🌹🌹🌹
Saking senangnya diajak menikah oleh Delan, Bella sampai melupakan pria itu. Ia lupa belum memberikan selimut mengingat dimalam hari udara diluar akan sangat dingin. Lalu Bella beranjak bangun, ia membuka lemari dan mengambil selimut tebal untuk sang pria pujaan
Bella keluar dari kamar mendekati sofa lagi. Ia meraih remote AC dan mematikannya. Bibir Bella tersenyum melihat Delan sudah memejamkan mata dan sepertinya terlelap. Bella duduk disisi tubuh Delan, menatap wajah yang selalu tampan dimatanya
Tapi Bella baru menyadari satu hal yaitu pakaian Delan yang sama seperti terakhir kali mereka bertemu. Apa Delan tak berganti atau pria itu memakainya lagi karena tak membawa banyak baju?. Bella terus berpikir hingga ia mendengar racauan Delan. Bella mengerutkan dahinya, bila diperhatikan wajah itu terlihat pucat, juga bibir Delan yang mulai menggigil
" Delan?" panggil Bella sedikit mengguncang bahu Delan
" Ssssttt dingin .. " racaunya. Mendengar itu Bella segera menyelimuti Delan hingga batas dagu lalu ia menyentuh dahi Delan dimana keringat tampak merenung
" Panas sekali." gumam Bella. Bella tak membuang waktu, ia segera pergi kedapur untuk mengambil air hangat dalam wadah. Setelahnya Bella masuk kekamar mengambil handuk kecil untuk mengompres Delan
Bella sangat heran tadi Delan baik-baik saja tidak terlihat sakit sedikitpun. Tapi tak disangka pria itu kini malah demam membuat Bella khawatir dan segera meletakan kompres didahinya. Bella terus menunggu Delan sambil mengganti kompres yang sudah dingin, Bella lakukan berulang sampai menjelang dini hari wanita itu belum tidur karena menunggu Delan
" Dingin ssshhhh ... " racau Delan terdengar manja ditelinga Bella, ia tersenyum sembari memandangi Delan lalu mengusap keringat disekitar hidung dan bibir pria itu
Bella juga mengusap-usap pipi Delan, mencoba menghangatkan Delan dari sana. Meskipun matanya terasa berat namun Bella seakan tak berniat tidur malam ini, ia terus terjaga merawat Delan
Dua hari yang lalu Bella sangat marah, kecewa karena Delan yang terus mendorongnya pada Milan. Namun tak disangka kekesalan itu kini malah berubah jadi rasa senang. Delan yang awalnya terus meminta Bella untuk melupakannya namun kini malah datang kembali merangkul Bella dan akan membawa wanita itu masuk kehidupnya
" Aku mencintaimu Delan, sangat mencintaimu. Aku rela melakukan apapun untuk bisa bersamamu. Bukankah aku bodoh?" gumam Bella
Bella benar-benar tak tidur malam ini karena menunggu Delan. Matanya terlihat suntuk dan berkantung tapi tak mengurangi semangat Bella pagi ini untuk pergi belanja. Ia akan membuat bubur, setahunya Delan sangat menyukai bubur seafood jadi ia akan membeli seafood segar kepasar tradisional
Pagi-pagi buta ia telah rapi dan keluar dari Apartementnya. Bella memakai mobilnya menuju pasar tradisional. Jarang-jarang sekali Bella mengunjungi pasar itu, tapi demi Delan ia akan melakukannya. Ia membeli beberapa udang kupas, cumi, ikan kakap serta bahan-bahan lainnya
Tak lupa juga Bella mampir ke apotek membeli obat demam untuk Delan. Dan bibir Bella tiba-tiba tersenyum lebar saat melewati beberapa toko pakaian dipasar tradisional itu. Ia mengingat Delan yang belum berganti baju
Bella mencoba masuk kedalam melihat-lihat. Ia menunjuk beberapa baju santai, seperti kaos, kemeja serta piyama tidur yang menurutnya cocok untuk Delan. Bella menghabiskan satu jam untuk memenuhi kedua tangannya dengan dua kantong besar berisi pakaian Delan
Lagi-lagi Bella tersenyum dengan wajah memerah ketika mengingat sesuatu yang tertinggal yaitu pakaian dalam untuk Delan. Lalu Bella memberanikan diri masuk ke toko pakaian dalam yang tak jauh dari toko yang telah ia kunjungi
Bibir Bella menganga melihat berbagai macam pakaian dalam pria dan wanita dalam toko tersebut. " Ah bagaimana ini, aku tak tahu ukuran Delan." gerutu Bella
" Nona apa ukuran suami anda?" tanya pelayan disana yang sedari mengikuti Bella yang kebingungan
" Emmmh aku membeli semua size saja, masing-masing 5." saut Bella
