan wajah marah dan dipenuhi rasa kecewa. Ia tak menyangka Angela sampai berkhianat hanya untuk kepuasan lalu dimana hati wanita itu? apa benar selama ini Angela mencintainya?
Delan tak tentu arah, ia hanya mengelilingi kota Paris sampai menjelang pagi. Saat itu Delan terpikir sesuatu, ia memutuskan berputar dan menuju bandara kembali. Delan akan kembali ke Jakarta, ia tak mungkin kerumah orangtuanya dalam keadaan kacau seperti ini
Selama perjalanan, Delan tertidur. Ia bangun saat pesawat mendarat dibandara soekarno-hatta. Delan tak membawa apapun, bahkan kopernya ia tinggalkan didalam bagasi mobil. Pikiran dan hari Delan kacau, ia hanya membawa tubuh dan dompetnya saja
Sebelum ketempat tujuannya, Delan membeli sebotol wine diklub malam terdekat. Delan kembali pada malam hari lagi. Ia berjalan menaiki tangga satu persatu menuju tujuannya. Delan menekan bel pintu rumah, rumah itu adalah rumah Bella
Sementara didalam Bella tampak sedang bersantai menonton televisi dengan popcorn ditangannya. Ia mendengus kesal karena merasa terganggu dan bel itu terus berbunyi memaksa Bella bangun berdiri. Ia tahu siapa yang datang malam-malam begini
" Aulia .. awas saja kau." gerutunya lalu membuka pintu
Ia dibuat terkejut karrna ternyata itu bukan Aulia melainkan Delan. Penampilan itu terlihat kacau dimata Bella." Kau .. "
" Ada apa malam-malam kemari?" tanya Bella ketis
" Aku ingin mengajakmu minum." saut Delan dengan wajah tanpa dosa
" Aku tidak menerima tamu malam-malam seperti ini apalagi pria." Bella hendak menutup pintu namun ditahan Delan
" Aku sungguh mau mengajakmu minum."
" Kita tidak sedekat itu untuk minum bersama." saut Bella bersedekap dada menaikan wajahnya angkuh
" Kalau begitu aku akan melakukan pendekatan." Bella mengerutkan dahinya dengan sikap Delan yang sangat berbeda malam ini, ia bahkan tak sadar Delan mendorongnya dan melenggang masuk kedalam rumah
Seolah tanpa malu, Delan mendudukan dirinya disofa merah Bella. Wanita itu hanya mematung didepan pintu menatap Delan yang juga menatapnya." Aku tidak akan macam-macam." ucapan Delan membuat Bella percaya dan menutup pintu rumah
Dengan gaun tidur hitam yang cukup seksi, Bella mendekat dan duduk disamping Delan. Pria itu hanya diam menatapnya lalu beralih membuka botol wine yang dibawanya." Bella bisakah kamu memberiku gelas?" Bella tak banyak bicara, wanita itu menuruti Delan dan mengambil dua gelas kecil
Bella kembali pada Delan, duduk lagi disofa dan meletakan dua gelas diatas meja dengan mata memandangi Delan yang menuangkan wine kedalam masing-masing gelas, wajah pria itu berkeringat membuat Bella menaikan level Ac ke yang tertinggi. Lalu Bella berdiri, ia lupa belum menutup gorden jendelanya, jendela itu terletak tepat disamping Delan
Hal itu menjadi perhatian Delan, lekuk tubuh Bella yang dalam balutan gaun tidur mini menjadi perhatian Delan. Pria itu meneguk ludahnya kasar dan melipat satu kakinya bertumpu pada kaki yang lain saat sesuatu dalam dirinya bangkit karena Bella
" Apa ini tidak terlalu kecil untuk ditinggali?" tanya Delan mencoba mencairkan suasana. Bella menoleh membuat wajah Delan menegang karena terpergok memperhatikannya
" Kenapa? kamu mau membelikan Apartement yang mewah dan besar untukku?"
" Kalau kamu mau aku bisa memberikan Apartement yang sesuai keinginanmu .. tapi ada syaratnya." Bella tersenyum lalu kembali duduk disamping Delan
" Syarat?"