Pelayan itu tampak senang Bella memborong pakaian dalam disana lalu membungkusnya untuk Bella memenuhi lagi kedua tangan Bella dengan bertambahnya satu kantung kresek. Bella tampak ringkih membuat beberapa pria yang berpapasan dengannya tampak kagum. Jarang sekali ada wanita cantik yang mau menginjakan kakinya dipasar tradisional apalagi dengan barang belanjaan sebanyak itu
Bella menghembuskan nafas lega saat selesai memasukan semua kantung kresek itu kedalam bagasi mobilnya. Kemudian Bella masuk kedalam dan langsung melajukan mobilnya. Ia sudah terlalu lama meninggalkan Delan dirumah
Membawa semua barang belanjaannya lagi menuju Apartementnya. Bella masuk kedalam, ia terkekeh melihat Delan sudah bangun dan sedang santai menonton televisi. Dari yang terdengar ditelinga Bella sepertinya pria itu sedang menonton berita
" Darimana saja aku mencarimu?" tanyanya dengan suara serak. Bella tak menjawab, ia hanya tersenyum lalu duduk disamping Delan. Ia membuka semua barang belanjaannya hingga berserakan dilantai
" Pilihlah yang kamu suka." perintah Bella
" Kenapa banyak sekali?" tanya Delan dengan dahi berkerut
" Aku tidak tahu apa yang kamu suka, aku juga tidak tahu ukuranmu." Delan mengulum senyum dengan kepala menggeleng jengah
" Aku akan mencoba semuanya." saut Delan beranjak berdiri mengambil semua yang berantakan dilantai itu dengan kedua tangannya
Delan membawa semua itu kekamar Bella, sambil berganti baju Delan mengedarkan pandangannya memperhatikan setiap sudut kamar Bella.Tidak luas namun sangat terasa nyaman karena terlihat rapi. Sementara Bella tampak beranjak kedapur membuat bubur seafood untuknya dan Delan. Senandung kecil dari bibir Bella mengingatkan Delan akan malam panasnya bersama Bella dulu, wanita itu juga bersenandung seperti itu sebelumnya
Delan yang sudah berpakaian baru itu mendekati Bella dan berdiri didepan meja pantri didepan Bella. Wanita itu mengangkat wajahnya dan tersenyum manis pada Delan." Ternyata aku pintar memilih pakaian pria." ucap Bella menatap Delan yang memakai kaos hitam dan celana jeans panjang berwarna biru langit
" Meskipun sedikit sesak, tapi aku menyukainya." saut Delan sambil menunjuk dengan dagu pangkal pahanya membuat Bella tertawa
" Apa tidak ada yang benar-benar cocok?"
" Mereka terlalu sempit." jawab Delan yang lagi-lagi membuat Bella tertawa
" Kalau begitu nanti kita membelinya bersama. Aku benar-benar tak tahu ukuranmu." Bella berucap sambil mengaduk bubur yang ia buat
" Bukankah dulu kamu pernah melihatnya?"
" Itu sudah terlalu lama mungkin saja sudah berubah." saut Bella dengan senyum lucu
Entah kenapa bibir Delan murah sekali senyum bersama Bella, pria itu tersenyum memandang Bella, lalu mendekat berdiri disamping wanita itu dengan tatapan kebawah memperhatikan tangan Bella. " Kamu memasak apa?" tanyanya
" Ini bubur seafood."
" Kamu masih mengingat kesukaaanku?"
" Tentu saja, tidak ada yang tidak kuingat." lihatlah Delan tersenyum lagi bahkan kini lebih lebar, ia merasa senang diperhatikan seperti ini. Bahkan Angela yang sudah bersama dengannya selama 2 tahun pun tak pernah memasak untuknya, wanita itu hanya mengandalkan pembantu dalam mengurus Delan. Perlahan Delan mendekat berdiri dibelakang Bella. Kedua tangannya menyentuh pinggang Bella membuat tubuh Bella menegang dan wajahnya terasa memanas tiba-tiba apalagi saat Delan menumpu dagunya dengan manja dipundaknya, nafas hangat itu terasa dileher Bella
" Terima kasih sudah merawatku semalam." ucap Delan membuat Bella tersenyum menampilkan lesung pipitnya yang langsung disambut kecupan lembut Delan
" I like it .. " bisiknya lembut
Deg deg deg .. jantung Bella terus berdetak cepat dan hampir copot karena kecupan dan bisikan itu
-
-
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Redflow
bella bodoh bgt
2022-08-18
1
Nengah Suartini
cinta sejati nya bela cuma delan aja blom nyadar
2022-02-03
0
Endang Priya
seperti lirik lagu. jika benar cinta itu butaa.
butakah hatiku berkali terluka masih juga kumenunggu..tp disini jadi .berkali terluka masih juga aku mau...
.
2022-01-16
1