" Ya ada syaratnya."
" Apa itu?"
" Menikah denganku." Bella tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan itu, ia memukul pundak Delan dan terbahak kencang
" Jangan bercanda, istrimu bagaimana?" tanya Bella disela tawanya
" Istriku di Paris dan kamu disini." saut Delan datar lalu meneguk cairan merah dalam gelas ditangannya. Delan kembali menuangkan cairan merah itu kedalam gelas
" Malam ini kamu aneh." Delan menoleh menatap lurus manik Bella
" Aku serius aku ingin menikahimu." Bella tak berkutik, tatapan mengintimidasi itu kembali membuatnya tak berkutik
" Kenapa kamu ingin menikahiku?" tanya Bella mencoba memberanikan diri
" Karena aku tidak mau menyentuh wanita yang bukan istriku."
Delan memalingkan wajah, ia kembali meminum wine ditangannya dan tersenyum miring. Ia tahu Bella masih memujanya, tatapan itu tak bisa berbohong dan Delan sangat tahu bahwa Bella tak akan pernah bisa menolaknya
Hening
Hening
Hening
Hening
Hening
Jawaban Bella membuat senyum Delan melebar, lalu bibir itu menyeringai puas
" Aku mau. "
" Baiklah kita menikah." saut Delan menoleh pada Bella sambil menghabiskan sisa wine dalam gelasnya. Delan menatap Bella, wanita itu tersenyum hingga menampilkan kedua lesung pipitnya. Bella terlihat senang, bersama Delan adalah harapannya. Bella seolah tak perduli jikalau ia harus membagi Delan dengan wanita lain. Baginya cukup bersama Delan ia akan bahagia, tujuan dan impian Bella tercapai meskipun ia harus berbagi suami
" Tidurlah ini sudah malam." perintah Delan membelai pipi Bella yang bersemu merah. Delan sudah mendekatkan wajahnya akan meraih bibir Bella namun jari telunjuk wanita itu dibibirnya menghentikan Delan
" Kita belum menikah."
" Ya secepatnya kita akan menikah." saut Delan melepaskan Bella. Wanita itu langsung berlari menjauh menuju kamarnya. Delan tersenyum melihat itu, sebenarnya bagi Delan sangat mudah untuk mendapatkan tubuh Bella malam ini namun ia tak mau menjadikan wanita itu wanita murahan. Ia tak bisa dan merasa tak tega menjadikan Bella menjadi pelacurrnya, makanya lebih baik ia menjadikan Bella miliknya, menjadi istrinya pengobat rasa sakitnya karena Angela
Delan membaringkan tubuhnya disofa panjang itu. Menatap langit-langit dengan pandangan kosong. Delan menyentuh dadanya yang kembali merasa sakit bila mengingat pengkhianatan istrinya, Delan benar-benar sakit dan kecewa, entah apa yang akan Delan lakukan pada istrinya itu nanti
Sementara dikamar Bella terus memegangi dadanya yang berdebar, wajahnya memerah. Bella merasa ini seperti mimpi. Delan datang dan mengajaknya menikah itu seperti mimpi indah untuk Bella. Ia tak berpikir panjang dan menerima semuanya begitu saja. Bella bahkan melupakan rasa sakitnya dalam sekejap. Cinta membuat Bella buta, tak melihat resiko dari keputusan yang ia ambil, ia tak memikirkan akan ada wanita lain juga yang tersakiti olehnya. Cukup bagi Bella hanya bersama Delan, Bella tak pernah meminta hal lain pada Tuhan, ia hanya ingin bersama Delan meskipun ia harus menjadi yang kedua dan mungkin selalu dinomerduakan
-
Kalian tim yang mana? kesel or senang? 😆😆
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Widi Widurai
kasian.. cm dimanfaatin aja
2024-04-17
0
Rita Wati
aq baru ketemu bacaan novel ini, maaf authorr kenapa disini peran bella terkesan murahan bangget ya kayak g pny harga diri gitu sbg wanita, suka ya suka tapi tdk hrs spt itu
2022-10-30
0
Maya Ismaya
ah..bela terlalu cepat menerima..
2022-09-29
0